Anda di halaman 1dari 4

Good governance adalah sebuah sistem yang dalam menjalankan kepemerintahan berdasar

dari pola hubungan antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha atau swasta dalam
menciptakan penyelenggaraan pemerintah yang didukung oleh prinsip-prinsip dasar seperti
kepastian hukum, akuntabilitas, transparansi, keadilan, profesionalisme, dan demokratis seperti
tuntuntan pemerintahan yang bersih (clean government) yang diprakarsai oleh UNDP, World
Bank, United Nation, dan beberapa lembaga internasional lainnya. Asas umum good governance
telah diatur dalam Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan.

Didalam Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 prinsip-prinsip kepemerintahan yang
baik itu terdiri dari, yaitu:

1. Profesionalitas, meningkatkan kemampuan dan moral penyelenggara pemerintahan agar


mampu memberi pelayanan yang mudah, cepat, tepat dengan biaya yang sangat terjangkau.
2. Akuntabilitas, meningkatkan akuntabilitas para pegambil keputusan dalam segala aspek
bidang yang menyangkut kepentingan masyarakat.
3. Transparansi, menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah dan masyarakat
melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi
yang akurat dan memadai.
4. Pelayanan prima, penyelenggara pelayanan publik yang mencakup prosedur yang baik,
kejelasan tarif, kepastian waktu, kemudahan akses, kelengkapan saranan dan prasarana serta
pelayanan yang ramah dan disiplin.
5. Demokrasi dan Partisipasi, mendorong setiap warganya untuk mempergunakan hak dalam
menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut dengan
kepentingan masyarakat baik secara langsung ataupun tidak langsung.
6. Efesiensi dan Efektivitas, menjamin terselenggaranya pelayanan kepada masyarakat dengan
menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal dan bertanggung jawab.
7. Supermasi hukum dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat, mewujudkan adanya
penegakkan hukum yang adil bagi semua pihak tanpa pengecualian, menjunjung tinggi
HAM dan memperhatikan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.
Rumah Sakit Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur yang bergerak di bidang pelayanan jasa
kesehatan untuk kalangan kelas menengah kebawah. Pada tahun 2012 Rumah Sakit ini
melakukan transformasi dari Rumah Sakit Bersalin menjadi Rumah Sakit Umum dengan
memberikan pelayan kedokteran umum dan poli gigi. Rumah Sakit ini belum melaksanakan
prinsip-prinsip good corporate governance secara menyeluruh. Adapun prinsip-prinsip good
corporate governance yang diterapkan oleh Rumah Saki Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur yaitu:

 Akuntabilitas, pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing organ dalam


