Anda di halaman 1dari 8

4.

038 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 41 Tahun ke-7 2018

INTERAKSI SOSIAL SISWA TUNADAKSA

SOCIAL INTERACTION OF STUDENT WITH PHYSICAL DISABILITY

Oleh : Zulfan Hanif Rahman, PSD/PGSD, zulfanhanif67@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan interaksi sosial siswa tunadaksa di kelas VA SD Negeri
Panggang. Interaksi tersebut mencakup interaksi sosial siswa tunadaksa dengan siswa normal dan interaksi sosial
siswa tunadaksa dengan guru. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskripstif kualitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa interaksi sosial siswa tunadaksa adalah sebagai berikut: (1) interaksi sosial yang
terjalin antara siswa tunadaksa dan siswa normal meliputi kerjasama yang diwujudkan melalui kegiatan kelompok,
dan tolong menolong, akomodasi berupa penyelesaian pertentangan melalui permintaan maaf dengan keterlibatan
guru, pertentangan berupa ejekan , dan persaingan dalam kegiatan pembelajaran maupun kegiatan di luar pelajaran;
(2) interaksi sosial yang terjalin antara siswa tunadaksa dan guru diantaranya adalah kerjasama berupa tolong
menolong, pertentangan berupa ketidaksediaan dalam menyelesaikan tugas dan akomodasi berupa perintah guru
terkait pertentangan yang terjadi; (3) Hambatan yang dialami terletak pada keterbatasan fisik dan kemampuan
akademis yang membuat siswa tunadaksa tidak dapat berperan banyak dalam kegiatan kelompok.
Kata kunci : interaksi sosial, siswa tunadaksa.

Abstract
This study aims to describe the social interaction of the student with the physical disability in the VA class
of Panggang Elementary School. These interactions included the social interaction of the physically disabled student
with normal students and the teacher. This study used a qualitative approach with qualitative descriptive types. The
results showed that student’s social interactions were as follows: (1) the social interaction between student with
physical disability and normal students included cooperation that were formed through group activities and mutual
help, accommodation in the form of settlement of conflicts through an apology with the involvement of teachers,
contradictions in the form of ridicule, and competition in both learning activities and outdoor activities; (2) the social
interaction between student with physical disability and the teacher were cooperation in the form of mutual help,
contradictions in the form of unwillingness to complete tasks and and accommodation in the form of teacher
instruction related to the contradictions that occurred; (3) The obstacle lied in physical limitations and academic
abilities that made student unable to play many roles in group activities.
Keyword: social interaction, the student with the physical disability

