Anda di halaman 1dari 43

PROPOSAL TUGAS AKHIR

ANALISIS STRATEGI PENGELOLAAN PANTAI WATUNENE GUNUNG


KIDUL MENGGUNAKAN METODE STRENGTHS WEAKNESSES
OPPORTUNTTES THREATS (SWOT) DAN METODE QUANTITATIVE
STRATEGY PLANING MATRIX (QSPM)

Disusun oleh:
AHMAD KHOHARI
2017012031

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2022

i
HALAMAN PERSETUJUAN
SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR

ANALISIS STRATEGI PENGELOLAAN PANTAI WATUNENE GUNUNG


KIDUL MENGGUNAKAN METODE STRENGTHS WEAKNESSES
OPPORTUNTTES THREATS (SWOT) DAN METODE QUANTITATIVE
STRATEGY PLANING MATRIX (QSPM)

Dipersiapkan dan Disusun Oleh:


Nama : AHMAD KHOHARI
NIM : 2017012031

Proporsal Penelitian Tugas Akhir/Skripsi


Mahasiswa tersebut dinyatakan telah memenuhi syara
untuk diseminarkan dalam seminar Tugas Akhir/Skripsi

Disetujui:
Di : Yogyakarta
Tanggal :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Emmy Nurhayati, S.T., M.Eng. Dian Tiara Rezalti, S.T., M.Sc.


NIY. 87 14 399 NIY. 87 14 399

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................4
1.3 Asumsi dan Batasan Masalah.........................................................................4
1.4 Tujuan Penelitian............................................................................................4
1.5 Manfaat...........................................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................5
2.1 Tinjauan Pustaka............................................................................................5
2.2 Landasan Teori.............................................................................................20
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................31
3.1 Objek Penelitian Dan Lokasi Penelitian.......................................................31
3.2 Data Yang Diperlukan..................................................................................31
3.3 Metode Pengumpulan Data..........................................................................31
3.4 Tahap Penelitian...........................................................................................33
3.5 Diagram Alir Penelitian................................................................................35

iii
DAFTAR TABEL

iv
DAFTAR GAMBAR

v
DAFTAR LAMPIRAN

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di
Dunia. Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia memiliki
17.504 pulau membentang dari sabang sampai merauke dengan total luas
keseluruhan 7,81 juta km², dari total wilayah tersebut 3,25 juta km² adalah
lautan dan 2,55 juta km² adalah Zona Ekonomi Eklusif (ZEE), sedangkan luas
daratan Indonesia adalah 2.01 juta km². Melihat jumlah pulau di Indonesia dan
luas wilayah Indonesia potensi pariwisata sangat besar didukung dengan
kesadaran masyarakat mengenai potensi wisata di Desa-Desa tempat
masyarakat tinggal, terutama di Pesisir Laut dan Area Hutan.
Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menghasilkan devisa dari
sektor pariwisata, baik wisata alam, wisata budaya, wisata cagar alam, dan
wisata lainnya. Hal ini dikarenakan Indonesia negara yang luas dan memiliki
sumber daya utama sebagai pendukung kemajuan pariwisata. Pariwisata adalah
salah satu industri yang mampu menghasilkan dan menyediakan lapangan
kerja, standar hidup, serta menumbuhkan ekonomi. Menurut Kementrian
Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2018 sektor pariwisata menyumbang Rp 270
trilliun dan meningkat Rp 10 trilliun pada tahun 2019. Sektor pariwisata juga
berkontribusi pada PDB nasional sebesar 5,5% dengan jumlah tenaga kerja 13
juta orang.
Daerah Istimewa Yogyakarta yang terbagi menjadi 5 (lima) wilayah
Kabupaten antara lain Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Bantul, Kabupaten
Sleman, Kabupaten Gunung Kidul dan Kota Yogyakarta. Begitu banyak obyek
obyek wisata di kota ini dan menjadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan
untuk berkunjung karena di masing-masing Kabupaten di Daerah Istimewa
Yogyakarta juga memiliki tempat-tempat wisata andalan yang menarik dan
layak untuk dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Kabupaten Gunungkidul adalah salah satu kabupaten yang ada di Propinsi

1
Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan Ibukotanya Wonosari. Luas wilayah
Kabupaten Gunungkidul 1.485,36 km2 atau sekitar 46,63 % dari luas wilayah
Propinsi Daerah Istimewa YogyAkarta. Kota Wonosari terletak di sebelah
tenggara kota Yogyakarta (Ibukota Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta),
dengan jarak ± 40 km. Nama gunung kidul berasal dari bahasa jawa (gunung
selatan), yang mana daerah nya terletak di jaajaran pegunungan kidul daerah
istimewa yogyakarta. Berbeda dengan empat kabupaten lain di Daerah
Istimewa Yogyakarta yang subur nan hijau, Gunung kidul adalah perbukitan
kapur tandus yang selalu dilanda kekeringan.
Gunung kidul adalah salah satu daerah tujuan wisatawan, berbagai jenis
obyek wisata dikembangkan di daerah ini, seperti wisata alam, wisata budaya,
wisata sejarah, dll. Salah satu wisata alam yang berada di gunung kidul adalah
pantai Watunene. Pantai Watunene adalah wisata pantai dan bukit kapur yang
menyajikan pemandangan laut yang langsung menuju ke Samudera Hindia
serta yang tidak kalah menarik adalah gugusan terumbu karang yang
membentuk pulau-pulau kecil disekitar objek wisata, Pengunjung yang datang
ke Pantai Watunene berasal dari berbagai tingkat usia mulai dari remaja, orang
dewasa, serta anak-anak.

Gambar 1.1 Pemandangan Pantai Watunene

2
Keindahan pemandangan pantai watunene sudah cukup bagus, namun
keindahan pemandangan itu saja belum cukup untuk bersaing dengan wisata
sejenis di sekitarnya dan belum bisa menarik banyak wisata untuk berkunjung
ke pantai watunene, masih banyak faktor-fakotr yang membuat target
pengunjung tidak tercapai sesuai target yang sudah ada yaitu 2000 pengunjung
perbulan.
Berdasarkan data pengunjung dari bulan januari 2021-bulan juni 2022
hanya 2 kali mencapai target yaitu bulan
Melihat grafik data jumlah pengunjung diatas dilakukan kajian
mendalam untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat serta faktor yang
mempengaruhi kunjungan wisata ke pantai watunene menggunakan metode
Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT) dan Metode
Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM). Metode SWOT digunakan
untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Pada metode SWOT juga didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses), dan
ancaman (threats). Setelah di dapatkan hasil dari metode SWOT kemudian
dievaluasi guna mendapatkan prioritas strategi pemasaran wisata pantai
watunene menggunakan metode QSPM (quantitative stategi planning matrix).

3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas mka perumusan maslah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke pantai
watunene?
2. Strategi pemasaran apa yang tepat digunakan oleh pantai watunene?
1.3 Asumsi Dan Batasan Masalah
1.3.1 asumsi
1. wisata pantai watunene beroprasi setiap hari
2. kondisi internal dan eksternal tidak berubah selama penelitian
3. kondisi covid-19 tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan ke pantai
watunene
1.3.2 batasan masalah
Batasan masalah daslam penelitian yang dilakukan di pantai watunene
yaitu kondisi internal dan externalpantai watunene merupakan kondisi pada
bulan juni 2022.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kunjungan
wisatawan ke pantai watunene
2. untuk mengetahui strategi apa yang teapat digunakan oleh pantai
watunene
1.5 Manfaat
1 Manfaat Bagi Pantai Watunene
Dapat digunakan sebagai bahan referensi pantai watunene dalam
melakukan strategi pemasaran dan bagaimana menghadapi kondisi
persaingan usaha yang semakin kompetitif
2 Bagi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Dapat digunakan sebagai referensi tugas akhir mahasiswa mahasiswa
teknik industri khususnya pada bidang manajemen strategi.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka


