Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

© Gajus/iStock/Getty Images

BAB 5
Bayi dan Anak
Etika Keperawatan

Karen L. Kaya

Surga terletak pada kita ketika kita masih bayi.

—William Wordsworth, “Intimasi Keabadian,” 1807

TUJUAN
Setelah membaca bab ini, pembaca diharapkan dapat melakukan hal berikut:

1. Mendiskusikan isu-isu kerentanan yang berkaitan dengan perawatan bayi dan anak-anak.
2. Memahami permasalahan etika mengenai vaksinasi universal pada anak dan peran perawat.
3. Mengidentifikasi proses pengambilan keputusan yang etis dan dapat dibenarkan dalam pengasuhan anak.

4. Mengevaluasi faktor penolakan pengobatan pada bayi dan anak.

5. Membahas kasus-kasus penting dalam perawatan etis dan hukum terhadap bayi dan anak-anak.

6. Memahami peran perawat sebagai advokat dalam perawatan bayi dan anak.

▸ Menjadi ibu tidak terdiferensiasi, dan cakupannya universal” (hal. 123).

Dalam bukunyaEtika untuk Milenium Baru,Dalai
Lama (1999) menekankan pentingnya etika kasih
sayang. Empati, yang merupakan “kemampuan
seseorang untuk masuk ke dalam dan, sampai batas
tertentu, berbagi penderitaan orang lain” (hal. 123),
mewakili kasih sayang (nying je)pada tingkat dasar.
Dalai Lama menyatakan belas kasih dapat
dikembangkan, melampaui empati sejauh hal itu
muncul tanpa usaha dan “tidak bersyarat,
Welas asih adalah keinginan untuk memisahkan makhluk
lain dari penderitaan. Belas kasih juga merupakan rasa
keintiman terhadap semua makhluk yang merasakan dan
mempersepsikan (Dalai Lama, 1999). Orang-orang dengan
tingkat welas asih yang berkembang dengan baik ini
memasukkan ke dalam lingkup welas asih mereka bahkan
makhluk-makhluk yang mungkin merugikan mereka.
Menurut Dalai Lama, bentuk keintiman dan kasih sayang
yang mendalam ini dapat disamakan “dengan cinta seorang
ibu terhadap anak tunggalnya” (hlm. 123).

125
126 Bab 5Etika Keperawatan Bayi dan Anak
Semua hewan dilahirkan dalam kondisi
awal kerentanan dan ketergantungan. Bayi
dan anak-anak manusia “tiba di dunia dalam
kondisi ketidakberdayaan yang kurang lebih
tidak ada bandingannya dengan spesies
hewan lainnya” (Nussbaum, 2001, hal. 181).
Secara historis, etika Barat umumnya
mengabaikan kerentanan manusia dan
konsekuensinya yang menciptakan kebutuhan
manusia untuk bergantung satu sama lain
(MacIntyre, 1999). Namun, beberapa filsuf
feminis, seperti Virginia Held (1993) dan Sara
Ruddick (1995), menggunakan premis yang
mendasari ketergantungan manusia sebagai
landasan filosofi etika mereka. Faktanya,
beberapa filsuf feminis mengusulkan bahwa
kepedulian yang terjadi antara seorang ibu
dan anaknya yang rentan dan bergantung
dapat digunakan sebagai model untuk semua
hubungan moral.
Dalam mempertimbangkan bagaimana
pendekatan etika feminis relevan dengan perawatan
bayi dan anak-anak, perawat dapat memikirkan apa
yang disebut oleh Tong (1997) sebagai pendekatan etika
feminis yang berfokus pada perawatan; pendekatan
etika seperti ini mendukung nilai-nilai feminin, seperti
“belas kasih, empati, simpati, pengasuhan, dan
kebaikan” (hal. 38), yang sering kali dipinggirkan dalam
masyarakat yang didominasi laki-laki. Nilai-nilai dan
kebajikan ini secara tradisional diasosiasikan dengan
peran sebagai ibu yang baik.
Terdapat perdebatan sengit mengenai perbedaan
antara jenis penalaran moral yang dilakukan oleh laki-
laki dan perempuan. Namun, Stimpson mencatat “yang
terpenting, baik perempuan maupun laki-laki bisa
menjadi feminis” (Stimpson, 1993, hal. viii). Dalam
menerima dan menggunakan model hubungan sosial
feminin yang ada antara ibu dan anak, Stimpson
menyatakan “agen moral, perempuan atau laki-laki,
akan menjadi [apa yang disebut Held (1993)] 'orang
yang menjadi ibu'” (hal. viii).
Held (1993) mengajukan konsep orang yang
mengasuh anaksebagai istilah netral gender yang
digunakan untuk menggambarkan tipe peran sebagai ibu
yang akan terjadi dalam masyarakat tanpa dominasi laki-
laki. Held menyatakan ada alasan bagus untuk percaya
bahwa menjadi ibu harus menjadi sebuah praktik
dilakukan oleh perempuan dan laki-laki. Ruddick (1995)
mendefinisikan ibu sebagai orang yang mampu
melakukan pekerjaan keibuan dan
seseorang yang mengambil tanggung jawab
atas kehidupan anak-anak dan yang
menganggap pengasuhan anak merupakan
bagian penting dari kehidupan kerjanya. . . .
Saya menyarankan bahwa, apa pun
perbedaan yang ada antara ibu perempuan
dan laki-laki, tidak ada alasan untuk percaya
bahwa salah satu jenis kelamin lebih mampu
melakukan pekerjaan keibuan dibandingkan
jenis kelamin lainnya. (hlm. 40–41)
Saat memberikan perawatan etis kepada bayi dan
anak-anak, perawat mendukung para ibu dan orang
yang mengasuh anak, baik perempuan maupun laki-
laki, yang turut memberikan kasih sayang tanpa syarat
terhadap anak-anak mereka seperti yang dijelaskan
oleh Dalai Lama.
FOKUS UNTUK DEBAT
Berdebatlah dengan kolega Anda dengan menggunakan
posisi berikut: (1) menjadi ibu adalah sifat yang melekat
pada perempuan versus (2) menjadi ibu bukanlah sifat
yang pada dasarnya perempuan.
▸ Landasan Kepercayaan
Seorang anak laki-laki yang sedang mandi di sungai terancam
tenggelam. Dia memanggil seorang musafir yang lewat untuk meminta
bantuan, tapi bukannya mengulurkan tangan membantu, pria itu
hanya berdiri di sana tanpa peduli dan memarahi bocah itu karena
kecerobohannya. “Ya tuan!” teriak pemuda itu, “doakan bantu aku
sekarang dan tegur aku setelahnya.”
— Aesop, Fabel Aesop
“Anak-anak adalah orang-orang yang rentan, sering
kali membuat takut orang-orang kecil” (Ruddick, 1995, hal.
119). Perkembangan kepercayaan dasar versus
ketidakpercayaan dasar pada bayi adalah yang pertama dari
delapan tahap psikososial Erik Erikson (1950/1985).

perkembangan. menurut Menurut Ruddick, itu adalah
tanggung jawab mo yang lain untuk membangun perasaan diri
ing kepercayaan antara anak- mereka sendiri dan anak-anak mereka
anak karena anak-anak Kepercayaan seseorang idealnya
tentang pengasuhan dibangun dan dilindungi
seorang ibu. Kecuali th ada keadaan yang tidak biasa
Dalam pendiriannya, orang tua diberi otonomi untuk mengambil
keputusan bagi anak-anaknya yang masih di bawah umur.
Otonomi ini merupakan dukungan atas kepercayaan masyarakat
terhadap kemampuan dan keinginan orang tua untuk
memberikan pengasuhan demi kepentingan terbaik anak-anak
mereka. Meskipun orang tua pada umumnya mempunyai hak
otonomi dalam pengambilan keputusan bagi anaknya, namun
anak mempunyai harkat dan martabat dasar tersendiri sebagai
manusia.
REFLEKSI ETIS
Bersama kolega Anda, gunakan metode Socrates untuk
menganalisis konsep kepercayaan perawat-keluarga.
Karena sebagian besar anak-anak bergantung pada orang
yang menjadi ibu mereka agar dapat dipercaya, orang yang
menjadi ibu sering kali merasa was-was ketika mereka menilai
kebijakan layanan kesehatan dan memilih orang yang mereka
percayakan untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan
anak-anak mereka. Kepercayaan menjadi masalah yang lebih
besar ketika para ibu tidak dapat memilih penyedia layanan
kesehatan untuk anak-anak mereka, seperti yang biasanya terjadi
pada perawat. Kewaspadaan ibu yang beralasan mencakup rasa
percaya yang hati-hati terhadap perawat dan profesional
kesehatan lainnya yang berinteraksi dengan dan merawat anak-
anaknya. Namun, wajar saja, dan sering kali menjadi sumber
kenyamanan, bagi orang tua untuk percaya bahwa para
profesional kesehatan mempunyai pemahaman yang lebih
lengkap tentang fakta-fakta medis dan kemungkinan-
kemungkinan terkait dengan layanan kesehatan anak mereka
dibandingkan dengan diri mereka sendiri dalam banyak kasus.
Akibatnya, orang tua bergantung dan mempercayai profesional
kesehatan untuk mendukung atau membimbing mereka dalam
membuat keputusan perawatan kesehatan yang sulit bagi anak-
anak mereka. Terkadang, kepercayaan ini mirip dengan
kepercayaan yang tidak dapat dihindari (lihat Bab 2).
Vaksinasi Universal 127
▸ Vaksinasi Universal
Karena ancaman besar dari tindakan non-pencegahan,
penyakit menular, orang-orang yang hidup sebelum dan
selama awal tahun 1900-an akan terkena penyakit ini
senang karena memiliki beragam vaksin yang
tersedia. Namun, karena keberhasilan
kemajuan kesehatan masyarakat pada abad
ke-20 dan ke-21, banyak orang di Amerika
Serikat yang belum pernah mengalami
beberapa penyakit yang kini dapat dicegah
dengan vaksin. Oleh karena itu, sebagian
orang menganggap remeh manfaat vaksin
yang tersedia. Menurut Pusat Pengendalian
dan Pencegahan Penyakit (CDC, 2016b),
Imunisasi mempunyai dampak yang sangat
besar terhadap peningkatan kesehatan anak-
anak di Amerika Serikat. Kebanyakan orang
tua saat ini belum pernah melihat secara
langsung dampak buruk penyakit yang dapat
dicegah dengan vaksin terhadap anak,
keluarga, atau komunitas. Meskipun penyakit
ini tidak umum terjadi di AS, namun penyakit
ini masih ada di seluruh dunia. Penting bagi
kita untuk terus melindungi anak-anak kita
dengan vaksin karena wabah penyakit yang
dapat dicegah dengan vaksin seperti
pertusis, gondok, dan campak dapat dan
memang terjadi di negara ini. (paragraf 1)
Negara bagian berbeda-beda dalam hal undang-undang
vaksinasi anak wajib, dan CDC (2017c) memiliki program Hukum
Kesehatan Masyarakat yang mengumpulkan data tentang
undang-undang vaksinasi sekolah di setiap negara bagian (lihat
GAMBAR 5-1). Sebagian besar undang-undang negara bagian
mencakup sekolah negeri dan swasta serta pusat penitipan anak
(CDC, 2017d). Daftar berikut mencakup sembilan karakteristik
pengecualian vaksinasi di sekolah yang dicakup oleh undang-
undang:
1. Hanya mengizinkan pengecualian medis
atau agama
2. Tidak termasuk pengecualian filosofis
3. Mengizinkan siswa yang dikecualikan
untuk dikeluarkan dari sekolah selama
wabah terjadi
128 Bab 5Etika Keperawatan Bayi dan Anak