PENDAHULUAN individu satu dapat mempengaruhi individu


Manusia sebagai makhluk sosial yang lain, begitu juga sebaliknya sehingga
mempunyai dorongan untuk mengadakan terjadi suatu hubungan timbal balik. Hubungan
hubungan dengan orang lain, manusia yang terjalin bisa antara individu dengan
mempunyai dorongan sosial. Dengan adanya individu atau individu dengan kelompok
dorongan atau motif sosial pada manusia , maupun kelompok dengan kelompok
maka manusia akan mencari orang lain untuk (Walgito, 2000: 65).
mengadakan hubungan atau mengadakan Soemantri (2006: 132) menyatakan
interaksi. Dengan demikian maka akan bahwa dijaman yang sudah maju seperti
terjadilah interaksi antara manusia satu dengan sekarang ini, keberhasilan seseorang sering
manusia yang lain (Walgito, 2000: 65). diukur dari prestasinya, dan di dalam
Interaksi sosial ialah hubungan antara masyarakat dikenal norma tertentu bagi
individu satu dengan individu yang lain, prestasi individu. Keterbatasan anak tunadaksa
Interaksi Sosial Siswa .... (Zulfan Hanif Rahman) 4.039
seringkali menyebabkan mereka menarik diri orang normal pada umumnya, bahkan tidak
dari pergaulan masyarakat yang mempunyai jarang penyandang tunadaksa menjadi bahan
prestasi yang jauh dari luar jangkauannya. ejekan dan gunjingan oleh masyarakat.
Tunadaksa berarti suatu keadaan rusak Penyandang tunadaksa kerap dipandang
atau terganggu akibat gangguan bentuk atau sebagai orang yang tidak berdaya dan tidak
hambatan pada tulang, otot, dan sendi dalam dapat melakukan sesuatu yang berarti,
fungsinya yang normal. Kondisi ini sehingga seringkali mendapatkan perilaku
disebabkan oleh penyakit, kecelakaan, atau diskriminatif.
dapat juga disebabkan oleh pembawaan sejak Pandangan seperti di atas dapat
lahir White House Conference, dalam mengakibatkan terhambatnya kehidupan
(Soemantri, 2006: 121). Tunadaksa sering juga bermasyarakat penyandang tunadaksa.
diartikan sebagai suatu kondisi yang Penyandang tunadaksa kerap kali merasa
menghambat kegiatan individu sebagai akibat minder dan menarik diri dari lingkungan. Hal
kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot, tersebut tentunya akan menghambat
sehingga mengurangi kapasitas normal kemampuan penyandang tunadaksa dalam
individu untuk mengikuti pendidikan dan perkembangan dan penyeseuaikan diri dengan
untuk diri sendiri (Soemantri, 2006: 121). lingkungan.
Ragam karakteristik ketunadaksaan Secara umum anak- anak tunadaksa
yang dialami oleh seseorang menyebabkan sering kali tidak dapat berpartisipasi secara
tumbuhnya berbagai kondisi kepribadian dan penuh dalam kegiatan anak-anak seusianya,
emosi. Meskipun demikian, kelainan terutama dalam kelompok sosial resmi.
kepribadian dan emosi tidak secara langsung Apabila terlalu lama beristirahat di rumah,
diakibatkan ketunaannya, melainkan maka anak tersebut akan mengalami deprivasi
ditentukan oleh bagaimana seseorang dan isolasi dari teman sekolah mereka
berinteraksi dengan lingkungannya. (Effendi, (Soemantri 2006: 133). Secara umum anak-
2008: 131). Effendi menyatakan bahwa anak anak normal akan memperlakukan anak
penyandang tunadaksa cenderung memiliki tunadaksa dengan berbeda, begitu pula dengan
harga diri rendah, kurang percaya diri, kurang guru.
memiliki inisiatif atau mematikan kreativitas. Desiningrum (2016: 94) menyebutkan
Persepsi orang lain terhadap anak tunadaksa bahwa masalah sosial anak tunadaksa adalah
