Anda di halaman 1dari 13

Pengaruh Nation Branding “Pesona Indonesia”

Terhadap Minat Berkunjung Wisatawan Nusantara


(Survei Pada Pengikut Instagram @pesonaid_travel)
Regina Oktaria Edithania
Program Studi Komunikasi Strategis Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang

Alamat Email: reginaedithania@gmail.com

ABSTRACT

This research is motivated by many countries, especially in Asia region, which apply nation
branding to promote tourism. The tight competition makes the Ministry of Tourism of the
Republic of Indonesia proclaims nation branding “Pesona Indonesia” to attract the interest
of domestic tourists to explore in their own country. Departing from this phenomenon, this
study aims to determine whether or not the influence of nation branding on the interest of
tourists visiting the archipelago. This research uses quantitative and explanative approach
to test the correlation between variables. The method used is survey by distributing
questionnaires to 416 respondents with simple random sampling technique. Hypothesis
testing shows empirical evidence that a nation branding significant positive effect on interest
in visit intention. The dimension of culture heritage contributes the greatest influence of the
nation branding on the visit intention.

Keywords: nation branding, visit intention, pesona indonesia

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya negara, khususnya di wilayah Asia, yang
menerapkan nation branding untuk mempromosikan pariwisata. Ketatnya persaingan
membuat Kementerian Pariwisata Republik Indonesia mencanangkan nation branding
“Pesona Indonesia” guna menarik minat wisatawan nusantara menjelajah di negeri sendiri.
Berangkat dari fenomena ini, penelitian ini bertujuan mengetahui ada tidaknya pengaruh
nation branding terhadap minat berkunjung wisatawan nusantara. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dan bersifat eksplanatif untuk menguji kebenaran hubungan antar
variabel. Metode yang digunakan adalah survei dengan menyebarkan kuesioner kepada
416 responden dengan teknik simple random sampling. Pengujian hipotesis penelitian ini
menunjukkan bukti empiris bahwa nation branding signifikan berpengaruh positif terhadap
minat berkunjung. Dimensi culture heritage memberikan kontribusi pengaruh paling besar
dari nation branding terhadap minat berkunjung.

Kata kunci: nation branding, minat berkunjung, Pesona Indonesia

KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 13, NO. 1, JANUARI - JUNI 2018 | 1
1. Pendahuluan
Di Indonesia pariwisata menjadi sektor nomor dua tertinggi dengan
1. Pendahuluan tertinggi di tahun 2019 (Putri, 2017). Menurut United Nations World Tourism luar negeri lebih dipilih oleh masyarakat
pencapaian devisa sebesar US$ 13.5 Tujuan juta pada
yang tahun
hendak2016.
dicapaiPariwisata
ditetapkannya Organization (UNWTO) sektor pariwisata
Di Indonesia pariwisata menjadi Indonesia karena harga paket wisata atau
diproyeksikan
sektor nomor dua sebagaitertinggi
sektor yang menyumbang
dengan devisa
pariwisata tertinggi
sebagai di tahun
leading sector 2019
sekaligus akan terus berkembang secara signifikan tiket penerbangan di wilayah Asia Tenggara
pencapaian devisa Tujuan
(Putri, 2017). sebesar yang
US$ hendak dilaksanakannya
13.5 jutadicapai ditetapkannyapeningkatan infrastruktur
pariwisata sebagai pada periode 2010 hingga 2030 dengan terkadang lebih murah dari destinasi
padaleading
tahun 2016.
sector Pariwisata serta promosi
diproyeksikan peningkatan
sekaligus dilaksanakannya pariwisataserta
infrastruktur yangpromosi
sudah jauh jumlah peningkatan kedatangan wisatawan dalam negeri. Faktor persepsi masyarakat
sebagai sektor yang menyumbang devisa lebih dahulu berjalan (Noviyanti, 2014). mencapai 3,3% di seluruh dunia (Utami juga turut berperan dalam menciptakan
pariwisata yang sudah jauh lebih dahulu berjalan (Noviyanti, 2014).
& Gaffar, 2014). Sementara pertumbuhan tantangan bagi pemerintah Indonesia untuk
pariwisata di Asia Pasifik, berdasarkan meningkatkan branding pariwisata ke
data yang diperoleh dari Business in Asia, dalam. Persepsi umum yang timbul di benak
telah berkontribusi sebanyak 30% dari masyarakat bahwa berwisata ke luar negeri
keseluruhan wilayah dunia (“Asia Tourism lebih bergengsi, serta fasilitas umum yang
– healthy growth, with few exceptions”, tersedia lebih memadai dibandingkan di
2015). Beberapa faktor yang memengaruhi dalam negeri (Rahmadhoni, 2015).
percepatan pertumbuhan berdasarkan Untuk menghadapi tantangan
