Anda di halaman 1dari 5

Nama : Elsya Nurfadillah (1202070023)

Reduksi Didaktik
1. Kembali kepada tahapan kualitatif

Tabel pengaruh Panjang Tali Terhadap Periode ayunan pendulum.

Percepatan
Massa/m Panjang Tali/ Gravitasi (
Sudut/θ(° ) Periode/T (s)
(kg) l (m) m
s2

1,00 15 0,20 0,9010 9,8

1,00 15 0,40 1,2742 9,8

1,00 15 0,60 1,5589 9,8

Tabel diatas menunjukan pengaruh panjang tali terhadap besar periode sebuah pendulum
m
yang memiliki massa tetap 1 kg, sudut tetap 15 ° , percepatan gravitasi di bumi yaitu 9,8
s2
, serta variasi panjang 0,20 m, 0,40 m, dan 0,60 m. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa
panjang tali pendulum memengaruhi pertambahan periode ayunan dari pendulum.
Periode berbanding lurus dengan panjang tali, dimana ketika panjang tali ditambah, maka
periode akan semakin meningkat.
2. Pengabaian
Definisi dari Atom Thomson
“Atom bukan merupakan bagian terkecil dari zat, atom berbentuk bulat dengan muatan positif
dan muatan negatif tersebar merata di seluruh bagian atom, jumlah muatan positif sama
dengan jumlah muatan negatif sehingga atom bersifat netral, massa elektron jauh lebih kecil
dari massa atom”.
Pernyataan tersebut merupakan hasil reduksi dari hasil temuan Thomson yang sangat
kompleks dan sulit untuk dipahami.
Contoh lainnya adalah Hukum Faraday. Pada dasarnya, Hukum Faraday memprediksi
bagaimana suatu magnet berinteraksi dengan rangkaian listrik untuk menimbulkan gaya gerak
listrik atau fenomena induksi elektromegnetik. Hukum Faraday menjelaskan bagaimana
perubahan medan magnet dapat menghasilkan medan listrik.
Pernyataan tersebut merupakan hasil reduksi dari hasil temuan Faraday yang kompleks dan
rumit. Agar temuannya tersebut dapat dimengerti dan dipahami oleh orang lain, maka ia
menyederhanakannya.
3. Penggunaan Penjelasan berupa Gambar, Simbol, dan Sketsa
Hukum Archimedes
Hukum Archimedes menyatakan bahwa “Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang
dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam suatu benda yang dicelupkan sebagian atau
atau seluruhnya ke dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda
tersebut”. Benda didalam zat cair dapat berada pada tiga keadaan, yaitu mengapung,
melayang, dan tenggelam ditentukan oleh massa jenis rata-rata benda dan massa jenis zat cair.
Jika massa jenis rata-rata benda lebih kecil dari massa jenis zat cair, maka benda akan
mengapung. Jika massa jenis rata-rada benda lebih besar dari massa jenis zat cair, maka benda
akan tenggelam. Jika massa jenis rata-rata benda sama dengan massa jenis zat cair, maka
benda akan melayang. Perhatikan ilustrasi berikut, berbagai benda mengalami peristiwa yang
berbeda ketika dijatuhkan ke dalam air.

Contoh penerapan dari Hukum Archimedes adalah kapal laut.