juga dapat menjatuhkan self concept anak yang kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan
berimbas terhadap sukarnya penyesuaian lingkungannya dengan lingkungan karena
sosial anak penyandang tunadaksa. tidak diterima oleh teman-temannya. Hal
Masyarakat kerap kali mengasihi tersebut manghambat anak tunadaksa dalam
penyandang tunadaksa dan beranggapan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Salah
bahwa penyandang tunadaksa tidak dapat satunya berinteraksi dengan anak yang lain.
melakukan apa yang dilakukan oleh orang-
4.040 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 41 Tahun ke-7 2018
Tidak semua penyandang tunadaksa tersebut terlihat percaya diri untuk melakukan
mengalami kesulitan penyesuaian sosial berbagai hal sama seperti anak normal lainnya
dengan lingkungannya. Salah satu contohnya seperti olah raga maupun bersepeda. Dalam
adalah hasil penelitian Mais dan Yaum (2016: pelajaran olah raga, siswa tersebut mampu
45) menunjukkan bahwa penyandang mengikuti berbagai kegiatan termasuk sepak
tunadaksa dapat menyesuaikan diri dengan bola. Namun, dalam hal akademis anak
lingkungannya yaitu sekolah umum. Hasil tersebut tergolong lemah seperti yang dikatan
penelitian juga menunjukkan bahwa oleh guru. Siswa tersebut tergolong ranking
penyandang tunadaksa mampu memiliki bawah.
persepsi yang akurat mengenai realitia, SD N Panggang dipilih menjadi tempat
mengatasi stress dan berusaha untuk hidup penelitian, karena SD N Panggang merupakan
optimis serta menerima kekurangan yang sekolah dasar negeri yang berakreditasi A,
dimiliki. Penyandang tunadaksa juga mau dalam hal akademik SD N Panggang selalu
bersaing untuk membuktikan diri bahwa masuk pada peringkat 5 besar se-kecamatan
dirinya mampu melakukan sesuatu. Sedayu. Adapun salah satu faktor penunjang
Kemampuan penyesuaian diri yang baik ini dari keberhasilan SD N Panggang adalah
didukung dengan adalah teman sebaya yang terjalinnya hubungan yang baik dari pihak
mampu menciptakan rasa nyaman penyandang sekolah dan orang tua siswa, hal ini dibuktikan
tunadaksa dalam bergaul. dengan adanya paguyuban orang tua. Selain itu
Penelitian yang relevan lainnya adalah SD N Panggang juga memiliki kebijakan untuk
hasil penelitian Haq (2014) yang membahas meningkatkan nilai karakter siswa dengan
bahwa subjek penelitiannya yaitu siswa selalu mengadakan salaman sebelum masuk
tunadaksa merasa terhambat karena sekolah di pintu gerbang serta rutin
keterbatasan, namun tidak merasa malu untuk diadakannya sholat dhuha.
berinteraksi dengan masyarakat.
Sebagai anggota dari masyarakat penyandang
Penyandang tunadaksa lain yang dapat
tunadaksa tidak lepas dari interaksi dengan
meyesuaikan diri dengan baik di sekolah
manusia yang lainnya. Kemampuan dalam
umum juga ditemukan dalam penelitian ini.
berinteraksi akan meningkatkan perkembangan
Penyandang tunadaksa tersebut adalah DS
sosial anak penyandang tunadaksa serta
yang merupakan siswa kelas VA penyandang
mempengaruhi penyesuaian sosial anak tersebut.
tunadaksa di SD N Panggang. Berdasarkan
Menyadari begitu pentingnya interaksi sosial
observasi pada magang 2 antara tanggal 15
maka penelitian “ Interaksi Sosial Anak
September 2017 samapai 13 November 2017
Tunadaksa SD N Panggang” perlu untuk
didapati bahwa anak tersebut mampu
dilakukan.
berinteraksi dan bergaul dengan teman-
temannya. Hal tersebut juga dibenarkan oleh METODE PENELITIAN