Travel & Tourism Competitiveness Index sekaligus persaingan dengan negara-negara
Report diantaranya kemampuan negara tetangga, maka Kementerian Pariwisata RI
mengembangkan keuntungan ekonomi dan menghadirkan nation branding bertajuk
sosial secara berkelanjutan dalam sektor “Pesona Indonesia” sebagai alat pemerintah
pariwisata melalui kerangka peraturan, untuk mempromosikan keanekaragaman
Gambar 1. Proyeksi Penerimaan Devisa dalam Perekonomian Indonesia lingkungan bisnis dan infrastruktur, serta budaya dan kekayaan alam Indonesia.
Sumber: https://www.slideshare.net/GunawanWicaksono2/bali-forum-sdm-bali-19-des kekayaan sumber daya yang dimiliki negara “Pesona Indonesia” sendiri pertama kali
bersangkutan. diluncurkan pada tahun 2014 dengan target
Dengan begitu banyaknya negara sasaran wisatawan nusantara (Farhan, 2016).
Menteri
Menteri Pariwisata Arief Yahya
Pariwisata Arief YahyamenyebutkanTerminologi nation
promosi merupakan branding
aspek
yang terus berupaya meningkatkan sektor Hadirnya “Pesona Indonesia” diharapkan
menyebutkan
yang kini promosi
menjadi merupakan aspek dalam
fokus pemerintah diperkenalkan pertamapotensi
meningkatkan kali oleh
sektorSimon
pariwisata melalui nation branding, Indonesia mampu merangsang peningkatan pergerakan
yang kini menjadi fokus pemerintah dalam Anholt pada tahun 1996. Anholt
pariwisata. Meski
meningkatkan potensiaspek infrastruktur
sektor juga penting, tetapi perbaikan infrastruktur
pariwisata. harus mampu bersaing dengan negara lain, wisatawan nusantara dari angka 260 juta
mendefinisikan brand sebagai “sebuah
Meski aspek infrastruktur juga penting, produk,Lantas,
memakan waktu lebih lama daripada promosi. langkah konkretyang
yang khususnya negara yang berada di wilayah di tahun 2016, menjadi 275 juta di tahun
servis, atau organisasi dinilai
tetapi perbaikan infrastruktur Asia Tenggara. Persaingan tidak terbatas 2019 (Farhan, 2016). Target yang telah
diambil pemerintah untuk memakan
mempromosikan pariwisata
melalui nama, adalah
identitas, dengan dan
dan reputasi”
waktu lebih lama daripada promosi. Lantas, branding sebagai “proses perancangan, pada upaya menarik perhatian masyarakat ditetapkan ini nampak lebih mudah tercapai
meluncurkan “Wonderful Indonesia” dan “Pesona Indonesia” sebagai nation
langkah konkret yang diambil pemerintah internasional, tetapi juga menarik penduduk apabila dibarengi dengan peningkatan
branding yang merepresentasikan perencanaan,
daya tarik serta
pariwisata di komunikasi
Indonesia nama dan
(Noviyanti,
untuk mempromosikan pariwisata adalah dalam negeri agar menjadikan Indonesia pada aspek-aspek pendukung pariwisata
identitas sebuah brand yang bertujuan
dengan meluncurkan
2014). “Wonderful
Kedua kampanye ini Indonesia”
memiliki tujuan yang sama, hanya peruntukkannya sebagai destinasi prioritas mereka, mengingat seperti infrastruktur dan kemudahan akses
untuk membangun atau mengelola reputasi
dan “Pesona Indonesia” sebagai nation animo masyarakat untuk mengeksplorasi informasi. Mengingat yang ditawarkan dari
yang berbeda, di mana “Wonderful Indonesia” menyasar wisatawan mancanegara,
branding yang merepresentasikan daya tarik brand tersebut (Setiawati & Lumbantobing, destinasi wisata dalam negeri masih kalah destinasi wisata adalah sesuatu yang abstrak
sedangkan
pariwisata “Pesona Indonesia”
di Indonesia (Noviyanti, menyasar 2017). Nation
2014). wisatawan branding oleh Anholt dalam
nusantara.
dibanding destinasi luar negeri. Pernyataan seperti pengalaman, maka citra dari destinasi
ini nation
Terminologi
Kedua kampanye memilikibranding yang Dinniepertama
tujuan diperkenalkan (2008) kali
dijelaskan sebagai
oleh Simon identitas
Anholt ini dibuktikan dengan tanggapan mayoritas menjadi lebih penting daripada realita bagi
sama, hanya peruntukkannya kompetitif, yaitu representasi strategis
pada tahun 1996. Anholt yang berbeda, brand
mendefinisikan sebagai “sebuah produk, servis, pengunjung Garuda Indonesia Travel Fair wisatawan (Govers & Go, 2009).
di mana “Wonderful Indonesia” menyasar sebuah negara untuk meningkatkan dan/
pada 7-9 Oktober 2016 yang menilai bahwa Minat berkunjung memiliki makna
wisatawan mancanegara, sedangkan “Pesona atau mempertahankan daya saing politik dan
destinasi wisata ke luar negeri lebih menarik sebagai kecenderungan individu untuk
Indonesia” menyasar wisatawan nusantara. ekonominya di era global.
2 (Muthmainah, 2016). Alasan lain destinasi bertindak sebelum keputusan berkunjung