Sebelum penelitian ini dilakukan, telah ada penelitian sebelumnya terkait
permasalahan manajemen strategi baik pada perusahaan, tempat wisata, tempat
belanja maupun pada tempat lainnya dengan menggunakan pendekatan SWOT
dan dipasangkan dengan pendekatan lainnya seperti QSPM, AHP, TOPSIS.
Adapun beberapa penelitian tersebut antara lain:
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2021 oleh Kurnia Arofah, Efri Tri
Ardianto, dan Dony Setiawan Hendyca Putra dengan judul “Strategi Kebijakan
Unit Kerja Rekam Medis Dengan Metode SWOT di RS PHC Surabaya”. RS PHC
yang berada di Surabaya merupakan RS yang dituntut memberikan pelayanan
medis secara maksimal, berdasarkan hasil observasi bahwa terdapat 23 berkas
yang pengisiannya tidak lengkap, hal ini berpengaruh pada pengobatan pasien
sehingga perlu dilakukan penelitian dengan tujuan menentukan strategi kebijakan
di Unit rekam kerja medis RS PHC Surabaya. Metode SWOT merupakan metode
yang dianggap tepat digunakan dengan permasalah tersebut, dengan
memperhatikan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Hasil yang
didapatkan dari penelitian ini yaitu 1) Terdapat faktor internal berupa kekuatan
dan kelemahan, dan faktor eksternal berupa peluang dan ancaman yang dapat
mempengaruhi mutu pelayanan unit rekam medis di RS PHC Surabaya. 2) Hasil
nilai faktor internal berupa kekuatan adalah 3,69 dan kelemahan adalah 1,42. 3)
Hasil nilai faktor eksternal berupa peluang adalah 3,6 dan ancaman adalah 1. 4)
Posisi startegi unit kerja rekam medis RS PHC Surabaya berada di Kuadran 1. 5)
Rumusan strategi SO meliputi pengembangan sistem informasi yang terintegrasi
secara menyeluruh pada semua unit, dan memperbaiki pengeloaan rekam medis.
Penelitian yang dilakukan oleh Nila Sartika Achmadi, Dewi Andriani, dan
Mutmainna Andi Sudirman (2020) yang berjudul “Strategi Pengelolaan
Akomodasi Berbasis Ekotourisme di Tanjung Bayang Makassar Menggunakan
Matriks SWOT dan QSPM” Pantai Tanjung Bayang merupakan sebuah pantai

5
berbasis ekowisata yang dibangun oleh masyarakat sekitar. Wisata Tanjung
Bayang didukung dengan banyak fasilitas namun kualitas lingkungan menurun
disebabkan pengelolaan yang tidak baik. Membentuk strategi pengelolaan
akomodasi berbasis ekowisata di Tanjung Bayang Makassar dan prioritas
pengimplementasian strategi menggunakan metode analisis SWOT dan QSPM
adalah salah satu solusi dari permasalahan tersebut. Hasil dari analisis
mendapatkan strategi yang dapat digunakan untuk mengelola akomodasi di
Tanjung Bayang berbasisi ekowisata yaitu bekerjasama dengan organisasi
kepariwisataan untuk mengelola akomodasi berbasis ekowisata, bekerjasama
dengan akomodasi yang berada di destinasi wisata lain untuk membangun
kesadaran budaya dan lingkungan, melakukan benchmark mengenai cara
pengelolaan akomodasi berbasis ekowisata, pengembangan varian layanan yang
melibatkan kesadaran budaya dan lingkungan bagi pengunjung.
Penelitian yang dilakukan oleh Dicki Prayudi dan Resti Yulistira (2020)
yang berjudul “Penggunaan Matriks SWOT dan Metode QSPM pada Strategi
Pemasaran Jasa Wedding Organizer”. Wedding Organizer adalah salah satu
UMKM yang bergerak dibidang jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas
layanan penyelenggaraan event. Weding Organizer belum merumuskan strategi
pemasaran yang searah dengan kondisi perusahaanya sehingga perlu dilakukan
penelitian dengan tujuan untuk mengukur skor lingkungan perusahaan, baik secara
internal maupun eksternal untuk mengetahui posisi Gosimply sebagai dasar
perumusan strategi bisnisnya. Analisis yang dilakukan menggunakan pemetaan
Matriks SWOT dan QSPM untuk mengetahui hasil perhitungan skor di
lingkungan perusahaan dan memahami apa yang menjadi kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman perusahaan. Hasil yang didapatkan menunjukan bahwa yang
menjadi kekuatan adalah organisasi dan yang menjadi kelemahan adalah karakter
sumber daya manusia, sedangkan yang menjadi peluang adalah demografi
masyarakat yang membutuhkan produk dan yang menjadi ancaman adalah
banyaknya perusahaan pesaing.
Penelitian yang dilakukan oleh Dori Mittra Candana dan M. Afuan (2020)
yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Café Dapoer Enha Sago Kabupaten

6
Pesisir Selatan Menggunakan Matriks SWOT dan QSPM”. Bisnis kuliner
merupakan suatu bisnis yang menjanjikan, seperti halnya Café Dapoer Enha yang
berada dipesisir pantai memanjakan pengunjung dengan pemandangan yang indah
dan fasilitas yang lengkap. Setiap café yang berada di sekitarnya mempunyai
strategi pemasaran yang berbeda-beda oleh sebab itu Café Dapoer Enfa harus
cermat memilih strategi pemasaran yang digunakan sehingga perlu dilakukannya
analisis guna menentukan strategi yang tepat untuk digunakan oleh Café Dapoer
Enha, analisis dilakukan menggunakan Matriks IE, Matriks SWOT dan Metode
QSPM. Alternatif strategi yang didapatkan yaitu mempertahankan citra dan image
cafe yang lengkap, mempertahankan kualitas dan pelayanan produk untuk
menarik konsumen, meningkatkan kemampuan manajemen dan kerjasama untuk
tujuan kemajuan café, memeberikan layanan delivery order untuk konsumen,
memanfaatkan kemajuan teknologi untuk pemasaran, melayani pangsa pasar
menengah kebawah dengan menyediakn paket atau porsi khusus, dan menjaga
hubungan baik dengan pemasok atau wilayah sekitar café. Strategi pemasaran
prioritas adalah memepertahankan citra café.
Penelitian yang dilakukan oleh Paramita Andini, Bagus Putu Y.K, Ujang
Suryadi, Huda Ahmad Hudori, Fredy Eka A (2021) yang berjudul “Strategi
Peningkatan Kualitas Produk Rokok Kretek “Gagak Hitam” dengan
Menggunakan Metode SWOT dan AHP di Perusahaan Rokok Gagak Hitam
Kabupaten Bondowoso”. untuk merumuskan strategi yang tepat dalam
meningkatkan kualitas produk rokok kretek Gagak Hitam dan menentukan strategi
prioritas yang dapat diterapkan dalam meningkatkan kualitas produk rokok kretek
Gagak Hitam, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Strength, Weakness, Opportunities, Threats (SWOT), dan Analytical Hierarchy
Process (AHP). Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen
rokok kretek Gagak Hitam, manajer produksi, manajer personalia dan umum,
manajer pengadaan dan perencanaan bahan baku, Disperindag, dan pakar
akademik dari Politeknik Negeri Jember. Hasil dari analisis SWOT didapatkan 7
alternatif strategi yaitu konsistensi racikan, pengembangan pasar, peningkatan

