Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Apendiks adalah organ tabahan kecil yang menyerupai jari, melekat pada
sekum tepat dibawah katup ileosekal. Karena apendiks mengosongan diri dengan tidak
efesien,dan lumennya kecil, maka apendiks mudah mengalami obstruksi dan rentan
terjadi infeksi (Appendicitis). Appendicitis merupakan penyebab yang paling umum dari
implamasi akut, kuadran kanan rongga abdomen dan penyebab yang paling umum dari
pembedahan abdomen darurat. Pria lebih banyak terkena dari pada wanita, remaja lebih
banya daripada dewasa. Kejadian kasus tertinggi appendicitis adalah yang berusia 10
sampai 30 tahun (Brunner & Suddarth, 2002).
Angka kejadian apendisitis di dunia mencapai 321 juta tiap tahun
(Handawasing, 2010). Statistic di Amerika mencatat setiap tahunnya terdapat 20-30 juta
kasus apendiksitis (Depertement Republik Indonesia, 2010). Tujuh persen penduduk
Amerika menjalani apendiktomy (pembedahan untuk mengangkat apendiks) dengan
insiden 1,1/1000 penduduk pertahun, sedangkan di Negara-negara barat sekitar 16% di
Afrika dan Asia prevelansinya lebih rendah aan tetapi cenderung meningkat oleh karena
pola diitnya yang mengikuti orang barat.(www.ilmubedah.info.com, 2011)
Insiden apendicitis di Negara maju lebih tinggi dari pada di Negara
berkembang. Namun, pada akhir-ahir ini kejadiannya menurun secara bermakna. Hal ini
diduga disebabkan oleh meningkatnya penggunaan makanan berserat pada diit harian
(Stacroce, 2009).
Statistic menunjukan bahwa setiap tahun appendicitis menyerang 10 juta
penduduk Indonesia. Menurut Lubis A (2008), saat ini morbiditas anga appendicitis di
Indonesia mencapai 95 per 100 penduduk dan angka ini merupakan tertinggi di antara
Negara-negara di Assoststion south East Asia Nation (ASEAN).
Surve di 12 provinsi di Indonesia tahun 2010 menunjukan jumlah appendicitis
yang dirawat di rumah sakit akibat apendititis (Umualya, 2008). Departemen Kesehatan
menganggap appendicitis merupakan isu prioritas kesehatan di tingkat local dan
nusantara karena mempunyai dampak besar pada kesehatan masyarakat (Depkes RI,
2010).
Dari hasil Surve Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di Indonesia, appendicitis
akut merupakan salah satu penyebab dari akut abdomen dan beberapa indikasi untuk
dilakukkan operasi kegawatdarurataan abdomen. Insiden appendicitis di Indonesia
menempati urutan tertinggi dari beberapa kasus egawatan abdomen lainnya (Depes,
2010). Dinkes Jateng menyebutkan pada tahun 2009 jumlah kasus appendicitis sebanya
5980 penderita, dan 177 penderita diantaranya menyebaban kematian.
Kejadian appendicitis di RSPI Jakkarta Selatan pada 2 bulan terakhir antara
periode November sampai pertengahan Desember 2016 sebanyak 63 penderita dengan
rincian 34 Pasien wanita dan 29 pasien pria, data didapatkan berdasarkan catatan remak
medic RSPI Jakarta Selatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari appendicitis ?
2. Apa etiologi dari appendicitis ?
3. Bagaimana patofisiologi dari appendicitis ?
4. Apa manisfestasi klinis dari appendicitis ?
5. Bagaimana pemeriksaan penunjang ?
6. Apa saja penatalaksanaan medis dari appendicitis ?
7. Jelasan komplikasi dari appendicitis ?
8. Bagaimana pencegahan dari appendicitis ?
9. Jelaskan prognosis dari appendicitis ?
10. Bagaimana asuhan keperawatan dari appendicitis ?

Anda mungkin juga menyukai