Anda di halaman 1dari 8

Apa itu Surat Permohonan?

Pengertian surat permohonan adalah suatu surat yang dikirimkan dari pihak perorangan
maupun kelompok, isinya tentang permintaan atau pengajuan kepada pihak tertentu, misalnya
pemerintah maupun institusi. Surat permohonan bertujuan untuk memperoleh jawaban dari
pihak yang bersangkutan, misalnya perihal kepentingan sponsor, bantuan bencana alam,
pengajuan pembicara, penyuluhan ke daerah tertentu, dan sebagainya.

Surat permohonan tersebut harus jelas ditujukan kepada siapa serta ditulis menggunakan
bahasa formal yang sopan dan bertata krama. Terutama jika ditujukan untuk pemerintah atau
instansi pemerintahan, penggunaan bahasanya harus diperhatikan. Jadi, sebaiknya harus
dibuat secara resmi dengan susunan yang rapi.

Beberapa surat berisi permohonan atau permintaan ke pemerintah biasanya juga disertai
lampiran proposal, misalnya untuk sponsor. Proposal termasuk berkas pendukung, terutama
jika ingin mengajukan bantuan dana, permintaan barang tertentu, dan sebagainya.

Format Surat Permohonan kepada Pemerintah yang


Baik dan Benar

Surat permohonan kepada pemerintah harus dirancang dengan baik dan benar. Tujuannya
adalah untuk mengedepankan etika serta memberikan kesan resmi karena memang ditujukan
kepada instansi pemerintahan.

Apabila sedang membutuhkan bantuan tertentu yang ditujukan kepada instansi pemerintahan,
selain melampirkan proposal resmi, perhatikan pula bagaimana format surat permohonan
kepada pemerintah yang baik dan benar seperti berikut ini. Jadi, jangan sampai membuatnya
tanpa tujuan jelas, ya!

1. Kop surat

Format surat permohonan kepada pemerintah yang pertama jika Anda mengajukannya atas
nama kelompok atau organisasi tertentu, sebaiknya jangan lupa mencantumkan kop surat.
Tujuannya supaya instansi penerima tahu dari mana dan siapa pengirim dokumen tersebut
melalui logo dan nama organisasinya.

Dalam kop biasanya selain memuat logo dan nama organisasi, juga memuat alamat lengkap,
nomor telepon, dan terkadang e-mail. Kop dibuat resmi oleh organisasi atau kelompok,
biasanya sudah ada formatnya yang bisa diperbanyak sendiri sesuai kebutuhan.

Apabila pengajuannya hanya dari perorangan atau kelompok kecil saja, biasanya tidak
membutuhkan kop. Namun tetap harus mengikuti format lainnya, yakni tetap menunjukkan
identitas perorangan atau kelompok di bagian paling atas surat.
Di bawah kop, cantumkan pula tanggal pembuatan surat tersebut. Tuliskan dalam format
‘Tempat, Tanggal-Bulan-Tahun’ (tanpa tanda strip), contohnya ‘Yogyakarta, 22 Februari
2023’.

2. Perihal

Dalam format surat apapun, termasuk permohonan kepada pemerintah jangan pernah lupa
mencantumkan perihal atau tujuan. Fungsi mencantumkannya adalah untuk menunjukkan
maksud pengirim mengirimkan undangan tersebut, misalnya meminta bantuan dana,
keperluan sponsorship, permohonan menjadi pembicara, dan lain sebagainya.

Tanpa menuliskan tujuan atau perihal, instansi penerima surat tersebut kemungkinan besar
tidak akan tahu maksud Anda mengirimkannya. Meskipun nantinya akan tetap diketahui
setelah membaca isi suratnya.

Di bawah ‘Perihal’, cantumkan pula berapa banyak lampiran berupa proposal kegiatan
ataupun jenis berkas pendukung lainnya (jika ada). Apabila jumlah lampirannya dalam
bentuk proposal, tuliskan saja jumlahnya dalam satuan eksemplar. Adanya komponen satu ini
membantu penerima mengetahui berapa banyak berkas lain yang perlu dibaca.