7
SOP, teknologi yang dapat mendukung produktivitas, penambahan kegiatan
promosi, pelatihan SDM, dan penambahan bagian Research and Development
(RnD). Dan adapun hasil dari analisis AHP menghasilkan prioritas strategis yang
direkomendasikan untuk perusahaan, yaitu konsistensi racikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Larisang, dan Insannul Kamil (2021) yang
berjudul “Analisa Stategi Pengembangan Usaha Perusahaan Exspedisi Pada Pt.
Uwais Global Logistik Menggunakan Metode Swot Dan Qspm” PT ini adalah
salah satu perusahaan jasa yang bergerak dibidang ekspedisi pengiriman kargo
dari Batam ke Jakarta. Perumusan strategi yang dilakukan untuk mengetahui
faktor internal dan eksternal yang menyebabkan target muatan kargo tidak
tercapai dan menentukan strategi yang tepat untuk digunakan pada PT Uwais
Global Logistik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa
SWOT dan QSPM matriks. Dan adapun hasil yang diperoleh menunjukan bahwa
faktor-faktor penyebab tdak tercapainya target perusahaan adalah faktor internal
yaitu akses layanan informasi kepada masyarakat terbatas dan mutu layanan
belum maksimal untuk faktor external yaitu kebijakan pemerintah terkait dengan
tingginya pajak pengiriman barang. Berdasarkan hasil perhitungan QSPM matriks
dengan perbandingan strategi exsisting mendapatkan total attractive score (TAS)
sebesar 4.92 dan strategi usulan mendapatkan TAS sebesar 5.61. Maka dapat
disimpulkan bahwa strategi usulan lebih mendominasi dan tepat untuk digunakan
dalam hal mengembangkan usaha jasa ekspedisi.
Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Hanif Amiruddin, Deny
Andesta, Dzakiyah Widyaningrum (2020) yang berjudul “Pendekatan Metode
Swot Dan Qspm Pada Strategi Pemasaran Produk Petis Udang” UD. Sahabat
Barokah merupakan sebuah perusahaan home industri yang bergerak di bidang
manufaktur memproduksi petis udamg. Perusahaan ini masih mengalami
permasalahan dalam memasarkan produknya. Setelah dilakukan penelitian
didapatkan hasil alternatif strategi pemasaran SO: Pengembangan produk dengan
citra yang khas, Pengembangan pasar ke daerah baru, dan Memanfaatkan musim
tertentu untuk memenuhi permintaan pasar. WO: Menambah jaringan pemasaran
keberbagai daerah di jawa timur. ST: Membuat petis udang yang bervariasi. WT:

8
Melakukan promosi secara maksimal dengan memanfaatkan media brosur,
pamflet, atau menggunakan media sosial untuk menarik minat pelanggan. Adapu
hasil dari matriks IFE berada diposisi sedang dengan sekor bobot sebesar (2,94),
sedangkan matriks EFE sekor bobot sebesar (2,97). Dan hasil dari metode QSPM
adalah membuat petis udang dengan berbagai variasi dengan total nilai TAS
sebesar (6,36).
Penelitian yang dilakukan oleh Okta Evelin, Febri Prima, Ivan Sujana
(2021) yang berjudul “Strategi Pemasaran Madu Kelulut Dalam Rangka
Mendukung Produk Unggulan Khas Kalimantan Barat Menggunakan Analisis
Swot Dan Qspm” Madu Amma mengalami penurunan penjualan setiap bulannya.
Adapun faktor yang dapat mempengaruhi penjualan Madu Amma tersebut yaitu
strategi pemasaran produk yang kurang baik saat mempromosikan produk dan
banyaknya pesaing yang menawarkan madu dalam berbagai jenis dan merk yang
sudah terlebih dahulu dikenal oleh masyarakat. hasil analisis faktor internal
dengan menggunakan matriks IFE diketahui bahwa kekuatan utama Madu Amma
adalah memiliki hubungan yang baik dengan konsumen dengan skor 0,281.
Sedangkan kelemahan utama yang dimiliki oleh Madu Amma adalah produk yang
ditawarkan belum bersertifikat halal dengan skor 0,200. Total skor matriks IFE
yaitu sebesar 2,563. Berdasarkan hasil analisis faktor lingkungan eksternal Madu
Amma dengan menggunakan matriks EFE dapat diketahui bahwa peluang utama
yang dimiliki oleh Madu Amma yaitu berkembangnya sosial media dengan skor
0,279. Sedangkan ancaman terbesar Madu Amma adalah rendahnya loyalitas
konsumen terhadap produk dengan skor 0,256. Total skor matriks EFE yang
dimiliki oleh Madu Amma adalah sebesar 2,584. Hasil yang didapat berdasarkan
nilai matriks SWOT menunjukkan posisi Madu Amma pada kuadran I yang
artinya strategi yang dapat diterapkan yaitu strategi SO (StrengthOpportunities)
yang biasa disebut dengan strategi agresif yang berarti strategi yang dapat
memaksimalkan kekuatan dari Madu Amma secara agresif. Hasil dari analisis
SWOT menghasilkan 7 alternatif startegi yang dapat diterapkan oleh Madu Amma
yaitu: 1) Meningkatkan layanan jasa antar dan inovasi dari produk untuk
meningkatkan daya saing dengan produk lain. 2) Mengikuti seminar

9
kewirausahaan guna menambah pengetahuan mengenai ilmu bisnis dari sang ahli.
3) Mengikuti pameran yang melibatkan UMKM lainnya sebagai ajang promosi. 4)
Meningkatkan paparan produk yang ditawarkan dengan memanfaatkan sosial
media yang sedang berkembang berupa instagram, facebook, twitter hingga
whatsapp. 5) Mendapatkan izin usaha mikro kecil sebagai tanda legalitas Madu
Amma. 6) Meningkatkan strategi promosi produk Madu Amma dan memperbaiki
laman informasi berupa produk Madu Amma secara daring dalam bentuk media
sosial, aplikasi hingga situs web. 7) Menjaga kualitas produk dan menjaga
loyalitas pelanggan melalui layanan guna memperluas pangsa pasar. Berdasarkan
matriks QSPM, berdasarkan 7 alternatif strategi yang ada terdapat satu strategi
yang diprioritaskan untuk dikerjakan oleh Madu - 51 - Amma yaitu strategi 7
dengan menjaga kualitas produk dan menjaga loyalitas pelanggan melalui layanan
guna memperluas pangsa pasar dengan skor TAS tertinggi yakni sebesar 7,112.
Penelitian yang dilakukan oleh Nanik Istianingsih, Emil Salim, Sarjon Defit
(2019) yang berjudul “Strategi Sustainability UMKM Pisang Sale di Kabupaten
Bungo dengan Metode SWOT dan Analytic Hierarchy Process (AHP)” dalam
penelitian ini digunakan penggabungan metode SWOT dan Analytic Hierarchy
Process (AHP) untuk membandingkan alternatif strategi sustainability yang ada.
Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak tujuh orang pemilik usaha Pisang
Sale. Untuk pengolahan data peniliti dibantu dengan menggunakan aplikasi
Decision Support System (DSS). Hasil penelitian pada analisis SWOT diperoleh
bahwa dari sisi kekuatan perusahaan ini didominasi oleh produk yang mempunyai
cirri khas dan harga yang bersaing. Dari sisi kelemahan yaitu modal yang kecil
dan varian produk yang terbatas merupakan kelemahan yang harus segara diatasi.
Peluang yang ada diantaranya peluang pasar yang masih luas dan konsumen yang
loyal. Namun ancaman bagi perusahaan ini yaitu bahan baku yang terbatas, cuaca
dan banyaknya pesaing baru agar menjadi perhatian bagi perusahaan. Dari hasil
olah data dengan menggunakan aplikasi Decision Support System di peroleh
alternative pilihan yang paling tinggi yaitu Menambah Modal usaha agar
keberlangsungan usaha dapat berlanjut.

10
Penelitian yang dilakukan oleh Moh. Zainal Abiddin, Ilyas Mas’udin, Dana
Marsetiya Utama (2017) yang berjudul “Pemilihan Strategi Pemasaran Dengan
Metode SWOT Dan TOPSIS” Permasalahan perusahaan adalah penjualan produk
yang stabil. Perusahaan harus menentukan strategi pemasaran yang tepat.
Penelitian ini menggunakan analisis SWOT untuk melakukan identifikasi faktor
dan merumuskan strategi pemasaran yang tepat. Metode TOPSIS digunakan untuk
melakukan perangkingan alternatif strategi pemasaran. Hasil perangkingan
TOPSIS menunjukan strategi terbaik dan ideal. Berdasarkan analisis SWOT ada
empat alternatif strategi pemasaran. Strategi pemasaran prioritas satu adalah
memperluas jaringan distribusi pemasaran produk dengan nilai preferensi
0.497962. Strategi pemasaran prioritas dua adalah fokus pada salah satu varian
NPK dengan nilai preferensi 0.488088. Strategi pemasaran prioritas tiga adalah
meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan dengan nilai preferensi 0.465217.
Dan strategi pemasaran prioritas empat adalah memanfaatkan kios untuk
melakukan pemasaran produk dengan nilai preferensi 0.462249.