2 | PENGARUH NATION BRANDING “PESONA INDONESIA”... (Edithania) KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 13, NO. 1, JANUARI - JUNI 2018 | 3
benar-benar dilakukan (Kotler, 2006). dengan pelanggan, yang bertujuan untuk pesan-pesan komunikasi pemasaran suatu tempat itu dapat didukung pula oleh
Kecenderungan ini mendorong individu menangkap nilai dari pelanggan sebagai kepada khalayak (Viliaus & Tobing, 2017). elemen bauran pemasaran lainnya seperti
untuk mencari tahu informasi mengenai imbalannya. Sementara tempat didefinisikan Menurut Shimp dan Andrews (2013) bauran Advertising, Direct Marketing, dan Online
suatu destinasi yang dianggap menarik secara sebagai “sebuah negara dan bangsa; ruang promosi itu terdiri atas enam elemen, yaitu: Marketing.
lebih jauh. Setelah melakukan pencarian dan fisik geopolitik; suatu wilayah atau negara Advertising yang memanfaatkan media
membandingkan, individu dapat bersikap bagian; suatu lokasi yang dibatasi dengan massa untuk menjangkau khalayak luas. Konsep Nation Branding
positif atau negatif terhadap destinasi wisata kebudayaan, sejarah, maupun etika; atau Sales Promotion yang memberikan nilai Anholt (2007) mendefinisikan
yang diminatinya. suatu atribut psikologis yang membentuk tambah kepada pelanggan agar tertarik untuk brand sebagai “sebuah produk, servis,
Berangkat dari tantangan yang hubungan antarmanusia” (Kotler et al. dalam mengunjungi dan membeli sesuatu. Nilai atau organisasi yang dinilai melalui nama,
dihadapi oleh Kementerian Pariwisata Rainisto, 2003). Berdasarkan pemahaman tambah tersebut dapat berupa pemberian identitas, dan reputasi” dan branding
Republik Indonesia dalam melakukan nation dari kedua terminologi pemasaran dan kupon, potongan harga, sampel, dan lain- sebagai “proses perancangan, perencanaan,
branding “Pesona Indonesia”, maka peneliti tempat, maka dapat dikatakan bahwa place lain. Public Relations mengelola citra dan komunikasi nama dan identitas sebuah
tertarik untuk mengangkat topik ini menjadi marketing merupakan proses perancangan dan reputasi perusahaan melalui berbagai brand yang bertujuan untuk membangun
sebuah penelitian yang berjudul “Pengaruh nilai suatu tempat (dapat berupa negara, aktivitas seperti mengadakan kegiatan yang atau mengelola reputasi brand tersebut.
Nation Branding “Pesona Indonesia” kota, lokasi yang dibatasi kebudayaan, bermanfaat untuk komunitas, melakukan Branding dapat membantu meningkatkan
terhadap Minat Berkunjung Wisatawan dan sebagainya) guna memuaskan penggalangan dana dalam bentuk pemberian daya saing melalui pembentukan citra atau
Nusantara”. kebutuhan dari target pasarnya melalui sponsorship. Personal Selling promosi tempat pada persepsi publik (Anggarini,
usaha pengembangan dan pembangunan yang melibatkan komunikasi antar individu 2017; Setiawati & Lumbantobing, 2017).
Rumusan Masalah (Yananda & Salamah, 2014). Dilihat dari melalui pendekatan persuasif kepada Tujuan dan fungsi dilakukannya
Berdasarkan uraian pada latar belakang segi fungsi, place marketing diterapkan pelanggan potensial. Direct Marketing branding menurut Neumeier (2003) adalah
masalah di atas, maka rumusan masalah untuk memaksimalkan fungsi ekonomi dengan mengomunikasikan langsung pesan untuk membentuk persepsi; membangun
dalam penelitian ini adalah apakah nation dan sosial yang sejalan dengan tujuan kepada audiens yang ditargetkan dan bisa kepercayaan; dan menumbuhkan perasaan
branding “Pesona Indonesia” berpengaruh yang telah dirancang. Tidak mengherankan melalui website resmi atau e-mail blast. cinta kepada brand yang bersangkutan.
terhadap minat berkunjung wisatawan jika place marketing merupakan aspek Online Marketing promosi yang hadir saat Istilah brand yang disebut oleh Neumeier
nusantara? dari pembangunan yang dapat digunakan teknologi digital semakin marak digunakan. (2003) mengacu pada negara yang sedang
untuk mempertahankan eksistensi dan Basis utama dari elemen ini adalah internet. membentuk citra dan reputasi melalui aspek-
Tujuan Penelitian memenangkan persaingan (Ashworth dalam Melalui online marketing organisasi dapat aspek nation branding yang mendukung
Tujuan yang hendak dicapai dari Yananda & Salamah, 2014). menjangkau publiknya lebih luas dengan seperti pariwisata, warisan budaya,
studi ini adalah untuk menjelaskan apakah Place marketing juga dapat biaya yang lebih efisien. Online marketing perdagangan dan bisnis, pemerintahan, dan
terdapat pengaruh nation branding “Pesona dikategorikan sebagai bentuk komunikasi biasanya identik dengan penggunaan media masyarakat.
Indonesia” terhadap minat berkunjung pemasaran. Komunikasi pemasaran secara sosial sebagai salah satu sarana untuk Nation branding oleh Anholt (2003)
wisatawan nusantara. umum dapat diartikan sebagai sebuah menyampaikan pesan komunikasi. didefinisikan sebagai identitas nasional suatu
proses penciptaan kesamaan di dalam Elemen Public Relations dalam negara yang sudah disarikan, diinterpretasi,
benak pelanggan melalui penanaman suatu penerapan place marketing merupakan diinternalisasi, dan ditampilkan kepada
2. Tinjauan Literatur dan nilai atau makna antara individu dengan elemen yang memainkan peran cukup khalayak untuk membangun citra positif
Pengembangan Hipotesis perusahaan dan sebaliknya, dengan berfokus penting karena berkaitan dengan dari sebuah negara. Selain itu, Anholt
pada hasil akhir berupa kepuasan pelanggan pengelolaan citra dan reputasi suatu tempat. juga menyebutkan bahwa nation branding
Konsep Place Marketing yang secara tidak langsung akan berpengaruh Melalui elemen Public Relations, organisasi terbentuk atas identitas kompetitif, yaitu
Pemasaran didefinisikan oleh Kotler & pada keuntungan perusahaan (Shimp dapat menanamkan suatu nilai dan/atau representasi strategis sebuah negara untuk
Armstrong (2008) sebagai proses dimana & Andrews, 2013). Dalam komunikasi membentuk persepsi dalam benak khalayak, meningkatkan dan/ atau mempertahankan
organisasi menciptakan nilai bagi pelanggan pemasaran dikenal istilah bauran promosi yang disebut dengan branding, melalui daya saingnya dalam menarik minat berbagai
dan membangun hubungan yang kuat yang merupakan sarana untuk menyampaikan berbagai aktivitas. Aktivitas branding pihak di ranah global. Adapun enam identitas

