Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
Strategi ialah suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu
kerangka kerja dari aktivitas bisnis perusahaan dan memberikan pedoman untuk
lingkungan yang diinginkan oleh perusahaan dan jenis organisasi seperti apa yang
hendak dijalankan. Konsep strategi pada penelitian ini antara lain pencegahan,
29
penentuan tujuan yang akan dicapai atau yang akan dilakukan, bagaimana,
(bottom-up).
Pradipta 2019).
a. Perencanaan teknokrat
Menurut Wibowo (2019) adalah proses perencanaan yang dirancang
30
menyimpulkan kebutuhan akan suatu barang yang tidak dapat disediakan pasar,
menggunakan metoda dan kerangka pikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja
b. Perencanaan partisipatif
Menurut Wrihatnolo dan Wibowo (2019) adalah proses perencanaan yang
31
c. Perencanaan top down
Menurut Suzetta (1997) adalah proses perencanaan yang dirancang oleh
d. Perencanaan bottom up
Menurut Ekowati (2009) bottom-up merupakan perencanaan yang berasal
yang direncanakan dengan kondisi rill yang dihadapi, lalu dapat disebut juga
planning approach starting at the lowest hierarchical level and working upward
32
serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan
bencana.
2.1.4 Bencana
bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia. Oleh karena itu,
bencana alam, bencana non-alam, dan bencana sosial. Bencana alam adalah
disebabkan oleh alam antara lain berupa kebakaran hutan, gempa bumi, tsunami,
gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Bencana non-
alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa
non-alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi,
dan wabah penyakit. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi
Bencana adalah peristiwa bencana yang terjadi dan dicatat berdasarkan tanggal
33
kejadian, lokasi, jenis bencana, korban dan/ataupun kerusakan. Jika terjadi
bencana pada tanggal yang sama dan melanda lebih dari satu wilayah, maka
membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan (hutan, semak, dll), kemudian
api yang membakar lapisan organik yang dibawah lantai hutan, terutamanya lahan
2.1.5.1 Kebakaran
dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan
bakar yang ada di atas permukaan (misalnya: serasah, pepohonan, semak, dll),
(ground fire), membakar bahan organik melalui pori-pori gambut dan melalui
hanya asap yang berwarna putih saja yang tampak diatas permukaan. Mengingat
peristiwa kebakaran terjadinya di dalam tanah dan hanya asapnya saja yang
kesulitan.
34
2.1.5.2 Hutan
dan hewan yang bersekutu dalam asosiasi biotis dimana asosiasi tersebut bersama
antara lain:
sekitarnya.
2. Menurut ahli atau komunitas yang menekankan pengertian hutan pada konsep
secara luas dan berjajar rapat. Selain itu, terdiri atas ekosistem berupa
tegakan-tegakan yang terdiri atas aneka ragam sifat baik struktur, kelas umur,
komposisi, jenis serta beberapa proses tertentu yang saling terkait. Hutan juga
terdiri atas sungai, ikan, satwa liar dan padang rumput bahkan hutan terbentuk
dari bentukan khusus, seperti hutan tanaman, hutan publik, hutan lindung,
35
5. Hutan merupakan ekosistem yang terdiri atas liputan pohon baik yang
tumbuh secara lebat atau kurang lebat di area yang cukup luas.
2.1.5.3 Lahan
Lahan adalah permukaan bumi yang berupa tanah, batuan, mineral dan
berfungsi beraneka ragam seluruh penjuru bumi, sebagai sumber daya alami,
luas dan waktu tertentu, baik secara menetap maupun secara berpindah – pindah.
Penggunaan lahan merupakan hasil akhir dari setiap bentuk campur tangan
dinamis dan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup baik material maupun
yaitu:
2.1.6.1. Pencegahan
kegiatan awal yang paling penting dalam pengendalian kebakaran dan merupakan
36
merupakan cara yang lebih ekonomis untuk mengurangi kerusakan dan kerugian
mahal. Adapun strategi yang dapat dijadikan acuan dalam usaha pencegahan
dalam pengendalian hutan dan lahan, secara konvensional sistem informasi ini
penggunaan peta dan kompas , pengambilan data melalui web LAPAN fire
melalui peran masyarakat lokal dalam mitigasi bencana kebakaran hutan dan
antara Masyarakat Peduli Api (MPA), Satuan Tugas BPBD Kabupaten OKI, dan
Manggala Agni.
hutan dan lahan (persiapan lahan, penanaman, dan pemeliharaan) yang tepat akan
dengan alasan ekonomis dan dapat meningkatkan kesuburan tanah, sebagian besar
2.1.6.2 Penanganan
37
kebakaran hutan Tindakan pemadaman secepat mungkin harus dilakukan
jika terjadi kebakaran hutan dan lahan, adapun strategi pemadaman yang dapat
pemadaman berjalan dengan efektif (lancar, cepat, aman dan tuntas), yaitu :
tindakan pemadaman.
pemetaan sumber air pada areal hutan dan lahan yang rawan terbakar perlu
utama yang harus ada dalam pemadaman api di hutan dan lahan.
38
dan lingkungan dari berbagai sudut pandang, baik dari segi ekonomi,
b. Penyuluhan
e. Pelaksanaan pembinaan
f. Pengawasan
39
mematikan api yang membakar hutan. Pelaksanaan kegiatan pemadaman
kegiatan:
yang lebih besar saat ditemukan titik api (kejadian kebakaran) oleh regu
dan atau regu dari Daops lain dan atau instansi lain yang terkait.
prasarana dan dukungan logistik yang berada pada wilayah kerja Daops
setempat.
dukungan logistik yang berada pada daops setempat dan atau regu dari
40
pemadaman dengan menerapkan teknologi modifikasi cuaca oleh tim
lapangan pada areal yang terbakar dengan menggunakan data titik panas
dan ekosistem.
bekas kebakaran.
41
2.2 Variabel Penelitian
N
PEMBAHASAN VARIABEL INDIKATOR
O
STRATEGI
PERENCANAAN 1. Identifikasi dan pemetaan
MITIGASI sumber air
1. BENCANA 2. Penanganan 2. Sarana dan prasarana
KARHUTLA DI pendukung
DESA CINTA 3. Penggalangan sumber daya
JAYA manusia
PEDAMARAN
42