Yohanes Paulus II
Informasi pribadi.
Nama lahir : Karol Józef Wojtyla
Lahir : 18 Mei 1920 Wodowice, Republik Kedua Polandia
Meninggal : 2 April 2005 (Umur 84) Istana Apostolik, Vantikan
Kewergenegaraan : Polandia
Donimanasi : Katolik Roma (Greja latin)
Masa muda
Yohanes paul II dilahirkan di Wadowice, Polandia pada 18 Mei 1920. Dia lahir dengan nama
asli Karol Józef Wojtyla
Awal kehidupan Paus Yohanes Paulus II ditandai dengan kehilangan besar. Pertama, sang
ibu wafat ketika dia berusia sembilan tahun. Sementara kaka lelakinya Edmund meninggal
ketika dia berusia 12 tahun.
Tumbuh menjadi remaja yang suka berolahraga, penampalin Yohanes Paul atletis karena
suka bermain ski dan berenang.
Dia akhirnya kuliah di Universitas Jagiellonian di Krakow pada 1938 di mana dia
menunjukkan minat pada teater dan puisi.
Sekolah itu kemudian ditutup pada tahun berikutnya oleh pasukan Nazi selama pendudukan
Jerman di Polandia.
Karena ingin menjadi seorang imam, Yohanes Paul mulai belajar di seminari rahasia yang
dikelola oleh uskup agung Krakow.
Setelah Perang Dunia II berakhir, dia menyelesaikan studi agamanya di seminari Krakow
dan ditahbiskan pada 1946.
Pada 1978, Yohanes Paul diangkat menjadi Paus. Peristiwa itu merupakan momen
bersejarah karena Yohanes Paul tidak berasal dari Italia. Sebagai pemimpin Gereja Katolik,
dia berkeliling dunia dan mengunjungi lebih dari 100 negara untuk menyampaikan pesan
iman dan damai dalam ajaran Katolik.
Pemakaman Paus Yohanes Paulus II menjadi pelayatan terbesar dalam sejarah masa
Kristen sejak Perang Salib, menarik kunjungan lebih dari 4 juta pengunjung ke Vatikan
ditambah dengan lebih dari 3,7 juta penduduk yang menetap di Roma. Hanya 2 juta orang
yang diizinkan untuk melihat jenazah Yohanes Paulus II.31 Maret 2005 akibat dari infeksi
saluran kemih, Yohanes Paulus II mengalami septic shock sebuah gejala penyebaran infeksi
dengan demam tinggi dan tekanan darah turun, namun dia tidak dibawa ke rumah sakit.
Namun mendapat pengawasan medis dari tim perawat di tempat tinggal pribadinya. Ini
menandakan bahwa paus sudah mendekati ajalnya; kemungkinan juga karena keinginannya
untuk meninggal di Vatikan.Hari itu juga, sumber Vatikan mengumumkan bahwa Yohanes
Paulus II telah mendapat Sakramen pengurapan orang sakit oleh teman dan sekretarisnya
Stanisław Dziwisz. Selama hari-hari terakhir kehidupan Paus, cahaya tetap dinyalakan
menerangi malam di mana dia tinggal di lantai atas Istana Apostolik. Puluhan ribu umat
berkumpul di Lapangan Santo Petrus dan jalan-jalan sekitarnya selama dua hari.
Mendengar kabar ini, paus yang sedang sekarang berkata: "Saya telah mencari untuk Anda,
dan kini Anda telah datang kepada saya, dan saya berterima kasih.
Kematian Paus Yohanes Paulus II diiringi ritual berusia berabad-abad lamanya dan tradisi
yang berawal sejak masa pertengahan. Upacara Pengunjungan berlangsung dari 4 April
hingga pagi hari tanggal 8 April di Basilika Santo Petrus. Testamen Paus Yohanes Paulus II
yang dipublikasikan pada 7 April mengungapkan bahwa paus berkeinginan dimakamkan di
tanah kelahirannya Polandia namun tergantung dari para Kardinal, yang memutuskan untuk
dikebumikan di gua-gua di bawah basilika.