4 | PENGARUH NATION BRANDING “PESONA INDONESIA”... (Edithania) KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 13, NO. 1, JANUARI - JUNI 2018 | 5
kompetitif tersebut merupakan suatu saluran ini adalah upaya yang dicanangkan oleh Konsep Minat Berkunjung gathering, evaluation, decision making,
pembentuk citra baik suatu negara. Keenam pemerintah dalam menangani isu seperti Minat berkunjung diasumsikan dan evaluation of post-purchase (2009).
aspek tersebut termaktub dalam “Nation kemiskinan dan lingkungan (Eriksson, oleh Kotler, Bowen, dan Makens (2006) Akan tetapi, dimensi yang digunakan
Branding Hexagon” (lihat gambar 2 setelah 2012). sama dengan minat beli konsumen. Minat dalam penelitian ini hanya dibatasi hingga
penjelasan masing-masing aspek) yang (d) Investment and Immigration: selain
beli didefinisikan sebagai kecenderungan evaluation mengingat minat berkunjung
dikemukakan oleh Anholt (2007) yang melalui pariwisata, tempat-tempat tertentu
meliputi: individu untuk bertindak sebelum keputusan belum sampai pada tahap decision making
dalam suatu negara dapat menjadi daya tarik
(a) Tourism: aspek yang paling terlihat dan bagi investor karena potensi perkembangan membeli benar-benar dilaksanakan (Viliaus dan evaluation of post-purchase.
memainkan peranan besar dalam upaya bisnisnya yang besar. Stabilitas ekonomi & Tobing, 2017). Pada minat beli, niat Uraian mengenai masing-masing
mempromosikan suatu negara. Aspek ini turut berperan dalam menarik minat investor untuk melakukan pembelian dilaksanakan dimensi minat berkunjung dipaparkan
mendatangkan keuntungan ekonomi bagi untuk berinvestasi di suatu negara. pada kesempatan mendatang, belum ada sebagai berikut: (a) Problem Recognition:
negara dengan menjual beragam destinasi (e) Culture and Heritage: budaya yang pembelian aktual yang dilakukan oleh keinginan untuk melakukan kunjungan
wisata negeri. Daya tarik pariwisata
beranekaragam dan kekayaan warisan konsumen. Howard dalam Durianto & Liana karena adanya dorongan kebutuhan maupun
didukung dengan adanya potensi atraksi
budaya (peninggalan sejarah) menambah (2004) mendefinisikan minat beli konsumen upaya untuk meningkatkan kepuasan. (b)
(baik atraksi alam maupun buatan) di setiap
keunikan suatu negara. Keunikan budaya sebagai sesuatu yang berhubungan dengan Information Gathering: setelah individu
daerah,(d)
transportasi,
Investment anddanImmigration:
akomodasi. selain
(Gnothmelalui pariwisata, tempat-tempat tertentu
dapat mengundang daya tarik bangsa lain rencana pembelian produk tertentu dan menyadari akan kebutuhan dan berupaya
dalam Gras,
dalam 2008).
suatu negara dapat menjadi daya tarik untukbagi investor karena
berkunjung. Selain potensi
itu, ragam karya
(b) Export Brands: suatu negara yang banyaknya produk tersebut yang dibutuhkan untuk meningkatkan kepuasan, individu
perkembangan bisnisnya yang besar. Stabilitas ekonomi turut berperan
seni seperti musik dan film dalam
serta kegiatan
memproduksi barang atau jasa secara masif dalam periode waktu tertentu. yang bersangkutan akan mencari informasi
menarik minat
dapat membantu investor nation
percepatan untuk berinvestasi olahraga
branding, di suatu di era modern ini pun termasuk ke
negara.
dalam aspek pendukung Minat beli konsumen menurut terkait produk yang diminatinya. Dalam
seperti (e) Culture
halnya yangand Heritage:negara
dilakukan budaya yang beranekaragam dan
Jepang kekayaanpariwisata.
warisan
(f) People: aspek ini turut berkontribusi Ferdinand (2006) terbagi atas empat konteks minat berkunjung, information
denganbudaya
memproduksi
(peninggalanberagam
sejarah) peralatan
menambah keunikan suatu negara. Keunikan
besar dalam nation branding. Baik klasifikasi, yaitu: 1) minat transaksional gathering ini mencakup trip features
elektronik.
budayaProduk-produk
dapat mengundang buatan dalam
daya tarik bangsa lain untuk berkunjung. Selain itu,
negeri ini harus didukung dengan adanya buruknya citra suatu negara tidak lepas merupakan kecenderungan seseorang yang berkaitan dengan agen perjalanan,
ragam karya seni seperti musik dan film sertadari kegiatan olahraga
perilaku dandi kepribadian
era modern iniorang-orang untuk membeli produk; 2) minat biaya, dan waktu yang diperlukan serta
permintaan dan pembelian dari publik.
pun termasuk ke
(c) Governance: dalam aspek
kebijakan pendukung
yang yang mendiami negara tersebut. Semangat,
dibuatpariwisata. referensial merupakan kecenderungan destination resources yang berkaitan dengan
pemerintah
(f) People:haruslah memerhatikan
aspek ini turut keramahan,
berkontribusi besar keterbukaan,
dalam nation dan sifat-sifat
branding. Baik seseorang untuk merekomendasikan atau infrastruktur, aksesibilitas, dan pelayanan
kepentingan
buruknyaseluruh elemen
citra suatu masyarakat.
negara tidak positif dan
lepas dari perilaku lainnya serta kompetensi
kepribadian orang-orang penduduk mereferensikan produk kepada orang lain; (Mathieson & Wall, dalam Shen, 2009).
Kebijakan pemerintah juga perlu menjamin lokal merupakan aspek yang berperan
yang mendiami negara tersebut. Semangat, keramahan, keterbukaan, dan sifat- 3) minat preferensial merupakan perilaku (c) Evaluation: individu mengukur serta
keamanan dan ketertiban umum. Aspek lain penting dalam membentuk citra baik negara
sifat positif lainnya serta kompetensi penduduk lokal merupakan aspek yang seseorang akan produk tertentu yang membandingkan informasi yang didapat dari
yang turut mendukung dimensi governance di benak publik.
berperan penting dalam membentuk citra baik negara di benak publik. menjadi preferensi utamanya; dan 4) minat pencarian sebelumnya sehingga individu
eksploratif merupakan perilaku seseorang dapat memutuskan untuk menolak atau
untuk mencari tahu informasi yang berkaitan melakukan kunjungan.
dengan produk yang diminati.
Berdasarkan definisi dan penjabaran Hubungan antara Nation Branding dan
dari minat beli di atas, dapat disimpulkan Minat Berkunjung
bahwa minat berkunjung memiliki Mengacu pada pandangan Anholt
pengertian sebagai kecenderungan individu (2003), maka nation branding menjadi salah
untuk melakukan kunjungan ke suatu satu cara yang tepat untuk diterapkan dalam
destinasi dalam periode waktu tertentu di place marketing karena memiliki tujuan
masa mendatang. Adapun dimensi dari untuk mempertahankan eksistensi dan
Sumber: Simon Anholt (2007) minat berkunjung menurut Middleton et al. memenangkan persaingan global (Ashworth
Gambar 2. Nation Branding Hexagon terdiri atas problem recognition, information dalam Yananda & Salamah, 2014). Melalui