3. Tujuan penerima

Komponen pada surat permohonan kepada pemerintah yang juga harus ada dan paling
penting, yaitu menuliskan tujuan penerima. Jika ditujukan kepada pemerintah, penerimanya
bisa jadi kepala daerah, gubernur, atau mungkin pejabat negara lainnya. Penulisan nama
orang yang menerima juga harus jelas dan sebagai apa jabatannya di instansi pemerintahan
tersebut.

Jika tidak menuliskan tujuan, maka surat yang dikirimkan bisa jadi malah diabaikan karena
tidak jelas siapa penerimanya. Maka dari itu, guna mengantisipasi supaya hal tersebut tidak
terjadi, sebaiknya jangan lupa mencantumkannya secara lengkap. Gunakan kata Yth. (Yang
terhormat) supaya lebih sopan.

4. Kalimat pembuka

Dalam surat resmi, Anda harus menuliskan kalimat pembuka sebelum masuk ke inti utama
pesan yang ingin disampaikan. Kalimat pembuka wajib menggunakan bahasa formal, apalagi
jika dokumennya memang ditujukan kepada pemerintah.

Kalimat pembuka tidak perlu terlalu panjang atau bertele-tele. Anda dapat mengawalinya
dengan kalimat ‘Dengan hormat’, kemudian perkenalkanlah organisasi/kelompok, serta
program kerja yang ingin disampaikan. Tidak langsung masuk ke inti, cukup jelaskan secara
umum atau permukaannya saja.
Apabila memungkinkan, kalimat pembuka sebaiknya tidak lebih dari 2-3 baris. Sebab jika
lebih dari itu, kesannya jadi terlalu panjang. Orang yang membaca pun jadi malas karena
terlalu banyak ‘intro’, hingga tidak tertarik untuk membaca intinya.

5. Isi surat

Setelah kalimat pembuka, selanjutnya masuk ke isi surat. Jika pada kalimat pembuka Anda
menuliskan tentang pengenalan diri organisasi/kelompok serta program kerja, maka pada
bagian isi akan membicarakan maksud utama Anda menuliskan undangan tersebut.

Isi surat memuat program kerja secara lebih spesifik, namun tidak perlu dijelaskan terlalu
panjang. Apapun acara yang ingin diselenggarakan, isi surat harus mencantumkan waktu dan
tempat acara tersebut digelar. Misalnya jika ingin mengajukan bantuan bibit pohon untuk
kegiatan penanaman di pesisir pantai, maka Anda harus mencantumkan kapan waktu serta
lokasi penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Waktu dan lokasi yang dicantumkan dalam isi, harus transparan. Artinya, tidak dibuat secara
asal-asalan dan sebaiknya sudah harus pasti lokasinya. Sebab nantinya pasti ada orang dari
pemerintahan terkait akan langsung datang ke tempat kegiatan untuk melihat apakah

Apa itu Surat Permohonan?

Pengertian surat permohonan adalah suatu surat yang dikirimkan dari pihak perorangan
maupun kelompok, isinya tentang permintaan atau pengajuan kepada pihak tertentu, misalnya
pemerintah maupun institusi. Surat permohonan bertujuan untuk memperoleh jawaban dari
pihak yang bersangkutan, misalnya perihal kepentingan sponsor, bantuan bencana alam,
pengajuan pembicara, penyuluhan ke daerah tertentu, dan sebagainya.

Surat permohonan tersebut harus jelas ditujukan kepada siapa serta ditulis menggunakan
bahasa formal yang sopan dan bertata krama. Terutama jika ditujukan untuk pemerintah atau
instansi pemerintahan, penggunaan bahasanya harus diperhatikan. Jadi, sebaiknya harus
dibuat secara resmi dengan susunan yang rapi.

Beberapa surat berisi permohonan atau permintaan ke pemerintah biasanya juga disertai
lampiran proposal, misalnya untuk sponsor. Proposal termasuk berkas pendukung, terutama
jika ingin mengajukan bantuan dana, permintaan barang tertentu, dan sebagainya.

