Kalau dilihat-lihat Intan adalah anak yang sangat pandai Ia juga baik dan sopan namun tidak ada orang
yang mau berteman dengannya karena ia sangat miskin dan juga yatim piatu bajunya begitu lusuh sisa
dari seragam sejak SMP yang hanya dicopoti identitasnya semua alat tulis dan tasnya merupakan
pemberian dari Bu Eni wali kelasnya yang baik hati
(Scene 2, di gerbang)
Intan adalah anak baru di SMA Negeri 2 bayang tadinya Intan bersekolah di sekolah favorit di tengah
kota dan berisi orang-orang dengan kehidupan berbeda di mana Banyak anak-anak yang memiliki taraf
kehidupan seperti dirinya banyak diantara mereka yang datang ke sekolah hanya untuk berdandan. Di
hari pertamanya Intan merasa amat gugup namun ia yakin kalau teman-temannya pasti bersikap baik
sama seperti di sekolahnya yang lama.
(scene 2)
Bu Eni: " Intan semua komponen sekolah kamu sudah Ibu belikan ya kalau kamu butuh bantuan kamu
bisa hubungi saya nggak usah khawatir saya siap membantu"
Intan: "iya Bu, terimakasih saya janji saya akan sekolah dengan rajin"
(scene 3)
Bu Eni memperkenalkan Intan di hadapan semua murid, Namun bukan tatapan ramah yang didapatkan
dari teman-teman barunya tersebut melainkan sebuah tatapan sinis dan senyuman penuh ejekan.
Bu Eni: "perhatian kepada anak-anak semua, hari ini kita kedatangan teman baru Ibu harap kalian bisa
menjaga sikap dan menjadi teman yang baik"
Bu Eni: " nak silakan perkenalkan diri kamu kepada teman-teman ya"
Intan: " Hai teman-teman semua perkenalkan namaku Intan Agnia aku pindahan dari SMA Tunas Bangsa
salam kenal semuanya"
(scene 4)
Bu Eni meminta Intan untuk duduk di sebelah seorang anak bernama Jenny.
(Scene 5)
(Scene 6)
Bu Eni: " baik anak-anak semua ibu akan memulai pembelajaran pada pagi hari ini mengenai
mikrobiologi"
Bu Eni: "namun sebelum itu ibu akan mengambil absensi terlebih dahulu"
Bu Eni: "diakhir pembelajaran nanti, ibu akan mengadakan kuis, jika ada yg bisa menjawab akan
mendapat nilai tambahan"
Bu Eni: "mikrobiologi adalah, sebuah cabang dari ilmu biologi, yang mempelajari mengenai,
mikroorganisme"
Scene 7
Bu Eni: "baiklah, ibu akan memulai sesi kuis nya, pertanyaan nya adalah apa cabang ilmu yang
mendukung mikrobiologi"
(Scene 8)
Bu Eni: "lusa, kalian belajar dengan ibu lagi kan? Ibu akan memberikan tugas, jika nanti ada yg tidak
mengerjakan tugas, akan ibu beri hukuman"
(Scene 9)
bel istirahat pun berbunyi, bela dan geng nya kemudian menghampiri intan yang sedang duduk di
taman, depan kelasnya dan kemudian mengejeknya
Bela: " Hai anak Miskin Kok bisa ya Lu sekolah di sini uang dari mana coba, seragam lu aja lusuh kaya
gini"
intan hanya diam, namun ketika hendak kembali ke dalam kelas, tiba² Silvia, menjulurkan kaki nya
hingga membuat intan tersandung
(Scene 10)
Kemudian jeni menghampiri intan, dan menanyakan apa yang baru saja terjadi
Jeni: "kalo mereka jahatin kamu lagi, kamu bisa bilang ke aku, biar aku yg marahin mereka"
(Scene 11)
besok nya, jeni tidak masuk sekolah karena sakit intan merasa sangat sedih, ia berusaha mendekati
sagita, namun sagita nampak tidak tertarik, ia hanya memberikan nasehat agar bisa membela dirinya
sendiri
Sagita: "yaudah"
(Scene 12)
ketika jam pelajaran berlangsung, Silvia dan Sofia tiba-tiba mendekati intan, dan merusak buku tulis nya,
kemudia bela sibuk merekam kejadian tersebut
(Scene 13)
besoknya, adalah jadwal pelajaran dengan Bu Eni, Bu Eni meminta semua murid untuk mengumpulkan
tugas yang ia berikan, hari itu Hanif menyembunyikan buku berisi pr nya. Bu Eni jadi marah, mengira
intan melupakan tugas yang ia berikan
Intan: "Jen, kayanya aku kebelet deh, kamu bisa nemenin aku ke toilet ga?"