BARAT TENGAH

MN MO tidak
MI TIDAK

KS OH
DI DALAM SD
sakit WI

IA CT

WY DC

WA DE

UT MA

ATAU MD

NV AKU

TIMUR LAUT
MT NH
BARAT

PENGENAL NJ

HAI NY

BERSAMA PA

CA RI

AK VT

terima kasih
AL

BA OKE AR
RA
T NM FL
DA
YA A.S TIDAK

WV KY
VA LA
TN SC tidak
MS
ARA
TENGG

Hanya pengecualian medis atau agama

Pengecualian filosofis secara tegas tidak termasuk

Pengecualian pengecualian siswa selama wabah

Pengakuan orang tua atas pengecualian siswa selama wabah dalam

permohonan pengecualian

Pengecualian yang tidak diakui selama wabah Notaris atau pernyataan

tertulis dari orang tua diperlukan untuk pengecualian. Peningkatan

pendidikan untuk pengecualian

Pengecualian medis secara tegas bersifat sementara atau permanen. Sertifikasi ulang

penyedia layanan kesehatan tahunan untuk pengecualian medis

GAMBAR 5-1Grafik kutub undang-undang pengecualian vaksinasi sekolah negeri.

Direproduksi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). (2017c).Program hukum kesehatan masyarakat.Diperoleh dari https://www.cdc.gov/phlp/publications/topic/vaccinations.html

4. Mewajibkan pengakuan orang tua
selama proses permohonan
pengecualian bahwa siswa yang
dikecualikan dapat dikeluarkan dari
sekolah selama wabah
5. Menetapkan bahwa pengecualian
mungkin tidak berlaku jika terjadi
wabah
6. Mewajibkan surat keterangan orang tua
atau notaris dalam proses permohonan
pengecualian
7. Mewajibkan peningkatan pendidikan
mengenai vaksinasi dalam proses
permohonan pengecualian
8. Membedakan pengecualian medis
sementara dan permanen dalam
proses permohonan
pengecualian
9. Mewajibkan sertifikasi ulang dokter secara
tahunan atau lebih sering untuk
mendapatkan pengecualian medis
Ketika pengecualian diperoleh, anak-anak dapat
bersekolah tanpa imunisasi di sebagian besar negara
bagian, meskipun orang tua atau wali dapat dianggap
bertanggung jawab dalam kasus perdata jika karena
kurangnya imunisasi pada anak mereka, penyakit
menular yang dapat dicegah dengan vaksin menular ke
orang lain. Selain itu, jika orang tua mengikuti pedoman
yang direkomendasikan CDC (2012) untuk melindungi
anak-anak yang tidak divaksinasi, anak-anak yang tidak
terlindungi ini dapat kehilangan sekolah selama
berbulan-bulan karena CDC merekomendasikan agar
anak-anak yang tidak divaksinasi tetap di rumah selama
wabah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin,
yang dapat terjadi dalam beberapa gelombang.
minggu.
Beberapa orang tua yang menentang program
vaksinasi universal mencari cara untuk mencapai
kekebalan alami bagi anak-anak mereka. Sebuah
metode yang kadang-kadang digunakan adalah dengan
mengajak anak-anak menghadiri “pesta pemaparan”.
Kelompok anak-anak yang sehat dan belum pernah
terinfeksi dikumpulkan bersama dengan seorang anak
atau anak-anak yang saat ini diyakini tertular penyakit
tertentu yang dapat dicegah dengan vaksin, seperti
cacar air, rubella, atau campak, sehingga
Anak-anak dari Keluarga Imigran 129
anak-anak yang tidak terinfeksi dapat terinfeksi dan
mendapat imunisasi alami. Pesta-pesta ini bukannya
tanpa risiko terhadap anak-anak, termasuk akibat
yang paling jelas adalah jika seorang anak
menderita penyakit yang terkadang berbahaya dan
tidak perlu. Di situsnya tentang penularan cacar air,
CDC (2016a) memiliki kotak profil yang mencakup
pihak-pihak yang terpapar. Judul kotaknya adalah “
'Pesta Cacar Air'—Jangan Ambil Kesempatan.”
CDC menerbitkan artikel tentang peran
perawat dalam vaksinasi anak. Artikel ini berisi
informasi survei dan merupakan upaya untuk
mendistribusikan informasi melalui penerbitan
artikel dalam literatur profesional (lihat Catatan
Penelitian: Perawat Penting dalam Mengurangi
Kekhawatiran Orang Tua Tentang Vaksinasi). CDC
juga memiliki halaman web berjudul “Sumber
Daya Penyedia untuk Percakapan Vaksin dengan
Orang Tua” (2017b), yang dapat diakses dan
digunakan untuk membantu perawat
mendiskusikan vaksin dengan orang tua.
REFLEKSI ETIS
Teliti beberapa alasan orang tua menolak imunisasi pada
anak. Bayangkan Anda adalah seorang perawat kesehatan
masyarakat yang bekerja di departemen kesehatan daerah.
Seorang ibu membawa bayinya yang baru lahir untuk
pemeriksaan kesehatan bayinya. Ibu bayi tersebut memberi
tahu Anda bahwa dia mempunyai keberatan filosofis terhadap
vaksinasi pada masa kanak-kanak. Bagaimana tanggapan
Anda terhadap komentar ibu tersebut?
▸ Anak-anak dari Keluarga
Imigran
Saat buku edisi kelima ini sedang dipersiapkan untuk
diterbitkan, data sensus AS terbaru dikumpulkan pada
tahun 2010. Sensus tahun 2010 mengungkapkan bahwa
anak-anak imigran mewakili satu dari empat orang yang
berusia kurang dari 18 tahun.
130 Chahal 5Etika Keperawatan Bayi dan Anak

PENELITIAN H CATATAN : PERAWAT PENTING DALAM MUDAHKAN KEKHAWATIRAN

TENTANG V ORANG TUA

Penipu orang tua profesional perawatan kesehatan sider salah satu sumber paling tepercaya dalam menjawab pertanyaan dan kekhawatiran

menangani tentang kesehatan anak mereka. Sebuah survei baru-baru ini mengenai sikap, pengetahuan, dan penghargaan orang tua
perilaku r terhadap vaksin untuk anak-anak—termasuk keamanan dan kepercayaan terhadap vaksin—menemukan bahwa 82% memilih
dari orang tua c penyedia layanan kesehatan anak mereka sebagai salah satu dari 3 sumber vaksin yang paling tepercaya.

informasi . Karena banyaknya orang tua yang bergantung pada nasihat profesional kesehatan mengenai vaksin,
catatan perawat amandemen memainkan peran penting dalam memandu keputusan vaksinasi orang tua.
"Perawat Keahlian, pengetahuan, dan nasihatnya sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan
untuk diskusi tepercaya dalam imunisasi anak,” kata Dr. Nancy Messonnier, Direktur Imunisasi Nasional dan Penyakit
Pusat untuk I Pernafasan CDC. “Cara Anda berkomunikasi dengan orang tua selama sesi rutin sangat penting untuk
pediatrik vi menumbuhkan kepercayaan orang tua terhadap keputusan untuk memvaksinasi anak-anak mereka.”
Sur Mereka juga menemukan bahwa 71 persen orang tua yakin atau sangat yakin terhadap keamanan
dari rutinitas c imunisasi anak, meskipun pertanyaan paling umum dari orang tua adalah apa efek sampingnya.
mereka harus cari setelah vaksinasi. Dua puluh lima persen khawatir bahwa anak-anak terlalu sering
vaksin di mengunjungi dokter dan 16 persen peserta survei khawatir bahwa vaksin mungkin tidak efektif.
menyebabkan autis

