Margaret J. Wheatley (dalam Goldsmith et al, 2004) mengemukakan
bahwa manajemen sumber daya manusia mendapat tuntutan luar biasa karena perubahan cepat teknologi dan perilaku manusia. Marquardt (2002) mengungkapkan bahwa mengelola pengetahuan melewati tahapan terdiri dari enam sub sistem yakni akuisisi (acquisition), penciptaan (creation), penyimpanan (storage), analisis dan penambangan data (analysis and data mining), transfer dan diseminasi (transfer and dissemination) dan aplikasi serta validasi (application and validation). Dalam upaya peningkatan kompetensi pelayanan kesehatan di RS Bhayangakara Bandra Lampung , peran kepemimpinan menjadi hal penting Pada tanggal 28 september 2022 di bawah pimpinan kepala RS bhayangkara bandar Lampung dan manajemen, berdasarkan ketetapan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor HK.01.07/MENKES/1504/2022 di tetapkan sebagai RS Pendidikan kegiatan dukungan manajemen dan tekhnik yang meliputi :
- Pelaksanaan program praktik klinik bagi institusi pendidikkan
- Pelaksanaan program penelitian bagi institusi pendidikkan dan manajerial RS Bhayangkara Bandar Lampung - Pelaksanaan program pelatihan guna pengembangan kompetensi pegawai baik internal maupun eksternal secara on line aupun off line
Oleh karenanya dibutuhkan pemimpin-pemimpin yang mampu merubah arah
dan meningkatkan indeks pelayanan kesehatan menjadi lebih baik dengan cara mengedepankan know ledge, skill dan attitude atau dikenal dengan KSA. Pelatihan menjadi investasi untuk meningkatkan produktifitas Upaya peningkatan kompetensi apabila ditinjau dari sudut pandang organisasi pembelajaran , maka diperlukan pemimpin yang memiliki karateristik sebagai berikut : a. Pemimpin yang berwawasan luas, menilai peluang, memanfaatkan peluang, mencari pengembangan dan menjadi role model sehingga memotivasi pegawai rumah sakit untuk terus mengembangkan diri b. Pemimpin yang mampu memberdayakan tim untuk bisa mengelola diri sendiri dan memecahkan masalah dan mengembangkan keterampilan agar proaktif dan bertanggungjawab sehingga dapat memberi pelayanan kesehatan yang paripurna. c. Pemimpin kreatif yang memiliki kemampuan untuk menciptakan dan mewujudkan solusi inovatif dalam menghadapi situasi yang komplek atau berubah guna menutup adanya komplain.