Pada gambar di atas terlihat sebuah balok besi tenggelamm, sedangkan sebuah besi berongga
dengan berat sama tetapi memiliki volume 8 kali lebih besar dapat mengapung. Badan kapal
yang terbuat dari besi dibuat berongga. Hal tersebut menyebabkan volume air laut yang
dipindahkan oleh badan kapal menjadi sangat besar. Gaya apung sebanding dengan volume
air yang dipindahkan, sehingga gaya apung menjadi sangat besar. Gaya apung ini mampu
mengatasi berat total kapal, sehingga kapal laut mengapung di permukaan laut. Jika dijelaskan
berdasarkan konsep masa jenis, masa jenis rata-rata besi berongga dan udara yang menempati
rongga masih lebih kecil daripada massa jenis air laut. Itulah sebabnya kapal mengapung.
4. Penggunaan Analogi
Energi
Secara umum, energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Oleh karena
itu setiap benda yang memiliki energi akan mampu melakukan usaha. Energi tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan, tapi hanya dapat diubah dari bentuk sat uke bentuk lain.
Artinya, dalam pemanfaatannya, energi tidak dapat digunakan secara langsung, tetapi harus
dirubah dulu dari bentuk sat uke bentuk lainnya, misalnya dari energi listrik ke energi panas,
energi kinetik ke energi bunyi, energi kinetik ke energi listrik.
Jika dianalogikan, energi sama dengan uang. Kita tidak bisa memanfaatkan uang secara
langsung, tetapi harus dirubah dulu ke bentuk lain, misalnya uang harus dibelikan makanan
terlebih dahulu agar bisa dimakan. Sama halnya dengan energi.
5. Penggunaan Tingkat Perkembangan Sejarah
Gaya Gravitasi
Gaya gravitasi ditemukan oleh seorang ilmuwan asal Inggris bernama Isaac Newton. Teori ini
ditemukan saat Newton sedang menjalani proses belajar di rumah dalam rangka karantina diri
akibat wabah yang sedang menyebar di Inggris.
Penemuan teori gravitasi bermula dari pohon apel yang ada di depam rumah Isaac Newton
ketika ia sedang duduk di bawah pohon apel. Ia mendapat pemikiran mengenai teori gravitasi
ini ketika ada apel yang jatuh ke kepalanya. Dari catatan asisten Isaac Newton, John Conduitt,
tertulis bahwa menurut Newton, kekuatan gravitasi tidak terbatas pada jarak tertentu dari
Bumi saja, tapi bisa meluas jadi lebih jauh. Nah, gaya gravitasi ini jugalah yang membuat
sebuah apel bisa jatuh dari pohon ke tanah.
6. Generalisasi
Saat hujan, kita sering melihat kilat yang diiringi dengan guntur. Kilat datang terlebih dahulu,
daripada guntur. Fenomena ini membuktikan bahwa bunyi memerlukan waktu untuk
merambat dari satu tempat ke tempat lain. Cepat rambat bunyi sendiri didefinisikan sebagai
jarak sumber bunyi dengan pendengar, yang dibagi dengan kebutuhan waktu
gelombang bunyi agar bisa sampai ke pendengarnya.
7. Partikularisasi
Hukum Newton I
Secara Umum, Konsep Hukum Newton I berbunyi, “Sebuah benda akan tetap diam atau
bergerak lurus jika tidak ada resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut.”

∑ F=0 ∑ Fx=0 ∑ Fy=0

Bagian pertama dari pernyataan hukum I Newton yaitu sebuah benda akan tetap diam apabila
benda tidak dikenai gaya.
Bagian kedia pernyataan hukum I Newton yaitu jika lintasan awal gerak bend aitu adalah
lurus, maka untuk mengubah bentuk lintasan dari gerak bend aitu perlu sentuhan (gaya atau
resultan). Begitu juga jika ingin mengubah kecepatan. Jadi jika tidak ada gaya atau
resultannya nol, maka bentuk lintasan lurus dan kecepatan benda akan tetap. Hal ini
menyebabkan hukum I Newton sering disebut sebagai hukum kelembaman.
8. Pengabaian Pembendaan pernyataan Konsep
Dedinisi atom menurut beberapa ilmuwan:
a. Democritus, menyebutkan bahwa atom berasal dari bahasa Yunani yaitu a artinya tidak
dan tomos adrtinya dibagi. Sehingga atom yaitu benda yang tidak bisa dibagi lagi.
b. John Dalton (1803), mendefenisikan bahwa atom merupakan setiap unsur yang tersusun
atas partikel-partikel kecil yang tidak dapat dibagi lagi.
c. J.J. Thomson (1856-1940), mendefinisikan atom sebagai bola pejal yang bermuatan
positif yang didalamnya tersebar elektron bermuatan negatif.
d. Rutherford : Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil yang bermuatan positif,
dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.
e. Niels Bohr : Atom terdiri dari elektron-elektron mengelilingi inti atom pada lintasan-
lintasan tertentu yang disebut kulit elektroon atau tingkat energi.
Kesimpulan :
Atom merupakan partikel yang sangat kecil yang tidak dapat dibagi lagi sebagai penyusun
suatu zat (benda).

Anda mungkin juga menyukai