“Informasi ulangMeningkatkan pesan keamanan vaksin dapat sangat membantu dalam meyakinkan orang tua bahwa hal tersebut benar adanya

melakukan b hal terbaik untuk anak-anak mereka,” kata Patsy Stinchfield, Praktisi Perawat Anak di National Association of
mewakili Pediatric Nurse Practitioners. “Salah satu cara terbaik yang dapat Anda lakukan kepada orang tua adalah dengan
mendirikan tr mengajukan pertanyaan terbuka untuk membantu mengidentifikasi dan mengatasi kekhawatiran mengenai vaksin.
mereka mungkin h Juga, nyatakan kembali pertanyaan mereka dan akui kekhawatirannya
empati.”
Buat su kembali untuk menjawab pertanyaan atau kekhawatiran dengan menyesuaikan respons terhadap tingkat detail orang tua r.
sedang mencari Beberapa orang tua mungkin sudah siap menerima informasi yang cukup rinci mengenai vaksin—cara mereka mencegah

kerja dan th penyakit—sementara yang lain mungkin kewalahan dengan terlalu banyaknya ilmu pengetahuan dan lebih memilih contoh
mungkin merespons pribadi dari seorang pasien yang pernah Anda temui yang menggunakan vaksin yang dapat dicegah. penyakit. pujian dari

anda
Sebuah kembali yang kuat sebagai perawat juga dapat membuat orang tua merasa nyaman dengan vaksinasi yang dilakukannya.

keputusan untuk

Untuk semua hal bukan, penting untuk mengatasi risiko penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Penting untuk
juga kekaisaran mengakui risiko yang terkait dengan vaksin. Orang tua mencari keseimbangan

informasi . Jangan pernah menyatakan bahwa vaksin bebas risiko dan selalu diskusikan efek samping yang diketahui yang ditimbulkan

oleh vaksin .
Jika berpasangannt memilih untuk tidak melakukan vaksinasi, menjaga jalur komunikasi tetap terbuka dan mengunjungi kembali kunjungan

keputusan di mereka di masa depan. Pastikan orang tua menyadari risiko dan tanggung jawab yang mereka perlukan dengan memberi
ambil, sus tahu sekolah dan fasilitas penitipan anak bahwa anak mereka tidak diimunisasi, dan mewaspadai wabah penyakit apa pun
hati-hati untuk s yang terjadi di komunitas mereka. Jika Anda membangun kepercayaan

hubungan seiring waktu dengan orang tua, mereka mungkin mempertimbangkan kembali keputusan vaksinasi mereka.
Untuk membantu berkomunikasi tentang penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, vaksin, dan keamanan vaksin, Pengendalian
Pusat untuk dan Pencegahan Penyakit (CDC), American Academy of Family Physicians, American Academy of Pediatrics (AAP)
(AAFP), dan telah bermitra untuk mengembangkan Sumber Daya Penyedia
untuk Percakapan Vaksin dengan Orang Tua. Materi-materi ini mencakup informasi keamanan vaksin, lembar fakta
tentang vaksin dan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, serta strategi agar percakapan mengenai vaksin
berhasil dengan orang tua. Semuanya gratis dan tersedia online [https://www.cdc.gov/vaccines/hcp/conversations /
index.html].

Direproduksi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). (2017a).Artikel singkat tentang imunisasi anak untuk profesional kesehatan dan

perawatan anak.Diperoleh dari https://www.cdc.gov/vaccines/partners/childhood/matte-articles-nurses-essential.html

 Masalah Global Kemiskinan dan Penyakit Menular 131

dan anak-anak ini “kini merupakan segmen generasi
muda yang tumbuh paling cepat di negara ini, sebuah
indikasi bahwa baik imigran legal maupun ilegal serta
kelahiran minoritas meningkatkan jumlah penduduk di
negara ini” (“Census: Share of Children in US Hits Record
Low,” 2011 , paragraf 3). Para profesional kesehatan
masyarakat mengetahui bahwa faktor sosio-ekonomi
merupakan faktor penentu kesehatan di tingkat
populasi, dan data yang ditinjau oleh Borjas (2011)
menunjukkan kemiskinan keluarga di antara anak-anak
imigran sekitar 15% lebih tinggi dibandingkan anak-
anak penduduk asli di Amerika Serikat.
Namun, menjelang penerbitan naskah
buku ini, data sensus 2010 terasa sudah
lama sekali. Iklim politik dan undang-
undang imigrasi di Amerika Serikat pada
musim panas 2018 sedang kacau. Karena
cepatnya perubahan praktik dan kebijakan
imigrasi yang terjadi pada masa Trump
administrasi, tidak mungkin menjamin bahwa
informasi tentang anak-anak imigran akan
mutakhir ketika buku ini diterbitkan dan
digunakan. Oleh karena itu, bagian bab ini
berisi jenis kotak Refleksi Etis yang berbeda,
dan mungkin tidak biasa, yang saya tulis
sebagai penulis bab ini.
▸ Masalah Global Kemiskinan
dan Penyakit Menular
Penyakit
Data statistik mengenai kebutuhan bayi dan anak-
anak yang belum terpenuhi di seluruh dunia harus
menjadi perhatian semua orang, terutama perawat.
Yang sangat penting adalah kenyataan bahwa

REFLEKSI ETIS
Saat saya memperbarui bab ini pada pertengahan Juni 2018, saya sedang menonton berita televisi, dan saya mendapati diri saya
berada dalam situasi genting sebagai seorang penulis. Pemerintahan Trump baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan
menerapkan kebijakan “tanpa toleransi” dan mulai memisahkan anak-anak imigran dari keluarga mereka di perbatasan selatan AS
sebagai upaya pencegahan untuk mengurangi imigrasi ilegal. Di TV, Jaksa Agung AS Jefferson Beauregard Sessions mengutip
Alkitab untuk membenarkan praktik tersebut. Belakangan, AG Sessions justru dikecam oleh denominasi agamanya, United
Methodist Church, atas perannya dalam kebijakan imigrasi. Laporan menunjukkan bahwa lebih dari 2.000 anak imigran telah
dipisahkan dari orang tuanya sejak kebijakan tanpa toleransi dimulai. Saya mendengar cerita sedih tentang anak-anak yang
ditahan di kamp penahanan dan anak-anak kecil ini tidak tahu kapan atau apakah mereka akan bertemu ibu mereka lagi. Internet
dan televisi dengan jelas menunjukkan anak-anak ditahan di dalam pagar besi yang tertutup, yang oleh beberapa jurnalis
disamakan dengan kandang anjing; sebuah gambar yang menjadi viral memperlihatkan seorang anak kecil menangis
menyaksikan ibunya digeledah oleh petugas perbatasan; dan ibu-ibu yang patah hati menceritakan pengalaman mereka. Para
pendeta Katolik dan pemimpin agama lainnya di TV menyebut praktik pemisahan tersebut tidak bermoral. Para politisi saling
menyalahkan satu sama lain mengenai siapa yang dapat dan harus mengakhiri praktik pemisahan diri, dan mantan Ibu Negara AS,
baik dari Partai Republik maupun Demokrat, terlibat dalam argumen yang menunjukkan bahwa mereka juga percaya bahwa
praktik pemisahan diri itu kejam dan tidak bermoral. Akhirnya, Saya menyaksikan Pamela Cipriano, Presiden American Nurses
Association, diwawancarai di sebuah acara berita. Dia mengulangi seruan dari orang lain yang meminta Presiden Trump untuk
mengakhiri kebijakan ini, dengan menyatakan bahwa para perawat telah mengatakan kepadanya bahwa praktik tersebut
“mengerikan, tercela, tidak bermoral, dan tidak Amerika.”

Saat Anda membaca bab ini, saya mengajak para pembaca untuk meneliti undang-undang dan praktik imigrasi AS terkini yang

melibatkan kedua anakDanorang dewasa. Tanyakan pada diri Anda apakah Anda yakin undang-undang yang berlaku saat ini etis. Pada teori

dan pendekatan etika manakah Anda mendasarkan posisi Anda? Perdebatkan posisi yang berbeda dengan rekan-rekan Anda. Kembangkan

rencana tentang bagaimana perawat dapat secara cerdas masuk ke dalam dan mempengaruhi argumen mengenai kebijakan imigrasi dan

apa yang dapat dilakukan perawat untuk mempromosikan praktik etis sehubungan dengan kebijakan ini.
132 Bab 5Etika Keperawatan Bayi dan Anak

begitu banyak kematian yang dilaporkan dalam data 56%, dari 93 kematian per 1.000 kelahiran hidup pada

kesehatan global yang ditampilkan di sini adalah akibat tahun 1990 menjadi 41 pada tahun 2016. Meskipun

dari kondisi yang memerlukan tindakan pencegahan demikian, percepatan kemajuan masih diperlukan di lebih

atau pengobatan berbiaya rendah (lihatTABEL 5-1). Data dari seperempat negara untuk mencapai target Tujuan

kesehatan anak global yang diambil dari website Pembangunan Berkelanjutan (SDG) mengenai kematian

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2017) antara lain anak di bawah usia 5 tahun pada tahun 2030.

sebagai berikut:
Tiga ketentuan terakhir American Nurses Association's
- Pada tahun 2016, 5,6 juta anak di bawah usia 5 (ANA, 2015)Kode Etik Perawat dengan Pernyataan
tahun meninggal. Ini berarti 15.000 kematian Interpretatiffokus pada “aspek tugas keperawatan di luar
anak di bawah 5 tahun per hari. pertemuan individu pasien” (hal. xiii). Ketentuan 7.3
- Sejak akhir masa neonatal hingga 5 tahun membahas tanggung jawab perawat dalam
pertama kehidupan, penyebab utama mengembangkan kebijakan kesehatan baik perawat
kematian adalah pneumonia, diare, dan berperan sebagai dokter, pendidik, atau administrator.
malaria. Cakupan tanggung jawab ini bersifat global. Mahasiswa
- Malnutrisi adalah faktor utama yang perawat sering bertanya-tanya mengapa mereka
membuat anak-anak lebih rentan memerlukan konten kebijakan kesehatan dalam kurikulum
terhadap penyakit parah. keperawatan mereka; setidaknya satu alasan penting adalah
- Risiko kematian seorang anak paling tinggi terjadi pada 28 hari bahwa ini adalah masalah etika. Welas asih adalah keinginan
pertama kehidupannya. untuk memisahkan makhluk dari penderitaan. Aktif dalam
- Dunia telah mengalami kemajuan besar dalam hal mengembangkan dan mengubah kebijakan kesehatan di
kelangsungan hidup anak sejak tahun 1990. Angka kematian tingkat lokal, negara bagian, regional, nasional, atau global
anak di bawah usia 5 tahun secara global telah menurun dapat menjadi a