guru kelas VA SD N Panggang. Bahkan anak A. Jenis Penelitian


Interaksi Sosial Siswa .... (Zulfan Hanif Rahman) 4.041
Penelitian ini menggunakan pendekatan namun selanjutnya setelah fokus penelitian
kualitatif. menjadi jelas, maka kemungkinan
B. Waktu dan Tempat Penelitian dikembangkan instrumen sederhana untuk
1. Waktu Penelitian melengkapi dan membandingkan data melalui
Penelitian ini dilaksanakan pada 13 April 2018 observasi dan wawancara.
– 23 Mei 2018 E. Uji Keabsahan Data
2. Tempat Penelitian Uji keabsahan data dalam penelitian ini
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri menggunakan triangulasi sumber dan
Panggang yang beralamat di Kecamatan triangulasi teknik.
Sedayu, Kabupaten Bantul. Pada tahun ajaran F. Teknik Analisis data
2017/2018. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data
C. Subjek Penelitian reduction, data display, dan conclusion
Subjek penelitian ini adalah seorang siswa drawing/verification.
kelas VA SD N Panggang berinisial DS. DS
HASIL PENELITIAN DAN
merupakan anak perempuan yang duduk di PEMBAHASAN
kelas VA SD Negeri Panggang, Sedayu. DS Interaksi sosial dalam penelitian ini
lahir pada 13 September 2006. Secara fisik DS dibatasi pada interaksi sosial di sekolah,
memiliki kelainan pada kaki dan tangannya. khususnya yang terjadi pada siswa tunadaksa
Salah satu kaki DS tidak sempurna sehingga berinisial DS yang bersekolah di sekolah
DS memakai alat bantu berupa kaki palsu. umum. Interaksi sosial siswa tunadaksa terjalin
D. Teknik dan Instrumen Pegumpulan dengan beberapa subjek yaitu dengan siswa
Data normal dan guru. Interaksi sosial ditinjau dari
1. Teknik Pengumpulan Data beberapa bentuk, yaitu kerja sama, akomodasi,
Teknik pengumpulan data merupakan cara pertentangan dan/atau pertikaian, persaingan,
yang digunakan peneliti untuk memperoleh dan hambatan yang dialami siswa tunadaksa
dan mengumpulkan data. Menurut Sugiyono dalam melaksanakan interaksi sosial.
(2007: 224-225) pengumpulan data dalam Perkembangan sosial anak usia SD
penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi dipengaruhi oleh interaksi sosial dengan
yang alamiah, sumber data primer, dan Teknik keluarga, teman sebaya, dan guru sekolah
pengumpulan data lebih banyak pada (Allen, 2010 : 208). Pengaruh teman sebaya
observasi berperan serta, wawancara dapat bersifat positif maupun negatif. Salah
mendalam, dan dokumentasi. satu teman sebaya yang berpengaruh terhadap
2. Instrumen Pengumpulan Data perkembangan sosial siswa tunadaksa adalah
Instrumen dalam penelitian kualitatif teman sekelas/ siswa normal. Interaksi sosial
adalah peneliti itu sendiri. Menurut Sugiyono yang terjadi antara siswa tunadaksa dengan
(2013: 305-307) dalam penelitian kualitatif siswa normal ditinjau dari bentuk interaksi
instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, sosial yang terjadi diantaranya kerja sama,
4.042 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 41 Tahun ke-7 2018
akomodasi, pertentangan dan/atau pertikaian, tersebut menjadi penyebab terjadinya
persaingan, dan hambatan. pertentangan. Pada kejadian ini, DS sering
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menjadi bahan ejekan oleh teman-temannya
DS mampu bekerja sama dengan siswa normal karena keterbatasan fisiknya. DS mendapatkan
pada kegiatan sekolah. Salah satunya ketika panggilan pincang dan roro jonggrang karena
pembelajaran berlangsung siswa bersedia ikut keterbatasan fisik yang dimilikinya. Dalam
serta ketika diminta berkelompok oleh guru. menghadapai pertentangan DS merespon
Hal ini sejalan dengan pendapat Bungin dengan diam saja dan menangis. Hal ini sejalan
(2006:59) yang menyatakan bahwa kerja sama dengan pernyataan guru kelas yang
ialah usaha bersama antara individu atau menyatakan bahwa mekanisme DS adalah
kelompok untuk mencapai tujuan bersama. bertahan.
Namun dalam kontribusi kelompok, DS harus Meskipun DS kerap menjadi bahan
mendapatkan perintah terlebih dahulu dalam ejekan teman-temannya, DS juga sering
mengerjakan tugasnya. Kegiatan kelompok mengganggu temannya. Beberapa kali DS
sendiri merupakan salah satu langkah terlihat mengganggu teman yang duduk di
pembelajaran yang diterapkan oleh guru. belakangnya. DS juga terlihat bermain bola di
Bentuk lain dari kerja sama adalah dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung.
tolong menolong dimana DS bersedia Bahkan DS pernah mencubit temannya sampai
