Pembelajarannya
PENDAHULUAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia puisi berarti; (1) ragam sastra yang
bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; (2) gubahan
dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam
kesadaran orang akan berpengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat
penataan bunyi, irama dan makna khusus; (3) sajak.
Melihat penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa puisi adalah sebuah seni
dengan bahasa sebagai mediumnya. Puisi merupakan cerminan realita kehidupan. Tidak
ada satu pun karya puisi yang tidak bertolak dari realita. Realita dalam puisi merupakan
replika dari sejumlah kejadian yang ada dalam kehidupan manusia, karena sebuah karya
tidak lahir dari kekosongan keadaan, puisi tercipta dari fenomena-fenomena sosial yang
terjadi pada zamannya. Jika dengan realita puisi membentuk suatu hubungan yang kreatif,
METODE PENELITIAN
Artikel ini dianalisis menggunakan metode kualitatif pendekatan
sosiopsikologis. Sosiologi sastra merupakan pendekatan sastra yang
mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan. Puisi “AKU” karya Chairil Anwar
dianalisis melalui langkah pengumpulan data, (1) membaca biografi pengarang; (2)
menafsirkan pemahaman terhadap unsur-unsur yang terdapat dalam karya sastra,
seperti tema, gaya bahasa/diksi, amanat, dantinjauan psikologis pengarang.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi yaitu satucara pencarian
data mengenai hal-hal atau variabel nerupa catatan, buku majalah, berita online atau
surat kabar.
Chairil Anwar
Maret 1943
KESIMPULAN
Hasil penelitian ini setelah dilakukan analisisis fenomena sosial yang
direpresentasikam yaitu perjuangan dalam mengusir penjajah yang begitu gigih serta
berada di suasana yang mencekam karena keadaan di medan perang pasti terdengar
riuh peluru dan korban jiwa. Dalam puisi ini digambarkan seorang Chairil Anwar
DAFTAR PUSTAKA
Acep Zamzam Noor, Puisi dan Bulu Kuduk: Perihal Apresiasi dan Kreatif, (Bandung:
Penerbit Nuansa, 2011), h.24.
Ahmad. 2021. “Pengertian Puisi : Jenis-jenis, Contoh dan Cara Membuat Puisi”. (online)
dari website https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-puisi/. Diakses
pada 5 Desember 2022.
Ardiansyah, N., Sabri, Y., Sudrajat, R. T., Muslim, F., & Aprian, R. S. (2018). “Analisis nilai
religius dalam film negeri 5 menara yang diadaptasi dari novel Ahmad Fuadi”.
Parole, 1(5), 839.
Bambang Setyadi. (2006). “Metode penelitian untuk pengajaran bahasa asing
pendekatan kuantitatif dan kualitatif”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi
Keempat, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 1112. 2
Dirman, R., Syukur, L. O., &Balawa, L. O. (2019). “Analisis struktur puisi dalam
kumpulan “aku ini binatang jalang” karya chairilanwar”. Bastra, 4(2), 333–334.
Emha Ainun Najib, Budaya Tanding, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995), h. 131. 8.
Goenawan Mohamad, Di Sekitar Sajak , (Jakarta: PT Tempint, 2011), h.2.
Muhammad, M., Hawari, R. solehudi, & Permana, I. (2018). “Analisis nilai moral dan
sosial dalam cerpen „dilarang bernyanyi di kamar mandi‟ karya Seno. Gumira
Aji darma”. Parole, 1(September), 693–694.
Nugraha, V., &Pramon, D. H. (2019). “Isu-isu nilai sosial entitas budaya dalam puisi
„kamus kecil‟ karya jokopinurbo”. Edutechconsultantbandung, 3(2), 60–61.
Suwardi Endaswara, Metodologi Penelitian Sastra, (Yogyakarta: Penerbit Pustaka
Widyatama, 2004), h.68.