TABEL 5-1Penyebab Utama Kematian Anak Pasca Neonatal: Faktor Risiko dan Responnya

Penyebab kematian Faktor risiko Pencegahan Perlakuan

Pneumonia atau - Berat badan lahir rendah - Vaksinasi - Perawatan yang tepat

akut lainnya - Malnutrisi - Nutrisi yang cukup oleh kesehatan yang terlatih

penyakit pernapasan - Tidak diberi ASI - Eksklusif pemberi

anak-anak menyusui - Antibiotik
- Penuh sesak - Pengurangan - Oksigen untuk
kondisi udara rumah tangga penyakit parah
polusi

Masa kecil - Tidak diberi ASI - Eksklusif - Osmolaritas rendah

diare anak-anak menyusui rehidrasi oral
- Minum yang tidak aman - Air dan makanan yang aman solusi (ORS)
air dan makanan - Memadai - Suplemen seng
- Kebersihan yang buruk sanitasi dan
praktik kebersihan
- Malnutrisi - Nutrisi yang cukup
- Vaksinasi

Dicetak ulang dariAnak-anak: mengurangi angka kematian,19 September 2018. Jenewa, Organisasi Kesehatan Dunia, 2018. Hak Cipta © 2018 oleh WHO. Digunakan

dengan izin.

perawat yang penuh kasih sayang melakukan tindakan untuk membantu kerentanan
ble anak-anak yang merupakan tunduk pada dan mati dari dan
penyakit yang dapat dicegah kondisi. Persediaan hiks (ANA, 2015)
8 dariKode Et termasuk juga dalam kesehatan global.
fokus pada g Ketentuan 8.2 sesuai dengan konteks
mengarahkan perawat ke kesehatan, terminan-terminan
“iklan termasuk sosial de kesehatan tersebut
seperti kemiskinan, akses air bersih dan udara bersih, pelanggaran
terhadap sanitasi, manusia hak asasi manusia, kelaparan, pangan,
sehat secara nutrisi pendidikan, kesenjangan pengobatan yang
ikasi dan kesehatan aman” (hlm. 31–32).
REFLE ETIS CTION
Pertimbangkan permasalahan kemiskinan global dan
penyakit menular yang berdampak pada anak-anak, dan
kaitkan dengan keadilan sosial. Apa yang dapat dilakukan
perawat untuk meningkatkan keadilan sosial bagi
populasi anak-anak di dunia? Bagaimana teori kritis dapat
diterapkan pada kesenjangan kesehatan global yang
melibatkan anak-anak?
▸ Anak-anak yang Dianiaya dan
Diabaikan
Pelecehan dan penelantaran anak, setidaknya, didefinisikan
oleh Undang-Undang Otorisasi Ulang Pencegahan dan
Perawatan Pelecehan Anak (CAPTA) tahun 2010 sebagai
segala tindakan atau kegagalan yang baru-baru
ini dilakukan oleh orang tua atau pengasuh yang
mengakibatkan kematian, cedera fisik atau
emosional yang serius, pelecehan atau
eksploitasi seksual; atau suatu tindakan atau
kegagalan untuk bertindak yang menimbulkan
risiko kerugian serius. (Gerbang Informasi
Kesejahteraan Anak, 2013, hal. 2)
Seorang anak yang menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga
termasuk dalam definisi pelecehan dan penelantaran anak di
beberapa undang-undang negara bagian. Perhatikan bahwa
definisi di atas tidak mencakup kekerasan terhadap anak yang
dilakukan oleh kenalan atau orang asing, namun kekerasan yang
dilakukan oleh orang-orang tersebut tentunya tercakup dalam
undang-undang yang relevan.
Anak-anak yang Dianiaya dan Diabaikan 133
PERSPEKTIF HUKUM: CAPTA
Undang-undang federal yang awalnya diberlakukan pada tahun 1974
berjudul Undang-Undang Pencegahan dan Perawatan Pelecehan
Anak (CAPTA) disahkan kembali pada tahun 2010 dan terakhir diubah
pada tahun 2016. Undang-undang ini merupakan “undang-undang
federal utama yang menangani pelecehan dan penelantaran
anak” (Child Welfare Information Gateway, 2017 , hal.1).
Departemen Kesehatan dan Hu-
man Services (HHS) Penganiayaan Anak tahunan-
Laporan Kementerian yang disusun dari laporan negara dan
diterbitkan pada tahun 2016 memuat data sebagai berikut:
- Perkiraan nasional mengenai jumlah anak yang
menerima respons investigasi atau respons
alternatif dari layanan perlindungan anak
meningkat 9,5% dari tahun 2012 (3.172.000)
hingga 2016 (3.472.000).
- Jumlah dan tingkat korban berfluktuasi selama
5 tahun terakhir. Membandingkan jumlah
korban nasional pada tahun 2012 (656.000)
dengan perkiraan jumlah korban nasional pada
tahun 2016 (676.000) menunjukkan
peningkatan sebesar 3,0%.
- Tiga perempat (74,8%) korban ditelantarkan,
18,2% mengalami kekerasan fisik, dan 8,5%
mengalami pelecehan seksual.
- Pada tahun 2016, secara nasional diperkirakan
terdapat 1.750 anak yang meninggal karena kekerasan
dan penelantaran dengan tingkat 2,36 per 100.000
anak dalam populasi nasional. (hal.ii)
Meskipun semua negara bagian mempunyai undang-undang wajib
pelaporan kekerasan terhadap anak, diyakini bahwa kekerasan tidak
dilaporkan secara signifikan.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, penelantaran
(74,8%) dan kekerasan fisik (18,2%) merupakan jenis
penganiayaan anak yang paling umum terjadi pada
tahun 2016 (HHS, 2016, hal. x). Lebih dari separuh
pelaku pelecehan anak (53,7%) adalah perempuan,
tingkat pelecehan tertinggi terjadi pada tahun
pertama kehidupan seorang anak, dan anak-anak
Indian Amerika atau Penduduk Asli Alaska lebih
sering dianiaya dibandingkan etnis lain. Tanggung
jawab etis perawat dalam perawatan anak meliputi
134 Bab 5Etika Keperawatan Bayi dan Anak
tanggung jawab untuk waspada terhadap tanda-tanda
pelecehan dan melaporkan pelecehan dengan tepat.
Perawat, bersama dengan profesional kesehatan dan guru
lainnya, dianggap sebagai pelapor wajib mengenai
kemungkinan pelecehan (HHS, 2016; Ramsey, 2006). Situasi
yang menandakan kemungkinan terjadinya kekerasan
adalah sebagai berikut (untuk daftar contoh kekerasan
terhadap anak yang lebih lengkap, lihat dokumen Gerbang
Informasi Kesejahteraan Anak [2013, hal. 3–5]):
- Konflik antara penjelasan tentang bagaimana
sebuah insiden terjadi dan temuan fisik, seperti
memar atau patah tulang yang tidak dijelaskan
dengan jelas
- Perilaku yang tidak sesuai usia atau perilaku yang
menandakan penyesuaian sosial yang buruk, seperti
“perilaku agresif, penarikan diri dari pergaulan, depresi,
berbohong, mencuri, menghisap jempol” (Ramsey, 2006,
hal. 59), dan pengambilan risiko (pergaulan bebas,
mengemudi sembarangan, dll.)
- Alkohol dan penyalahgunaan obat-obatan lainnya
- Masalah di sekolah
- Pemikiran bunuh diri
Tanggung jawab yang lazim dalam menangani
pengobatan pasien secara rahasia dihilangkan jika ada
dugaan kekerasan terhadap anak, meskipun orang yang
melaporkan kekerasan tersebut adalah pasiennya (Ramsey,
2006). Penyalahgunaan tidak perlu dikonfirmasi sebagai
fakta agar dapat dilaporkan. Identifikasi dugaan pelecehan
harus segera dilaporkan ke lembaga yang ditunjuk oleh
masing-masing negara bagian. Terdapat perlindungan
hukum di sebagian besar negara bagian bagi para
profesional, termasuk perawat, yang melaporkan dugaan
pelecehan dengan itikad baik, meskipun profesional layanan
kesehatan mungkin terkena sanksi hukum jika mereka gagal
melaporkan dugaan pelecehan kepada lembaga yang
berwenang.
▸ Keputusan Pengganti
Pembuatan
Anak-anak adalah individu yang tidak kompeten secara hukum
yang, dalam banyak kasus, harus memiliki pengambil keputusan
pengganti untuk pengambilan keputusan penting dalam hidup,
termasuk keputusan perawatan kesehatan. Para ahli etika punya
standar yang ditetapkan dan diterima sebagai hal yang
pantas secara etis untuk memandu keputusan
perawatan kesehatan yang dibuat atas nama bayi dan
anak-anak. Standar etika yang paling umum diterima
dan mendasari pengambilan keputusan pengganti
untuk anak-anak didasarkan pada standar kepentingan
terbaik. Saat menggunakanstandar kepentingan
terbaik, pengambil keputusan pengganti mendasarkan
keputusan mereka pada apa yang mereka yakini akan
memberikan manfaat terbesar dan beban paling sedikit
bagi anak. Standar kepentingan terbaik adalah penilaian
kualitas hidup; ketika menggunakannya, pengambil
keputusan pengganti harus menentukan “kemungkinan
manfaat bersih tertinggi di antara pilihan yang tersedia,
memberikan bobot berbeda pada kepentingan pasien
dalam setiap pilihan” dan mendiskontokan atau
mengurangi risiko atau biaya yang melekat (Beauchamp
& Childress, 2013, hal. 228). “Standar kepentingan
terbaik melindungi kesejahteraan orang yang tidak
kompeten dengan mewajibkan penggantinya untuk
menilai risiko dan kemungkinan manfaat dari berbagai
pengobatan dan alternatif pengobatan,” menjadikannya
“kriteria kualitas hidup yang tidak dapat dihindari” (hal.
228).
Standar kepentingan terbaik serupa dengan
standar penilaian pengganti, namun kedua standar
tersebut sangat berbeda. Tujuan daristandar penilaian
pengganti adalah agar seorang pengganti dapat
membuat keputusan berdasarkan preferensi perlakuan
yang telah diketahui sebelumnya (baik diungkapkan
secara verbal atau disimpulkan) yang dimiliki orang
tersebut ketika mereka mampu mengungkapkan
preferensi tersebut (misalnya, ketika mereka kompeten)
pada saat orang tersebut tidak lagi mampu
mengungkapkannya. preferensi pengobatan (yaitu
ketika mereka tidak lagi kompeten). Oleh karena itu,
beberapa ahli etika berpendapat bahwa hanya standar
kepentingan terbaik yang tepat jika keputusan dibuat
untuk anak-anak atau orang yang tidak kompeten sejak
masa kanak-kanak. Ketika keputusan dibuat untuk
orang-orang yang tidak pernah kompeten secara
hukum, tidak ada riwayat preferensi yang diketahui
berdasarkan pemikiran kompeten orang tersebut.
Dalam menggunakan standar kepentingan terbaik,
orang tua harus mengorbankan tujuan pribadinya demi
anaknya demi kepentingan dan kebutuhan anak. Orang tua
berada dalam situasi yang sulit