6 | Konsep Minat
PENGARUH Berkunjung
NATION BRANDING “PESONA INDONESIA”... (Edithania) KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 13, NO. 1, JANUARI - JUNI 2018 | 7
Minat berkunjung diasumsikan oleh Kotler, Bowen, dan Makens (2006) sama
dengan minat beli konsumen. Minat beli didefinisikan sebagai kecenderungan
nation branding, suatu negara dapat bersaing Penelitian Labiba, Mawardi, dan menggunakan kuesioner dari para responden Pengambilan sampel menggunakan teknik
secara global dengan menonjolkan identitas Pangestuti (2017) tentang pengаruh persepsi yang dianggap mewakili populasi tertentu probability sampling, yaitu dengan simple
kompetitif yang menjadikannya unik terpааn iklаn video “Imаgine Your Koreа” (Kriyantono, 2010). random sampling.
sehingga dapat membentuk citra sekaligus dаlаm аkun Youtube terhаdаp minаt
membangkitkan ketertarikan masyarakat berkunjung mаhаsiswа diperoleh informasi Populasi dan Sampel Operasionalisasi Variabel
terhadap negara yang bersangkutan. bahwa terdаpаt pengаruh yаng signifikаn Populasi penelitian ini adalah pengikut Variabel independen dalam penelitian
Ketertarikan sendiri merupakan terpааn iklаn video “Imаgine Your Koreа” akun Instagram @pesonaid_travel yang ini adalah nation branding dan variabel
bagian dari minat. Apabila individu terhadap minat berkunjung. Persepsi berjumlah 46,270 orang (per 21 April 2018). dependennya adalah minat berkunjung.
tertarik terhadap suatu tempat, maka terpaan iklan mampu memengaruhi minat Alasan dipilihnya pengikut akun Instagram @ Kedua variabel penelitian ini (nation
individu tersebut terdorong untuk mencari berkunjung mahasiswa yang dapat dilihat pesonaid_travel sebagai populasi mengingat branding dan minat berkunjung) kemudian
tahu informasi secara lebih jauh. Setelah pada indikator minat transaksional, yaitu nation branding “Pesona Indonesia” dibuat secara lebih spesifik dengan
melakukan pencarian dan membandingkan, dengan item timbul minat berkunjung dan menyasar target wisatawan nusantara. memetakan dimensi dan indikator dari
individu dapat bersikap positif atau negatif
lebih tertarik pada objek wisata yang muncul Sampel dalam penelitian ini ditentukan masing-masing variabel. Pemetaan dimensi
(menolak) terhadap tempat yang diminatinya
pada iklan video. dengan menggunakan rumus Slovin dan indikator tersebut dapat dilihat pada
untuk dikunjungi.
dengan error of significance sebesar 0.05. Tabel 3.1 dan 3.2 berikut:
Utami & Gaffar (2014) menunjukkan
Hipotesis Penelitian
bahwa variabel nation branding yang
Berkaitan dengan objek penelitian Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Nation Branding
terdiri atas aspek tourism, people, dan
yang diambil, nation branding “Pesona Variabel Dimensi Indikator Skala
culture and heritage memberikan dampak
Indonesia” merupakan alat untuk menarik 1. Persepsi publik mengenai
cukup signifikan terhadap proses keputusan
minat berkunjung wisatawan nusantara ke wisata negeri
berkunjung. Dari ketiga aspek tersebut,
destinasi-destinasi dalam negeri. Ketatnya 2. Atraksi (natural and man-
tourism menjadi subvariabel yang paling
menentukan. Keputusan berkunjung persaingan antar negara, khususnya yang X1: Tourism made)
wisatawan Australia ke Indonesia banyak berada di kawasan Asia Tenggara, dalam 3. Daya tarik kota
dipengaruhi oleh daya tarik pariwisata menerapkan nation branding membuat 4. Transportasi
dengan kekayaan alam yang sangat beragam. peneliti hendak mengetahui apakah upaya 5. Akomodasi
Sedangkan aspek people memiliki perolehan nation branding “Pesona Indonesia” 1. Persepsi publik mengenai
persentase terendah karena pelayanan yang berpengaruh terhadap minat berkunjung X2: Export citra produk local
diberikan oleh orang-orang Indonesia wisatawan nusantara. Adapun rumusan Brands
2. Adanya permintaan terhadap
Independen (X) : Likert
dinilai tidak sesuai ekspektasi wisatawan dari hipotesis penelitian ini tertuang pada produk local
Nation Branding (4)
pernyataan berikut: 1. Persepi publik terkait
Australia. Lebih lanjut, Utami & Gaffar
keamanan dan ketertiban
(2014) menyimpulkan kind of destination X3: Governance 2. Persepsi publik mengenai
mendapatkan penilaian yang paling tinggi, H1: Nation Branding “Pesona Indonesia” keseriusan pemerintah dalam
berpengaruh positif terhadap Minat menangani isu
disebabkan wisatawan mempertimbangkan
X4: Investment 1. Stabilitas ekonomi
jenis wisata dan destinasi yang diinginkan, Berkunjung. and
apakah sesuai dengan kebutuhannya. Immigrations 2. Kualitas hidup yang layak
Sedangkan yang memiliki penilaian terendah X5: Culture and 1. Keragaman budaya
adalah mode of transportation choice karena 3. Metode Penelitian Heritage 2. Karya seni dan olahraga
kondisi transportasi di Indonesia kurang Metode yang digunakan dalam 1. Kepribadian penduduk lokal
X6: People
baik, bertolak belakang dengan banyaknya penelitian ini adalah metode survei 2. Kompetensi
destinasi yang dapat dikunjungi. dengan instrumen pengumpulan data yang Sumber: Simon Anholt (2007)