Tabel 2.1 state of the art


Nama Judul tahu Objek Tujuan hasil
peneliti penelitian n peneliti penelitian
an
Kurnia Strategi 2021 Rekam Menentukan Nilai dari faktor
Arofah, Kebijakan medis strategi strength adalah 3,69 dan
Efri Tri Unit Kerja kebijakan di Unit faktor weakness adalah
Ardianto, Rekam rekam kerja 1,42 sedangkan nilai
Dony Medis medis faktor opportunity
Setiawan Dengan RS PHC Surabaya adalah 3,6 dan faktor
Hendyca Metode Swot threat adalah 1. Letak
Putra Di Rs Phc posisi unit rekam medis
Surabaya RS PHC Surabaya
berada di kuadran 1
sehingga strategi yang
cocok adalah strategi
SO meliputi
pengembangan sistem
informasi yang
terintegrasi, dan
memperbaiki
pengeloaan rekam

11
Nama Judul tahu Objek Tujuan hasil
peneliti penelitian n peneliti penelitian
an
medis terkait pencatatan
dan pendokumentasian
guna mencaga kualitas
berkas rekam medis

Nila Sartika Strategi 2020 Sistem Membentuk Strategi yang dapat digunakan
Achmadi, Pengelolaan pengelol strategi untuk mengelola akomodasi di
Dewi Akomodasi aan pengelolaan Tanjung Bayang berbasisi
Andriani, Berbasis akomod akomodasi ekowisata yaitu bekerjasama
dan Ekotourisme asi berbasis dengan organisasi
Mutmainna di berbasis ekowisata di kepariwisataan untuk
Andi Tanjung ekowisat Tanjung Bayang mengelola akomodasi berbasis
Sudirma Bayang a Makassar dan ekowisata, bekerjasama dengan
Makassar prioritas akomodasi yang berada di
Menggunakan pengimplementas destinasi wisata lain untuk
Matriks SWOT ian membangun kesadaran budaya
dan QSPM strategi. dan lingkungan, melakukan
benchmark mengenai cara
pengelolaan akomodasi
berbasis ekowisata,
pengembangan varian layanan
yang melibatkan kesadaran
budaya dan lingkungan bagi
pengunjung.

Dicki Penggunaan 2020 Sistem Mengukur sekor Kekuatan adalah


Prayudi Matriks SWOT pemasar lingkungan organisasi dan yang
dan Resti dan Metode an perusahaan, baik menjadi kelemahan
Yulistira QSPM pada secara internal adalah karakter sumber
Strategi maupun eksternal daya manusia,
Pemasaran untuk sedangkan yang menjadi
Jasa mengetahui peluang adalah
Wedding posisi Gosimply demografi masyarakat
Organizer sebagai dasar yang membutuhkan
perumusan produk dan yang
strategi menjadi ancaman adalah
bisnisnya banyaknya perusahaan
pesaing.

Dori Mittra Analisis 2020 Sistem Menentukan Alternatif strategi yang


Candana Strategi pemasar strategi didapatkan yaitu
dan Pemasaran an yang tepat untuk mempertahankan citra dan
M. Afua Café digunakan oleh image cafe yang engkap,
Dapoer Enha Café mempertahankan kualitas dan

12
Nama Judul tahu Objek Tujuan hasil
peneliti penelitian n peneliti penelitian
an
Sago Dapoer Enha. pelayanan produk untuk
Kabupaten menarik konsumen,
Pesisir Selatan meningkatkan kemampuan
Menggunakan manajemen dan kerjasama
Matriks SWOT untuk tujuan kemajuan café,
dan QSPM memeberikan layanan delivery
order untuk konsumen,
memanfaatkan kemajuan
teknologi untuk pemasaran,
melayani pangsa pasar
menengah kebawah dengan
menyediakn paket atau porsi
khusus, dan menjaga hubungan
baik dengan pemasok atau
wilayah sekitar café. Strategi
pemasaran prioritas adalah
memepertahankan citra café.

Paramita Strategi 2021 Peningk untuk Hasil dari analisis SWOT


Andini, Peningkatan atan merumuskan didapatkan 7 alternatif
Bagus Putu Kualitas kulitas strategi yang strategi yaitu konsistensi
Y.K, Produk rokok tepat dalam racikan, pengembangan
Ujang Rokok kretek meningkatkan pasar, peningkatan SOP,
Suryadi, Kretek (gagak kualitas produk teknologi yang dapat
Huda “Gagak hitam) rokok kretek mendukung produktivitas,
Ahmad Hitam” Gagak Hitam penambahan kegiatan
Hudori, dengan dan menentukan promosi, pelatihan
Fredy Eka Menggunaka strategi prioritas SDM, dan penambahan
A. P n Metode yang dapat bagian Research and
SWOT dan diterapkan Development (RnD). adapun
AHP di dalam hasil analisis AHP yaitu
Perusahaan meningkatkan menghasilkan prioritas
Rokok kualitas produk strategis yang
Gagak Hitam rokok direkomendasikan untuk
Kabupaten kretek Gagak perusahaan, yaitu konsistensi
Bondowoso Hitam. racikan.
Larisang, Analisa 2021 Pengem Untuk Hasil yang diperoleh
dan Stategi bangan mengetahui menunjukan bahwa faktor-
Insannul Pengembang usaha faktor internal faktor yang menyebabkan
Kamil an Usaha perusah dan faktor tdak tercapainya target
Perusahaan aan eksternal yang perusahaan adalah faktor
Exspedisi expedisi membuat target internal yaitu akses layanan
Pada Pt. muatan kargo informasi kepada masyarakat

13
Nama Judul tahu Objek Tujuan hasil
peneliti penelitian n peneliti penelitian
an
Uwais tidak mencapai terbatas dan mutu layanan
Global target dan pada perusahaan belum
Logistik menentukan maksimal, dan adapun faktor
Menggunaka strategi yang external yaitu kebijakan
n tepatuntuk pemerintah terkait dengan
Metode Swot digunakan pada tingginya pajak untuk
Dan Qspm perusahaan pengiriman barang.
tersebut Berdasarkan hasil
perhitungan QSPM matriks
dengan perbandingan strategi
exsisting mendapatkan total
attractive score (TAS) sebesar
4.92 dan strategi usulan
mendapatkan TAS sebesar
5.61. Maka dapat
disimpulkan bahwa strategi
usulan lebih mendominasi
dan tepat untuk digunakan
dalam hal mengembangkan
usaha jasa ekspedisi
Muhamma Pendekatan 2020 Sistem Untuk Setelah dilakukannya
d Hanif Metode Swot merumuskan penelitian pada perusahaan
pemasar
Amiruddi, Dan Qspm strategi dan didapatkan hasil alternatif
Deny Pada Strategi an pemasaran apa strategi pemasaran SO:
Andesta, Pemasaran yang cocok Pengembangan produk
Dzakiyah Produk Petis untuk dengan citra yang khas,
Widyaning Udang memasarkan Pengembangan pasar ke
rum petis udang ini daerah baru, dan
sehingga dapat Memanfaatkan musim
menjadi tertentu untuk memenuhi
pertimbangan permintaan pasar. WO:
perusahaan Menambah jaringan
untuk pemasaran keberbagai daerah
meningkatkan di jawa timur. ST: Membuat
penjualan petis petis udang dengan berbagai
udang. variasi. WT: Melakukan
promosi secara maksimal
dengan memanfaatkan media
brosur, pamflet, atau internet
dengan memanfaatkan sosial
media untuk menarik minat
pelanggan. Hasil dari matriks
IFE berada diposisi sedang

