Anda di halaman 1dari 36

Bab 10: Etika Bisnis, Tanggung Jawab Sosial, dan Kelestarian

Lingkungan

Melakukan
Audit
Eksternal
Bab 3
Melaksanakan
Membangun, Strategi:
Membuat Melaksanakan
Membangun Mengevaluasi, Pemasaran, Mengukur dan
Tujuan Strategi-
Pernyataan dan Memilih Keuangan, Mengevaluasi
Jangka srategi, Isu-isu
Visi dan Misi Strategi- Akunting, Kinerja
Panjang Manajemen
Bab2 strategi R&D, dan Isu- Bab 9
Bab 5 Bab 7
Bab 6 isu MIS
Bab 8
Melakukan
Audit
Internal
Bab 4

Bab 11: Isu-isu Global/Internasional

Formulasi Implementa Evaluasi


Strategi si Strategi Strategi
Sumber: Fred. R. David/Hazwari_file
ETIKA, TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN, KELESTARIAN
LINGKUNGAN HIDUP (BAB 10)
Tujuan Pembelajaran (bab 10)

1. Memahami bahwa standar perilaku etis dalam bisnis tidak


berbeda dari standar etika dan norma-norma masyarakat yang
lebih luas dan budaya di mana perusahaan beroperasi.
2. Mengenali kondisi yang dapat menimbulkan strategi bisnis
yang tidak etis dan perilaku yang tidak etis .
3. Memperoleh pemahaman tentang “biaya kegagalan”
disebabkan dari etika bisnis.
4. Mempelajari konsep tanggung jawab sosial perusahaan dan
kelestarian lingkungan dan bagaimana perusahaan
menyeimbangkan hal ini dengan tanggung jawab ekonomi
kepada pemegang saham.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN ETIKA BISNIS?

Etika Bisnis
 Adalah penerapan prinsip-prinsip etika umum untuk
tindakan dan keputusan bisnis dan perilaku personil
organisasi.
 Suatu yang tidak berbeda secara material dari prinsip-
prinsip etika pada umumnya karena tindakan bisnis harus
dinilai dalam konteks standar masyarakat tentang benar dan
salah.
Kosep-konsep Dasar

 Etika menyangkut prinsip-prinsip perilaku benar atau salah.

 Etika bisnis mencakup penerapan prinsip-prinsip etika


umum untuk tindakan dan keputusan bisnis dan perilaku
personil organisasi.
DARI MANA DATANG STANDAR ETIKA –
APAKAH UNIVERSAL ATAU TERGANTUNG
PADA NORMA LOKAL?

Sumber untuk Standar Etika

Teori kontrak-
Etika yg berlaku Etika yg berlaku
kontrak sosial
umum relatif
terpadu
ETIKA BERLAKU UMUM

Etika Berlaku Umum (Universal)


 Menyatakan bahwa pemahaman umum di beberapa budaya
dan negara tentang apa yang merupakan benar dan salah
menjadi standar etika universal yang berlaku untuk semua
masyarakat, semua perusahaan, dan semua pengusaha.
Efek pada Etika Bisnis umum
 Apakah tindakan yang terkait dengan bisnis yang benar atau salah itu dinilai
dengan standar universal.
ETIKA berlaku relatif

Etika yang Relatif


 Menyatakan bahwa perbedaan keyakinan, adat istiadat, dan
norma-norma perilaku di seluruh negara dan budaya
menimbulkan beberapa set standar tentang etika apa yang benar
atau salah.
Efek pada Etika Bisnis relatif
 Apakah tindakan yang terkait dengan bisnis yang benar atau salah tergantung pada
standar etika lokal.
Kosep Dasar

 Etika yang berlaku relatif menyatakan bahwa adanya perbedaan


keyakinan agama, adat istiadat, dan norma-norma perilaku di
seluruh negara dan budaya menimbulkan beberapa standar tentang
etika yang benar atau salah. Perbedaan standar ini berarti bahwa
apakah tindakan yang terkait dengan bisnis yang benar atau salah
tergantung pada standar etika lokal yang berlaku
CONTOH MASALAH ETIKA berlaku
relatif