8 | PENGARUH NATION BRANDING “PESONA INDONESIA”... (Edithania) KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 13, NO. 1, JANUARI - JUNI 2018 | 9
digunakan saat mengomunikasikan kehebatan tradisi dan kegiatan budaya
di Indonesia.
d. Modern Wonders Experience yang menggambarkan hal seperti kehidupan
teknologi, dan transportasi. Wonders experience ini hanya
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Y Minat Berkunjung variasi akan potensi negeri dan wawasan yangperkotaan,
e. Adventurous Wonders Experience
dapat digunakan saat mengomunikasikan kehebatan, kemodernan, dan
berbeda-beda. Oleh karena itu, dibentuklah menggambarkan hal seperti olahraga,
Variabel Dimensi Indikator Skala kemajuan peradaban Indonesia.
thematic wonders experience yang menjadi petualangan, dan eksplorasi. Wonders
Y1: Problem 1. Kebutuhan e. Adventurous Wonders Experience menggambarkan hal seperti olahraga,
Recognition 2. Peningkatan kepuasan
pilar komunikasi “Pesona Indonesia” guna experience ini hanya dapat digunakan
petualangan, dan eksplorasi. Wonders experience ini hanya dapat
Dependen (Y) : menciptakan cerita yang dapat merangsangdigunakansaat mengomunikasikan kehebatan,
Y2: Information 1. Trip Features Likert saat mengomunikasikan kehebatan, petualangan, dan kegiatan
Minat suatu perasaan setiap orang. Pilar komunikasiolahraga dipetualangan,
Gathering (4) Indonesia. dan kegiatan olahraga di
Berkunjung 2. Destination Resources
1. Membandingkan
tematik ini dibuat sesuai destinasi dan/atau Indonesia.
Gambar 4.1 Logo Pesona Indonesia
Y3: Evaluation pengalaman di Indonesia, di mana masing-
2. Menilai
Sumber: Victor T.C. Middleton, et al. (2009) masing pilar memiliki elemen pengalaman
yang berkesinambungan dengan tema pilar
Teknik Pengukuran Data
Teknik Pengukuran Data realibilitas kesuluruhan butir pernyataan tersebut. Berikut penjelasan mengenai
Teknik Teknik
pengukuran
pengukuran data yang
data yang yang dalam
digunakan ada penelitian
dalam ini satu
adalah variabel.
dengan Suatu
kelima thematic wonders experience
digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dianggap reliabel jika memiliki “Pesona Indonesia” sesuai dengan Pedoman
menggunakan skala Likert. Menurut Dawes (2008), skala Likert adalah skala yang
dengan menggunakan skala Likert. Menurut nilai koefisien Cronbach Alpha (α) lebih Brand & Desain Kementerian Pariwisata:
digunakan untuk mengukur sikap, persepsi, evaluasi, atau pendapat individu Gambar 4.1 Logo Pesona Indonesia
Dawes (2008), skala Likert adalah skala yang besar dari 0.7 (Ghozali, 2012). Sebaliknya, a. Natural Wonders Experience yang
terhadap suatu fenomena. Pada penelitian ini, nilai skala Likert yang digunakan Sumber: kemenpar.go.id
digunakan untuk mengukur sikap, persepsi, variabel akan dikatakan tidak reliabel jika menggambarkan hal seperti bahari dan
berskala
evaluasi, atau pendapat 4- dengan makna nilai
individu 1 Sangatsuatu
terhadap Tidak variabel
Setuju, nilai 2 Tidak Setuju,
menghasilkan nilailebih
nilai 3 kecil
kelautan, pegunungan, dan daerah-daerah Selain melalui pilar komunikasi, karakteristik negeri dalam “Pesona
Setuju,Pada
suatu fenomena. dan nilai 4 Sangat Setuju.
penelitian ini, nilai dari 0.7. Selain melalui pilar komunikasi,
hijau. Wonders experience ini Indonesia”
hanya juga dibentuk secara visual melalui sebuah logo. “Pesona Indonesia”
skala LikertUjiyang digunakan berskala 4-
Validitas dapat digunakan saat mengomunikasikan karakteristik negeri dalam “Pesona
dilambangkan dengan seekor burung yang memiliki bulu lima warna. Burung,
dengan makna Uji nilaivaliditas
1 Sangat Tidak Setuju,
dilakukan Teknikvalid
untuk mengukur Analisis Datasuatu kuesioner.
tidaknya kehebatan alam Indonesia. dengan ciri Indonesia” juga hidup
khasnya yang senang dibentuk secara
berkelompok, visual hidup
melambangkan
nilai 2 TidakSemakin
Setuju, nilai
tinggi3 hasil
Setuju, dan nilai maka semakin
validitasnya, Teknik tinggi
analisis data keabsahan
tingkat yang digunakan b. Sensory Wonders Experience damai melalui
yangantarsesama sebuah
di alam sentosa.logo.
Burung“Pesona
merupakan Indonesia”
satwa dengan populasi
4 Sangat Setuju. dalam penelitian ini adalah uji korelasi
penelitian. Dalam penelitian ini, uji validitas digunakan Pearson Product Moment menggambarkan hal seperti makanan, terbesar di dilambangkan
Indonesia dan salah satu dari mereka
dengan menjadi burung
seekor lambang bangsa.
dan regresi linear sederhana. Pengujian Rentangan sayap menggambarkan keterbukaan dan hasrat untuk terbang jauh
minuman, kesehatan, dan hiburan. yang memiliki bulu lima warna. Burung,
untuk mengukur korelasi antara tiap pernyataan yang dibuat dengan total skor.
Uji Validitas korelasi dilakukan dengan analisis bivariate melintasi batas. Lima warna pada bulu burung tersebut masing-masing
Wonders experience ini hanya dapat dengan ciri khasnya yang senang hidup
Kriteria valid atau tidaknya suatu pernyataan menurut Ghozali (2012) sebagai merepresentasikan makna yang berbeda, di mana hijau bermakna kreativitas dan
Uji validitas dilakukan untuk yang bertujuan melihat hubungan variabel digunakan saat mengomunikasikan
berikut: Bila r hitung > r tabel maka dinyatakan valid, dan
sebaliknya bila r hitung < r tabel berkelompok,
keselarasan dengan melambangkan
alam; ungu bermakna hidup
daya imajinasi, damai
keimanan, dan kesatuan
mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. dependen independen.
kegiatan di Indonesia yang bisa dirasakan antarsesama
lahir batin; jingga di semangat
bermakna inovasi, alam pembaruan,
sentosa. danBurung
keterbukaan; biru
Semakin tinggimaka dinyatakan tidak valid maka Uji regresi digunakan untuk mengukur
hasil validitasnya,
oleh panca indera manusia.
semakin tinggiUji tingkat keabsahan penelitian. pengaruh satu variabel prediktor terhadap
Reliabilitas merupakan satwa dengan populasi terbesar
c. Cultural Wonders Experience yang
Dalam penelitian ini, uji validitas
Penelitian digunakan
ini menggunakan variabel
Cronbach terikat
Alpha untuksebagai
mengukurberikut:
reliabilitas di Indonesia dan salah satu dari mereka 15
menggambarkan hal seperti kesenian,
Pearson Product Moment untuk mengukur
konsistensi. Dengan melakukan uji ini, akan dilihat nilai Cronbach Alpha untuk menjadi lambang bangsa. Rentangan sayap
kebudayaan, dan warisan budaya.
korelasi antara tiap pernyataan
kesuluruhanyang butirdibuat
realibilitas pernyataan yang ada dalam satu variabel. Suatu Wonders experience ini hanya dapat menggambarkan keterbukaan dan hasrat
dengan total skor. Kriteria valid atau
variabel dianggap reliabel jika memiliki nilai koefisien Cronbach Alpha () lebih digunakan saat mengomunikasikan untuk terbang jauh melintasi batas. Lima
tidaknya suatu pernyataan menurut Ghozali
besar dari 0.7 (Ghozali, 2012). Sebaliknya, variabel akan dikatakan tidak reliabel kehebatan tradisi dan kegiatan budaya di warna pada bulu burung tersebut masing-
(2012) sebagai berikut: Bila r hitung > r tabel
jika suatu variabel menghasilkanhitung Indonesia. masing merepresentasikan makna yang
maka dinyatakan valid, sebaliknya bila r nilai lebih kecil dari 0.7.
< r tabel makaTeknik Analisis
dinyatakan Data
tidak valid. d. Modern Wonders Experience yang berbeda, di mana hijau bermakna kreativitas
menggambarkan hal seperti kehidupan dan keselarasan dengan alam; ungu bermakna
Uji Reliabilitas
4. Hasil & Pembahasan perkotaan, teknologi, dan transportasi. daya imajinasi, keimanan, dan kesatuan lahir
Penelitian ini menggunakan Cronbach Identitas “Pesona Indonesia” 13 Wonders experience ini hanya dapat batin; jingga bermakna inovasi, semangat
Alpha untuk mengukur reliabilitas Dalam melakukan nation branding digunakan saat mengomunikasikan
pembaruan, dan keterbukaan; biru bermakna
konsistensi. Dengan melakukan uji ini, “Pesona Indonesia” perlu adanya suatu kehebatan, kemodernan, dan kemajuan
kesemestaan, kedamaian, dan keteguhan;
akan dilihat nilai Cronbach Alpha untuk konsep petunjuk yang dapat memisahkan peradaban Indonesia.