14
Nama Judul tahu Objek Tujuan hasil
peneliti penelitian n peneliti penelitian
an
dengan sekor bobot sebesar
(2,94), sedangkan matriks
EFE sekor bobot sebesar
(2,97). Hasil dari metode
QSPM adalah membuat petis
udang dengan berbagai
variasi dengan total nilai TAS
sebesar (6,36).
Okta Strategi 2021 Sistem untuk membuat Hasil yang didapat matriks
Evelin, Pemasaran pemasar strategi SWOT pada penelitian ini
Febri Madu an pemasaran yang menunjukkan posisi Madu
Prima, Kelulut cocok untuk Amma saat ini pada kuadran I
Ivan Dalam perusahaan artinya strategi yang
Sujana Rangka dalam mencari diterapkan yaitu strategi SO
Mendukung konsumen baru (strength-opportunities) biasa
Produk serta disebut dengan strategi
Unggulan mempertahanka agresif yang berarti strategi
Khas n konsumen yang dapat memaksimalkan
Kalimantan yang ada saat ini kekuatan dari Madu Amma
Barat agar tidak secara agresif. Hasil matriks
Menggunaka berpindah pada QSPM yaitu 7 alternatif
n produk madu strategi dan didapatkan satu
Analisis lainnya dan strategi prioritas yaitu
Swot Dan perusahaan terus perusahaan harus menjaga
Qspm mengembangka kualitas produk dan
n produknya. perusahaan juga harus
Pengolahan data menjaga loyalitas pelanggan
dilakukan melalui layanan guna
dengan memperluas pangsa pasar.
mengidentifikasi
faktor internal
dan faktor
eksternal.
Nanik Strategi 2019 Sistem Untuk mencari Hasil penelitian pada analisis
Istianingsi Sustainabilit sustain srategi SWOT diperoleh bahwa dari
h, Emil y UMKM ability sustainability sisi kekuatan perusahaan ini
Salim, Pisang Sale yang tepat untuk didominasi oleh produk yang
Sarjon di perusahaan mempunyai cirri khas dan
Defit Kabupaten dalam harga yang bersaing. Dari sisi
Bungo mempertahanka kelemahan yaitu modal yang
dengan n suatu kecil dan varian produk yang
Metode perusahaan terbatas merupakan
SWOT dan umkm pisang kelemahan yang harus segara

15
Nama Judul tahu Objek Tujuan hasil
peneliti penelitian n peneliti penelitian
an
Analytic sale diatasi. Peluang yang ada
Hierarchy diantaranya peluang pasar
Process yang masih luas dan
(AHP) konsumen yang loyal. Namun
ancaman bagi perusahaan ini
yaitu bahan baku yang
terbatas, cuaca dan
banyaknya pesaing baru agar
menjadi perhatian bagi
perusahaan. Dari hasil olah
data dengan menggunakan
aplikasi Decision Support
System di peroleh alternative
pilihan yang paling tinggi
yaitu Menambah Modal
usaha agar keberlangsungan
usaha dapat berlanjut.
Moh. Pemilihan 2017 Sistem Untuk mencari Hasil perangkingan TOPSIS
Zainal Strategi pemasar strategi menunjukan strategi terbaik
Abiddin, Pemasaran an pemasaran yang dan ideal. Berdasarkan
Ilyas Dengan baik dan tepat analisis SWOT ada empat
Mas’udin, Metode untuk lternatif strategi pemasaran.
Dana SWOT Dan meningkatkan Strategi pemasaran prioritas
Marsetiya TOPSIS profit satu adalah memperluas
Utama perusahaan jaringan distribusi pemasaran
produk dengan nilai
preferensi 0.497962. Strategi
pemasaran prioritas dua
adalah fokus pada salah satu
varian NPK dengan nilai
preferensi 0.488088. Strategi
pemasaran prioritas tiga
adalah meningkatkan
kualitas pelayanan pelanggan
dengan nilai preferensi
0.465217. Dan strategi
pemasaran prioritas empat
adalah memanfaatkan kios
untuk melakukan pemasaran
produk dengan nilai
preferensi 0.462249.

16
17
Tabel 2.2 Gap penelitian
Metode
No Nama Tujuan penelitian
SWOT AHP TOPSIS QSPM

1 Kurnia Menentukan strategi


Arofah, Efri kebijakan di Unit
Tri Ardianto, rekam kerja medis RS
Dony √ PHC Surabaya
Setiawan
Hendyca Putra
(2021)
2 Nila Sartika Membentuk strategi
Achmadi, pengelolaan
Dewi akomodasi berbasis
Andriani, dan ekowisata di
Mutmainna Tanjung Bayang
√ √
Andi Sudirma Makassar dan
(2020) prioritas
pengimplementasian
strategi.

3 Dicki Prayudi Mengukur sekor


dan Resti lingkungan
Yulistira perusahaan, baik
(2020) secara internal
maupun eksternal
√ √
untuk mengetahui
posisi Gosimply
sebagai dasar
perumusan strategi
bisnisnya
4 Dori Mittra Menentukan strategi
Candana dan yang tepat untuk
M. Afua dipakai oleh Café
(2020) √ √ Dapoer Enha.

5 Paramita untuk merumuskan


Andini, Bagus strategi yang tepat
Putu Y.K, dalam
Ujang Suryadi, √ √ meningkatkan
Huda Ahmad kualitas produk
Hudori, Fredy rokok kretek
Eka A. P Gagak Hitam dan

18
Metode
No Nama Tujuan penelitian
SWOT AHP TOPSIS QSPM

(2021) menentukan strategi


prioritas yang dapat
diterapkan dalam
meningkatkan
kualitas produk
rokok kretek Gagak
Hitam
6 Larisang, dan Untuk mengetahui
Insannul faktor internal dan
Kamil (2021) faktor eksternal
yang membuat
target muatan kargo
tidak mencapai
√ √
target dan
menentukan strategi
yang tepatuntuk
digunakan pada
perusahaan tersebut

7 Muhammad Untuk merumuskan


Hanif strategi pemasaran
Amiruddi, apa yang cocok
Deny Andesta, untuk memasarkan
Dzakiyah petis udang ini
Widyaningrum sehingga dapat
√ √
(2020) menjadi
pertimbangan
perusahaan untuk
meningkatkan
penjualan petis
udang.
8 Okta Evelin, √ √ untuk membuat
Febri Prima, strategi pemasaran
Ivan Sujana yang cocok untuk
(2021) perusahaan dalam
mencari konsumen
baru serta
mempertahankan
konsumen yang ada
saat ini agar tidak
berpindah pada
produk madu

19
Metode
No Nama Tujuan penelitian
SWOT AHP TOPSIS QSPM

lainnya dan
perusahaan terus
mengembangkan
produknya.
Pengolahan data
dilakukan dengan
mengidentifikasi
faktor internal dan
faktor eksternal
9 Nanik Untuk mencari
Istianingsih, srategi
Emil Salim, sustainability yang
Sarjon Defit tepat untuk
√ √
(2019) perusahaan dalam
mempertahankan
suatu perusahaan
umkm pisang sale
10 Moh. Zainal Untuk mencari
Abiddin, Ilyas strategi pemasaran
Mas’udin, yang baik dan tepat
Dana √ √ untuk meningkatkan
Marsetiya profit perusahaan
Utama (2017)

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya yaitu terletak


pada tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor
apa saja yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke pantai watunene, dan
untuk mengetahui strategi pemasaran apa yang baik dan teapat untuk
digunakan oleh pantai watunene gunung kidul.

2.2 Landasan Teori


2.2.1 manajemen
Menurut Stoner dan Freeman (Safroni, 2012: 44) manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian
upaya anggota organisasi dan proses penggunaan semua sumber daya

20
organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
manajemen menurut R. Terry dalam wijaya (2016) mendefinisikan
manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Robbins dan Coulter (2013:33) mengatakan bahwa manajemen adalah
mengoordinasi dan mengawasi kegiatan kerja sehingga kegiatan pekerjaan
dapat diselesaikan secara efisien dalam menjalankan kegiatan kerja dan
efektif dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Menurut T. Hani Handoko, “Manajemen adalah bekerja dengan
orangorang untuk menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai
tujuantujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan, kepemimpinan dan
pengawasan.
Manajemen secara umum dapat diartikan suatu proses yang terdiri dari
rangkaian kegiatan seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian atau pengawasan yang dilakukan untuk menentukan atau
mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber daya lain yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan
yang sudah ditentukan.