Variasi
Standar Etika

Secara relativ Penggunaan


Penggunaan
Pembayaran suap setara dengan moralitas lokal
tenaga kerja
dan uang pelicin beberapa set untuk memandu
bawah umur
standar perilaku etis
Kegagalan Perusahaan Apple dalam
Menegakkan Kode Etik Pemasok

 Seberapa efektif Kode Etik Pemasok Apple dalam


mengurangi penyalahgunaan pekerja di fasilitas pemasoknya?
 Apakah adil bagi Apple untuk memberikan sarannya bahwa
pemasok mesti sesuai dengan standar universal yang sangat
berbeda dibandingkan dengan praktek-praktek pasar tenaga
kerja lokal dan kondisi lokal?
Prinsip manajemen strategis

 Kode etik berdasarkan etika relativ bisa secara etis


berbahaya bagi perusahaan multinasional dengan
menciptakan labirin standar etika yang saling
bertentangan?
Konsep Dasar

 Menurut teori kontrak sosial terpadu, prinsip-prinsip etika universal


berdasarkan pandangan kolektif beberapa masyarakat membentuk
"kontrak sosial" bahwa semua individu dan organisasi memiliki
tugas untuk mengamati dalam segala situasi.
 Dalam batas-batas kontrak sosial ini, budaya atau kelompok-
kelompok lokal dapat menentukan tindakan tambahan apa yang
mungkin atau tidak mungkin diperbolehkan secara etis.
 Menurut teori kontrak sosial terpadu, kepatuhan universal
harus selalu didahulukan dari norma-norma lokal.
 Dalam kasus yang melibatkan norma-norma etika yang
berlaku secara universal (seperti membayar suap), tidak ada
kompromi terhadap apa yang diperbolehkan secara etis dan
apa yang tidak.
TEORI KONTRAK
SOSIAL INTEGRATIF

 Memberikan keseimbangan (jalan tengah) antara teori universal


dan relativ.
 Berpendapat bahwa pandangan kolektif beberapa masyarakat
membentuk prinsip-prinsip etika yang universal bahwa semua
orang memiliki kewajiban kontraktual untuk mengamati dalam
segala situasi.
 Dalam kontrak sosial, budaya atau kelompok dapat
menentukan tindakan etis secara lokal.
APLIKASI TERPADU
TEORI KONTRAK SOSIAL
KEPADA BISNIS MULTINASIONAL

Efek pada Standar Etika:


 Kepatuhan terhadap norma-norma etis yang universal lebih
diutamakan daripada norma-norma setempat.
 Sebuah kebiasaan setempat tidak etis jika melanggar norma
etika universal.
 Penerapan kode etik pertama harus mengikuti standar
universal dengan penyisihan keragaman etika lokal dan
pengaruh lokal.
MENGAPA DAN BAGAIMANA
STANDAR ETIKA BERDAMPAK
DALAM MEMBANGUN DAN
MELAKSANAKAN STRATEGI
Uji lakmus Kode Etik:
 Adalah apa yang kita usulkan untuk lakukan sepenuhnya sesuai
dengan kode etik? Apakah ada keraguan untuk dilakukan?
 Apakah tindakan ini selaras dengan nilai-nilai inti kita? Apakah
konflik atau potensi masalah terlihat jelas?
 Apakah tindakan ini secara etis pantas? Apakah para pemangku
kepentingan kita, kompetitor kita, atau berita dan media sosial
melihat tindakan ini secara etis adalah pantas?
KONSEKUENSI STRATEGI SECARA
ETIS DAPAT DIPERTANYAKAN

Kapan Startegi Dikatakan Gagal

Harga saham
Denda sipil dan Merusak Imej dan
turun tajam Dakwaan
tuntutan hukum membentur
karena investor kejahatan dan
pemegang saham hubungan
kehilangan hukuman
cukup besar masyarakat
kepercayaan
APA SAJA PENDORONG DARI STRATEGI
DAN PERILAKU BISNIS TIDAK ETIS ?