10 | PENGARUH NATION BRANDING “PESONA INDONESIA”... (Edithania) KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 13, NO. 1, JANUARI - JUNI 2018 | 11
serta magenta bermakna keseimbangan, akal permasalahan dalam penelitian, yakni Indikator: Permintaan terhadap produk local
sehat, dan sifat praktis. Selain itu, warna apakah ada pengaruh variabel nation 13 Saya menyukai produk lokal
dari tulisan “Indonesia” harus lebih gelap 4 42 240 130 416
branding terhadap minat berkunjung. Indonesia
daripada “Pesona” untuk menunjukkan 14 Saya tertarik untuk membeli
Variabel Nation Branding 4 51 239 122 416
bahwa Indonesia kuat dalam menghadapi produk lokal Indonesia
berbagai persaingan. Tabel 4.2 di bawah ini menunjukkan hasil Indikator: Persepsi publik terhadap keamanan
tabulasi data dari setiap item pernyataan 15 Peraturan pemerintah telah
38 151 179 48 416
Hasil Penelitian variabel X nation branding oleh 416 menjamin keamanan bersama
Penelitian ini dilakukan guna menjawab responden: 16 Tingkat keamanan di suatu
44 183 167 22 416
daerah sudah baik
Tabel 4.2 Tabulasi Data Pernyataan Variabel Nation Branding Indikator: Persepsi publik terhadap keseriusan pemerintah dalam
Frekuensi Skor Jawaban mengatasi masalah
No. Indikator / Pernyataan Total
1 2 3 4 17 Kinerja pemerintah dalam
Indikator: Persepsi publik mengenai wisata dalam negeri
1 Saya lebih memilih wisata yang
mengatasi masalah di 72 185 142 17 416
ada di Indonesia meskipun masyarakat sudah baik
14 104 183 115 416
mampu membiayai wisata ke
18 Saya menilai bahwa pemerintah
luar negeri
2 Saya menganggap wisata dalam serius dalam mengatasi berbagai 47 112 194 63 416
negeri lebih menarik dari wisata 13 119 194 90 416 masalah di masyarakat
luar negeri
Indikator: Atraksi (Natural dan man-made) Indikator: Stabilitas ekonomi
3 Saya tertarik dengan keindahan
4 9 130 273 416
19 Infrastruktur fisik (akses jalan,
alam Indonesia
bandara, kereta api,
4 Saya tertarik dengan bangunan /
16 93 178 129 416 38 153 192 33 416
monumen Indonesia telekomunikasi, dll.) di daerah-
Indikator: Daya tarik kota daerah sudah baik
5 Kota-kota di Indonesia memiliki
keunikan dan daya tariknya 6 15 163 232 416 20 UMKM di daerah-daerah
19 134 218 45 416
masing-masing berkembang pesat
6 Kota-kota di Indonesia sudah
memiliki infrastruktur dan
Indikator: Kualitas hidup yang layak / kesejahteraan
51 174 144 47 416
fasilitas yang mendukung 21 Infrastruktur sosial (rumah sakit,
pariwisata
puskesmas, sekolah, dl.) di 35 172 185 24 416
Indikator: Transportasi
7 Transportasi untuk menjangkau daerah-daerah sudah memadai
54 182 151 29 416
daerah wisata sudah memadai 22 Indonesia merupakan tempat
8 Saya mudah mencari informasi
mengenai transportasi untuk 27 147 188 54 416 yang baik untuk menempuh 46 154 177 39 416
menjangkau daerah wisata pendidikan
Indikator: Akomodasi
9 Akomodasi yang tersedia di
Indikator: Warisan Budaya
31 184 174 27 416
daerah wisata sudah memadai 23 Saya menyukai keragaman
5 9 140 262 416
10 Saya mudah mencari informasi budaya yang ada di Indonesia
mengenai akomodasi di daerah 22 126 214 54 416
wisata Indikator: Karya seni dan olahraga
Indikator: Persepsi publik mengenai produk local 24 Saya bangga dengan karya seni
11 Produk lokal dari Indonesia
(contoh: cinderamata, produk 9 69 220 118 416
(film, musik, lukisan, dll.) 8 28 185 195 416
fashion) menarik perhatian produksi Indonesia
12 Produk lokal dari Indonesia
7 40 209 160 416 25 Tim olahraga Indonesia memiliki
kreatif 16 103 211 86 416
prestasi yang gemilang

