Adalah hal-hal yang di ajukan untuk mendapat putusan menurut hukum internasional. Biasanya, hal hal tersebut dipersengketakan oleh kedua pihak atau dipandang sebagai perbuatan yang melanggar hukum internasional oleh mahkamah internasional. Diantaranya sebagai berikut:
Wilayah Suatu Negara (Difined Territory)
Adalah suatu wilayah yang befungsi sebagai tempat bermukim penduduknya. Suatu wilayah dapat dikatakan sebagai pasti atau tetap apabila wilayah tersebut sudah mempunyai kejelasan batas- batas wilayahnya yang dituangkan melalui demarkasi dan dilienasi batas wilayah. (https://opac.fhukum.unpatti.ac.id/index.php?p=fstream- pdf&fid=8194&bid=8432)
Hak Asasi Manusia (HAM)
Adalah hukum mengenai perlindungan terhadap hak-hak individu atau kelompok yang dilindungi secara internasional dari pelanggaran yang terutama dilakukan oleh pemerintah atau aparatnya, termasuk di dalamnya upaya penggalakkan hak-hak tersebut. (https://referensi.elsam.or.id/wp-content/uploads/2014/09/Pokok- Pokok-Hukum-Hak-Asasi-Manusia-Internasional.pdf)
Hak Dalam Peperangan
Dibentuk untuk memberikan perlindungan hukum pada saat terjadi konflik bersenjata. Ditunjukkan untuk orang-orang yang tidak terlibat dalam pertempuran dan anggota pasukan yang sudah tidak bisa menjalankan tugas dalam peperangan.
Kejahatan Terhadap Kemanusiaan (Massal)
Adalah bentuk kejahatan terhadap hak asasi manusia yang terjadi secara massal dan meluas dengan cara yang tidak berperi kemanusiaan yang mengacu pada tindakan pembunuhan massal dengan penyiksaan terhadap tubuh orang-orang sebagai suatu kejahatan penyerangan terhadap yang lain. 2. Sumber Hukum Internasional Memilliki 3 pengertian, sebagai berikut: 1. Merupakan dasar kekuatan mengikat yang ada pada hukum internasional 2. Merupakan metode penciptaan hukum internasional. 3. Merupakan tempat ditemukannya ketentuan-ketentuan hukum internasional yang dapat diterapkan pada suatu persoalan konkret.
Menurut Mochtar Kusumaatmaja dalam bukunya Hukum Internasional
Humaniter, ia membedakan sumber hukum internasional menjadi dua yaitu: 1. Sumber Formal Hukum Internasional Adalah sumber yang mengakibatkan kaidah hukum internasional mendapatkan kekuatan mengikat. Sumber hukum formal merupakan sumber yang paling utama: Sumber hukum formal memiliki otoritas tertinggi dan asli atau autentik yang dapat digunakan Mahkamah Internasional atau lembaga pemutus sengketa lain dalam menyelesaikan sengketa internasional.
2. Sumber Materiel Hukum Internasional
Adalah sumber yang membahas materi dasar atau substansi pembuatan hukum internasional itu sendiri. Dalam hal ini sumber materiel tersebut berupa prinsip-prinsip dasar yang menentukan isi atau ketentuan hukum internasional. Prinsip-prinsip hukum yang berlaku sebagai sumber hukum materiel berbeda dari prinsip yang berlaku sebagai sumber hukum formal.