Anda di halaman 1dari 5

Third Meeting

Unit 2
Proses Penerjemahan
(The Process of Translation)
What is the process of translation?
Studying the lexicon, grammatical structure, communication situation, and cultural context of the source
language text, analyzing it in order to determine its meaning, and then reconstructing this same meaning using the
lexicon and grammatical structure which are appropriate in the receptor language and its cultural context.
Pada saat penerjemah memulai tugasnya, yaitu menerjemahkan TBS ke dalam TBP, penerjemah menghadapi empat
unsur pokok, yaitu unsur leksikon, struktur gramatikal, situasi komunikasi, dan konteks budaya. Proses mengalihkan
pesan dari TBS ke dalam TBP tergambar pada gambar satu .
Dari sejumlah proses yang dialami penerjemah, proses yang paling awal dan paling penting adalah proses
menemukan arti atau pesan TBS. Dalam usahanya menemukan arti TBS, penerjemah dituntut untuk menganalisis
empat unsur utama, yaitu 1) memahami makna leksikon yang digunakan penulis dalam TBS, 2) memahami struktur
kalimat yang digunakan penulis, 3) memahami situasi komunikasi, dan 4) memahami konteks budaya TBS.
Apa itu leksikon? Leksikon adalah kata, frase, atau ungkapan yang digunakan penulis untuk menyatakan pesan yang
disampaikan kepada pembaca. Penerjemah mempunyai tugas memahami pesan yang terkandung dalam kata, frase,
atau ungkapan tersebut. Selanjutnya, kata, frase, atau ungkapan itu disusun menjadi klausa atau kalimat. Itulah yang
disebut struktur gramatikal; bisa dalam bentuk pernyataan, pertanyaan, pengingkaran, kalimat aktif atau pasif, dsb.
Hal ketiga adalah menemukan makna dengan menganalisis situasi komunikasi. Situasi komunikasi adalah siapa
mengatakan apa, siapa pembacanya, dalam kondisi apa, dsb. (hal ini akan dijelaskan secara khusus pada bab
selanjutnya). Hal keempat adalah bahwa cara penulis mengungkapkan pesan dalam bahasa, dipengaruhi budayanya
karena bahasa adalah bagian dari budaya.
What is the process of translation?
SL Text RL Text

Lexicon Gram. Cultural Com.


Structure Context Situation
Com. Cultural Grammatic lexicon
Situation Context al Structure

Analysis of meaning Restructuring

Transferring the
Discovery of
meaning
Meaning

meaning
Padanan Gramatikal (Grammatical Equivalent)

Bila struktur Bsu dan Bsa sama, penerjemahan akan cenderung lebih mudah. Namun,
jika Bsu dan Bsa berbeda dalam hal struktur atau gramatikanya, maka diperlukan
penyesuaian gramatikalnya. Misal,

1. Kata sandang tentu dan tak tentu( Articles)


Padanan the dalam B.Ind adalah –nya, itu, ini, tadi, dan tersebut. Padanan article( tak
tentu) a, an adalah sebuah, sebutir, seekor, sekuntum, seorang, dll. Namun, article tidak
selalu diterjemahkan karena tidak selalu ada artinya. Misal,
Bsu: The horse is grazing in the yard
Bsa: Kudanya sedang merumput di halaman
Pada contoh di atas the dapat diterjemahkan dengan nya seperti pada frasa the horse.
Sedangkan pada frase the yard tidak ada terjemahan bahasa Indonesianya.
Bsu: I saw a beautiful girl last night.
Bsa: Saya bertemu seorang gadis cantik tadi malam
Bsu: What a beautiful girl.
Bsa: Alangkah cantiknya gadis itu.
Padanan Gramatikal (Grammatical Equivalent)

2. Bentuk jamak; dlm B.Ing tidak selalu diterjemahkan dalam bentuk yang sama dalam
B.IND, biasanya ditandai dengan pengulangan kata tersebut. Misal,
Bsu: They gave me the answers
Bsa: Mereka memberiku jawaban atau memberi jawaban kepadaku
Kata answers tidak diterjemahkan dengan jawaban-jawaban.
Bsu: The two books you read are ….
Bsa: Kedua buku yang kamu baca adalah… (bukan kedua buku-buku)
Sedangkan untuk kata children diterjemahkan anak-anak.

Anda mungkin juga menyukai