Anda di halaman 1dari 10

(scene 1 sound effect)

Kalau dilihat-lihat Intan adalah anak yang sangat pandai Ia juga baik dan sopan namun tidak ada orang
yang mau berteman dengannya karena ia sangat miskin dan juga yatim piatu bajunya begitu lusuh sisa
dari seragam sejak SMP yang hanya dicopoti identitasnya semua alat tulis dan tasnya merupakan
pemberian dari Bu Eni wali kelasnya yang baik hati

(Scene 2, di gerbang)

Intan adalah anak baru di SMA Negeri 2 bayang tadinya Intan bersekolah di sekolah favorit di tengah
kota dan berisi orang-orang dengan kehidupan berbeda di mana Banyak anak-anak yang memiliki taraf
kehidupan seperti dirinya banyak diantara mereka yang datang ke sekolah hanya untuk berdandan. Di
hari pertamanya Intan merasa amat gugup namun ia yakin kalau teman-temannya pasti bersikap baik
sama seperti di sekolahnya yang lama.

(scene 2)

Bu Eni: " Intan semua komponen sekolah kamu sudah Ibu belikan ya kalau kamu butuh bantuan kamu
bisa hubungi saya nggak usah khawatir saya siap membantu"

Intan: "iya Bu, terimakasih saya janji saya akan sekolah dengan rajin"

Bu Eni: "baik, mari saya antar ke kelas"

(scene 3)

Bu Eni memperkenalkan Intan di hadapan semua murid, Namun bukan tatapan ramah yang didapatkan
dari teman-teman barunya tersebut melainkan sebuah tatapan sinis dan senyuman penuh ejekan.

Bu Eni: "perhatian kepada anak-anak semua, hari ini kita kedatangan teman baru Ibu harap kalian bisa
menjaga sikap dan menjadi teman yang baik"

Bu Eni: " nak silakan perkenalkan diri kamu kepada teman-teman ya"

Intan: " Hai teman-teman semua perkenalkan namaku Intan Agnia aku pindahan dari SMA Tunas Bangsa
salam kenal semuanya"

(scene 4)

Bu Eni meminta Intan untuk duduk di sebelah seorang anak bernama Jenny.

Bu Eni: "Intan, silahkan kamu duduk disebelah sana ya"

Intan: "iya Bu"

(Scene 5)

Jeni: "hai intan, perkenalkan nama ku jeni"


Intan: "hai salam kenal, aku intan"

(Scene 6)

Kemudian Bu Eni memulai pembelajaran pada hari itu

Bu Eni: " baik anak-anak semua ibu akan memulai pembelajaran pada pagi hari ini mengenai
mikrobiologi"

Bu Eni: "namun sebelum itu ibu akan mengambil absensi terlebih dahulu"

Bu Eni: "diakhir pembelajaran nanti, ibu akan mengadakan kuis, jika ada yg bisa menjawab akan
mendapat nilai tambahan"

Bu Eni: "mikrobiologi adalah, sebuah cabang dari ilmu biologi, yang mempelajari mengenai,
mikroorganisme"

(jam pelajaran berlangsung)

Scene 7

Bu Eni: "baiklah, ibu akan memulai sesi kuis nya, pertanyaan nya adalah apa cabang ilmu yang
mendukung mikrobiologi"

intan: (menunjuk tangan)

Bu Eni: "silahkan intan"

Intan: "ilmu kimia, dan bio kimia Bu"

Bu Eni: "jawaban kamu masih kurang tepat, intan"

(Scene 8)

satu kelas menyorakkan intan

Bu Eni: "sudah sudah, kalian ini"

Bu Eni: "lusa, kalian belajar dengan ibu lagi kan? Ibu akan memberikan tugas, jika nanti ada yg tidak
mengerjakan tugas, akan ibu beri hukuman"

Bu Eni: "ibu akhiri pembelajaran pada hari ini, wassalamu'alaikum"

semua murid: "waalaikumsallam warahmatullahi wabarakatuh"

(Scene 9)

bel istirahat pun berbunyi, bela dan geng nya kemudian menghampiri intan yang sedang duduk di
taman, depan kelasnya dan kemudian mengejeknya
Bela: " Hai anak Miskin Kok bisa ya Lu sekolah di sini uang dari mana coba, seragam lu aja lusuh kaya
gini"

Silvia: "tau tuh, bisa bisanya dia sekolah disini"