Pengawasan dan
berbisnis dengan diri
sendiri

Strategi dan
Desakan untuk
Perilaku
kinerja jangka pendek
BisnisTidak Etis

Lingkungan Etika
Lemah atau Rusak
APA SAJA PENDORONG DARI STRATEGI
DAN PERILAKU BISNIS TIDAK ETIS ?

Pendorong Perilaku Bisnis Tidak Etis:


 Pengawasan internal yang tak berfungsi memungkinkan self-
dealing dalam mengejar keuntungan pribadi, kekayaan, dan
kepentingan pribadi.
 Desakan jangka pendek untuk memenuhi target kinerja jangka
pendek.
 Suatu budaya yang menempatkan profitabilitas dan kinerja bisnis ke
depan daripada perilaku etis.
 Self-dealing terjadi ketika manajer memanfaatkan
posisi mereka untuk memajukan kepentingan pribadi
mereka sendiri daripada orang-orang dari perusahaan.
 Short-term adalah kecenderungan manajer untuk
fokus berlebihan pada tujuan kinerja jangka pendek
dengan mengorbankan tujuan strategis jangka
panjang. Ini memiliki implikasi negatif bagi
kemungkinan penyimpangan etika serta kinerja
perusahaan dalam jangka panjang.
MENGAPA STRATEGI PERUSAHAAN
HARUS BERETIKA?

Kasus Moral untuk Strategi Etika:


 Karena strategi yang tidak etis secara moral salah dan
mencerminkan buruk pada karakter personil perusahaan.

Kasus Bisnis untuk Strategi Etika:


 Karena strategi etika dapat menjadi sebuah bisnis/perusahaan
yang baik dan melayani kepentingan pemegang saham.?
PRINSIP MANAJEMN STRATEGIK

 Melakukan bisnis dengan cara yang etis tidak hanya


secara moral benar – itu adalah dalam sebuah
kepentingan perusahaan yang tercerahkan.
 Pemegang saham menderita kerugian besar ketika
ditemukan perilaku tidak etis di perusahaan. Membuat
kesalahan karena perilaku bisnis yang tidak etis adalah
mahal harganya, dan dibutuhkan bertahun-tahun untuk
merehabilitasi reputasi perusahaan yang ternoda.
Biaya perusahaan ditimbulkan ketika
perbuatan etika yang salah ditemukan
STRATEGI,TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN, DAN
LINGKUNGAN BERKELANJUTAN
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan - Corporate Social Responsibility (CSR)

 Adalah tugas perusahaan untuk beroperasi dengan cara yang


terhormat, memberikan kondisi kerja yang baik bagi karyawan,
mendorong keragaman di tempat kerja, menjadi pelayan yang baik
dari lingkungan, dan secara aktif bekerja untuk memperbaiki kualitas
hidup masyarakat di mana perusahaan beroperasi dan masyarakat pada
umumnya.
Konsep Dasar

 Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) merujuk pada tugas


perusahaan untuk beroperasi dengan cara yang terhormat,
memberikan kondisi kerja yang baik bagi karyawan,
mendorong keragaman di tempat kerja, menjadi pelayan yang
baik dari lingkungan, dan secara aktif bekerja untuk
memperbaiki kualitas hidup di masyarakat lokal di mana
perusahaan beroperasi dan di masyarakat pada umumnya?
Lima Komponen Strategi
Corporate Social
Responsibility (CSR)
Tiga Inti: Unggul pada tiga ukuran kinerja
perusahaan

Profit People

Planet
APA YANG DIMAKSUD DENGAN
KEBERLANJUTAN DAN PRAKTIK BISNIS
BERKELANJUTAN?

