TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian
yang disebabkan oleh empat serotip virus dengue dan ditandai dengan
pada anak-anak dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri
otot dan sendi yang biasanya memburuk setelah 2 hari pertama. (Nabiel
2014)
Arif 2008)
menyebabkan kematian.
a. Sistem Hematologi
dan pHnya adalah 7,38. Volume darah dalam tubuh berkisar 8% dari
1) Eritrosit
2011).
2) Hemoglobin
merah.
3) Leukosit
4) Trombosit
(Syaifuddin, 2011).
yang dalam reaksinya bersifat alkali. Susunan plasma terdiri atas air
fosfor, magnesium dan zat besi), sisanya terdiri dari bahan organik
2011).
1) Protein Plasma
Protein plasma terdiri dari fraksi albumin, globulin dan
normal tubuh.
melawan infeksi.
b. Sistem Imunologi
Pembagian Immunglobulin:
autoantibodi sel B.
hipersensitivitas tipe 1.
dengue tipe 1, tipe 2, tipe 3, tipe 4. Vektor dari DHF adalah Aedes
4. Manifestasi Klinis
a. Demam tinggi,
c. Hepatomegali dan
berikut:
jenis kelamin.
hipoproteinemia.
5. Patofisiologi
penyebab yang jelas disertai gejala lain seperti; sakit kepala, mual,
sakit perut dan bintik-bintik merah pada kulit. Kelainan dapat terjadi
Anaphylaxia.
kematian. Terjadinya renjatan ini biasanya pada hari ke-3 dan ke-7.
a. Derajat I
b. Derajat II
c. Derajat III
gelisah.
d. Derajat IV
Renjatan berat (DDS) dengan nadi tidak teraba, dan tekanan darah
perjalanan, yaitu:
Pemeriksaan fisik
1. Manifestasi perdarahan
vena.
f) Hematuria
g) Menorhagia
plasma yang berawal pada masa transisi dari saat demam ke bebas
dengan:
8. Komplikasi
Dalam penyakit DHF atau demam berdarah jika tidak segera di tangani
1. Perdarahan
2. Kegagalan sirkulasi
sirkulasi jaringan.
DSS juga disertai dengan kegagalan hemostasis mengakibatkan
3. Hepatomegali
dan sel sel kapiler. Terkadang tampak sel netrofil dan limposit yang
4. Efusi pleura
dengan adanya cairan dalam rongga pleura bila terjadi efusi pleura
9. Pemeriksaan Penunjang
a) Laboratorium
adanya limfosit plasma biru >15% dari jumlah total lekosit yang
plasma
dengue:
a) IgM: terdeteksi mulai hari ke 3-5, meningkat sampai minggu
Uji HI: dilakukan pengambilan bahan pada hari perta,a serta saat
surveilans.
b) Pemeriksaan Radiologis
kanan (pasien tidur pada sisi badan sebelah kanan). Ascites dan
3. Penatalaksanaan
pasien dehidrasi dan haus. Pada pasien ini perlu diberi banyak
teh manis, sirup, susu, dan bila mau lebih baik oralit. Cara
vital.
itu, pada pasien yang diduga menderita DHF harus diperiksa Hb,
Ht dan trombosit setiap hari mlai hari ke-3 sakit sampai demam
yang diberikan bisanya Ringer Laktat. Jika pemberian cairan tidak ada
melalui vena magna atau vena jugularis, dan biasanya pasien dirawat
di ICU.
1. Pengkajian :
3. Riwayat Kesehatan
dikonsumsi oleh ibu dan apakah ibu pernah stress saat hamil.
Kemudian apakah anak sebelumnya pernah mengalami DBD juga
atau tidak atau Penyakit apa saja yang pernah diderita. Pada DHF,
terjadi antara hari ke-3 dan ke-7, dan anak semakin lemah.
dan persendian, nyeri ulu hati dan pergerakan bola mata terasa
4. Riwayat imunisasi
5. Riwayat gizi
Status gizi anak yang menderita DHF dapat bervariasi. Semua anak
dengan status gizi baik maupun buruk dapat berisiko, apabila ada
menjadi kurang.