Sofia: "ga sadar diri emang"

intan hanya diam, namun ketika hendak kembali ke dalam kelas, tiba² Silvia, menjulurkan kaki nya
hingga membuat intan tersandung

bela dkk: (tertawa puas)

Silvia: "ups ga sengaja"

(Scene 10)

Kemudian jeni menghampiri intan, dan menanyakan apa yang baru saja terjadi

Jeni: "intan tadi kamu diapain sama mereka"

Intan: "ngga ko Jen, aku ga diapa²in"

Jeni: "kalo mereka jahatin kamu lagi, kamu bisa bilang ke aku, biar aku yg marahin mereka"

Intan: "iya Jeni, makasih"

(Scene 11)

besok nya, jeni tidak masuk sekolah karena sakit intan merasa sangat sedih, ia berusaha mendekati
sagita, namun sagita nampak tidak tertarik, ia hanya memberikan nasehat agar bisa membela dirinya
sendiri

Intan: (berjalan menuju tempat duduk sagita)

Intan: "hai sagita, aku boleh duduk disini ngga"

Sagita: "oh iya, duduk aja"

Intan: "kamu lagi ngapain"

Sagita: "ini lagi baca buku"

Intan: "sagita, aku takut"

Sagita: "takut kenapa?"

Intan: "takut dibully lagi"


Sagita: "kamu Jangan lemah Gitulah kamu jangan terus-terusan bergantung ke Jenny kamu harus
melawan mereka mau sampai kapan ngandelin Jeni terus"

Intan: "iya makasih sarannya, aku tempat duduk ku dulu ya"

Sagita: "yaudah"

(Scene 12)

ketika jam pelajaran berlangsung, Silvia dan Sofia tiba-tiba mendekati intan, dan merusak buku tulis nya,
kemudia bela sibuk merekam kejadian tersebut

Bela: (merekam kejadian tersebut)

Sofia: "heh, gua pinjam buku lu dong"

Intan: "maau buat apa?"

Sofia: "udah siniin aja"

Silvia: "rasain tuh, makanya jangan belagu!"

(Scene 13)

besoknya, adalah jadwal pelajaran dengan Bu Eni, Bu Eni meminta semua murid untuk mengumpulkan
tugas yang ia berikan, hari itu Hanif menyembunyikan buku berisi pr nya. Bu Eni jadi marah, mengira
intan melupakan tugas yang ia berikan

Intan: "Jen, kayanya aku kebelet deh, kamu bisa nemenin aku ke toilet ga?"

Jeni: "oh iya sini aku temenin"

(Scene 14)

ketika jeni dan intan pergi ke toilet, Hanif yang juga teman sekelas intan, menyembunyikan buku pr
intan, di mejanya

Hanif: "eh ini ada buku pr nya si intan, gua kerjain ah"

(Jeni dan intan pun, kembali dari toilet)

(Scene 16)

Bu Eni kemudian memasuki kelas, dan meminta semua murid untuk mengumpulkan pr yang kemarin ia
berikan

Bu Eni: "Selasa kemarin ibu ada memberikan tugas di kelas ini kan?"

Beni: "iya Bu, betul"


Budi: "saya sudah selesai Bu"

Bu Eni: "silakan dikumpulkan di meja ibu, jika ada yang tidak mengerjakan silakan kalian keluar dari kelas
ini"

intan merasa panik, karena buku pr nya yang berada di atas meja, tiba-tiba hilang

(Scene 17)

Intan: "Je, kamu lihat buku tugas aku ngga?"

Jeni: "Kayaknya kamu lupa bawa deh"

Intan: "ngga tadi aku taro sini"

(Scene 17)

ketika sedang memeriksa tugas, Bu Eni menyadari bahwa tidak ada buku intan

Bu Eni: "Intan kamu nggak ngerjain tugas yang saya kasih ya?"

Intan: " Maaf bu saya sudah ngerjain tapi bukunya tiba-tiba Hilang padahal saya taroh di meja"

Bu Eni: "saya nggak nerima alasan kalau kamu nggak ngumpulin itu berarti kamu nggak ngerjain,
sekarang silakan keluar kelas"

(Scene 18)

(kemudian Intan dihukum, dan berdiri di Tiang Bendera)

(Scene 19)

ketika bel istirahat berbunyi, kemudian intan langsung berlari ke toilet sekolah, dan kemudian menangis.

(Scene 20)

Sementara itu..

Sofia: "guys kayanya ada si cupu deh di dalam"

Bela: "kita gangguin yuk"

Bela: "heh anak cengeng, gitu aja nangis"

Silvia: "iya nih, lemah banget sih Lo"

Sofia: "dasar lemah! gitu aja nangis"

bela: "ayo guys, cabut!"