ketika mereka harus tanpa kompromi dalam berusaha
memenuhi kepentingan terbaik seorang anak ketika hal
tersebut mungkin bertentangan dengan kepentingan
terbaik anak lain atau anak-anak dalam keluarga yang sama
(Ross, 1998).
Menyembunyikan Informasi
dari Anak-Anak
Seperti halnya orang dewasa, anggota
keluarga mungkin ingin informasi kesehatan
dirahasiakan dari anak-anak ketika anak
tersebut sakit parah atau berada dalam
kondisi kritis. Hal ini dapat menimbulkan
dilema bagi para profesional kesehatan yang
terjebak antara pasien mereka dan pengambil
keputusan dari orang tua pasien. Dalam
mengevaluasi penerimaan etis dari
menyembunyikan informasi dari anak-anak,
perawat harus mempertimbangkan
penurunan penerimaan penggunaan hak
istimewa terapeutik (lihat Bab 2). Harrison
(2011) mengusulkan bahwa prinsip-prinsip
kesetiaan dan kebenaran adalah inti
permasalahan dalam situasi seperti ini.
Kesetiaan dan kejujuran juga dapat dilihat dari
sudut pandang kebajikan. Profesional layanan
kesehatan dituntut untuk setia pada
komitmen profesional dan etis mereka
terhadap pasiennya dan berinteraksi dengan
pasiennya dengan jujur.
Menahan informasi dari anak-anak dan remaja,
seperti tunjangan bagi anak di bawah umur yang
menolak pengobatan, harus dipandu oleh kedewasaan
dan status perkembangan pasien di bawah umur. Oleh
karena itu, tidak ada satu jawaban yang benar
mengenai apakah informasi kesehatan harus
dirahasiakan dari anak di bawah umur, namun ada
pedoman untuk mengambil keputusan (Harrison, 2011):
- Sulit untuk menyimpan rahasia di rumah sakit.
Terkadang, ketakutan pasien yang timbul karena
kurangnya informasi saat mengamati dan
mendengarkan apa yang sebenarnya terjadi di
lingkungannya lebih buruk dibandingkan ketakutan
yang timbul karena pengungkapan yang jujur. Selain
itu, anak-anak yang lebih besar dan remaja juga mahir
Pengambilan Keputusan Pengganti 135
dalam mengumpulkan informasi melalui sumber
teknologi.
- Para profesional dan orang tua harus
menentukan risiko bahaya pada pasien jika
informasi dirahasiakan.
- Tim multidisiplin dan konsultasi etika
harus dilibatkan dalam pengambilan
keputusan.
- Jika keputusan tim berbeda dengan keputusan orang
tua, upaya harus dilakukan untuk bernegosiasi.
Negosiasi dalam hal kapan informasi diungkapkan,
seberapa cepat informasi tersebut diungkapkan,
bagaimana informasi tersebut diungkapkan, dan oleh
siapa informasi tersebut diungkapkan terkadang
membantu orang tua menerima pentingnya
mematuhi prinsip-prinsip kesetiaan dan kejujuran
dalam pengasuhan anak mereka.
Penolakan Pengobatan
Kadang-kadang orang tua menolak pengobatan
untuk anak-anak mereka, dan anak-anak itu
sendiri, dalam beberapa kasus, dianggap
mempunyai kapasitas pengambilan keputusan
untuk menolak pengobatan berdasarkan
keyakinan agama atau alasan lain. Secara umum,
keyakinan agama dan budaya dihormati dalam
masalah kesehatan dan dilindungi melalui
kebebasan yang diberikan oleh Konstitusi AS
(Jonsen, Siegler, & Winslade, 2006, 2010).
Pertimbangan serius harus diberikan terhadap
keinginan anak-anak yang sudah dewasa yang
dinilai memiliki pemahaman yang baik tentang
manfaat dan beban dari perawatan kesehatan
mereka. Faktor-faktor berikut harus
dipertimbangkan dan dipertimbangkan secara
hati-hati ketika mengevaluasi sejauh mana
otonomi yang diberikan kepada anak-anak di
bawah umur jika menolak layanan kesehatan,
namun perlu diingat,
- Dukungan atas permintaan anak oleh orang
yang mengasuh anak
- Tingkat keparahan kondisi anak, seperti anak
dengan kondisi terminal dan ireversibel yang
menolak pengobatan tambahan yang menyakitkan
dibandingkan dengan situasi, seperti
136 Bab 5Etika Keperawatan Bayi dan Anak

meninggikan itis, dimana kondisi anak kondisi anak dan dampak buruk langsung terhadap
akut bersifat reversibel anak yang mungkin timbul akibat tidak adanya
- penipu rangkaian dampak buruk langsung terhadap anak pengobatan harus dievaluasi. Anak tersebut harus
anak th yang berpotensi diakibatkan oleh keputusan dirawat meskipun bertentangan dengan keinginan
anak d tersebut dan dampak realistis yang dialami anak. orang tuanya untuk mencegah atau menyembuhkan
memahami ing kemungkinan akibat stres, atau tekanan penyakit serius atau kecacatan.
- Takut, di orang tua sebagai salah satu pertimbangan - Transfusi darah harus diberikan kepada
memotivasi dalam mengambil keputusan anak anak seorang Saksi Yehuwa ketika transfusi
diperlukan untuk melindungi anak tersebut
dari komplikasi penyakit atau cedera yang
PE HUKUM RSPEKTIF: PERLINDUNGAN serius. Kewenangan pengadilan tidak perlu
DARI VULN ANAK-ANAK YANG DAPAT DIPERHATIKAN dicari dalam situasi darurat karena preseden
hukum melindungi keselamatan anak.
Pengadilan punya secara konsisten turun tangan untuk
Ketika menganalisis jalur etis yang harus diambil
trans darah memerintahkan fusi bagi Saksi anak-anak di
sehubungan dengan penolakan pengobatan untuk
milik Yehuwa bawah umur. Pengadilan pernah
anak-anak, konsultasi mungkin perlu dilakukan
cenderung memerintahkan transfusi bagi orang tua yang

dea siapa akan membuat anak-anak menjadi yatim piatu dengan praktisi kesehatan mental atau komite etika.
tapi sekarang Ramengandalkan melakukannya karena perawatan alternatif

untuk anak-anak biasanya tersedia.

Jonsen, AR, Sie Sebuah gler, M., & Winslade, WJ (2010).Etika klinis:
▸ Terganggu dan Kritis
persetujuan praktis ach terhadap keputusan etis dalam kedokteran klinis (edisi ke-6).
Anak-anak yang Sakit
New York, NY: McGraw-Hill, hal. 79.

Ketika unit perawatan intensif neonatal (NICU)

Otonomi orang tua sehubungan dengan perawatan
dikembangkan pada tahun 1960an, tujuannya adalah
kesehatan anak biasanya diberikan kebebasan yang luas
untuk meningkatkan kemungkinan bayi prematur dapat
(Jonsen et al., 2006, 2010; Ross, 1998); namun, beberapa
bertahan hidup. Banyak kemajuan medis dan teknologi
penolakan orang tua dianggap kasar atau mengabaikan.
menyusul, dan para peneliti masih membuat kemajuan
Undang-undang negara bagian melindungi anak-anak dari
dalam neonatologi hingga saat ini. NICU sering kali
keputusan orang tua dalam memberikan layanan kesehatan
menjadi tempat yang rumit dan menakutkan bagi orang
berdasarkan agama atau keyakinan lain yang dapat
tua yang bergulat dengan trauma karena memiliki bayi
mengakibatkan risiko serius atau kerugian bagi anak (Jonsen
baru lahir dengan kelainan parah atau sakit parah.
dkk., 2006). Namun demikian, banyak negara bagian tidak
Orang tua sering kali harus membuat keputusan hidup
mengadili orang tua atas pelecehan atau penelantaran jika
dan mati mengenai bayinya dalam konteks yang dapat
mereka mencoba menolak pengobatan berdasarkan
menimbulkan stres tinggi bahkan dalam situasi terbaik
keyakinan agama. Secara umum, prinsip-prinsip berikut ini
sekalipun. NICU sering kali juga menjadi tempat yang
diikuti dalam mengesampingkan otonomi orang tua dalam
penuh emosi bagi para perawat ketika mereka
memperlakukan anak:
menyaksikan keajaiban kehidupan terjadi di hadapan
- Orang tua atau orang tua tidak diberikan hak mereka sementara mereka juga berbagi pengalaman
otonomi sebagai orang tua jika mereka penderitaan terdalam sebuah keluarga.
dianggap tidak mampu atau tidak kompeten
karena faktor-faktor seperti penyalahgunaan
zat, gangguan kejiwaan tertentu, kemampuan Kualitas hidup
minimal untuk memahami kepentingan terbaik Kehamilan cukup bulan adalah 40 minggu. Di
anak, atau kebiasaan kekerasan fisik. negara maju, batas bawah kelangsungan hidup bayi
- Seperti yang dilakukan ketika mempertimbangkan baru lahir adalah sekitar 22 minggu dan terkadang
penghormatan terhadap otonomi seorang anak, beratnya 21 minggu, dan batas atas adalah 26 minggu.
 Anak-anak Gangguan dan Sakit Kritis 137