menolong temannya yang membutuhkan menangis.
bantuan misal, meminjamkan alat tulis. Dalam Berkaitan dengan pertentangan, bentuk
melaksanakan piket dan kerja bakti, DS juga interaksi sosial selanjutnya adalah akomodasi.
selalu turut serta. Hal ini sejalan dengan DS menyelesaikan masalah dengan cara
pendapat Bungin (2006:59) yang menyatakan permintaan maaf yang didorong oleh
salah satu bentuk kerja sama yaitu gotong keterlibatan guru. Ketika melakukan kesalahan
royong dan kerja bakti. Ketika melihat teman DS memilih untuk menyelesaikannya dengan
yang sedang sakit DS juga berinisiatif untuk meminta maaf. Permintaan maaf DS kerap kali
menolong temannya. DS menolong temannya melibatkan guru sebagai pihak ketiga.
yang sakit dengan menemani dan Keterlibatan guru dibutuhkan karena DS
memanggilkan guru agar mendapat perhatian kurang memiliki inisiatif untuk meminta maaf
dari gurunya. terlebih dahulu. Hal ini sejalan dengan
Jenis interaksi sosial yang terjadi pendapat Soerjono (2012:75-76) yang
selanjutnya adalah pertentangan. Bungin menyatakan bahwa akomodasi adalah cara
(2006: 62) menyatakan bahwa perbedaan ciri untuk menyelesaikan pertentangan tanpa
dapat mempertajam perbedaan yang ada, menghancurkan pihak lawan.
sehingga menjadi suatu pertentangan atau Interaksi sosial selanjutnya adalah
pertikaian. Dalam hal ini, DS sering mendapat persaingan. Arifin (2015:59) menyatakan
ejekan dan gangguan dari siswa normal, ejekan bahwa persaingan terjadi karena proses
Interaksi Sosial Siswa .... (Zulfan Hanif Rahman) 4.043
interaksi sosial berupa penafsiran makna Dalam interaksi sosial yang terjadi
perilaku tidak sesuai dengan maksud pihak antara DS dan guru, muncul suatu
yang melakukan aksi. Dalam hal ini, DS pertentangan. Pertentangan tersebut
beberapa kali terlibat persaingan. Berdasarkan ditunjukkan melalui keengganan DS dalam
wawancara DS ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
outbond dan juga lomba masak ketika DS kerap tidak menyelesaikan tugas yang
camping. Selain itu temuan pada observasi diberikan guru, bahkan terkadang DS tidak
memperlihatkan bahwa DS juga ikut serta mau mengerjakan tugas dari guru. Keengganan
dalam menjawab pertanyaan yang diberikan DS dalam menyelesaikan maupun
guru. mengerjakan tugas sejalan dengan antusias DS
Interaksi sosial siswa tunadaksa tidak dalam mengikuti pembelajaran yang tergolong
hanya dilakukan terhadap sesama siswa, rendah. Hal ini terlihat dari sikap DS yang
namun juga terjadi dengan guru. Bentuk sering tidak memperhatikan pembelajaran.
interaksi sosial antara DS dengan guru antara Dalam penyelesaian pertentangan yang
lain kerja sama, pertantangan dan/atau terjadi antara DS dengan guru. Guru
pertikaian serta akomodasi. DS mampu memberikan perintah agar DS menyelesaikan
bekerja sama dengan guru-guru yang tugasnya. Perintah tersebut diulang dengan
mengajarnya. Ketika diminta membaca DS tujuan untuk mengingatkan DS agar
juga melaksanakan dengan keras. Dalam menyelesaikan tugasnya. Guru selalu
mewujudkan pembelajaran yang baik, kerja mengingatkan DS agar mau menyelesaikan
sama guru dan siswa sangatlah penting. Oleh tugasnya. Hal ini sejalan dengan pendapat
sebab itu, kesediaan DS dalam mengikuti Bungin (2006:61) yang menyatakan bahwa
intruksi guru tentunya membantu salah satu bentuk akomodasi adalah terjadi
pembelajaran berjalan dengan baik. karena paksaan.
Kerja sama lain yang terjadi antara DS Efendi (2008:132) yang menyatakan
dan guru adalah tolong menolong. Ketika bahwa persepsi yang salah tentang
melihat guru tidak seperti biasanya DS selalu kemampuan siswa tunadaksa dapat
berkomentar. Selain itu, ketika dimintai tolong mengurangi kesempatan bagi siswa tunadaksa
DS juga bersedia untuk menolong. Begitupun untuk berpartisipasi dalam aktivitas sosial di
sebaliknya, ketika DS menemui kesulitan lingkungannya. Hambatan yang dialami siswa
mengenai pelajaran DS tidak takut untuk tunadaksa dalam melakukan interaksi sosial
bertanya kepada guru. Hal ini sejalan dengan meliputi kerja sama yang terlihat dari beberapa
pendapat Arifin (2015:58) yang menyatakan teman belum bisa menerima DS dalam
bahwa kerja sama memiliki tujuan bersama kelompok karena keterbatasan kemampuan DS
dengan saling membantu dan saling baik secara akademis maupun fisik. Hal itu,
memahami terhadap aktivitas masing-masing. terjadi ketika pelajaran olahraga dimana
beberapa siswa menolak untuk satu kelompok