Format Surat Permohonan kepada Pemerintah yang


Baik dan Benar

Surat permohonan kepada pemerintah harus dirancang dengan baik dan benar. Tujuannya
adalah untuk mengedepankan etika serta memberikan kesan resmi karena memang ditujukan
kepada instansi pemerintahan.
Apabila sedang membutuhkan bantuan tertentu yang ditujukan kepada instansi pemerintahan,
selain melampirkan proposal resmi, perhatikan pula bagaimana format surat permohonan
kepada pemerintah yang baik dan benar seperti berikut ini. Jadi, jangan sampai membuatnya
tanpa tujuan jelas, ya!

1. Kop surat

Format surat permohonan kepada pemerintah yang pertama jika Anda mengajukannya atas
nama kelompok atau organisasi tertentu, sebaiknya jangan lupa mencantumkan kop surat.
Tujuannya supaya instansi penerima tahu dari mana dan siapa pengirim dokumen tersebut
melalui logo dan nama organisasinya.

Dalam kop biasanya selain memuat logo dan nama organisasi, juga memuat alamat lengkap,
nomor telepon, dan terkadang e-mail. Kop dibuat resmi oleh organisasi atau kelompok,
biasanya sudah ada formatnya yang bisa diperbanyak sendiri sesuai kebutuhan.

Apabila pengajuannya hanya dari perorangan atau kelompok kecil saja, biasanya tidak
membutuhkan kop. Namun tetap harus mengikuti format lainnya, yakni tetap menunjukkan
identitas perorangan atau kelompok di bagian paling atas surat.

Di bawah kop, cantumkan pula tanggal pembuatan surat tersebut. Tuliskan dalam format
‘Tempat, Tanggal-Bulan-Tahun’ (tanpa tanda strip), contohnya ‘Yogyakarta, 22 Februari
2023’.

2. Perihal

Dalam format surat apapun, termasuk permohonan kepada pemerintah jangan pernah lupa
mencantumkan perihal atau tujuan. Fungsi mencantumkannya adalah untuk menunjukkan
maksud pengirim mengirimkan undangan tersebut, misalnya meminta bantuan dana,
keperluan sponsorship, permohonan menjadi pembicara, dan lain sebagainya.

Tanpa menuliskan tujuan atau perihal, instansi penerima surat tersebut kemungkinan besar
tidak akan tahu maksud Anda mengirimkannya. Meskipun nantinya akan tetap diketahui
setelah membaca isi suratnya.

Di bawah ‘Perihal’, cantumkan pula berapa banyak lampiran berupa proposal kegiatan
ataupun jenis berkas pendukung lainnya (jika ada). Apabila jumlah lampirannya dalam
bentuk proposal, tuliskan saja jumlahnya dalam satuan eksemplar. Adanya komponen satu ini
membantu penerima mengetahui berapa banyak berkas lain yang perlu dibaca.

3. Tujuan penerima

Komponen pada surat permohonan kepada pemerintah yang juga harus ada dan paling
penting, yaitu menuliskan tujuan penerima. Jika ditujukan kepada pemerintah, penerimanya
bisa jadi kepala daerah, gubernur, atau mungkin pejabat negara lainnya. Penulisan nama
orang yang menerima juga harus jelas dan sebagai apa jabatannya di instansi pemerintahan
tersebut.

Jika tidak menuliskan tujuan, maka surat yang dikirimkan bisa jadi malah diabaikan karena
tidak jelas siapa penerimanya. Maka dari itu, guna mengantisipasi supaya hal tersebut tidak
terjadi, sebaiknya jangan lupa mencantumkannya secara lengkap. Gunakan kata Yth. (Yang
terhormat) supaya lebih sopan.

4. Kalimat pembuka

Dalam surat resmi, Anda harus menuliskan kalimat pembuka sebelum masuk ke inti utama
pesan yang ingin disampaikan. Kalimat pembuka wajib menggunakan bahasa formal, apalagi
jika dokumennya memang ditujukan kepada pemerintah.

Kalimat pembuka tidak perlu terlalu panjang atau bertele-tele. Anda dapat mengawalinya
dengan kalimat ‘Dengan hormat’, kemudian perkenalkanlah organisasi/kelompok, serta
program kerja yang ingin disampaikan. Tidak langsung masuk ke inti, cukup jelaskan secara
umum atau permukaannya saja.