(Scene 14)
ketika jeni dan intan pergi ke toilet, Hanif yang juga teman sekelas intan, menyembunyikan buku pr
intan, di mejanya
Hanif: "eh ini ada buku pr nya si intan, gua kerjain ah"
(Scene 16)
Bu Eni kemudian memasuki kelas, dan meminta semua murid untuk mengumpulkan pr yang kemarin ia
berikan
Bu Eni: "Selasa kemarin ibu ada memberikan tugas di kelas ini kan?"
Bu Eni: "silakan dikumpulkan di meja ibu, jika ada yang tidak mengerjakan silakan kalian keluar dari kelas
ini"
intan merasa panik, karena buku pr nya yang berada di atas meja, tiba-tiba hilang
(Scene 17)
(Scene 17)
ketika sedang memeriksa tugas, Bu Eni menyadari bahwa tidak ada buku intan
Bu Eni: "Intan kamu nggak ngerjain tugas yang saya kasih ya?"
Intan: " Maaf bu saya sudah ngerjain tapi bukunya tiba-tiba Hilang padahal saya taroh di meja"
Bu Eni: "saya nggak nerima alasan kalau kamu nggak ngumpulin itu berarti kamu nggak ngerjain,
sekarang silakan keluar kelas"
(Scene 18)
(Scene 19)
ketika bel istirahat berbunyi, kemudian intan langsung berlari ke toilet sekolah, dan kemudian menangis.
(Scene 20)
Sementara itu..
mawar, dan salsa yang berasal dari kelas sebelah, sedang mengejek dan membicarakan intan
salsa: "kayanya tuh anak uda ga punya orang tua, kaya ga keurus gitu deh"
(Scene 22)
Ketika bela sedang berkumpul dengan geng nya, tiba-tiba jeni menghampiri mereka..
Jeni: "guys, kalian bisa ngga jangan ganggu intan trus, kasian dia uda ga punya orang tua"
Jeni: "iya, orangtuanya meninggal mendadak, jadi sekarang dia tinggal sama tantenya, keperluan
sekolah nya pun, Bu Eni yang tanggung"
Bela: "iya Jen, iyaa, kita gabakalan bully intan lagi kok"
(Scene 23)
ketika bel pulang berbunyi, Wisnu menghampiri intan, ia berniat untukmu membantu intan, mencari
buku pr nya
Wisnu: "ngga ntan, aku yakin pasti ada yang ngumpetin buku pr kamu"
(Scene 24)
ketika hendak mencari buku tersebut, tiba tiba pak Deni, tukang kebun sekolah yang kebetulan lewat di
depan kelas mereka, pun keheranan, pasal nya hanya mereka berdua yang belum pulang
pak Deni: "hai kalian, udah sore gini ngapain kalian Masi di sekolah?"
Wisnu: "ini pak, kita lagi nyari buku pr nya intan"
(Scene 25)
Pak Deni: "yaudah sini deh saya bantu cari, tapi abis itu kalian langsung pulang ya"
(Scene 26)
kemudian tak berselang lama, pak Deni menemukan buku tulis, yang bertuliskan nama intan di atasnya
Pak Deni: "nak intan, ini buku yang kamu cari kan?"