4.044 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 41 Tahun ke-7 2018
dengan DS dengan alasan bahwa DS akan menyatakan bahwa self-concept siswa
menyebabkan timnya mengalami kekalahan. tunadaksa yang dapat menyalahgunakannnya
Hal ini sejalan dengan pendapat untuk menghindari tanggung jawab.
Desiningrum (2016:93-96) menyatakan bahwa
SIMPULAN DAN SARAN
akibat kecacatannya anak tunadaksa dapat
Simpulan
mengalami keterbatasan dalam berkomunikasi Berdasarkan hasil penelitian dan
dengan lingkungannya. Dalam permasalahan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa
ini adalah beberapa siswa masih belum bisa siswa tunadaksa kelas VA SD Negeri
menerima DS dalam kelompok karena Panggang memiliki kemampuan untuk
keterbatasan fisik dan akademis yang melaksanakan interaksi sosial. Interaksi sosial
dimilikinya. yang dilakukan antara lain interaksi terhadap
Beberapa siswa tidak mau satu siswa normal dan interaksi terhadap guru.
kelompok dengan DS karena menganggap DS Walaupun masih menemui hambatan, namun
kurang pandai. Hal ini menyebabkan DS dapat melaksanakan beberapa bentuk
keterlibatan DS dalam kelompok menjadi interaksi sosial dengan baik. Secara rinci,
kurang berkontribusi. Sikap teman-teman DS bentuk interaksi sosial yang dilaksanakan DS
yang menolak DS untuk satu kelompok dengan antara lain kerja sama, akomodasi,
mereka, menghambat kontribusi DS dalam pertentangan, dan persaingan.
kegiatan berkelompok. 1. Interaksi sosial yang terjalin antara DS
Sejalan dengan pernyataan dengan siswa normal lainnya meliputi
Desiningrum (2016:93-96) yang menyatakan kerja sama, akomodasi, pertentangan dan
bahwa anak tunadaksa dapat mengalami persaingan. Beberapa bentuk interaksi
keterbatasan dalam komunikasi dengan sosial tersebut dibuktikan dengan kegiatan
lingkungannya. Dalam pembelajaran DS yang dilaksanakan DS baik individu
harus diberikan perintah berulang oleh guru, maupun kelompok.
karena DS engganan menyelesaikan tugasnya. 2. Interaksi sosial yang terjalin antara DS
Selain itu, ketika DS melakukan kesalahan dengan guru adalah kerja sama,
terkadang harus diberikan perintah terlebih pertentangan dan akomodasi. Kerja sama
dahulu untuk meminta maaf. DS kerap tersebut diwujudkan dalam beberapa
menghindari tanggung jawab. Dalam kegiatan yang memiliki tujuan yang sama,
fenomena ini adalah bagaimana DS harus dan dalam bentuk tolong menolong.
mendapatkan perintah terlebih dahulu agar Pertentangan yang terjadi diwujudkan
melaksanakan tanggung jawabnya. Tanggung dalam perilaku yang ditunjukkan DS
jawab yang dimaksud adalah menyelesaikan ketika mendapatkan tugas. Sedangkan
pertentangan dengan meminta maaf kepada akomodasi yang terjadi berupa perintah
teman yang diganggu oleh DS. Hal ini sejalan guru terkait sikap DS ketika mendapatkan
dengan pendapat Efendi (2008:132) yang tugas.
Interaksi Sosial Siswa .... (Zulfan Hanif Rahman) 4.045
3. Hambatan yang dialami DS dalam Desiningrum, D.R. (2016). Psikologi Anak
Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta:
melaksanakan interaksi sosial berdasarkan
Psikosain.
penjelasan tersebut dapat disimpulkan
Effendi, M. (2008). Pengantar
bahwa keterbatasan fisik dan akademis DS. Psikopedagogik Anak Berkelainan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Gunawan, I. (2014). Metode Penelitian
Saran Kualitatif Teori & Praktik. Jakarta: PT.
1. Bagi Guru Bumi Aksara.
a. Guru hendaknya meningkatkan Akbar Waskita Ifdhil Haq (2014). Konsep Diri
Penyandang Tunaganda (Studi Kasus di
pemahaman siswa mengenai cara
SLB Yaprnas Sleman). Skripsi, tidak
memberikan perlakuan terhadap siswa dipublikasikan Universitas Negeri
Yogyakarta.
berkebutuhan khusus (tunadaksa)
2. Bagi Sekolah Mais, A & Yaum, L.A. (2016). Penyesuaian
Diri Siswa Penyandang Tunadaksa di
a. Sekolah sebaiknya mengusulkan untuk Sekolah Umum (Studi Kasus pada Siswa
menjadi sekolah inklusi. Penyandang Cerebral Palcy,
Poliomyelitis, dan Congental
b. Sekolah sebaiknya mengusulkan untuk Amputation di SMA/MA Reguler).
menambah guru pendamping untuk siswa Seminar Nasional IKIP PGRI Jember.

berkebutuhan khusus. Sugiyono, (2007). Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
DAFTAR PUSTAKA Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, (2013).Metode Penelitian
Ahmadi, A. (2002). Psikologi Sosial. Jakarta: Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
PT. Rineka Cipta. Alfabeta.
Bungin, B. (2006). Sosiologi Komunikasi.
Jakarta: Kencana.

Anda mungkin juga menyukai