6. Kondisi lingkungan
yang kurang bersih (seperti yang mengenang dan gantungan baju yang
di kamar).
7. Pola kebiasaan
banyak, sakit atau tidak. Pada DHF grade IV sering terjadi hematuria.
mengalami sakit atau nyeri otot dan persendian sehingga kualitas dan
Perilaku dan tanggapan bila ada keluarga yang sakit serta upa untuk
menjaga kesehatan.
8. Pemeriksaan fisik
anak adalah :
a. Kesadaran : Apatis
mata anemis
gangguan
Pendengaran
i. Dada :
Perkusi : Sonor
Perkusi : Tympani
terpasang kateter
9. Sistem integumen
b. Dada
c. Abdomen
serta tulang.
hipoproteinemia.
b. Serologi
c. Isolasi virus
d. Identifikasi virus
menggunakan conjugate
e. Radiologi
2. Diagnosa Keperawatan
berlebihan
ditandai dengan
3. Intervensi Keperawatan
Keperawatan
pemberian tubuh.
Pemberian cairan
khususnya untuk
menurunkan suhu
tubuh klien.
intravena
Kolaborasi hebat
Hb,
Trombosit
- BB seimbang an meningkatkan
diantara peroral
hygiene
Hindari
makanan
yang
merangsang
dan
mengandung
gas
epistaksis, lanjut
Antisipasi kemungkinan
lunak,
pelihara
kebersihan
mulut,
berikan
tekanan 5-10
menit setiap
selesai
mengambil
darah.
Kolaborasi
dalam
memonitor
nilai
trombosit
setiap hari.
6. EVALUASI
DBD
Karakterisik fisik
Penambahan berat badan anak usia sekolah penambahan setiap tahun 2-3 kg.
Pertumbuhan tinggi badan anak usia sekolah setiap tahun 5-7 cm.
social anak. Pada usia ini sebagian besar anak-anak sangat tertarik pada agama.
Mereka menerima ketuhanan, dan doa kepada yang maha kuasa merupakan hal
yang penting dan perlu dijawab; perilaku yang baik perlu diberi penghargaan, dan
perilaku yang buruk perlu mendapat hukuman. Mereka membentuk hati nurani
atas pemikiran dan berbagai hal dan mampu mengartikulasikan keimanan yang
Pada usia ini cara berfikir menjadi semakin logis dan masuk akal. Annak-
anak selama dirawat di rumah sakit. Perasaan tersebut dapat timbul karena
rasa tidak aman dan nyaman, perasaan kehilangan sesuatu yang biasa
karena alas an tertentu atau darurat mengharuskan anak untuk tinggal di Rumah
karena stressor yang dihadapi dapat menimbulkan perasaan tidak aman. Berbagai
perasaan yang sering muncul pada anak, yaitu: cemas, marah, sedih, takut, dam
Anak usia sekolah (6-12 tahun) yang di rawat di rumah sakit akan merasa
khawatir akan perpisahan dengan sekolah dan teman sebaya, takut kehilangan
perlindungan dari orang tua namun tiak memerukan selalu ditemani oleh orang
tuanya.
Pada usia ini anak berusaha independen dan produktif. Akibat dirawat di
rumah sakit menyebbkan perasaan kehilangan control dan kekuatan. Hal ini
terjadi karena adanya perubahan dalam peran, kelemahan fisik, takut mati,
kehilangan kegiatan dalam kelompok serta akibat kegiatan rutin rumah sakit
terhadap rasa nyeri. Anak akan berusaha mengontrol tingkah laku pada waktu
merasa nyeri atau sakit dengan cara menggigit bibir atau menggenggam sesuatu
dengan erat.