Apabila memungkinkan, kalimat pembuka sebaiknya tidak lebih dari 2-3 baris. Sebab jika
lebih dari itu, kesannya jadi terlalu panjang. Orang yang membaca pun jadi malas karena
terlalu banyak ‘intro’, hingga tidak tertarik untuk membaca intinya.

5. Isi surat

Setelah kalimat pembuka, selanjutnya masuk ke isi surat. Jika pada kalimat pembuka Anda
menuliskan tentang pengenalan diri organisasi/kelompok serta program kerja, maka pada
bagian isi akan membicarakan maksud utama Anda menuliskan undangan tersebut.

Isi surat memuat program kerja secara lebih spesifik, namun tidak perlu dijelaskan terlalu
panjang. Apapun acara yang ingin diselenggarakan, isi surat harus mencantumkan waktu dan
tempat acara tersebut digelar. Misalnya jika ingin mengajukan bantuan bibit pohon untuk
kegiatan penanaman di pesisir pantai, maka Anda harus mencantumkan kapan waktu serta
lokasi penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Waktu dan lokasi yang dicantumkan dalam isi, harus transparan. Artinya, tidak dibuat secara
asal-asalan dan sebaiknya sudah harus pasti lokasinya. Sebab nantinya pasti ada orang dari
pemerintahan terkait akan langsung datang ke tempat kegiatan untuk melihat apakah

Apa itu Surat Permohonan?

Pengertian surat permohonan adalah suatu surat yang dikirimkan dari pihak perorangan
maupun kelompok, isinya tentang permintaan atau pengajuan kepada pihak tertentu, misalnya
pemerintah maupun institusi. Surat permohonan bertujuan untuk memperoleh jawaban dari
pihak yang bersangkutan, misalnya perihal kepentingan sponsor, bantuan bencana alam,
pengajuan pembicara, penyuluhan ke daerah tertentu, dan sebagainya.
Surat permohonan tersebut harus jelas ditujukan kepada siapa serta ditulis menggunakan
bahasa formal yang sopan dan bertata krama. Terutama jika ditujukan untuk pemerintah atau
instansi pemerintahan, penggunaan bahasanya harus diperhatikan. Jadi, sebaiknya harus
dibuat secara resmi dengan susunan yang rapi.

Beberapa surat berisi permohonan atau permintaan ke pemerintah biasanya juga disertai
lampiran proposal, misalnya untuk sponsor. Proposal termasuk berkas pendukung, terutama
jika ingin mengajukan bantuan dana, permintaan barang tertentu, dan sebagainya.

Format Surat Permohonan kepada Pemerintah yang


Baik dan Benar

Surat permohonan kepada pemerintah harus dirancang dengan baik dan benar. Tujuannya
adalah untuk mengedepankan etika serta memberikan kesan resmi karena memang ditujukan
kepada instansi pemerintahan.

Apabila sedang membutuhkan bantuan tertentu yang ditujukan kepada instansi pemerintahan,
selain melampirkan proposal resmi, perhatikan pula bagaimana format surat permohonan
kepada pemerintah yang baik dan benar seperti berikut ini. Jadi, jangan sampai membuatnya
tanpa tujuan jelas, ya!

1. Kop surat

Format surat permohonan kepada pemerintah yang pertama jika Anda mengajukannya atas
nama kelompok atau organisasi tertentu, sebaiknya jangan lupa mencantumkan kop surat.
Tujuannya supaya instansi penerima tahu dari mana dan siapa pengirim dokumen tersebut
melalui logo dan nama organisasinya.

Dalam kop biasanya selain memuat logo dan nama organisasi, juga memuat alamat lengkap,
nomor telepon, dan terkadang e-mail. Kop dibuat resmi oleh organisasi atau kelompok,
biasanya sudah ada formatnya yang bisa diperbanyak sendiri sesuai kebutuhan.

Apabila pengajuannya hanya dari perorangan atau kelompok kecil saja, biasanya tidak
membutuhkan kop. Namun tetap harus mengikuti format lainnya, yakni tetap menunjukkan
identitas perorangan atau kelompok di bagian paling atas surat.