2.2.2 Strategi
Menurut Hamel dan Prahalad yang dikutip Rangkuti (2002) “Strategi
merupakan alat atau sarana untuk mencapai tujuan perusahaan dalam
kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas
alokasi sumber daya”
Strategi menurut Glueck dan Jauch (2000) adalah rencana yang
disatukan, luas, dan berintegrasi menghubungkan keunggulan strategis
perusahaan dengan tantangan lingkungan yang dirancang untuk memastikan

21
bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang
tepat oleh organisasi.
Strategi secara umum adalah proses penentuan rencana para pemimpin
puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat
dicapai. Sedangkan strategi secara khusu dapat diartikan tindaka yang bersifat
incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan
berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan
di masa depan. Strategi hamper selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan
bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru
dan perubahan pada konsumen memerlukan kompetensi inti (core
competencies).
2.2.3 Manajemen Strategi
Hit and Ireland and Hoskisson15 mengatakan bahwa manajemen
strategis adalah an integrated and coordinated set of commitments and
actions designed to exploit core competencies and gain a competitive
advantage. Hal ini dapat diartikan bahwa manajemen strategi adalah
serangkaian komitmen dan tindakannya terintegrasi dan terkoordinasi dengan
yang dirancang untuk mengeksploitasi kompetensi inti dan mendapatkan
keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif atau keunggulan berdaya
saing adalah kemampuan organisasi mengeksplorasi sumber daya yang
dimiliki perusahaan sehingga menjadi kekuatan dan mendayagunakan
kekuatan tersebut untuk membangun kinerja yang lebih tinggi dan lebih baik
sehingga bisa ditunjukkan kepada pihak luar.
Menurut Liu (dalam Li, 2013) manajemen strategi tidak hanya
mengembangkan dan merencanakan strategi tetapi juga berisi manajenen
untuk mengembangkan implementasi strategi, jadi ini adalah semua
rangkaian proses dari manajemen. Sedangkan menurut Pearce dan Robinson
dalam (Suci, 2015) menyatakn bahwa manajemen strategi sebagai satu set
keputusan dan aksi yang menghasilkan suatu formulasi dan pelaksanaan dari
rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan. Proses

22
formulasi dan pelaksanaan meliputi sembilan aktivitas utama, antar lain
sebagai berikut:
1. Merumuskan misi perusahaan, termasuk pernyataan perusahaan
tentang tujuan, filososfi, dan sasaranya.
2. Melakukan analisis yang mencerminkan internal perusahaan.
3. Asset lingkungan eksternal perusahaan, termasuk faktor kompetitif
maupun faktor konsektual secara umum.
4. Menganalisis opsi perusahaan dengan mengolah sumber dayanya
dengan lingkungan eksternal.
5. Identifikasi opsi yang paling diinginkan dengan mengevaluasi masing-
masing opsi dalam misi perusahaan.
6. Pilih satu set tujuan jangka panjang dan strategi besar yang akan
mencapai opsi yang paling diinginkan.
7. Kembangkan strategi objektif dan sasaran jangka panjang tahunan
yang kompatibel dengan strategi dan tujuan jangka besar yang telah
dipilih.
8. Menerapkan pilihan strategis dengan cara menganggarkan sumber
daya dengan cara mencocokan tugas, pekerja, 28 struktur, teknologi,
dan penekanan istem penghargaan atau reward.
9. Mengevaluasi keberhasilan proses strategis sebagai masukan untuk
pengambilan keputusan di masa depan.
Secara umum dapat dijelaskan bahwa manajemen strategi merupakan
proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat
mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya yang
dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam
suatu organisai untuk mencapai tujuan.
2.2.4 Lingkungan Internal Dan Eksternal
Dalam menjalankan usaha atau bisnis peerlu mengkaji kelemahan dan
kekuatan, baik internal maupun eksternal perusahaan sebelum menentukan
tujuan dan menggariskan pencapaian tujuan. Lingkungan internal adalah
kondisi dan situasi di dalam perusahaan yang meliputi kekuatan dan

23
kelemahan perusahaan di dalam operasional maupun manajerial (Suci, 2015).
Mennurut (Umar, 2018) aspek-aspek lingkungan internal perusahaan
hendaknya dapat diamati dari beberapa pendekatan antara lain sebagai
berikut:
1. Aspek Keuangan Kemampuan memupuk modal jangka pendek dan
jangka panjang, hubungan baik dengan penanam modal dan
pemegang saham dan pengelolaan keuangan.
2. Aspek Pemasaran Agar produk dapat diterima di pasar dan posisi
produk sesuai dengan harapan, faktor-faktor yang perlu perhatikan
adalah pangsa pasar, kondisi satuan kerja pemasaran, kegiatan
promosi, harga jual produk, loyalitas pelanggan, dan kebijakan
produk baru.
3. Aspek Operasional 29 Aspek operasional merupakan proses yang ada
di dalam aktivitas operasional organisasi yang disajikan secara detail
mulai dari input, proses, dan output
4. Aspek Sumber Daya Manusia (SDM) Pada umumnya perusahaan
berupaya merekrut, melatih dan mengembangkan pekerjanya agar
memiliki keterampilan dan kemampuan yang tinggi serta memiliki
loyalitas yang tinggi kepada perusahaan (Dr. Erislan, ST., MM.,
2018).
Lingkungan eksternal dikelompokan menjadi dua jenis yaitu
lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan mikro adalah
lingkungan eksternal yang berdasarkan Competitive Strategy Porter’s atau
lima persaingan model Porter. Lingkungan mikro meliputi ancaman
pendatang baru, persaingan industri sejenis, ancaman produk subtitusi,
kekuatan tawar menawar pemasok dan pembeli. Lingkungan makro adalah
segala sesuatu yang berada diluar kendali suatu usaha dan tidak berhubungan
secara langsung terhadap kegiatan operasional perusahaan.
2.2.5 Formula Strategi
Perumusan strategi sering kali ditujukan sebagai perencanaan strategis
atau jangka panjang. Analisis situasi adalah awal proses perumusan strategi.

24
Selain itu, analisis situasi juga mengharuskan para manajer strategi untuk
menemukan kesesuaian strategisantara peluang-peluang eksternal dan
kekuatan-kekuatan internal.
Tabel 2.3 Tahapan Formulasi Strategi

Tahap 1: Tahap Input

Matrix Internal Factor Evaluation Matrix External Factor


(IFE) Evaluation (EFE)
Tahap 2 : Tahap Pencocokan
Matrix IE Matrix SWOT
Tahap 3 : Tahap Keputusan
Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM)

Keterangan:
1. Tahap 1: Tahap Input
Tahap input merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis. Tahap
input data dibedakan menjadi dua yaitu data internal dan data eksternal. Model
yang digunakan pada tahap ini yaitu:
a. Matrix Internal Faktor Evaluation (IFE)
Matrix IFE adalah alat perumus strategi yang merangkum dan mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan utama dibidang fungsional bisnis, organisasi dan lain-
lain. IFE memberikan dasar umum untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
hubungan diantara area tersebut. Ada lima langkah untuk mengembangkan matrix
IFE yang meliputi:
1. Buatah daftar prioritas faktor internal sperti kekuatan dan kelemahan.
2. Tetapkan bobot yang berkisar antara 0,0 sampai 1,0 untuk setiap faktor yang
menunjukan seberapa penting faktor untuk kesuksesan perusahaan.
3. Tetapkan peringkat 1-4 untuk setiap faktor yang menunjukan apakah faktor
tersebut merupakan kelemahan utama (rating = 1), kelemahan kecil (rating = 2),
kekuatan kecil (rating = 3) atau kekuatan utama (rating = 4).
4. Kalikan bobot masng-masing faktor dengan ratingnya untuk menentukan skor
tertimbang untuk setiap variable.

25
5. Jumlahkan nilai tertimbang untuk setiap variabel untuk menentukan total skor
tertimbang untuk organisasi.
Tabel 2.4 Matrix IFE
Faktor Internal Bobot Nilai Peringkat Skor Nilai
Kekuatan
1.
2.

Tabel 2.4 Matrix IFE (Lanjutan)
Faktor Internal Bobot Nilai Peringkat Skor Nilai
Kelemahan
1.
2.

