Anda di halaman 1dari 2

C.

Tanaman dan sistem perdagangan pada masa sewa tanah

Pada sistem sewa tanah, petani diberi kebebasan untuk menanam apa pun yang mereka kehendaki.
Namun, gantinya rakyat mulai dibebani dengan sistem pajak. Kebebasan menanam tanaman tersebut
dapat dilaksanakan di semua daerah di Jawa.

D. Akibat dan ketentuan dari sewa tanah

Tidak lama setelah kepergian gubernur jendral deandels dari Indonesia, Jawa diduduki oleh Inggris
selama 5 tahun, yaitu antara tahun 1811-1816, tetapi selama waktu ini telah diletakkan dasar - dasar
kebijakan ekonomi yang sangat memengaruhi sifat dan arah kebijaksanaannya pemerintah kolonial
Belanda yang dalam tahun 1816 mengambil alih kembali kekuasaan dari pemerintah kolonial Inggris.

Asas - asas pemerintahan sementara Inggris ditentukan oleh letnan gubernur Raffles, yang sangat
dipengaruhi oleh pengalaman Inggris di India. Pada hakikatnya, Raffles ingin menciptakan suatu sistem
ekonomi di Jawa yang bebas dari segala unsur paksaan yang dahulu melekat pada sistem penyerahan
paksa dan pekerjaan rodi yang dijalankan oleh kompeni Belanda (VOC) dalam kerja sama dengan raja -
raja dan para bupati.

Pada usahanya untuk menegakkan suatu kebijaksanaan kolonial yang baru, Raffles ingin berpatokan
pada 3 asas berikut:

1. Segala bentuk dan jenis penyerahan wajib maupun pekerjaan rodi perlu dihapuskan dan kebebasan
penuh diberikan kepada rakyat untuk menentukan jenis tanaman apa yang hendak ditanam tanpa unsur
paksaan apa.

2. Peranan para bupati sebagai pemungut pajak dihapuskan dan sebagai penggantinya mereka dijadikan
bagian integral dari pemerintah kolonial dengan fungsi - fungsi pemerintah yang sesuai dengan asas-asas
pemerintah di negeri barat.

3. Berdasarkan anggapan bahwa pemerintah kolonial adalah pemilik tanah, maka para petani yang
menggarap tanah dianggap sebagai penyewa (tenant) tanah pemilik pemerintah. Guna menyewa tanah
ini, para petani diwajibkan membayar sewa tanah (landrente) atau pajak atas pemakaian tanah
pemerintah.

Prinsip dasar dari sistem sewa tanah adalah setiap penggarap akan dikenai pajak sesuai jumlah dan
kualitas tanah lemiliknya, karena semua tanah dianggap sebagai milik pemerintah. Perintah bulan
Februari 1814 ini memberikan pedoman pemungutan pajak sebagai berikut.

1. Sawah, kelas, pajak

a. Sawah, Kelas I, dari hasil sebagai pajak

b. Sawah, Kelas II, dari hasil sebagai pajak

c. Sawah, Kelas III, dari hasil sebagai pajak


2. Tegal, kelas, pajak

a. Tegal, Kelas I, dari hasil sebagai pajak

b. Tegal, Kelas II, dari hasil sebagai pajak

c. Tegal, Kelas III, dari hasil sebagai pajak

Ketika jawa dikembalikan kepas Belanda tahun 1816, sistem panak bumi tetapi dipertahankan walaupun
perkenalan dan pelaksanaannya selama tiga tahun kekuasaan inggris masih jauh dari memuaskan.
Sistem dewa tanah berlangsung hingga tahun 1830. Diperkenalkannya sistem dewa tanah memengaruhi
perkembangan sosial ekonomi dalam beberapa hal.

1. Karena semua sumbangan wajib, kecuali kopi di parahyangan, telah dihapuskan, hasil taman
pedagangan, yang tidak populer untuk pasar liat negeri menurun.

2. Kedudukan para Bhupati, yang kini dilucuti kekuasaan ya untuk mengumpulkan katah berapa dan
memeras jasa kuli, memburuk. Seluruh strata pejabat pribumi rendah yang telah dipekerjakan oleh para
bupati sebagai penyewa/bekel mewali kabupaten merdeka, Yaitu mereka yang disebut kepala
perantara, dipecat.

3. Kedudukan kepala desa yang sampai pada waktu itu hanyalah primus inter pares (pertama diantara
lain - lainnya yang sederajat) dari penduduk desa yang punya tanah, dinaikkan cukup tinggi. Tahun 1813
dan seterusnya, kepala desa adalah pejabat pemerintah yang bertanggung jawab atas semua panak,
jasa, dan atas pembagian tanah - tanah desa.

4. Pemilihan tanah pribadin secara turun temurun dalam banyak hal diubah menjadi milik bersama, yang
setiap tahun dibagi - bagi, dan sering dengan katah yang sama.

5. Masuknya sistem baru ini didasarkan pada survei ekstensif atas tanah dan penduduk dan selanjugnya
semua residen memberikan suatu laporan umum setiap tahun, berisi daya penduduk dan pertanian.

Anda mungkin juga menyukai