Wa0001.
Wa0001.
2.1944°N 102.2497°E
Negara Malaysia
Denominasi Anglikan
Sejarah
Didirikan 1753
Arsitektur
Selesai 1753
Spesifikasi
Administrasi
Distrik Melaka
Klerus
Gereja Kristus adalah sebuah gereja Anglikan abad ke-18 di kota Melaka, Malaysia. Gereja ini
merupakan gereja Protestan tertua di Malaysia dan berada di dalam yurisdiksi Lower Central
Archdeaconry dari Keuskupan Malaysia Barat Anglikan.[1]
Sejarah
Penaklukan Melaka oleh Belanda dari Imperium Portugis pada tahun 1641 terjadi pelarangan Katolik
Roma dan perubahan gereja-gereja yang ada untuk penggunaan Gereja Reformasi Belanda. Gereja
Santo Paulus tua di puncak Bukit Santo Paulus digantikan namanya menjadi Bovenkerk (Gereja Atas)
dan digunakan sebagai gereja paroki utama komunitas Belanda.
Pada tahun 1741, dalam rangka memperingati seratus tahun penaklukan Melaka dari Portugis,
komunitas borjuis Belanda memutuskan untuk membangun sebuah gereja baru untuk
menggantikan Bovenkerk yang sudah tua. Batu fondasi gereja diletakkan oleh Kapten Borjuis Melaka
kelahiran Melaka, Abraham de Wind, atas nama ayahnya, Claas de Wind, seorang Borjuis terkemuka
yang telah menjadi Secunde (Deputi Gubernur) Melaka. Gereja tersebut selesai 12 tahun kemudian
pada tahun 1753 dan menggantikan Bovenkerk sebagai Gereja Reformasi Belanda yang utama di
Malaka Belanda.[2][3]
Awalnya dicat putih, gereja dan bangunan Stadthuys yang berdekatan dicat merah pada tahun 1911
dan skema warna khas ini tetap menjadi ciri khas bangunan zaman Belanda di Malaka tersebut sejak
saat itu.
Arsitektur
dibangun dengan gaya arsitektur Kolonial Belanda ditata dalam sebuah persegi panjang sederhana
berukuran 82 kaki (25 m) kali 42 kaki (13 m). Langit-langitnya menjulang setinggi 40 kaki (12 m) dan
dibentangi oleh balok kayu, masing-masing dipotong dari satu pohon. Atapnya ditutupi dengan ubin
Belanda dan dindingnya dibangun menggunakan bata Belanda yang dibuat dengan balok laterit lokal
yang kemudian dilapisi dengan plester Tiongkok. Lantai gereja ditutupi dengan balok granit yang
semula digunakan sebagai pemberat kapal dagang.
Jendela Belanda asli dikurangi dan dihiasi setelah pengambilalihan Melaka oleh Britania dan teras
dan ruang vestri dibangun hanya pada pertengahan abad ke-19.
Batu nisan dan plakat peringatan
Lantai gereja juga menggabungkan berbagai batu nisan dengan prasasti Portugis dan Armenia yang
digunakan sebagai paving block. Plakat peringatan dalam bahasa Belanda, Armenia, dan Inggris juga
menghiasi bagian dalam gereja. Beberapa prasasti Armenia memberikan gambaran menarik tentang
kehidupan pada masa Belanda:
Lonceng gereja
Lonceng gereja bertuliskan tanggal 1698 yang menunjukkan bahwa itu digunakan untuk tujuan lain
sebelum penyelesaian gereja. [6]
Koleksi gereja Kerk Boek (Buku Gereja), Resolutie Boek (Buku Resolusi), Rapporten (Laporan)
serta Doop Boek (Daftar Pembaptisan) yang berasal dari zaman Belanda paling awal di Malaka telah
bertahan selama berabad-abad. Dokumen-dokumen kuno ini sekarang disimpan di Arsip Nasional
Malaysia.
Kapal altar perak yang berasal dari periode Belanda awal juga dimiliki oleh gereja tetapi disimpan di
gudang dan jarang dibawa keluar untuk dipajang. [4]
Altar Alkitab
Altar Alkitab memiliki penutup yang terbuat dari kuningan bertuliskan bagian dari Yohanes
1:1 dalam bahasa Belanda . [6]