Total 1.00

b. Matrix Exnternal Factor Evaluation (EFE)


Matrix EFE adalah evaluasi faktor eksternal yang memungkinkan ahli
strategi meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, social budaya,
demografi, lingkungan, politik, pemerintahan, hokum, teknologi, dan persaingan.
Ada lima langkah untuk mengembangkan matriks EFE, diantaranya:
1. Buat daftar prioritas faktor eksternal termasuk peluang dan ancaman.
2. Tetapkan bobot yang menunjukan kepentingan relative bagi keberhasilan
organisasi atau perusahaan.
3. Tetapkan penilaian untuk setiap faktor dengan memberi peringkat satu
sampai empat untuk menunjukan seberapa baik kinerja perusahaan
difaktor tersebut.
4. Kalikan masing-masing faktor bobot menurut nilai untuk menentukan
skor tertimbang
5. Jumlahkan nilai tertimbang untuk setiap faktor untuk menemukan total
skor tertimbang untuk organisasi.

Tabel 2.5 Matrix EFE


Faktor Eksternal Bobot Nilai Peringkat Skor Nilai

26
Peluang
1.
2.

Ancaman
1.
2.

Total 1.00

2. Tahap 2 : Tahap Pencocokan


Tahap pencocokan merupakan tahapan analisis yang dilakukan setelah
semua informasi yang berpengaruh dikumpulkan. Ada beberapa model yang dapat
digunakan yaitu Matrix SWOT, matrix BCG, matrix internal dan eksternal, matrix
SPACE dan matrix Grand Strategy.
a. Matrix Strengths, Weakneses, Opportunities, and Threats (SWOT)
Matrix SWOT merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi oleh organisasi dalam
mencapai tujuan. Fungsi dari Matrix SWOT adalah sebagai alat pencocokan yang
dapat membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi yaitu strategi
kekuatan – kesempatan (Strengths – Opportunities, SO), strategi kelemahan –
ancaman (Weaknesses – Treats, WT). Keempat strategi tersebut diperoleh pada
matrix EFE dan IFE yang kemudian dirumuskan menjadi perumusan alternative
strategi bagi perusahaan. Adapun penjelasan dari SWOT yaitu:
1. Strengths
Strengths atau kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-
keunggulan lain yang relatif tidak dimiliki oleh orang lain atau pesaing dalam
upaya memenuhi kebutuhan pasar yang semakin meningkat ingin dilayani oleh
perusahaan atau organisasi.
2. Weaknesses
Weaknesses atau kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam
sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang menghambat kinerja.
3. Opportunities

27
Opportunities atau peluang adalah situasi yang menguntungkan dalam
lingkungan organisasi atau perusahaan. Kecenduran-kecenderungan kecil
merupakan peluang.
4. Threats
Threats atau ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu, misalnya masuknya
pesaing baru, lambatnya pertumbuhan, meningkatnya kebutuhan masyarakat,
perubahan teknologi atau adanya peraturan baru.
Tabel 2.6 Matriks SWOT
Weaknesses-W
Strengths-S
(Catatlah
(Catatlah kekuatan
kelemahan
kekuatan internal
kelemahan internal
perusahaan
perusahaan)
1.
1.
2.
2.
3.
3.


Strategi WO
(Daftar untuk
Opportunities-O Strategi SO
memperkecil
(Catatlah Peluang (Daftar kekuatan untuk
kelemahan dengan
peluang eksternal meraih keuntungan dari
memanfaatkan
perusahaan) peluang yang ada)
keuntungan dari
1. 1.
peluang yang ada)
2. 2.
1.
3. 3.
2.
… …
3.

Strategi WT
Threats-T (Daftar untuk
Strategi ST
(Catatlah ancaman memperkecil
(Daftar kekuatan untuk
ancaman eksternal kelemahan dan
menghindari ancaman)
perusahaan) menghindari
1.
1. ancaman)
2.
2. 1.
3.
3. 2.

… 3.

b. Matrix Internal – External (IE)

28
Matrix IE merupakan analisis yang digunakan untuk menempati divisi suatu
organisasi dalam Sembilan sel yang didasarkan pada dua dimensi kunci. Matrix ini
sering kali digunakan untuk mengembangkan strategi pada perusahaan
multidivisioanal (David & David, 2017). Matrix IE didasari dari dua dimensi
kunci, yakni total skor tertimbang IFE pada sumbu x dan total skor tertimbang
EFE pada sumbu y. total skor tertimbang IFE 1,0 sampai 1,99 mewakili posisi
internal yang lema, total skor tertimbang 2,0 sampai 2,99 dianggap rata-rata, dan
total skor tertimbang 3,0 sampai 4,0 adalah kuat. Demikian pada sumbu y, total
skor tertimbang EFE 1,0 – 1,99 dianggap rendah, skor 2,0 – 2,99 adalah medium,
dan skor 3,0 sampai 4,0 adalah tinggi. Gambar 2.1 Matriks IE Berdasarkan
Gambar 2.1, sel-sel matriks IE dibagi menjadi 3 kuadran utama yang meliki
makna berbeda, ayitu:
1. Posisi perusahaan berada pada sel III, dan IV disebut Growth and Build
(tumbuh dan berkembang), Strategi yang mewakili strategi ini adalah strategi
intensif dan integratif seperti market penetration, market development, dan
product development atau strategi integrasi seperti backward intergration,
forward integration dan horizontal integration.
2. Posisi perusahaan pada sel III, V, dan VII disebut dengan Hold and
Maintain (pegang dan bertahan), strategi yang tepat adalah penetrasi pasar dan
pengembangan produk.
3. Posisi perusahaan berada pada sel VI, VIII, dan IX sangat dianjurkan untuk
melakukan divestasi atau pelepasan.
3. Tahap 3: Tahap Keputusan
Pada tahap keputusan akan menunjukan strategi alternative mana yang
dianggap terbaik. Dalam tahap keputusan metode yang digunakan adalah
Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM). QSPM adalah alat yang
memungkinkan untuk mengevaluasi strategi alternatif secara objektif,
berdasarkan faktor keberhasilan kunci eksternal dan internal yang telah
diidentifikasi sebelumnya. Komponen QSPM yakni alternative strategi, faktor
kunci eksternal dan internal, bobot skor daya Tarik (AS), total skor daya tarik

29
(TAS), dan jumlah atau akumulasi dari total skor daya Tarik (TAS). Dalam
mengembangkan QSPM terdapat beberapa langkah yaitu:
a. Buat daftar peluang dan ancaman eksternal kunci perusahaan serta
kekuatan internal dan kelemahan kunci di kolom kiri QSPM.
b. Tentukan bobot untuk setiap faktor eksternal dan internal kunci yang
terdapat pada matrix EFE dan matrix IFE.
c. Periksa matrix tahap dua dan identifikasi strategi alternative yang harus
dipertimbangkan oleh organisasi.
d. Tentukan nilai daya Tarik (AS) yang didefinisikan sebagai nilai numeric
yang menunjukan daya tarik masing-masing strategi yang ada. Skor daya
tarik (AS) ditentukan dengan memeriksa setiap faktor eksternal dan internal
satu per satu dengan mengajukan pertanyaan “apakah faktor ini
mempengaruhi pilihan strategi yang sedang dibuat?” jika jawaban “ya” maka
AS adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, dan 4 =
sangat menarik.
e. Hitung total skor daya tarik (TAS) diperoleh dengan cara mengalikan bobot
dengan AS disetiap baris. TAS menunjukan daya tarik relatif masing-masing
strategi, semakin tinggi TAs maka semakin menarik strategi.
f. Jumlahkan total skor daya tarik keseluruhan pada kolom strategi.
2.2.6 Uji Validasi
Menurut Santoso (2002), suatu angket dikatakan valid jika pertanyaan pada
suatu angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh angket
tersebut. Uji validitas dilakukan dengan cara mengukur korelasi antara
variabel/item dengan skor total variabel.
Menurut Singarimbun (1995) cara mencari korelasi antara masing-masing
pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik product moment.
(Umar,2003:190): Uji validitas dengan cara SPSS yaitu menu analyze > correlate
> bivariate. Suatu variabel dikatakan valid jika nilai corrected item total
corelation lebih besar dari r tabel. Hika variabel tersebut tidak valid maka tidak
dapat digunakan dalam proses penelitian selanjutnya.