Di bawah kop, cantumkan pula tanggal pembuatan surat tersebut. Tuliskan dalam format
‘Tempat, Tanggal-Bulan-Tahun’ (tanpa tanda strip), contohnya ‘Yogyakarta, 22 Februari
2023’.

2. Perihal

Dalam format surat apapun, termasuk permohonan kepada pemerintah jangan pernah lupa
mencantumkan perihal atau tujuan. Fungsi mencantumkannya adalah untuk menunjukkan
maksud pengirim mengirimkan undangan tersebut, misalnya meminta bantuan dana,
keperluan sponsorship, permohonan menjadi pembicara, dan lain sebagainya.
Tanpa menuliskan tujuan atau perihal, instansi penerima surat tersebut kemungkinan besar
tidak akan tahu maksud Anda mengirimkannya. Meskipun nantinya akan tetap diketahui
setelah membaca isi suratnya.

Di bawah ‘Perihal’, cantumkan pula berapa banyak lampiran berupa proposal kegiatan
ataupun jenis berkas pendukung lainnya (jika ada). Apabila jumlah lampirannya dalam
bentuk proposal, tuliskan saja jumlahnya dalam satuan eksemplar. Adanya komponen satu ini
membantu penerima mengetahui berapa banyak berkas lain yang perlu dibaca.

3. Tujuan penerima

Komponen pada surat permohonan kepada pemerintah yang juga harus ada dan paling
penting, yaitu menuliskan tujuan penerima. Jika ditujukan kepada pemerintah, penerimanya
bisa jadi kepala daerah, gubernur, atau mungkin pejabat negara lainnya. Penulisan nama
orang yang menerima juga harus jelas dan sebagai apa jabatannya di instansi pemerintahan
tersebut.

Jika tidak menuliskan tujuan, maka surat yang dikirimkan bisa jadi malah diabaikan karena
tidak jelas siapa penerimanya. Maka dari itu, guna mengantisipasi supaya hal tersebut tidak
terjadi, sebaiknya jangan lupa mencantumkannya secara lengkap. Gunakan kata Yth. (Yang
terhormat) supaya lebih sopan.

4. Kalimat pembuka

Dalam surat resmi, Anda harus menuliskan kalimat pembuka sebelum masuk ke inti utama
pesan yang ingin disampaikan. Kalimat pembuka wajib menggunakan bahasa formal, apalagi
jika dokumennya memang ditujukan kepada pemerintah.

Kalimat pembuka tidak perlu terlalu panjang atau bertele-tele. Anda dapat mengawalinya
dengan kalimat ‘Dengan hormat’, kemudian perkenalkanlah organisasi/kelompok, serta
program kerja yang ingin disampaikan. Tidak langsung masuk ke inti, cukup jelaskan secara
umum atau permukaannya saja.

Apabila memungkinkan, kalimat pembuka sebaiknya tidak lebih dari 2-3 baris. Sebab jika
lebih dari itu, kesannya jadi terlalu panjang. Orang yang membaca pun jadi malas karena
terlalu banyak ‘intro’, hingga tidak tertarik untuk membaca intinya.

5. Isi surat

Setelah kalimat pembuka, selanjutnya masuk ke isi surat. Jika pada kalimat pembuka Anda
menuliskan tentang pengenalan diri organisasi/kelompok serta program kerja, maka pada
bagian isi akan membicarakan maksud utama Anda menuliskan undangan tersebut.

Isi surat memuat program kerja secara lebih spesifik, namun tidak perlu dijelaskan terlalu
panjang. Apapun acara yang ingin diselenggarakan, isi surat harus mencantumkan waktu dan
tempat acara tersebut digelar. Misalnya jika ingin mengajukan bantuan bibit pohon untuk
kegiatan penanaman di pesisir pantai, maka Anda harus mencantumkan kapan waktu serta
lokasi penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Waktu dan lokasi yang dicantumkan dalam isi, harus transparan. Artinya, tidak dibuat secara
asal-asalan dan sebaiknya sudah harus pasti lokasinya. Sebab nantinya pasti ada orang dari
pemerintahan terkait akan langsung datang ke tempat kegiatan untuk melihat apakah

Kontorwmlwewekw asu

Anda mungkin juga menyukai