BAB II
Definisi Konseptual
Relasi Kuasa
Relasi Kuasa (Power Relation) merupakan suatu hubungan yang terjalin antara
kelompok satu dengan kelompok yang lainnya. dalam relasi yang terjalin, terdapat
suatu ideology yang mendasari terjalinnya hubungan tersebut. Kekuasaan sendiri
merupakan sebuah konsep yang cukup kompleks dan abstrak serta dapat
mempengaruhi kehidupan manusia. Kekuasaan didefinisikan juga sebagai suatu
kemampuan yang dimiliki oleh para pemangku kepentingan yang digunakan untuk
mendukung atau menentang individu atau suatu kelompok (Nugroho, dkk. 2016).
Kekuasaan
Kekuasaan merupakan suatu kemampuan atau power yang dimiliki oleh individu atau
kelompok untuk dapat mempengaruhi orang lain. Kemampuan untuk mempengaruhi
tersebut dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti cara berpikir dan berperilaku
tergantung pada kehendak para pemegang kekuasaan tersebut.
Harold D. Lasswell dan Abraham Kaplan mendefinisikan kekuasaan sebagai sebuah
hubungan yang terjalin antar individu dengan individu lainnya maupun antar suatu
kelompok dengan kelompok yang lainnya yang dimaksudkan untuk menentukan suatu
tindakan agar tindakan tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pihak yang
lebih berpengaruh dalam hal ini pihak tersebut adalah pihak yang pertama (Luthan,
2007).
Sektor Pariwisata
Sektor pariwisata adalah salah satu sektor bisnis berbasis jasa yang memiliki potensi
serta strategi didalam mengembangkan perekonomian daerah maupun perekonomian
nasional. Didalam sektor wisata tersebut terdapat entitas usaha seperti pelayanan,
perjalanan, penginapan, restoran serta pengembangan daerah tujuan wisata
(Sucofindo, 2022). Sektor pariwisata memiliki peran yang cukup penting didalam
perkembangan wilayah. Dengan adanya sektor pariwisata didalam daerah akan
mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi didalam daerah tersebut (Elsa,…).
Landasan Teori
Foucault tidak memahami kekuasaan didalam suatu hubungan kepemilikan sebagai suatu
hak istimewa, property maupun perolehan yang di pegang oleh sebagian kelompok kecil
yang ada didalam masyarakat serta bisa terancam punah. Foucault juga tidak memahami
kekuasaan sebagai suatu hal yang berjalan dan bersifat negative melalui tindakan yang
koersif, represif serta menekan yang berasal dari institusi pemegang kekausaan salah
satunya adalah negara. Menurut Foucault, kekuasaan bukanlah sebuah fungsi dominasi
yang berasal dari kelas tertentu yang berdasarkan pada penguasaan atas manipulasi
ideology atau ekonomi serta bukan juga sesuatu yang dimiliki atas kharisma suatu
individu atau kelompok. Kekuasaan tidak dapat dipandang secara negative sebab
kekuasaan merupakan salah satu hal yang dapat dipandang secara positif dan juga
produktif. Kekuasaan tidak dapat dikatakan sebagai suatu institusi atau struktur, bukan
juga merupakan suatu kekuatan yang dimiliki. Kekuasaan merupakan suatu istilah yang
digunakan untuk menyebut sebuah situasi yang strategis dan kompleks yang ada didalam
masyarakat. Kekuasaan dalam pandangan Foucault merupakan suatu relasi yang beragam
serta tersebar luas seperti jaringan serta memiiliki ruang lingkup yang strategis.