Namun, beberapa orang berpendapat bahwa “tingkat - Disfungsi keluarga dari berbagai jenis pada
kelangsungan hidup bayi yang lahir pada usia 22-24 minggu keluarga dengan bayi dengan berat lahir sangat
terlalu rendah dan tingkat kecacatan pada bayi yang selamat rendah dengan gangguan saraf tidak lebih tinggi
terlalu tinggi” sehingga tidak dapat dibenarkan untuk dibandingkan pada keluarga dengan bayi dengan
mengeluarkan sumber daya yang terbatas untuk melakukan berat lahir normal.
intervensi aktif (Janvier & Lantos, 2011, loc. 3935). Apakah - Asumsi para profesional layanan kesehatan bahwa
seseorang berfokus pada keadilan dalam mendistribusikan gangguan pada bayi akan menyebabkan
sumber daya layanan kesehatan yang langka secara adil, rendahnya kesejahteraan pada masa remaja dan
tidak melanggar prinsip nonmaleficence dengan dewasa tidak didukung oleh data.
menimbulkan kerugian pada bayi baru lahir atau anak-anak,
Para profesional layanan kesehatan berbicara
atau masalah kemurahan hati dalam upaya berbuat baik
banyak tentang pentingnya praktik berbasis bukti.
bagi pasien dan keluarga, penentuan kualitas hidup menjadi
Namun, apakah perawat dan profesional kesehatan
hal yang penting. bagian dari analisis etika yang penting ini.
lainnya meluangkan waktu untuk menemukan bukti
Terkait dengan penentuan kualitas hidup
dalam membentuk perspektif tentang HRQL? Perawat
bayi baru lahir dan anak-anak, penting untuk
tidak berada dalam posisi untuk membuat keputusan
merujuk kembali pada landasan etika
pengobatan yang penting dan sarat etika dalam
pengambilan keputusan pengganti untuk
perawatan bayi dan anak-anak; bahkan perawat praktik
anak, yaitu standar kepentingan terbaik.
tingkat lanjut, seperti praktisi perawat yang bekerja di
Setidaknya ada dua perbedaan antara
bagian kebidanan dan NICU, bekerja sama dengan
penilaian keputusan kualitas hidup pada bayi
profesional kesehatan lainnya. Namun, semua perawat
dan anak-anak dibandingkan dengan
yang menangani anak-anak harus menjadi penasihat
penilaian pada orang dewasa (Jonsen et al.,
pasien dan berpotensi sangat berpengaruh dalam
2010). Orang dewasa mampu
keputusan perawatan kesehatan yang dibuat oleh orang
mengungkapkan preferensi secara verbal
tua dan penyedia layanan kesehatan lainnya.
yang mencerminkan evaluasi pribadi mereka
Kebijaksanaan praktis, dalam tradisi Socrates, Plato, dan
tentang kualitas hidup mereka atau orang lain
Aristoteles, dan karakter perawat yang baik merupakan
memiliki gambaran umum tentang preferensi
elemen penting dalam perawatan anak yang penuh
tersebut ketika orang dewasa menjadi tidak
kasih sayang.
mampu. Sebaliknya, “dalam pediatri,
kehidupan yang kualitasnya dinilai hampir
seluruhnya berada di masa depan, dan tidak
ada ekspresi preferensi yang tersedia” (hal. Menahan dan Mencabut
158). Kualitas hidup tidak dapat diukur secara Perawatan
obyektif seperti skor Apgar,
Diskusi komprehensif mengenai isu-isu akhir
Para profesional layanan kesehatan harus
kehidupan secara umum dapat digunakan sebagai
menyadari adanya kecenderungan untuk menilai
dasar untuk mempertimbangkan keputusan
kualitas hidup pasien anak lebih rendah dibandingkan
mengenai penghentian dan penghentian
anak-anak, sesuai dengan kemampuan terbaik mereka,
pengobatan pada anak; Namun, bayi termasuk
atau orang tua mereka akan menilai hal tersebut. Dalam
dalam kelompok orang yang khusus dalam hal
meninjau penelitian tentang kualitas hidup terkait
menahan dan membatalkan pengobatan.
kesehatan (HRQL) dan anak-anak, Wyatt (2011)
Siapapun yang benar-benar tertarik pada studi
menemukan penelitian yang menunjukkan hal berikut:
etika keperawatan dan kesehatan menyadari bahwa
- Anak-anak dengan Cerebral Palsy menilai HRQL sulit untuk memisahkan etika dari undang-undang
mereka lebih tinggi dibandingkan orang tua mereka. terkait, peraturan pemerintah, dan kebijakan publik.
- Profesional kesehatan menilai HRQL anak-anak Dalam mengevaluasi perawatan etis pada bayi
bahkan lebih rendah dibandingkan persepsi dalam hal menahan dan menghentikan pengobatan,
negatif orang tua. akan sangat membantu jika kita memahaminya
138 Chahal 5Etika Keperawatan Bayi dan Anak
ETIS CERMINAN
Bayi Char lie Gard lahir di Inggris Raya pada tanggal 4
pada Agustus Agustus 2016, dengan kelainan langka, yang
kondisi fatal diwariskan, dan disebut sindrom penipisan DNA
mitokond ensefalomiopati, pertempuran sengit pun terjadi
(MDDS). Al di antara keluarga Charlie.
orang tua, itu Rumah Sakit Great Ormond Street di
London, sebuah sistem pengadilan Inggris ketika ingin
Gard w membawa bayi mereka ke es untuk
Statistik Amerika eksperimen non-invasif. Pertarungan
perlakuan. itu dipublikasikan
di seluruh dunia, dan seorang dokter Amerika setuju untuk
terima Cha berbohong. Meskipun orang tua Charlie mengajukan
uang untuk perlakuan tersebut, kasus tersebut menghentikan
begitu lama di t sistem pengadilan yang membuat Charlie memburuk
kondisi d hingga ia menghentikan perjuangan mereka. Charlie
orang tua gav meninggal pada tanggal 7, dalam perawatan rumah
28 Juli 201 sakit.
1. Dengan teman-temanmu, bentuklah setidaknya dua
kelompok S. Dalam kelompokmu, ceritakan secara
penelitianmenyeluruh kejadian-kejadian dalam
2. Gunakan t kasus Charlie. Metode Empat Topik (lihat
Meja 2-1 di Bab 2) untuk menganalisis kasus Ie.
Charl
3. Satu kelompok harus mendekati kasus
dari ini dengan perspektif etika
komunikasi pertemuan di Great Ormond
rumah sakitStreet ital, dan kelompok lainnya
kira-kiraharus membahas kasus ini dari
dari sebuah komite etika perspektif di AS
rumah sakitital mempertimbangkan untuk menerima Charlie
untuk tiga perhatian.
4. Membuat rekomendasi tentang Charlie
peduli b berdasarkan analisis Anda terhadap
5. Prese kasus ini. nt analisis grup Anda ke Anda
teman sebaya .
sejarah dan keadaan yang terlibat dengan tujuh
tanah air kasus rk. Beberapa kasus ini membantu menguatkan
untuk menyimpulkan dan memperjelas hal-hal yang biasa diharapkan
tindakan yang berkaitan dengan perlakuan terhadap
bayi, meskipun kesimpulan mengenai arahan etis yang
diberikan dalam kasus-kasus ini bukannya tanpa
perselisihan. Pembahasan berikut ini didasarkan pada
informasi publik mengenai kasus-kasus ini dan sejarah
yang diberikan oleh Pence (2004).
1971: Kasus Johns Hopkins
Pada tahun 1970-an, dua bayi dengan sindrom
Down “dibiarkan meninggal” di Rumah Sakit Johns
Hopkins, berdasarkan apa yang diyakini sebagian
orang sebagai motif egois orang tuanya (Pence,
2004, hal. 217). Bayi ketiga dengan sindrom Down
dirujuk ke Johns Hopkins segera setelahnya karena
reputasi rumah sakit yang membiarkan dua bayi
lainnya meninggal. Namun, pada titik ini staf rumah
sakit memberikan pandangan yang lebih seimbang
mengenai prognosis bayi yang menghasilkan hasil
yang berbeda: bayi ketiga dirawat dan bertahan
hidup.
1984: Amandemen Pelecehan Anak
(Peraturan Baby Doe)
Amandemen Pelecehan Anak tahun 1984, juga disebut
sebagai peraturan Baby Doe, didasarkan pada kasus Infant
Doe, yang lahir di Indiana pada tahun 1982. “Kasus Baby
Doe muncul ketika orang tua dari bayi baru lahir yang
mengalami gangguan kesehatan atau dokter yang
ditugaskan untuk merawat anak tersebut neonatus ini
mempertanyakan apakah pengobatan lanjutan bermanfaat
dan mempertimbangkan untuk menghentikan pengobatan
guna mempercepat kematian” (Pence, 2004, hal. 216).
Banyak kejadian dalam kehidupan singkat Bayi
Doe yang sangat mempengaruhi prioritas dan arah
pengobatan untuk bayi baru lahir yang mengalami
gangguan. Bayi Doe lahir pada tanggal 9 April 1982,
dan meninggal 6 hari kemudian (Pence, 2004).
Kontroversi seputar perawatan Bayi Doe didasarkan
pada ketidaksepakatan mengenai apakah
pengobatan harus ditunda karena bayi tersebut
menderita sindrom Down dan fistula
trakeoesofagus. Dokter kandungan yang melahirkan
Bayi Doe membuat orangtuanya patah semangat
dari mencari koreksi bedah pada fistula
dan mengindikasikan bahwa bayi tersebut mungkin akan menjadi
“gumpalan belaka” (Pence, 2004, hal. 220). Berdasarkan ob-
rekomendasi dokter stetrician dan keyakinan mereka
sendiri, orang tua menolak merawat bayi mereka. Staf
dan administrator rumah sakit tidak setuju dengan
keputusan ini dan mengajukan banding atas keputusan
tersebut ke hakim daerah. Tidak ada wali ad litem yang
ditunjuk untuk bayi tersebut, dan tidak tercatat,
 Anak-anak Gangguan dan Sakit Kritis 139