(Scene 21)

mawar, dan salsa yang berasal dari kelas sebelah, sedang mengejek dan membicarakan intan

mawar: "gua denger² katanya ada anak baru di kelas sebelah"

salsa: "kayanya tuh anak uda ga punya orang tua, kaya ga keurus gitu deh"

mawar: "tapi ko bisa dia sekolah disini? dia kan miskin"

salsa: "mungkin aja pake jalur prestasi"

mawar: "bisa jadi sih"

(Scene 22)

Ketika bela sedang berkumpul dengan geng nya, tiba-tiba jeni menghampiri mereka..

Jeni: "guys, kalian bisa ngga jangan ganggu intan trus, kasian dia uda ga punya orang tua"

Bela: "hah? orangtuanya Uda meninggal?"

Jeni: "iya, orangtuanya meninggal mendadak, jadi sekarang dia tinggal sama tantenya, keperluan
sekolah nya pun, Bu Eni yang tanggung"

Sofia: "oh jadi dia yatim piatu ya"

Silvia: "ga peduli juga sih"

Jeni: "kalian ini ya, baru aja dibilangin"

Bela: "iya Jen, iyaa, kita gabakalan bully intan lagi kok"

(Scene 23)

ketika bel pulang berbunyi, Wisnu menghampiri intan, ia berniat untukmu membantu intan, mencari
buku pr nya

Wisnu: "intan, sini aku bantu cari buku pr kamu"

intan: "gausah Wisnu, nanti aku bikin yang baru aja"

Wisnu: "ngga ntan, aku yakin pasti ada yang ngumpetin buku pr kamu"

(Scene 24)

ketika hendak mencari buku tersebut, tiba tiba pak Deni, tukang kebun sekolah yang kebetulan lewat di
depan kelas mereka, pun keheranan, pasal nya hanya mereka berdua yang belum pulang

pak Deni: "hai kalian, udah sore gini ngapain kalian Masi di sekolah?"
Wisnu: "ini pak, kita lagi nyari buku pr nya intan"

(Scene 25)

kemudian pak Deni memperhatikan gerak-gerik mereka, mereka tampak kebingungan

Pak Deni: "yaudah sini deh saya bantu cari, tapi abis itu kalian langsung pulang ya"

(Scene 26)

kemudian tak berselang lama, pak Deni menemukan buku tulis, yang bertuliskan nama intan di atasnya

Pak Deni: "nak intan, ini buku yang kamu cari kan?"

Intan: "iya pak, makasih banyak, bapak nemu dimana"

Pak Deni: "itu di meja depan"

pak Deni sembari menunjuk meja Hanif

Wisnu: "makasih banyak ya pak, saya dan intan pamit pulang dulu"

Pak Deni: "iya sama-sama, hati-hati ya!"

(Scene 27)

Wisnu memperhatikan gelagat intan yang tampak kebingungan

Wisnu: "intan kamu lg mikirin apa?"

Intan: "aku bingung gimana cara jelasin ke Bu Eni, tentang pr ku kemarin"

Wisnu: "yaudah sini aku temenin buat ketemu sama Bu Eni"

Intan: "kalo ga diterima gimana?"

Wisnu: "kita coba aja dulu"

(Scene 28)

sampailah mereka di ruang guru..

intan:"permisi bu, saya ingin mengumpulkan tugas yg ibu berikan minggu lalu"

Wisnu: "sebenernya intan sudah mengerjakan tugas nya Bu, tapi gatau kenapa tiba² buku intan ada di
meja nya Hanif"

Intan: "jangan gitu Wisnu, kita ga punya bukti"

Intan: "iya Bu"


Bu Eni: "yasudah, saya periksa tugas kmu dulu"

kemudian Bu Eni memberikan nilai yg semestinya kepada intan

Intan: "makasih Bu"

(Scene 29)

sepulang sekolah nanti, wisnu mengajak intan untuk bertemu Didit, alumni sekolah ini

Wisnu: " intan, nanti pas pulang sekolah kamu mau ikut aku ketemu sama seseorang ngga?"

intan: "ketemu siapa?"

Wisnu: "Didit, dia pernah sekolah disini juga"

intan: "ohh yaudah"

(Scene 30)

kemudian mereka bertiga bertemu

Wisnu: "Didit, ini intan yang kuceritakan itu"

Didit: "hai intan, salam kenal aku didit"

intan: "iya, salam kenal aku intan"

Didit: "intan, aku dengar kamu menjadi salah satu korban bully, di sma 2 bayang ya?

