OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
UNIVERSITAS ANDALAS
2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
kemudahan pada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya tak sanggup bagi saya untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun tak luput dari kata kekurangan.
Salawat serta salam saya kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita
nantikan syafa’atnya hingga akhirat nanti.
Selain itu saya ingin berterimakasih kepada pihak- pihak yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.Selanjutnya dengan rendah hati
saya meminta kepada para pembaca sekalian untuk memberikan kritik dan saran
mengenai makalah ini sehingga dapat saya revisi di kemudian hari.
Demikianlah yang dapat saya haturkan, saya berharap supaya makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada para pembacanya.
Pemakalah
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada masa Orde Baru di Indonesia, yang berlangsung dari tahun 1966 hingga
1998, peran Tentara Nasional Indonesia (TNI) sangatlah signifikan. Kehadiran
TNI dalam kehidupan politik dan sosial negara ini memiliki dampak yang
mendalam, termasuk dalam penulisan sejarah pada periode tersebut. Makalah ini
bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara TNI dan penulisan sejarah pada
masa Orde Baru, serta memahami dampaknya terhadap narasi sejarah yang
dibentuk pada periode tersebut.
Selama masa Orde Baru, TNI memiliki kendali yang signifikan terhadap
sektor pendidikan dan kebudayaan, termasuk penulisan sejarah. Pemerintah Orde
Baru melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Badan Pembinaan
Sejarah Nasional (BPSN) berperan dalam mengarahkan penulisan sejarah secara
resmi. Hal ini menciptakan kondisi di mana penulisan sejarah cenderung
mengikuti narasi yang diinginkan oleh rezim Orde Baru.
Namun, di sisi lain, ada juga sejarawan dan akademisi yang berusaha
menyajikan narasi yang lebih kritis dan objektif tentang masa Orde Baru.
Beberapa dari mereka menghadapi tantangan dan pembatasan dalam mengungkap
fakta-fakta yang tidak selaras dengan narasi resmi. Penelitian dan publikasi
independen menjadi penting dalam melawan dominasi narasi yang diinginkan
oleh rezim.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana peran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam penulisan
sejarah pada masa Orde Baru?
2. Bagaimana pengaruh kehadiran TNI dalam pemerintahan Orde Baru
terhadap narasi sejarah yang dibentuk?
3. Apa saja topik-topik kontroversial atau aspek-aspek yang diabaikan
dalam narasi sejarah resmi pada masa Orde Baru?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Bagaimana peran TNI dalam penulisan sejarah pada
masa Orde Baru
2. Supaya mengetahui Apa pengaruh kehadiran TNI ketika pemerintahan
Orde Baru kepada narasi sejarah
3. Mengetahui apasaja topik-topik penting yang diabaikan dalam narasi
sejarah reami pada masa Orde Baru
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengaruh politiknya, Pada awal Orde Baru, TNI memiliki peran penting
dalam membentuk struktur pemerintahan baru setelah penggulingan
Presiden Sukarno. Jenderal Soeharto, yang kemudian menjadi Presiden,
memiliki latar belakang militer dan memegang kendali yang kuat atas TNI.
Dalam konteks ini, TNI memiliki pengaruh politik yang kuat, termasuk
dalam penentuan narasi sejarah resmi yang sesuai dengan kepentingan
rezim.
3. Penekanan pada stabilitas politik dan keamanannya, Salah satu ciri khas
penulisan sejarah pada masa Orde Baru adalah penekanan pada stabilitas
politik dan keamanan sebagai keberhasilan rezim. TNI digambarkan
sebagai pahlawan yang menjaga kestabilan dan keamanan negara.
Kontribusi dan pencapaian individu dalam TNI sering kali diberikan
vignet positif, sementara aspek negatif atau kegagalan jarang diberi
penekanan.
1. Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi selama masa Orde Baru,
seperti penculikan, penangkapan sewenang-wenang, penyiksaan, dan
pembunuhan politik, sering kali diabaikan atau dihilangkan dalam narasi
sejarah resmi. Keberadaan korban dan penderitaan yang diakibatkannya
jarang diberi sorotan, sementara peran pemerintah atau aparat keamanan
dalam pelanggaran tersebut sering kali dikurangi atau dibantah.
3. Orde Baru juga ditandai dengan pembatasan kebebasan pers dan kontrol
yang ketat terhadap media massa. Ketidakbebasan pers dan pengawasan
yang dilakukan oleh rezim sering kali tidak diakui dalam narasi sejarah
resmi. Berbagai tindakan sensor dan penindasan terhadap media yang
tidak sejalan dengan kepentingan rezim jarang diberi perhatian, sehingga
menghasilkan narasi yang memuji peran pemerintah dalam pembangunan
dan kemajuan negara.
4. Korupsi dan kolusi yang merajalela pada masa Orde Baru juga sering
diabaikan dalam narasi sejarah resmi. Ketidakadilan dan penyalahgunaan
kekuasaan yang dilakukan oleh elit politik dan militer jarang dibahas
secara terbuka atau dipertanyakan. Fakta-fakta terkait skandal korupsi dan
nepotisme seringkali dihindari atau diperkecil dalam narasi resmi.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
TNI memiliki pengaruh politik yang besar dan kendali atas sektor
pendidikan dan kebudayaan, yang memungkinkan mereka untuk mengatur
penulisan sejarah sesuai dengan kepentingan rezim. Penulisan sejarah pada masa
Orde Baru cenderung memuliakan peran TNI, menekankan stabilitas politik dan
keamanan sebagai keberhasilan rezim, dan membatasi narasi kritis atau fakta-
fakta yang tidak sesuai dengan narasi resmi.
Meskipun demikian, setelah akhir Orde Baru dan munculnya gerakan pro-
demokrasi dan reformasi, terjadi pergeseran dalam penulisan sejarah. Sejarawan
dan akademisi berusaha menyajikan narasi yang lebih kritis dan objektif tentang
masa Orde Baru, mengungkap fakta-fakta yang terabaikan dan menghadapi
tantangan dalam mengungkap kebenaran yang tidak selaras dengan narasi resmi
yang sebelumnya.
3.2 Saran