Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Review Artikel

Dalam artikel berjudul “Endosymbiotic theory for organelle origins”, teori


endosimbiotik menjelaskan kesamaan kloroplas dan mitokondria dengan prokariota yang
hidup bebas, dengan menyatakan bahwa organel tersebut muncul dari prokariota melalui
proses endosimbiosis. Pohon gen memberikan bukti penting yang mendukung teori
endosimbiosis pada tingkat dasar, namun semakin rinci tingkatannya hingga ke cabang-
cabang dari pohon gen, terkadang semakin banyak bukti yang samar mengenai peristiwa
endosimbiosis. Kekuatan utama dari teori endosimbiosis adalah menjelaskan kesamaan
fisiologi dan biokimia organel sel dengan sel prokariotik. Bukti penting berasal dari genom
organel tersebut. Mitokondria dan kloroplas cenderung mempertahankan kromosom
prokariotik berukuran kecil yang mengkode kurang lebih 200 protein pada plastida dan 63
protein pada mitokondria.

Sedangkan dalam artikel berjudul “Endosymbiosis and its implications for evolutionary
theory” menjelaskan bahwa secara historis, konsep dari endosimbiosis bertentangan
dengan teori evolusi Darwin atau neo-Darwinian. Hal ini bermuara kepada pertanyaan
apakah genetika populasi cukup menjelaskan endosimbiosis dan perannya dalam evolusi?.
Genetika populasi bergantung kepada gen dan berkaitan dengan garis keturunan genetik
yang konsisten secara vertikal. Endosimbiosis mengarahkan biologi evolusioner ke dimensi
penting dalam penjelasan evolusi. Hubungan endosimbiotik menawarkan nilai terbesarnya
sebagai sistem model untuk makroevolusi. Hubungan mutualistik yang bersifat evolusioner
bertahan dan menjadi semakin stabil. Ivan Wallin (1883-1969) menjelaskan evolusi
memiliki tujuan, dan seleksi alam tidak mampu menjelaskan kreativitas evolusioner. Dalam
seleksi alam, Darwin telah menetapkan satu prinsip utama, yaitu seleksi alam. Darwin
kurang menyadari bahwa seleksi alam saja tidak cukup untuk menentukan arah evolusi.
Dan untuk itu diperlukan simbiosis yang diusulkan sebagai faktor fundamental yang
terlibat dalam asal usul spesies. Beberapa ahli teori juga berpendapat bahwa kelemahan
Darwin terletak pada pandangan evolusi yang terlalu kompetitif.
Kedua artikel memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pembahasan mengenai
endosimbiosis. Artikel pertama lebih mengedepankan bagaimana proses endosimbiosis itu
terjadi dengan studi filogenetik sehingga dapat mencari asal muasal mitokondria dan
kloroplas melakukan endosimbion dengan sel prokariotik. Sedangkan pada artikel kedua
lebih membandingkan antara teori endosimbiosis dan teori evolusi Darwin. Yang mana
artikel kedua bertentengan dengan teori evolusi Darwin yang dilihat oenuh dengan
kelemahan dikarenakan hanya fokus pada kompetisi bukan simbiosis.

2.2.Evolusi Mahluk Hidup dan Asal-usul Organella

Evolusi makhluk hidup dan asal usul organel sel adalah dua aspek yang menarik dari
ilmu biologi. Teori evolusi menyajikan pandangan tentang bagaimana kehidupan di Bumi
berkembang dan berubah seiring waktu. Di sisi lain, teori endosimbiosis menyediakan
wawasan mendalam tentang asal mula organel sel penting seperti mitokondria dan
kloroplas. Keduanya merupakan pilar penting dalam memahami kompleksitas kehidupan
dan memberikan pandangan tentang bagaimana organisme dan sel telah beradaptasi dan
berevolusi selama miliaran tahun. Kombinasi teori evolusi dan endosimbiosis membuka
jalan bagi pemahaman mendalam tentang sejarah evolusi kehidupan di Bumi. Mereka
menyediakan penjelasan tentang bagaimana organisme telah beradaptasi, bervariasi, dan
berkembang selama ribuan bahkan jutaan tahun.