Sidang tengah malam dilakukan oleh hakim di Bayi Jane Doe : Kerri-Lynn
rumah sakit. Pertemuan tersebut menghasilkan
Baby Jane Doe, Kerri-Lynn A., lahir pada tahun
dukungan hakim terhadap keputusan orang tua.
1983 di Rumah Sakit St. Charles di Long Island,
Staf rumah sakit mengajukan banding atas
New York. Dia dipindahkan ke NICU di Rumah
keputusan tersebut namun tidak berhasil hingga ke
Sakit Universitas Universitas Negeri New York
Mahkamah Agung Indiana. Mereka sedang dalam
(SUNY) di Stony Brook karena kondisinya yang
proses membawa kasus ini ke Mahkamah Agung AS
rumit saat lahir. Kerri-Lynn lahir dengan spina
ketika Bayi Doe meninggal.
bifida, hidrosefalus, gangguan ginjal, dan
Rincian spesifik mengenai apa yang terjadi
mikrosefali (Pence, 2004). Orang tuanya
setelah peristiwa-peristiwa ini memang menarik,
adalah masyarakat kelas menengah ke bawah
namun berada di luar cakupan bab ini. Hasil
yang baru menikah selama 4 bulan ketika
akhirnya adalah perhatian media terhadap kasus
Kerri-Lynn dikandung. Setelah Kerri-Lynn lahir,
Infant Doe memicu tindakan pemerintahan Reagan,
terdapat perbedaan pendapat di antara staf
khususnya Departemen Kehakiman AS dan
medis dan orang lain mengenai apakah dia
Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan
harus dirawat atau diberi tindakan yang
AS (Pence, 2004).Aturan Bayi Doediterbitkan oleh
menenangkan (makanan, hidrasi, dan
pemerintah federal dan berlaku efektif pada 12
antibiotik) dan dibiarkan meninggal. Orang
Februari 1984. Aturan tersebut didasarkan pada
tuanya memutuskan untuk tidak memberikan
Bagian 504 Undang-Undang Rehabilitasi tahun
perlakuan agresif.
1973, yang melarang diskriminasi sepenuhnya
Kontroversi tersebut mengakibatkan proses
berdasarkan kecacatan seseorang. Aturan Baby Doe
hukum, yang akhirnya melibatkan keterlibatan
mengatur pembatasan dana federal kepada
Departemen Kehakiman AS dan Departemen Kesehatan
lembaga-lembaga yang melanggar peraturan.
dan Layanan Kemanusiaan AS. Para pemimpin dalam
Menurut Pence (2004), “penafsiran Departemen
lembaga-lembaga ini ingin mengirimkan perwakilan
Kehakiman ini menciptakan sintesis konseptual baru:
untuk meninjau catatan medis Kerri-Lynn untuk
bayi baru lahir yang terancam dikatakan sebagai warga
memastikan apakah peraturan Baby Doe dilanggar.
negara cacat yang dapat mengalami diskriminasi
Namun, orang tua dan pihak rumah sakit menolak
terhadap hak-hak sipil mereka” (hal. 221). Patut dicatat
mengizinkan perwakilan pemerintah meninjau catatan
bahwa Pengadilan Banding Sirkuit Kedua federal
tersebut. Pada akhirnya, pengadilan banding federal
mengeluarkan keputusan dalam waktu 10 hari setelah
dan kemudian Mahkamah Agung AS memutuskan
peraturan Baby Doe yang membuat peraturan baru
memenangkan orang tua dan rumah sakit dalam kasus
tersebut pada dasarnya tidak dapat diterapkan.
tersebutBowen v. Asosiasi Rumah Sakit Amerika dkk.
Keputusan ini didasarkan pada kasus Baby Jane Doe.
pada tahun 1986 (Pence, 2004).
Keputusan ini pada dasarnya menghilangkan
potensi penegakan aturan Baby Doe. Aturan tersebut
PERSPEKTIF HUKUM: tidak dapat ditegakkan jika pemerintah tidak
KASUS BAYI DOE mempunyai kewenangan untuk meninjau rekam medis
individu bayi untuk menentukan apakah aturan tersebut
Komisi Hak-Hak Sipil AS mengkaji kasus Infant Doe dilanggar. Mahkamah Agung menjelaskan bahwa
pada tahun 1989, bersama dengan kasus Baby karena orang tua tidak menerima dana federal untuk
Doe lainnya, dan “komisi tersebut menyimpulkan
penyediaan perawatan medis, keputusan mereka tidak
bahwa evaluasi [oleh dokter kandungan] 'sangat
terikat oleh Bagian 504 Undang-Undang Rehabilitasi
tidak sejalan dengan bukti kontemporer mengenai
(Pence, 2004). Orang tua Baby Jane Doe kemudian
kemampuan orang-orang dengan sindrom Down'.
mengizinkan dilakukannya operasi yang
” (Komisi Hak Sipil AS, sebagaimana dikutip oleh
Pence [2004, hal. 220]). direkomendasikan (lihatKOTAK 5-1). Pengacara yang
mewakili
140 Bab 5Etika Keperawatan Bayi dan Anak

KOTAK 5-1Kasus Kerri-Lynn

Pada tahun 1994, BD Colen menjadi dosen kedokteran sosial di Universitas Harvard. Dia memberikan kabar terbaru tentang
Kerri-Lynn:

Sekarang berusia 10 tahun. . . Baby Jane Doe bukan hanya seorang gadis kecil yang sadar diri, yang merasakan dan
membalas cinta orang tuanya; dia juga bersekolah di sekolah untuk anak-anak dengan gangguan perkembangan, sekali
lagi membuktikan bahwa kedokteran adalah seni, bukan sains, dan pengambilan keputusan klinis sebaiknya diserahkan
di klinik, kepada mereka yang harus menerima keputusan yang dibuat. (Pence, 2004, hal. 226)

orang tuanya melaporkan pada tahun 1998 bahwa Kerri- C. jika tidak, akan sia-sia dalam
Lynn berusia 15 tahun dan tinggal bersama orang tuanya. hal kelangsungan hidup
Meskipun “pada kenyataannya [peraturan Baby Doe] bayi, atau
tidak berlaku langsung bagi dokter, perawat, atau orang tua, 3. pemberian perlakuan seperti itu
hal ini mendapat perhatian banyak orang” (Carter & akan sia-sia dalam kaitannya
Leuthner, 2003, hal. 484). Amandemen Pelecehan Anak dengan kelangsungan hidup
tahun 1984 (peraturan Baby Doe) secara umum memberikan bayi dan perlakuan itu sendiri
tiga alasan untuk menunda pengobatan pada bayi baru dalam keadaan seperti itu
lahir; Namun masih ada kebingungan mengenai apakah tidak manusiawi. (Amandemen
peraturan tersebut merupakan sebuah Pelecehan Anak di AS
mencoba untuk m nutrisi andate, hidrasi, dan untuk semua tahun 1984, sebagaimana dikutip dalam

obat-obatan neonatus. Kebingungan ini, atau rasa kasihan Carter & Leuthner [2003, hal. 484])

selain itu t yang dirasakan sebagian besar orang atau anak

menuju seorang dy yang mengalami gangguan parah, adalah Menurut Carter dan Leuthner (2003),
satu alasan pengalaman ketidakpastian profesional bahasa dalam peraturan ini yang menangani
ence moral kamu kesehatan dalam kaitannya dengan keputusan situasi di mana perlakuan agresif terhadap
tentang dengan untuk menua dan membatalkan tes bayi tidak diperlukan dapat diartikan sebagai
dari neona pengobatan. Amandemen tahun 1984 dua hal sehubungan dengan nutrisi: “(1) setiap
berikut ini menyatakan g: bayi harus selalu diberikan sarana medis
nutrisi [atau] (2) setiap bayi harus menerima
Ter m “menunda pengobatan secara
nutrisi yang sesuai dengan situasi
menunjukkan medis” bukan berarti kegagalan
medisnya” (hal. 484).
termasuk th dalam memberikan pengobatan
Carter dan Leuthner (2003) mengusulkan
(lainnya t selain nutrisi yang tepat,
bahwa aturan Baby Doe tidak boleh ditafsirkan
Drasi, atau obat-obatan) kepada bayi
untuk membatasi atau mencegah penghentian
ketika saya di dokter yang merawat. . .
nutrisi. Namun, penafsiran aturan yang berkaitan
alasan penilaian medis yang baik:
dengan pemotongan dan penghentian nutrisi
1.t dia bayi mengalami koma tion, hidrasi, dan pengobatan bervariasi antar penyedia
irkronis dan reversibel, layanan kesehatan dan institusi, dan sebagai
2. pemberian perlakuan disebutkan sebelumnya, penyedia layanan
tersebut akan kesehatan mengalami ketidakpastian moral
A. hanya memperpanjang kematian, mengenai peraturan ini. Ketika muncul situasi yang
B. tidak efektif dalam memperbaiki memicu diskusi tentang menahan dan
atau memperbaiki semua menghentikan pemberian nutrisi dan hidrasi pada
kondisi yang mengancam bayi baru lahir, maka disarankan untuk melibatkan
jiwa bayi, atau komite etik. Ini juga mungkin berguna untuk
 Pengaruh Perawat: Karakter 141

