Anda di halaman 1dari 5

Nama : Silviani

NPM : 222121073
Kelas :B

Analisis Puisi “Baju Bulan Karya Joko Pinurbo dengan Menggunakan


Pendekatan Mimetik

Pendahuluan

Puisi “Baju Bulan” merupakan puisi yang terdapat dalam buku kumpulan
puisi kekasihku karya Joko Pinurbo. Buku kumpulan puisi ini berisikan puisi-
puisi yang ditulis dari tahun 2003-2004 dan mulai di publish serta dicetak pada
tahun 2004. Joko Pinurbo merupakan sastrawan asal Yogyakarta yang lulusan dari
Universitas Sanatha Darma. Ia mulai menekuni kegemarannya yaitu mengarang
puisi sejak SMA. Joko Pinurbo ini dalam menulis puisi-puisi nya sering
memadukan antara narasi, humor dan juga ironi. Seperti puisi “Baju Bulan” ini
merupakan puisi yang menceritakan permasalahan sosial atau ketimpangan sosial
yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Ia menyampaikan rasa simpatinya dan
kritik sosialnya melalui puisi ini dengan mencampurkan antara narasi, dan juga
ironi. Sehingga hal itu menjadi ciri khas dari puisi Joko Pinurbo.

Identitas Buku
Judul Buku :Kumpulan Puisi Kekasihku
Teori
Penulis :Joko Pinurbo
Penerbit :Kepustakaan Populer Gramedia
Tahun terbit :2004
Pendekatan Mimetik

Pendekatan mimetik merupakan sebuah landasan atau prinsip dasar yang


digunakan dalam proses mengapresiasi sebuah karya sastra yang mana menitik
beratkan kajiannya pada keadaan atau hubungannya dengan luar karya sastra.
Istilah mimetik berasal dari bahasa Yunani ‘mimesis’ yang berarti
‘meniru’,‘tiruan' atau ‘perwujudan’. Secara umum mimetik dapat diartikan
sebagai suatu pendekatan yang memandang karya sastra sebagai tiruan atau
pembayangan dari dunia kehidupan nyata..
Menurut Abrams (dalam Siswanto, 2008:188) mengatakan bahwa
pendekatan mimetik merupakan pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan
terhadap hubungan karya sastra dengan kenyataan di luar karya sastra. Pendekatan
ini memandang karya sastra sebagai imitasi dari realitas.
Menurut Semi (1985:43) mengemukakan bahwa pendekatan mimetik
bertolak dari pemikiran bahwa sastra adalah cerminan dari kehidupan nyata.
Tetapi Sastra merupakan tiruan atau pemaduan antara kenyataan dengan
imajinasi pengarang atau hasil imajinasi pengarang yang bertolak dari suatu
kenyataan.
Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan
mimeti kmerupakan sebuah pendekatan yang lebih menitikberatkan pada
hubungan antara karya sastra yang dibuat dengan kehidupan nyata. Sehingga
sastra dibuat berdasar akan campuran imajinasi pengarang dengan kenyataan yang
ada di lapangan.

Periodisasi Sastra Angkatan 2000

Puisi ini termasuk pada periodisasi sastra angkatan 2000 karena puisi ini
dibuat pada tahun 2003 dan publish pada tahun 2004 dalam buku Kumpulan Puisi
Kekasihku. Sastra angkatan 2000 ini di pelopori oleh Korie Layun Rampan.
Sastra angkatan 2000 mulai muncul sastra digital, yang mana dalam proses
pembuatan sastra atau penerbitan maupun pengaksesan sebuah karya sastra sudah
menjadi mudah dengan satu alat semua karya sastra bisa kita akses. Selain itu juga
dalam proses penerbitan ataupun penulisan sebuah karya tidak perlu lagi ditulis
tangan namun hanya dengan mengetik lalu memposting di halaman seperti blog
ataupun itu maka karya yang kita buat sudah bisa dibaca oleh banyak orang.
Dalam periodisasi ini selain kemudahan yang diperoleh, ada beberapa ciri
dari periodisasi ini yakni rata-rata isi karya sastranya tentang keadaan lingkungan
sosial masyarakat, kritik sosial yang mana dalam bentuk penyampainnya sudah
bebas tidak ada lagi aturan seperti angkatan sebelumnya.

Teks Puisi

Baju Bulan

Bulan, aku mau lebaran

Aku ingin baju baru

Tapi tak punya uang

Ibuku entah dimana sekarang,

Sedangkan ayahku hanya bisa kubayangkan.

Bolehkan, bulan, kupinjam bajumu barang semalam?

Bulan terharu: kok masih ada yang membutuhkan

bajunya yang kuno diantara begitu banyak warna warni baju buatan

Bulan mencopot bajunya yang keperakan

mengenakannya pada gadis kecil yang sering ia lihat

menangis di persimpangan jalan

bulan sendiri rela telanjang di langit

atap paling rindang bagi yang tak berumah dan tak bisa pulang.

Analisis Pendekatan Mimetik Pada Puisi Baju Bulan Karya Joko Pinurbo

Puisi Joko Pinurbo yang berjudul Baju Bulan merupakan puisi yang
berisikan tentang keadaan setiap orang itu tidak sama. Banyak diluaran sana yang
keadaan ekonominya masih jauh dari kata layak. Dalam puisi tersebut diceritakan
ketika menjelang lebaran tokoh aku ingin membeli baju namun tidak memiliki
uang. Ayah ibunya tidak ada, tak tahu pergi kemana. Hal ini mengungkapkan akan
ketimpangan sosial berupa kemiskinan yang sering kali terjadi ditengah-tengah
masyarakat menuju hari lebaran. Kebanyakan orang-orang pergi untuk membeli
baju baru, tetapi banyak juga diluaran sana yang tidak bisa membelinya dengan
permasalahan yang macam-macam. Seperti karena tidak punya uang dan ayah
ibunya yang pergi entah kemana meninggalkan anaknya sendirian. Bisa kita lihat
anak-anak yang sering ada di persimpangan jalan mereka terkadang mengemis
ataupun mulung masih banyak terjadi di Indonesia yang menjadi sebuah
permasalahan yang cukup serius. Mereka untuk makan saja susah apalagi untuk
hal lainnya. Tetapi masih ada orang baik yang senantiasa menolong dan memiliki
rasa empati yang tinggi, meskipun nilai atau bentuk pertolongannya kecil. Hal itu
sangat di syukuri oleh mereka.

Kesimpulan

Berdasarkan analisis diatas dapat kita simpulkan bahwa puisi yang


berjudul “Baju Bulan” karya Joko Pinurbo sesuai akan kenyataan yang ada di luar
sastra tersebut. Yang mana isi puisi tersebut mengenai masalah sosial yang masih
menjadi permasalahan serius di Indonesia. Bisa kita lihat kemiskinan di Indonesia
masih banyak dan membuat anak dibawah umur melakukan hal-hal yang
seharusnya tidak mereka lakukan. Seperti mengamen, mulung sampah dan
lainnya.

Daftar Pustaka

Kartikasari, A., & Suprapto, E. (2018). Kajian Kesusastraan Sebuah Pengantar.


Magetan : CV. AE Media Grafika.

Pinurbo, J. (2004). Kekasihku. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Semi, A. (1985). Kritik Sastra. Bandung: Angkasa.


Siswanto, W. (2008). Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai