TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
2010).
2.1.2 Epidemiologi
2014 sampai tahun 2015, dan Apendisitis akut merupakan kasus yang
bergeser dan kemudian menetap di kuadran kanan bawah. Jika hal ini
terus dibiarkan aliran darah pada arteri akan terganggu dan
dan perforasi, yang biasanya terjadi antara 24 dan 36 jam (Petroianu dan
Barroso, 2016).
2.1.5 Diagnosis
professional sekalipun. Hal ini karena tanda dan gejala yang terjadi
1 Anamnesis
dan demam. Namun gejala gejala ini tidak spesifik karena dapat
karena itu tanda dan gejala Apendisitis biasa bisa muncul atau tidak
apendisitis :
a Rovsing’s sign
b Blumberg’s sign
positif bila terdapat nyeri pada perut kuadran kanan bawah saat
c Psoas sign
d Obturator sign
3 Pemeriksaan laboratorium
(Petroianu, 2012).
4 Pemeriksaan radiologi
a Apendikogram
b USG
digunakan.
et al., 2014).
1) Temuan appendiceal
2) Temuan periappendcieal
c Ct scan
d MRI
al.,2015).
5 Pemeriksaan hispatologi
sebagai berikut:
6 Skor Alvarado
Temuan Skor
Nyeri perut yang berpindah ke kuadran kanan 1
Anoreksia klinis 1
bawah
Mual dan muntah 1
Nyeri tekan pada perut kuadran kanan bawah 2
Nyeri lepas 1
Peningkatan suhu tubuh >37,2°C 1
Leukositosis (>10.000/ml) 2
Neutrofilia (>75%) 1
TOTAL 10
Dari tabel diatas, jika skor Alvarado <4 artinya risiko untuk
2016).
2.1.6 Penatalaksanaan
1. Medikamentosa
2016).
2. Operatif
obesitas, dan ibu hamil. Metode ini dinilai lebih aman, dengan
hasil kosmetik yang baik, dan pemulihan pasca operasi yang lebih
akurasi 80-85% dimana nilai tersebut lebih besar pada laki laki
jelas seperti pus, abses, dan perforasi adalah 100%. Namun dalam
et al., 2012).
2.2.1 Definisi
rasa nyeri.
berbeda
atau bahkan tidak memiliki myelin yang tersebar pada kulit dan
belakang oleh dua jenis serabut yang bermyelin yang rapat atau
spinal melalui akar dorsal (doral root) serta sinaps pada dorsal
terdapat dua jalur mekanisme terjadinya nyeri, yaitu jalur opiote dan
otak yang terdiri atas jalur spinal desendens dari thalamus yang
dimana hal ini terjadi ketika nosiseptor yang terletak pada bagian
Fast pain dicetuskan oleh reseptor tipe mekanis atau thermal (yaitu
paku, sesaat setelah kejadian orang tersebut dalm waktu kurang dari
1 detik akan merasakan nyeri yang terlokalisir dan tajam, yang
prilaku, emosi dan kognitif, serta integrasi dari sistem saraf otonom.
a. Nyeri akut
Nyeri akut terjadi setelah terjadinya cedera akut, penyakit, atau
dirasakan.
b. Nyeri kronik
Tanda dan gejala yang tampak pada nyeri kronis sangat berbeda
pupil. Tanda dan gejala lainnya yang tampak pada nyeri kronis
c. Nyeri kutaneus
e. Nyeri visceral
f. Reffered pain
urutan kedua yang sama yang menerima serabut nyeri dari kulit.
g. Nyeri psikogenik
nyata.
superfisial Dalam
membakar kejang
ada torehan)
reseptor.
Menurut teori ini, nyeri tergantung dari kerja serat saraf besar
dan kecil besar dan kecil yang keduanya berada dalam akar
a. Usia
b. Jenis kelamin
semakin tertekan
dengan lembut.
b. Neuroregulator: endorphin
dari titik yang paling nyeri, kemungkinan hal ini akan sulit
c. Respon fisiologis
d. Respon perilaku
meraung.
e. Respon afektif
alami dengan proses penyakit atau hal lain dalam diri atau
lingkungan sekitarnya
a. Nyeri ringan
b. Nyeri Sedang
c. Nyeri Berat
perhatian (distraksi).
d. Sangat Nyeri
ada nyeri dengan skore “0”, nyeri ringan dengan skore “1-3”,
skor “7-9”, nyeri berat tak terkontrol dengan skore “10”. Angka
pasien.
ringan
nyeri Sedang Berat Nyeri
Tabel 2.2 Tabel keterangan skala nyeri menurut Bourbonais
Hasil
Observasi
Tingkat Skala Keterangan
Nyeri
Ya Tidak
Tidak 0 -
nyeri
a. Tindakan farmakologis
tertentu.
lain:
1) Refleksologi
relaksasi otot.
3) Terapi es dan panas
5) Distraksi
6) Teknik Relaksasi
7) Hipnosis
Hipnosis efektif dalam meredakan nyeri atau menurunkan
bakar).
8) Imajinasi Terbimbing
2.3.1 Definisi
kemampuan menulis.
2011).
2011).
(Gray, 2010).
2011).