Kekuasaan dalam pandangan Foucault tidak dipahami sebagai sesuatu yang berada
didalam konteks kepemilikan oleh lembaga institusional. Dimana kekuasaan tersebut
menurut Foucault tidak digunakan sebagai suatu mekanisme untuk membuat dan
memastikan warga negara tunduk terhadap negaranya. Kekuasaan bukan sebuah
mekanisme dominasi yang digunakan sebagai suatu bentuk kekuasaan terhadap individu
atau kelompok dalam sebuah relasi antara pihak yang memiliki kekuatan (powerfull)
dengan pihak yang tidak memiliki kekuatan (powerless). Foucault menjelaskan bahwa
kekuasaan harus dipahami sebagai suatu bentuk relasi kekuatan yang bersifat imanen
didalam suatu ruang dimana kekuasaan tersebut berjalan. Kekuasaan juga harus dipahami
sebagai suatu instrument yang dapat melanggengkan relasi kekuatan tersebut. Kekuasaan
harus dijadikan sebagai hal yang dapat membentuk suatu sistem dari relasi yang terjalin
atau kekuasaan tersebut justru membuat para actor didalamnya terisolasi dengan individu
atau kelompok lainnya dalam suatu relasi. Dengan demikian, Kekuasaan dapat dipahami
sebagai suatu strategi yang bisa menimbulkan relasi kekuatan.
Foucault menjelaskan terdapat lima proposisi mengenai kekuasaan. Yang pertama adalah
bahwa kekuasaan bukan merupakan sesuatu yang didapat, digunakan, dibagikan atau
bahkan diraih sebagai suatu hal yang dapat digenggam atau dapat menjadi punah.
Kekuasaan merupakan sesuatu yang dapat dijalankan dai berbagai tempat maupun dari
relasi yang berjalan. Kedua, Relasi kekuasaan bukan merupakan suatu relasi yang bersifat
structural hierarki atau terdapat pihak yang menguasai dan pihak yang dikuasai. Ketiga,
kekuasaan berasal dari bawah yang mengandaikan tidak lagi adanya distingsi binary
opposition. Keempat, Relasi kekuasaan meiliki sifat intensional serta non-subjektif. Dan
yang kelima adalah apabila terdapat kekuasaan maka disitu juga terdapat anti kekuasaan
(resistance) (Mudhoffir, 2013)
Teori Elit (Pareto: Positivism)
Pareto mengklasifikasikan masyarakat menjadi dua kelas. Yang pertama adalah lapisan
atas dimana lapisan atas ini merupakan sekumpulan elit yang terbagi lagi menjadi dua
bagian yaitu Governing Elit atau elit yang memiliki kemampuan untuk memerintah serta
Non-Governing Elit atau elit yang tidak memerintah seperti tokoh pemuda, tokoh agama,
tuan tanah dan lainnya. pada kelas yang kedua adalah lapisan yang rendah dari elit yaitu
non-elit seperti petani, pedagang dan sebagainya (Amin, 2017). Harold D Laswell
berpendapat bahwa elit merupakan suatu kelas yang berisi individu-individu yang telah
berhasil menempati posisi tinggi dan mendominasi didalam masyarakat. Dimana individu
yang disebut elit tersebut membentuk nilai-nilai dan nilai yang telah mereka ciptakan
tersebut mendapatkan apresiasi tinggi oleh masyarakat disekitarnya. Nilai-nilai
yangtercipta tersebut dapat berupa kehormatan, kekayaan, pengetahuan, pendidikan dan
lain sebagainya.
Referensi
Madjid, M. Dien, dan Johan Wahyudi. 2014. Ilmu Sejarah: Sebuah Pengantar. Jakarta:
PRENADA MEDIA GROUP. Hh 8-9.
Luthan, Salman. 2007. Hubungan Hukum dan Kekuasaan. Jurnal Hukum. 2(14). Hh 169.
Amin, Khairul. 2017. Elit dan Kekuasaan Pada Masyarakat Desa: Studi Relasi Antara
Pemerintah dan Masyarakat di Desa Rias Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan
Provinsi Kep. Bangka Belitung. Jurnal Sosiologi USK. 11 (2). Hh 170.
Mudhoffir, Abdil Mughis. 2013. Teori kekuasaan Michel Foucault: Tantangan Bagi
Sosiologi Politik. Jurnal Sosiologi Masyarakat. 18(1). Hh 77-80
Nugroho, Aristiono, dkk. 2016. Relasi Kuasa Dalam Strategi Pertanahan di Desa
Prigelan. Yogyakarta: STPN Press. Hh 2.