Wisnu: "makasih banyak ya pak, saya dan intan pamit pulang dulu"
(Scene 27)
(Scene 28)
intan:"permisi bu, saya ingin mengumpulkan tugas yg ibu berikan minggu lalu"
Wisnu: "sebenernya intan sudah mengerjakan tugas nya Bu, tapi gatau kenapa tiba² buku intan ada di
meja nya Hanif"
(Scene 29)
sepulang sekolah nanti, wisnu mengajak intan untuk bertemu Didit, alumni sekolah ini
Wisnu: " intan, nanti pas pulang sekolah kamu mau ikut aku ketemu sama seseorang ngga?"
(Scene 30)
Didit: "intan, aku dengar kamu menjadi salah satu korban bully, di sma 2 bayang ya?
Didit: "aku juga pernah sekolah disana, dan ngalamin hal yang sama kaya kamu, kalo kamu bersedia, aku
siap bantu kamu buat pindah sekolah, aku tau kamu anak yang berprestasi, banyak sekolah lain yang
lebih bagus dari pada sekolah ini"
(Scene 31)
beni: "gua ga nyangka, ternyata lu cuma manfaatin kebaikan nya Bu Eni, padahal Bu Eni udah baik
banget sama lu"
Budi: "iya nih, gua juga ga nyangka padahal lu keliatan kaya anak baik-baik"
Valco: "mungkin karna orangtuanya udah ngga ada kali, makanya dia kaya gitu"
(Scene 32)
Bu Eni: (mengetuk pintu) Bu Eni: "permisi pa, ada yg ingin saya sampaikan"
Bu Eni: Pak Lutfi, saya mendengar kabar dari anak-anak lain, bahwa bela dan teman-teman nya telah
melakukan perundungan kepada intan, saya minta anda untuk segera menindaklanjuti kasus ini, agar
mereka bisa berhenti melakukan perundungan
Pak Lutfi: terimakasih atas laporan nya, saya akan menindak lanjuti kasus ini, sebagai orangtuanya bela,
saya juga akan bertanggung jawab jika anak saya bersalah
(Scene 33)
(Scene 34)
(Scene 35)
Sejak hari itu intan tidak masuk sekolah, karena merasa khawatir Bu Eni pun, menanyakan kabar nya
kepada jeni
Bu Eni: "ibu khawatir dengan keadaan intan" Jeni: "kalo gitu, kita besok kesana aja Bu"
besoknya..
Bu Eni: "assalamualaikum"
Bu Eni: "begini Bu, saya wali kelas nya intan, ingin menanyakan kabarnya sekarang"
Tante citra: "oh iya Bu, akhir-akhir ini intan sering mengurung diri di kamarnya"
(Scene 36)
Bu eni: "intan, ini ibu nak, ibu minta maaf ga bisa nolongin kamu, ayo sekolah lagi, masa depan kamu
Masi panjang, kamu Masi muda, apa kamu ga ngerasa rugi, berhenti sekolah, ditambah lagi kamu anak
yang berprestasi"
Jeni: "mereka yg ngebully kamu Uda dapet balasannya, kamu gausah khawatir, ada ku dan jeni yang
akan jadi teman kamu"
Sejak hari itu, intan tida mau bersekolah lagi, beberapa hari kemudian, intan dinyatakan drop out
(Scene 37)
lalu bagaimana dengan bela dan yang lainnya?, Mereka mendapat hukuman yang berat dari Bu Eni,
mereka di skorsing, lalu diberikan tugas yang sangat banyak
Bu Eni: "mulai hari ini, hingga 2 Minggu ke depan, kalian saya skorsing dan kerjakan semua tugas yang
saya kasih, karna ulah kalian semua, intan ngga mau sekolah, lagi" ucap Bu Eni dengan penuh
kemarahan