Pendukung awal pemikiran simbiosis adalah Constantin Mereschkowsky (1855–1921).


Pada awal abad ke-20, ia menyatakan bahwa kekuatan pendorong evolusi adalah kekuatan
biologis yang ia sebut sebagai “simbiogenesis”. Asal usul organisme melalui kombinasi
dua atau beberapa makhluk yang masuk ke dalam simbiosis”. Secara kasar ada dua
hipotesis utama mengenai evolusi eukariota: yang pertama melihat proses ini didorong
oleh mutasi, dengan akuisisi gen dan organisme secara lateral juga terlibat tetapi secara
kausal bersifat sekunder; yang lain melihat eukaryogenesis didorong secara kausal oleh
perolehan mitokondria. Mutasi adalah kejadian umum, dan biasanya melibatkan
perubahan kecil karena perubahan besar cenderung berdampak buruk. Namun, akuisisi
mitokondria sering digambarkan sebagai peristiwa yang terjadi satu kali saja yang memicu
transformasi cepat dengan hasil evolusi yang besar.

Teori endosimbiotik tentang asal-usul organel sejauh ini masih menjadi alat terbaik
untuk menjelaskan mengapa kloroplas dan mitokondria sangat mirip dengan bakteri.
Asumsi ini dimulai dengan premis bahwa teori endosimbiotik menyatakan atau
memperkirakan bahwa semua gen yang diperoleh dari garis keturunan tumbuhan dari
sianobakteri perlu bercabang dengan homolog dengan sianobakter saat ini. Semua gen
yang tidak memenuhi kriteria tersebut diperolh dari sumber lain. Studi terbaru yang
berfokus pada gen yang terletak di DNA mitokondria sangat kaya AT yang secata
filogenetik berkerabat dengan proteobakteri yang juga kaya AT. Pada dasarnya semua gen
yang terlibat dalam produksi ATP dalam mitokondria ada pada nenek moyang eukariota.
Selanjutnya bagaimana organella pada sel eukariota terbentuk? Sel eukariotik pertama kali
muncul melalui proses endosimbiosis, di mana bakteri prokariotik tertentu (seperti
mitokondria dan kloroplas) awalnya hidup secara simbiotik dalam sel leluhur eukariotik.
Mitokondria diyakini berasal dari bakteri prokariotik yang diambil oleh leluhur eukariotik
melalui endosimbiosis. Proses ini terjadi dalam jutaan tahun yang lalu. Mitokondria
memiliki membran ganda, dan memiliki DNA sirkular sendiri. Mereka juga memiliki
kemampuan untuk membelah sendiri (fisi mitokondria) dalam sel. Sedangkan kloroplas
yakini berasal dari bakteri fotosintetik prokariotik yang diambil oleh leluhur eukariotik
melalui proses endosimbiosis.

2.3.Pandangan Kritis terhadap Teori Endosimbiosis

Kedua artikel memiliki concern yang berbeda namun saling mendukung satu sama lain.
Hal ini terlihat pada artikel pertama yang menyebutkan bahwa mitokondria adalah organel
yang berasal dari simbiosis antara bakteri yang menjadi host. Kompartemen mitokondria
sudah ada sebelum organisme eukariotik terbentuk. Dari sini dapat disimpulkan bahwa
hanya gen yang bercabang homologi dengan bakteri alfaproteo yang berasal dari
endosimbiosis.

Meskipun ada banyak bukti yang mendukung teori endosimbiosis, beberapa ilmuwan
berpendapat bahwa bukti empirisnya masih belum cukup kuat untuk memastikan
kebenarannya. Beberapa aspek dari teori ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut dan
verifikasi. Beberapa ahli biologi sel berpendapat bahwa ada kemungkinan bahwa kesamaan
struktural dan genetik antara mitokondria/kloroplas dengan bakteri dapat dijelaskan oleh
konvergensi evolusi atau faktor-faktor evolusioner lainnya yang tidak melibatkan
endosimbiosis.