profesional kesehatan yang bertugas di komite etika 1993: Dalam Masalah Bayi K
untuk mendapatkan konsultasi dari ahli etika yang
Meskipun peraturan Baby Doe memberikan dasar bagi hak
berspesialisasi dalam perawatan anak.
orang tua untuk menolak pengobatan bagi bayi mereka
Pada tahun 2007, American Academy of Pediatrics
yang baru lahir yang menderita cacat parah, keputusan
mengeluarkan pernyataan kebijakan yang mencakup
tersebut meninggalkan pertanyaan yang belum terjawab
noninisiasi atau penarikan perawatan intensif untuk
mengenai apakah orang tua juga mempunyai hak untuk
bayi baru lahir yang berisiko tinggi (Committee on Fetus
menuntut pengobatan bagi bayi mereka yang baru lahir
and Newborn, 2007). Arahan untuk mengambil
ketika staf medis yakin bahwa pengobatan tersebut akan
keputusan dalam kemitraan dengan orang tua dan
menjadi hal yang tepat. sia-sia atau tidak berguna. Kasus
demi kepentingan terbaik anak ditekankan di seluruh
penting yang menjadi preseden untuk situasi seperti ini
pernyataan. Komite tersebut menegaskan kembali
melibatkan Baby K, yang lahir dengan anencephaly pada
posisi sebelumnya bahwa keputusan pengobatan harus
tahun 1992. Ibu Baby K bersikeras agar rumah sakit
mempertimbangkan cacat lahir yang serius, prognosis,
memberikan perawatan maksimal untuk anaknya, termasuk
dan kecacatan di masa depan seperti yang diprediksi
dukungan ventilator. Dokter rumah sakit tidak setuju
oleh data terbaik yang tersedia. Karena para ahli etika
dengan keinginan ibu tersebut dan mengusulkan agar
sepakat mengenai pasien dewasa, komite tersebut
kehangatan, nutrisi, dan hidrasi adalah satu-satunya hal
menegaskan bahwa pada dasarnya tidak ada perbedaan
yang harus diberikan dalam perawatan Baby K. Kasus ini
etika antara menunda dan membatalkan perawatan
dibawa ke sistem hukum untuk diselesaikan. Dalam
pada neonatus berisiko tinggi.
meninjau kasus ini, Hakim mencatat bahwa penilaian medis
Kesulitan dalam memprediksi hasil jangka panjang
menunjukkan bahwa Bayi K tidak mendapatkan perawatan
dari bayi yang sangat prematur atau sakit parah
yang diminta oleh ibunya yang akan menyebabkan bayinya
semakin memperparah dilema pengambilan keputusan.
kesakitan atau menderita. Hakim yang bertugas di
Dilema etika melibatkan situasi di mana seseorang
Pengadilan Banding AS untuk Sirkuit Keempat
harus memilih di antara dua pilihan dan tidak ada
memenangkan ibu tersebut dan memerintahkan rumah
pilihan yang baik atau pilihan yang lebih baik tidak jelas.
sakit untuk memberikan tingkat perawatan yang diminta ibu
Jika perawatan intensif dipilih, bayi mungkin mengalami
Baby K (Dalam Masalah Bayi K,1993).
proses kematian yang berkepanjangan, penderitaan,
atau perawatan yang sia-sia (Committee on Fetus and
Newborns, 2007). Jika perawatan intensif tidak dipilih,
maka akan terjadi peningkatan morbiditas dan
mortalitas. ▸ Pengaruh
Secara umum, tenaga kesehatan profesional tidak
berkewajiban untuk memberikan perawatan yang sia- Perawat: Karakter
sia kepada pasien, meskipun praktik ini berhasil
Mereka yang tidak memperjuangkan apa pun, akan jatuh cinta pada apa pun.
ditentang dalam kasus Baby K (seperti yang terlihat
pada bagian selanjutnya). Apapun itu, para profesional —Alexander Hamilton
kesehatan harus ingat bahwa pasien harus menjadi
fokus perhatian utama mereka. Jika orang tua dan Karakter baik atau perilaku baik perawat, profesional
profesional kesehatan tidak sepakat mengenai kesehatan lainnya, dan orang tua bukanlah satu-
pengobatan anak, diskusi harus dilakukan untuk satunya karakter yang relevan dengan kesejahteraan
mencapai kesepakatan. Jika kesepakatan masih belum anak. Perkembangan karakter seorang anak juga
tercapai, konsultasi komite etik harus dilakukan. penting. Perawat sekolah berada dalam posisi khusus
Menawarkan untuk memindahkan anak tersebut ke untuk membantu dalam hal ini, dan perawat mana pun
penyedia layanan kesehatan lain mungkin diperlukan. yang bekerja dengan anak-anak sebaiknya mengingat
Yang terakhir, mendapatkan bantuan dari sistem pentingnya mempengaruhi perkembangan karakter
hukum harus menjadi pilihan terakhir dalam proses baik anak dan mendidik orang lain tentang hal ini.
penyelesaian perselisihan.
142 Bab 5Etika Keperawatan Bayi dan Anak

perkembangan ini. Ryan dan Bohlin (1999) menyarankan (1999) mengusulkan tiga cara untuk membantu
bahwa anak-anak perlu dilibatkan dalam “hati, pikiran, dan anak-anak menginternalisasikan kebiasaan baik
kepala” untuk mengetahui “siapa [mereka]” dan “apa yang dan kekuatan karakter ketika mereka berada
mereka perjuangkan” (hal. xvi–xvii). dalam perjalanan dari masa bayi hingga dewasa.
Pencarian makna hidup menaungi hampir Tiga cara internalisasi dan urutan terjadinya
seluruh ikhtiar manusia baik tua maupun adalah sebagai berikut:
muda. Di dunia yang serba cepat di abad
1. Dengan memberi contoh: Anak-anak belajar dari apa
ke-21, orang tua sibuk berusaha menyediakan
yang mereka saksikan dalam kehidupan orang
kebutuhan dan kenyamanan fisik bagi
tua dan orang dewasa lain yang mereka hormati
keluarga mereka, dan anak-anak sering kali
(dan dengan demikian, secara tidak sadar mereka
sibuk bermain video game dan menonton
menirunya).
televisi—hampir tidak ada waktu untuk
2. Melalui praktik yang terarah: Anak-anak
merenungkan misteri kehidupan yang lebih
belajar dari apa yang berulang kali
besar. Ryan dan Bohlin (1999) mengusulkan
dibimbing atau diperintahkan oleh orang
bahwa “terlepas dari konsepsi tentang tujuan
tua dan orang dewasa lainnya yang
hidup, kebajikan hanya menjadi cita-cita yang
mereka hormati.
bagus, tanpa makna” (hal. 39). Mereka
3. Dari kata-kata: Anak-anak belajar dari apa yang
menyarankan orang dewasa tidak perlu takut
mereka dengar dari orang tua dan orang dewasa
merangsang anak-anak untuk merenungkan
lain yang dihormati sebagai penjelasan atas apa
pertanyaan kuno tentang mengapa mereka
yang mereka saksikan dan apa yang mereka
dilahirkan. Banyak anak, terutama anak-anak
lakukan. (hal.207)
yang sedang sakit, memikirkan tentang
makna hidup meskipun mereka tidak tahu Perawat adalah pendukung pasien, namun mereka juga

bagaimana mengutarakan perasaannya. merupakan panutan. Perawat mungkin tidak pernah tahu kapan

Kapan saja merupakan saat yang tepat untuk teladan yang mereka tunjukkan kepada anak-anak dan orang

memanfaatkan kesempatan mendidik anak dalam yang mengasuh mereka dapat mempengaruhi masa depan anak

pengembangan kebajikan moral dan intelektual. Stenson atau masa depan keperawatan.

POIN PENTING

- Kata-kataibuDanorang yang mengasuh anakbisa netral gender.

- Anak-anak dan orang lain mungkin akan terkena dampak buruk jika anak-anak tidak diimunisasi. Perawat harus
memahami cara terbaik berinteraksi dengan orang tua yang menolak anaknya diimunisasi.
- Secara global, banyak anak yang jatuh sakit dan meninggal setiap tahunnya karena penyakit dan kondisi yang sebenarnya dapat dicegah.

- Perawat adalah pelapor wajib mengenai kekerasan terhadap anak. Ada perlindungan hukum di sebagian besar negara bagian bagi perawat yang

melaporkan dugaan pelecehan anak dengan itikad baik.

- Standar kepentingan terbaik umumnya merupakan pendekatan etis yang digunakan dalam pengambilan keputusan
sulit mengenai perawatan kesehatan anak.
- Anak-anak sering kali menganggap kualitas hidup mereka yang berhubungan dengan kesehatan lebih tinggi
dibandingkan persepsi orang tua atau profesional kesehatan.
- Etika membiarkan anak-anak atau orang tua mereka menolak perawatan kesehatan didasarkan pada sejumlah
faktor. Faktor-faktor ini mencakup tingkat keparahan potensi kerugian pada anak yang mungkin timbul akibat
penolakan tersebut.
- Amandemen Pelecehan Anak tahun 1984 sering disebut sebagai aturan Baby Doe. Meskipun peraturan-peraturan ini tidak
memiliki kekuatan dalam penegakan hukum, peraturan-peraturan ini berpengaruh dalam pengambilan keputusan
mengenai penghentian dan penghentian layanan suportif untuk bayi.