Anda di halaman 1dari 2

LEARNING ORGANISATION I

PENDAHULUAN

Dalam membekali petugas kesehatan untuk memberikan pelayanan yang


yang komprehensif bagi setiap pasiennya. Harus dipastikan sumber daya yang
dikelola dengan sebaik mungkin agar mampu memberi kontribusi secara
optimal. Maka diperlukanlah sebuah pengelolaan secara sistematis dan
terencana agar tujuan yang diinginkan dimasa sekarang dan masa depan bisa
tercapai yang sering disebut sebagai manajemen sumber daya manusia
(MSDM).

Rumah sakit merupakan fasilitas kesehatan rujukan utama bagi


masyarakat yang ingin memperoleh pelayanan kesehatan baik untuk pengobatan
maupun untuk pemulihan kesehatannya. SDM di rumah sakit menjadi hal
penting yang mendukung berkembangnya rumah sakit dan menjadi tolak ukur
penting dalam penilaian pengembangan mutu pelayanan di rumah sakit.

Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 19


Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Pelatihan Kepolisian Negara Republik
Indonesia menjadi dasar pengembangan kompetensi di RS Bhayangkara Bandar
Lampung. Kegiatan pengembangan kompetensi ini antara lain melalui
Pelatihan internal dan external.

KONSEP ORGANISASI PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran yang terjadi pada Rumah sakit dengan tujuan tidak
hanya agar dapat bertahan, namun agar bisa sukses (Marquardt, 2012), terampil
dalam menciptakan, memperoleh, dan mentransfer pengetahuan Garvin (1993)
dengan beberapa alasan sehingga menjadi referensi dan bahan penelitian dari
dunia akademis dapat meningkatkan mutu di rumah sakit yang berhubungan
dengan SDM. Tentu saja terkait dengan pengembangan kompetensi pada
umumnya dapat dipahami sebagai kombinasi antara pengetahuan (knowledge),
ketrampilan (skill), dan sikap/perilaku (attitude) seorang karyawan sehingga
mampu melaksanakan pekerjaannya.
Berdasarkan Keputusan Mentri Keuangan Republik Indonesia Nomor :
904/KMK.05/2018, tentang penetapan Rumah Sakit Bhayangkara Bandar
Lampung pada Kepolisian Negara Republik Indonesia Sebagai Instansi
Pemerintah yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (PK-BLU) otomatis di perlukan rencana sesuai dengan pengembangan
teknologi keilmuwan dan kebutuhan pelayan pasien yang semakin hari semakin
bertambah, agar menjadi kekuatan untuk mendukung pencapaian tujuan
organisasi. Beberapa ahli menyatakan bahwa pengetahuan dan ketrampilan
merupakan hard competency sedangkan sikap dan perilaku sebagai soft
competency.

MEMBANGUN ORGANISASI PEMBELAJARAN

Hampir satu dekade, Maquardt (2002) melihat pesatnya perubahan. Tuntutan


konsep organisasi pembelajar tidak terelakkan lagi. Organisasi perlu menyesuaikan
diri dengan perkembangan dalam mengelola dimensi organisasi, Marquardt (2002).

Dalam melaksanakan organisasi pembelajaran di Rumah sakit Bhayangkara


bandar lampung di susunlah SPO pelatihan di RS Bhayangkara Bandar Lampung :

Anda mungkin juga menyukai