perusahaan sudah berjalan dengan baik karena sudah berjalan sebagaimana mestinya yang
sudah dirancangkan. Penyampaian dan penjelasan mengenai tanggungjawab masing-masing
juga di sampaikan secara tertulis atau lisan.
Setiap staff atau unit wajib melaporkan setiap kegiatannya kepada kepala unit masing-
masing. Kemudian dalam kegiatan operasionalnya rumah sakit memiliki shift-shift kerja
yang terbagi menjadi 3 shift, yaitu: shift pagi, siang dan malam. Mengenai evaluasi kinerja
pada karyawan, perusahaan biasanya melakukannya tiga bulan, setahun sekali hingga dua
tahun sekali.
Rumah sakit ini juga sudah menerapkan sistem reward dan punishment. Perusahaan
menerapkan sistem punishment dengan memberikan SP (surat peringatan) yang dimana ada
tingkatannya, yaitu: SP 1, pengurangan poin jasa pelayanan sebesar 20 poin, SP 2,
pemotongan poin jasa pelayanan lebih besar yaitu 30 poin, kemudian SP 3, surat pemecatan.
Sementara sistem reward perusahaan memberikan tambahan poin jasa pelayanan.
 Transparansi, dari aspek penyampaian visi dan misi sudah diketahui seluruh karyawan dan
dilaksanakan dengan baik. Kemudian, mengenai informasi laporan keuangan dalam
perusahaan hanya boleh diketahui oleh pihakpihak tertentu seperti komisaris, direktur, dan
bagian keuangan.
Kebijakan pada perusahaan sudah disampaikan secara lisan dan tertulis sehingga tidak ada
karyawan yang tidak mengetahui kebijakan perusahaan dan setiap satu bulan sekali
perusahaan mengadakan rapat besar yang dimana untuk menyampaikan kebijakan-kebijakan
tersebut.
Perusahaan juga sudah melakukan evaluasi setiap hari terhadap kebijakan yang sudah
dibuat. Lalu, perusahaan memiliki website yang berisi tentang informasi mengenai fasilitas-
fasilitas yang diberikan rumah sakit serta informasi tentang dokter-dokter yang melayani
disana sebagai bentuk transparansi terhadap pasien. Kemudian terkait dengan transparansi
ke pemerintah Rumah Sakit sebulan sekali melaporkan pajak dan membayar Surat
Pemberitahuan setiap setahun sekali.
Perusahaan juga sudah transparan terhadap karyawan terutama pada masalah gaji, dimana
perusahaan memberikan slip gaji pada karyawan, kemudian memberikan tambahan poin jasa
pelayanan pada karyawan.
 Responsibilitas, bentuk kepatuhan perusahaan terhadap hukum dan perundang-undangan
serta tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kepedulian masyarakat dan lingkungan
disekitar. Seluruh karyawan Rumah Sakit ini sudah menaati peraturan rumah sakit yang
sudah ada, namun menurut terkadang masih ada juga yang melanggarnya. Kemudian terkait
dengan upah minimum, ada posisi tertentu yang sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten
dan sudah sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten.
Rumah Sakit juga sudah memberikan asuransi kepada seluruh karyawannya yaitu BPJS
kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan. Kemudian perusahaan juga sudah patuh terhadap
undang-undang konsumen sesuai dangan aturan kementerian kesehatan. Perusahaan juga
sudah melakukan limbah, tetapi sangat sulit untuk mencapai kriteria yang ditentukan
pemerintah, maka dari itu perusahaan bekerja sama dengan instituisi legal untuk melakukan
pengelolahan limbah.
 Corporate Social Responsibility terhadap masyarakat, Rumah Sakit setiap tahunnya
mengadakan bakti sosial, seperti memberikan pelayanan secara gratis kepada masyarakat
yang tidak mampu. Sedangkan untuk karyawan, perusahaan mengadakan outbound bersama
pada saat ulang tahun perusahaan, hal ini sudah menjadi kegiatan rutin tiap tahun.
Menyangkut pemberian cuti kepada karyawan, perusahaan memberikan cuti sebanyak dua
belas kali dalam setahun, itu berlaku bagi karyawan yang sudah bekerja minimal dalam
setahun.
 Independency, perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing
organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.
Rumah Sakit sejauh ini mengelola perusahaan secara profesional, jika terjadi konflik dalam
perusahaan maka seluruh pihak ikut mencari solusinya dan hal tersebut tidak menjadi
halangan bagi para petinggi untuk membuat suatu keputusan. Kemudian masih ada
karyawan yang bekerja yang tidak sesuai dengan job desknya hal tersebut. Rumah Sakit
tidak menyertakan keterlibatan keluarga dari pemilik perusahaan untuk membuat suatu
keputusan. Rumah Sakit memiliki konsultan pajak untuk mengurusi perpajakan perusahaan.
Perusahaan menggunakan jasa konsultan pajak tersebut karena tidak adanya yang sumber
daya manusia yang mengerjakan bagian perpajakan perusahaan. Kemudian untuk setiap
tahunnya perusahaan melakukan RUPS.
 Fairness, perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham
mayoritas atau minoritas, konsumen serta karyawan berdasarkan asas kewajaran dan
kesetaraan. Rumah sakit memberikan kesempatan bagi seluruh stakeholder untuk
memberkan saran dan pedoman KNKG (2006) menyebutkan bahwa pihak-pihak perusahaan
yang berkepentingan harus berpegang pada hukum yang telah tercantum dalam peraturan
perundang-undangan, anggaran dasar dan peraturan perusahaan. Masih adanya pemberian
gaji pada karyawan yang tidak sesuai Upah Minimum Kabupaten.

Bibliography
Chandra, C. (2016). Implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada rumah sakit.
Agora, 4(1), 869-874.

Rohman, A., Hanafi, Y., & Hardianto, W. T. (2019). Penerapan prinsip-prinsip good governance
dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. Reformasi, 9(2), 153-160.

Yenny. (2013). Prinsip-Prinsip Good Governance studi Tentang Penerapan Prinsip-Prinsip Good
Governance Dalam Pelaksanaan Publik di Kantor Camat Samarinda Utara Kota
Samarinda. eJournal Ilmu Administrasi Negara, 1(2), 197-209.

Anda mungkin juga menyukai