 Keberlanjutan
◦ Merupakan hubungan perusahaan terhadap
lingkungan dan penggunaan sumber daya
alamnya.
 Praktek Bisnis Berkelanjutan
◦ Adalah praktek-praktek dari suatu perusahaan
yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa
mengorbankan kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan masa depan.
9–28
KONSEP DASAR
• Praktek bisnis yang berkelanjutan adalah
praktek bisnis yang memenuhi kebutuhan masa
kini tanpa mengorbankan kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan masa depan.
• Strategi lingkungan keberlanjutan terdiri
dari tindakan yang disengaja/dibuat perusahaan
untuk melindungi lingkungan, memberikan umur
panjang sumber daya alam, menjaga sistem
pendukung ekologi untuk generasi mendatang,
dan penjaga utama terhadap tercemarnya Planet.

9–29
KEBERLANJUTAN DAN PRAKTEK
BISNIS BERKELANJUTAN
 Strategi Kelestarian Lingkungan
◦ Terdiri dari tindakan yang disengaja perusahaan
untuk:
 Melindungi lingkungan.
 Menyediakan umur sumber daya alam yang panjang.
 Menjaga sistem pendukung ekologi untuk generasi
mendatang.
 Menjaga terhadap terancamnya planet ini.

9–30
MENYUSUN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN DAN STRATEGI
KEBERLANJUTAN

Mengupayakan Strategi CSR Berkelanjutan Dalam


Rantai Nilai Kegiatan Perusahaan

Kasus Moral: Kasus Bisnis:


Keunggulan
Manfaat Stakeholder Kompetitif

9–31
PRINSIP MANAJEMEN STRATEGIK

 Strategi CSR dan strategi keberlanjutan lingkungan


yang baik memberikan manfaat sosial yang
berharga dan memenuhi kebutuhan pelanggan
dengan cara yang terbaik dapat menyebabkan
keunggulan kompetitif. Agenda sosial perusahaan
yang menangani hanya isu-isu sosial dapat
membantu meningkatkan reputasi perusahaan
untuk warga perusahaan tapi tidak mungkin untuk
meningkatkan kekuatan kompetitif di pasar

9–32
KASUS MORAL UNTUK CSR DAN PRAKTIK
BISNIS LINGKUNGAN BERKELANJUTAN

Kontrak Sosial yang Tersirat:


“Melakukan hal yang benar”

Menyediakan Menampilkan
Beroperasi Menjadi pelayan
kondisi kerja yang kewarganegaraan
dengan beretika lingkungan yang
baik bagi korporasi yang
dan taat hukum baik
karyawan baik

9–33
KEBERLANJUTAN DAN PRAKTEK
BISNIS BERKELANJUTAN
 Strategi Kelestarian Lingkungan
◦ Terdiri dari tindakan yang disengaja perusahaan
untuk:
 Melindungi lingkungan.
 Menyediakan umur sumber daya alam yang panjang.
 Menjaga sistem pendukung ekologi untuk generasi
mendatang.
 Menjaga terhadap terancamnya planet ini.

9–34
PENCEGAHAN PENGHINDARAN TERHADAP
CSR DAN SECARA SOSIAL MEMBAHAYAKAN
PRAKTIK BISNIS

Peningkatan kesadaran
masyarakat terhadap
kelakuan buruk dari perilaku
buruk oleh perusahaan

Kerugian dan
Peningkatan legislasi dan
Tindakan dan
regulasi untuk memperbaiki
Prilaku Bisnis
dan menghukum perusahaan
yang Tidak Etis

Penolakan untuk melakukan


bisnis dengan perusahaan-
perusahaan yang tidak
bertanggung jawab

9–35
PRINSIP MANAJEMEN STRATEGIK
 Semakin tinggi profil publik dari sebuah perusahaan atau
merek, semakin besar pengawasan kegiatan dan semakin
tinggi potensi untuk menjadi target aksi kelompok
penekan.
 Strategi bertanggung jawab secara sosial menciptakan
nilai bagi pelanggan, dan biaya yang lebih rendah dapat
meningkatkan keuntungan perusahaan dan nilai
pemegang saham pada saat yang sama menjawab
kepentingan stakeholder lainnya.
 Ada sedikit bukti yang kuat yang menunjukkan bahwa
pemegang saham dirugikan dalam cara apapun melalui
tindakan perusahaan untuk melakukan tanggung jawab
secara sosial.

9–36

Anda mungkin juga menyukai