Ilmuan juga menyoroti kompleksitas dan kebaruan dari proses endosimbiosis itu
sendiri. Pertanyaan muncul tentang bagaimana sel eukariotik awal dapat menangkap,
mempertahankan, dan mengintegrasikan bakteri prokariotik ini dalam jangka waktu
evolusioner yang relatif singkat. Terdapat debat tentang metode dan alat yang digunakan
untuk menghitung tanggal kapan endosimbiosis terjadi. Penentuan tanggal penting dalam
sejarah evolusi sel eukariotik melalui analisis molekuler dan komparatif adalah area yang
masih mendapatkan perhatian ilmiah.

Beberapa ilmuwan mengemukakan bahwa jika endosimbiosis memang terjadi,


mungkin tidak terjadi dalam cara yang seragam atau konsisten di seluruh kerajaan
eukariota. Ini berarti bahwa ada kemungkinan ada variasi dalam mekanisme endosimbiosis
dan konsekuensinya terhadap evolusi sel. Beberapa struktur dan fungsi yang diatribusikan
kepada endosimbiosis mungkin juga dapat terjadi melalui fenomena konvergensi evolusi,
di mana organisme yang tidak berhubungan secara evolusioner mengembangkan
karakteristik serupa karena tekanan seleksi yang serupa.

2.4.Teori Endosimbiosis dan Teori Darwin

Substansi kedua artikel menentang teori evolusi Darwin, hal ini tertuang jelas pada
kalimat seleksi alam tidak mampu menjelaskan kreativitas dari evolusioner sehingga
seleksi alam saja tidak cukup untuk menentukan arah evolusi. Selanjutnya evolusi di nilai
hanya mengedepankan kompetisi tanpa memperhatikan kerja sama (simbiosis) yang
mungkin terjadi. Sehingga kedua artikel diatas, walaupun menentang teori evolusi Dawin,
namun juga mengisi kelemahan yang ada pada teori evolusi Dawin. Kaitan antara teori
endosimbiosis dan teori evolusi Darwin terletak pada pemahaman asal-usul kompleksitas
kehidupan.

Teori endosimbiosis memberikan wawasan tentang bagaimana organel sel krusial


seperti mitokondria dan kloroplas berasal dari bentuk kehidupan independen yang hidup
pada masa lalu. Proses ini sejalan dengan konsep evolusi, di mana organisme berkembang
dan berubah seiring waktu.

Keduanya juga menggarisbawahi konsep penting tentang adaptasi dan keterkaitan


organisme dengan lingkungannya. Endosimbiosis menunjukkan bagaimana kerjasama
mutualistik antara organisme dapat menghasilkan keuntungan evolusioner bagi kedua belah
pihak, sementara evolusi Darwin menekankan bahwa organisme yang teradaptasi dengan
baik akan lebih mampu bertahan hidup dan menghasilkan keturunan.

Teori endosimbiosis dan teori evolusi Darwin adalah dua pilar penting dalam
pemahaman kita tentang kehidupan dan perkembangan organisme. Meskipun fokusnya
berbeda, keduanya saling melengkapi dan menyediakan wawasan yang krusial tentang
kompleksitas evolusi kehidupan di Bumi.

Teori endosimbiosis dan teori evolusi Darwin, meskipun berfokus pada skala yang
berbeda (asal mula organel vs evolusi spesies), secara tidak langsung menunjukkan
keterkaitan antara evolusi pada tingkat makro dan mikro.

Meskipun teori endosimbiosis dan teori evolusi Darwin adalah konsep terpisah,
keduanya memberikan kontribusi berharga terhadap pemahaman kita tentang evolusi dan
asal usul kehidupan. Sementara teori Darwin memberikan pandangan tentang evolusi
organisme di tingkat populasi dan spesies, teori endosimbiosis memberikan wawasan
khusus tentang perkembangan sel eukariotik dan asal mula organel di dalamnya.

Saya merekomendasi kedua artikel diatas sebagai bahan pengayaan untuk siswa dalam
mempelajari asal-usul organel terutama kloroplas dan mitokondria melalui proses panjang
yang disebut endosimbiosis.

Anda mungkin juga menyukai