Didit: "aku juga pernah sekolah disana, dan ngalamin hal yang sama kaya kamu, kalo kamu bersedia, aku
siap bantu kamu buat pindah sekolah, aku tau kamu anak yang berprestasi, banyak sekolah lain yang
lebih bagus dari pada sekolah ini"

intan: "iya Didit, terimakasih tapi aku harus berpikir dulu"

(Scene 31)

ketika hendak ke kanti, Hanif tiba-tiba mendorong intan, hingga terjatuh

Hanif: "rasain tuh! dasar anak culun!"

beni: "gua ga nyangka, ternyata lu cuma manfaatin kebaikan nya Bu Eni, padahal Bu Eni udah baik
banget sama lu"

Budi: "iya nih, gua juga ga nyangka padahal lu keliatan kaya anak baik-baik"

Valco: "mungkin karna orangtuanya udah ngga ada kali, makanya dia kaya gitu"

mereka tertawa lepas


valko: "udah ayo cabut, ngapain lama-lama disini"

(Scene 32)

sementara itu, Bu Eni pergi menemui pak Lutfi, kepala sekolah.

Bu Eni: (mengetuk pintu) Bu Eni: "permisi pa, ada yg ingin saya sampaikan"

Pak Lutfi: "ou iya Bu silahkan"

Bu Eni: Pak Lutfi, saya mendengar kabar dari anak-anak lain, bahwa bela dan teman-teman nya telah
melakukan perundungan kepada intan, saya minta anda untuk segera menindaklanjuti kasus ini, agar
mereka bisa berhenti melakukan perundungan

Pak Lutfi: terimakasih atas laporan nya, saya akan menindak lanjuti kasus ini, sebagai orangtuanya bela,
saya juga akan bertanggung jawab jika anak saya bersalah

(Scene 33)

tiba-tiba intan merasa pingsan

Jeni: "intan kamu kenapa?"

Jeni: "ya ampun kamu pingsan"

Jeni: "sagita, ayo bantu aku"

(Scene 34)

Kemudian mereka berdua membawa intan ke UKS

(Scene 35)

Sejak hari itu intan tidak masuk sekolah, karena merasa khawatir Bu Eni pun, menanyakan kabar nya
kepada jeni

Bu Eni: "jeni, kamu tau kabar intan sekarang?"

Jeni: "terakhir intan jatuh sakitbu"

Bu Eni: "kamu bisa nemenin ibu buat ketemu intan?"

Jeni: "intan gamau ketemu orang orang Bu"

Bu Eni: "ibu khawatir dengan keadaan intan" Jeni: "kalo gitu, kita besok kesana aja Bu"
besoknya..

Bu Eni: "assalamualaikum"

Tante citra: "waalaikumsallam, ada apa ya?"

Bu Eni: "begini Bu, saya wali kelas nya intan, ingin menanyakan kabarnya sekarang"

Tante citra: "oh iya Bu, akhir-akhir ini intan sering mengurung diri di kamarnya"

jeni: "kita boleh ketemu intan ga?"

Tante citra: "iya silahkan"

(Scene 36)

Bu eni: "intan, ini ibu nak, ibu minta maaf ga bisa nolongin kamu, ayo sekolah lagi, masa depan kamu
Masi panjang, kamu Masi muda, apa kamu ga ngerasa rugi, berhenti sekolah, ditambah lagi kamu anak
yang berprestasi"

Jeni: "iya intan ayo sekolah lagi"

intan: ngga, aku gamau, aku takut, aku takut di bully"

Jeni: "mereka yg ngebully kamu Uda dapet balasannya, kamu gausah khawatir, ada ku dan jeni yang
akan jadi teman kamu"

Intan: "ngga, aku gamau, aku takut"

Sejak hari itu, intan tida mau bersekolah lagi, beberapa hari kemudian, intan dinyatakan drop out

(Scene 37)

lalu bagaimana dengan bela dan yang lainnya?, Mereka mendapat hukuman yang berat dari Bu Eni,
mereka di skorsing, lalu diberikan tugas yang sangat banyak

Bu Eni: "mulai hari ini, hingga 2 Minggu ke depan, kalian saya skorsing dan kerjakan semua tugas yang
saya kasih, karna ulah kalian semua, intan ngga mau sekolah, lagi" ucap Bu Eni dengan penuh
kemarahan

Anda mungkin juga menyukai