30
31
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian Dan Lokasi Penelitian


Penelitian dilakukan di pantai watunene. Pantai watunene adalah objek wisata
yang memberikan pemandangan indah berupa laut, pantai dan bukit kapur sebagai
objek yang diperlihatkan. Adapun objek yang diteliti di pantai watunene adalah
sistem pemasaran pantai watunene. Lokasi pantai watunene ini terletak di
Padukuhan Ngasem, Kalurahan Tepus, Kapanewon Tepus, kabupaten gunung
kidul, daerah istimewa yogyakarta.
3.2 Data Yang Diperlukan
Data yang diperlukan untuk menganalisis pantai watunene dengan
menggunakan Analisis SWOT merupakan data primer yaitu faktor yang menjadi
kekuatan Pantai watunene, faktor yang menjadi kelemahan Pantai watunene,
faktor yang menjadi peluang Pantai watunene, dan faktor yang menjadi ancaman
Pantai watunene. Sedangkan data yang diperlukan sebagai perhitungan metode
QSPM yaitu hasil dari analisis SWOT yang berupa alternatef strategi dan saran
dari tahap satu dan hasil pencocokan dari analisis tahap dua untuk memutuskan
secara objektif diantara strategi alternatif tersebut.
3.3 Metode Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang
mengharuskan peniliti turun ke lapangan untuk mengamati hal-hal yang
berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu,
peristiwa, tujuan, dan perasaan. Maka dalam melakukan pengamatan,
peneliti bersifat pasif dalam kegiatan-kegiatan subjek penelitian dan tidak
berinteraksi secara langsung, melainkan peneliti hanya mengamati interaksi
social yang mereka ciptakan, baik dengan semua subjek penelitian maupuan
dengan pihak luar.

32
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dua orang atau lebih yang
berlangsung antara narasumber dan pewawancara dengan tujuan
mengumpulkan data-data berupa informasi. Oleh karena itu, teknik
wawancara adalah salah satu cara pengumpulan data untuk penelitian
tertentu. Penggunaan metode ini didasarkan pada dua alasan, alasan yang
pertama yaitu dengan wawancara, peneliti dapat menggali informasi tidak
saja yang diketahui dan dialami subjek penelitian. Alasan yang kedua yaitu
apa yang ditanyakan kepada informan bisa mencakup hal hal yang bersifat
lintas waktu, yang berkaitan dengan masa lampau, masa kini, dan juga masa
mendatang.
c. Kuesioner
Kuesioner merupakan pengumpulan data menggunakan instrument
pertanyaan secara terbuka ataupun tertutup. Instrument terbuka merupakan
pertanyaan bebas yang memeberi kebebasan pula pada responden untuk
memberikan jawaban. Sedang instrument tertutup yaitu pertanyaan yang
jawabannya telah disediakan sehingga responden cukup memilih satu atau
lebih dari kemungkinan jawaban yang telah disediakan.
Tabel 3.1 Contoh Kuesioner
pertanyaan keterangan
Kekuatan SS S TS ST
Kekuatan 1
Kekuatan 2
Kekuatan 3
….
Kelemahan
Kelemahan 1
Kelemahan 2
Kelemahan 3
……
Peluang
Peluang 1
Peluang 2
Peluang 3
….
Ancaman

33
pertanyaan keterangan
Ancaman 1
Ancaman 2
Ancaman 3

Keterangan
SS = Sangat setuju dengan nilai 4
S = Setuju dengan nilai 3
TS = Tidak setuju dengan nilai 2
ST = Sangat tidak setuju dengan nilai 1
3.4 Tahap Penelitian
Penelitian ini memeliki tahap-tahap penelitian yang dilaksanakan antara lain:
a. Latar Belakang Masalah
merupakan uraian situasi dan kondisi yang menarik perhatian peneliti
dan pembaca pada umumnya. Kemudian ditemukan hal-hal yang membuat
peneliti tertarik dengan topik tersebut dan mengapa hal tersebut perlu
dilakukan penelitian.
b. Perumusan Masalah Dan Tujuan Penelitian
perumusan maslaah adalah Rumusan masalah sendiri terdiri dari
pertanyaan-pertanyan yang berkaitan dengan beban kerja dan metode
untuk memecahkan masalah dan penelitian ini tidak terlalu meluas.
Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui
faktor apa saja yang mempengaruhi kunjungan dan strategi pemasraan apa
yang cocok untuk pantai watunene.
c. menentukan metode
melakukan studi litelatur untuk menentukan metode digunakan untuk
menganalisis fakto-faktor apa saja yang ada dan memecahkan
permasalahan yang adfa menggunakan metode-metode yang ada. Ada pun
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah swot dan qspm, yang
mana swot digunakan untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumusakan strategi perushaan. Adapun funggi metode

34
qspm adalah untuk memprioritaskan alternatif strategi yang didapat dari
analisis menggunakan metode swot.
d. Pengumpulan Data Menggunakan Metode Wawancara, Observasi, Dan
Kuesioner
pada tahap pengumpulan data, narasumber yang diperlukan adalah
pakar dan pengunjun pantai watunene, adapun data yang dihasilkan berupa
data primer yang digunakan untuk mengolah data.
e. Uji Validasi Dan Realibitas Menggunakan SPSS
uji validasi berfungsi memeriksa data yang akan digunakan dengan
tujuan untuk memastikan data yang dapat dijelaskan kebenaran, sumber,
dan kecukupan datanya, sedakan uji rehabilitas adalah alat yang digunakan
untuk mengukur konsistensi kuesioner. Dengan menggunakan aplikasi
spss.
f. Identifikasi Faktor Internal Dan Eksternal
faktor-faktor internal dan eksternal didapat melalui forum group
discusion (FGD) bersama dengan pihak-pihak perusahaan. Kemudian hasil
dari diskusi disimpulakan mewakili seluruh jawaban dari pertanyaan yang
diajukan oleh penanya.
g. penyusunan matrix IFE dan matrix EFE
tujuan matrix IFE adalah untuk mengevaluasi kondisi internal
perusahaan berupa kekuatan dan kelemahan dengan memperhatikan
faktor-faktor yang ada seperti sumber daya manusia, keuangan,
opprasional perusahaan, pemasaran dll.
Tujuan dari matrix EFE adalah untuk mengevaluasi kondisi pada
eksternal perusahaan berupa peluang dan kesempatan dengan
memperhatikan faktor-faktor yang ada seperti adanya pesaing baru, produk
subtitusi, pembeli, persaingan antar usaha, dan pemasok
h. matrix IE
Pada Matriks IE merupakan gabungan matriks IFE dan EFE yang telah
diberi bobot dengan peringkat serta telah memiliki skor rata-rata
tertimbang.

35
i. formulasi strategi dengan matrix SWOT
Fungsi dari matrix SWOT adalah untuk mengembangkan empat tipe
strategi yaitu: 1. strengths – opportunities (S-O)
2. weaknesses – opportunities (W-O)
3. strengths – threats (S-T)
4. weaknesses – threats (W-T)
j. Pemilihan Prioritas Strategi dengan QSPM
QSPM berfungsi untuk mengevaluasi strategi secara obyektif, serta
memprioritaskan strategi alternatif yang telah dihasil pada tahap-tahap
sebelumnya.
k. Analisis dan Pembahasan
Tahap analisis dan pembahasan adalah menguraikan dengan runtut
penilitian dimulai dari tujuan penelitian hingga pengolahan data.
l. Kesimpulan dan Saran
Tahap terakhir yaitu kesimpulan dan saran, yaitu dari hasil pengolahan
data diharapkan menjadi informasi tambahan, referensi, dan literature bagi
perusahaan. Pemberian saran terkait rekomendasi yang ditujukan kepada
perusahaan, pembaca, dan peneliti selanjutnya.
3.5 Diagram Alir Penelitian
flowchart di bawah ini adalah langkah-langkah yang diambil untuk
mendukung proses penelitian yang akan dibuat agar penelitian dapat berjalan
lebih terarah.

36
3.1 Flowchart Penelitian

37

Anda mungkin juga menyukai