16

12 | PENGARUH NATION BRANDING “PESONA INDONESIA”... (Edithania) KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 13, NO. 1, JANUARI - JUNI 2018 | 13
17
Indonesia lebih beragam 14 106 179 117 416
dibandingkan luar negeri
Indikator: Menilai
11 Menurut saya daerah-daerah di
6 14 182 214 416
Indonesia layak dikunjungi
12 Menurut saya biaya yang
Indikator: Kepribadian penduduk local nantinya dikeluarkan akan
6 36 217 157 416
26 Penduduk lokal memiliki sifat sebanding dengan pengalaman
4 36 220 156 416 Uji Normalitas
berkunjung Berdasarkan gambar 4.2 di atas, dapat
yang ramahKepribadian penduduk local
Indikator:
26
27 Penduduk lokal
lokal memiliki
memiliki sifat
tata Hasil uji normalitas penelitian ini disimpulkan bahwa data yang dianalisis
46 36
57 220
229 156
124 416
416 Uji Normalitas
yang ramah
Hasil ujidapat dilihat pada gambardilihat4.2
padaberikut
gambar 4.2ini:
krama yang baik normalitas penelitian ini dapat berikut ini: berdistribusi normal karena titik-titik yang
27 Penduduk lokal
Indikator: memiliki penduduk
Kompetensi tata
6 57 229 124 416
28 krama yang baik
Penduduk lokal memiliki ada sebagian besar telah mengikuti garis
Indikator: Kompetensi
keterampilan penduduk
yang mumpuni diagonal. Hal ini mengindikasikan bahwa
28 Penduduk lokal memiliki 10 95 221 90 416
dalam mendukung pariwisata di model regresi telah memenuhi asumsi uji
keterampilan yang mumpuni
daerahnya 10 95 221 90 416
dalam mendukung pariwisata di normalitas.
Berdasarkan gambar 4.2 di atas, dapat disimpulkan bahwa data yang
29 Penduduk lokal memiliki
daerahnya
pengetahuan yang baik akan 7 77 242 90 416 dianalisis berdistribusi normal karena titik-titik yang ada sebagian besar telah
29 Penduduk lokal memiliki
objek wisata di daerahnya Uji Korelasi
pengetahuan yang baik akan 7 77 242 90 416 mengikuti garis diagonal. Hal ini mengindikasikan bahwa model regresi telah
objek wisata di daerahnya Metode yang digunakan adalah korelasi
Variabel Minat Berkunjung memenuhi asumsi uji normalitas.
Pearson’s Product Moment pada software
Variabel
Variabel Minat
Tabel 4.3 Berkunjung
Berkunjung
di bawah variabeldata
ini menunjukkan tabulasi Y dari
minat item pernyataan
berkunjung
setiap oleh 416 Uji Korelasi SPSS versi 20. Hasil uji korelasi dapat
Tabel 4.3 di
Tabel
variabel Y4.3bawah
di bawah
minat iniinimenunjukkan
berkunjung menunjukkan responden:
tabulasi
oleh 416 responden: data dari setiap item pernyataan
dilihatPearson’s
Metode yang digunakan adalah korelasi pada Tabel Product
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Metode P-Plot
Moment pada
4.4 berikut:
tabulasivariabel
data dari setiap
Y minat item pernyataan
berkunjung oleh 416 responden:
software SPSS versi 20. Hasil uji korelasi dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:
Sumber: Hasil olahan peneliti menggunakan SPSS versi 20

Tabel 4.3 Tabulasi Data Pernyataan Variabel Minat Berkunjung


Tabel 4.3 Tabulasi Data Pernyataan Variabel Minat Berkunjung
Frekuensi Skor Jawaban 19
No. Indikator / Pernyataan Frekuensi
Total Tabel 4.4 Hasil Uji Korelasi Pearson’s Product Moment
No. Indikator / Pernyataan 1 2Skor Jawaban
3 4 Total
Indikator: Kebutuhan 1 2 3 4 Correlations
1 Indikator: Kebutuhan
Saya butuh melakukan NATIONBRAND MINATKUNJUN
1 Saya butuh wisata
kunjungan melakukan
untuk 1 10 110 295 416
kunjungan wisata untuk 1 10 110 295 416 ING GAN
menyegarkan pikiran
menyegarkan pikiran Pearson Correlation 1 .484**
2 Saya menganggap bahwa
2 Saya menganggap bahwa
melakukan kunjungan wisata 2 7 103 304 416 NATIONBRANDING Sig. (2-tailed) .000
melakukan kunjungan wisata 2 7 103 304 416
dapat mengurangi stress
dapat mengurangi stress N 416 416
Indikator: Peningkatan kepuasan
Indikator: Peningkatan kepuasan
33 Saya Pearson Correlation .484** 1
Saya ingin melakukan kunjungan
ingin melakukan kunjungan
wisata
wisata ke daerah-daerah di
ke daerah-daerah di 66 12
12 155 243
155 243 416
416 MINATKUNJUNGAN Sig. (2-tailed) .000
Indonesia
Indonesia
N 416 416
44 Saya
Saya penasaran dengan objek-
penasaran dengan objek-
objek **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
objek wisata yang ada
wisata yang ada di
di 77 20
20 145 244
145 244 416
416
Indonesia Sumber: Data primer hasil olahan peneliti menggunakan SPSS versi 20
Trip Features
Indikator: Trip Features
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa nilai hitung korelasi nation
55 Saya mencari tahu
tahu estimasi
estimasibiaya
biaya
yang diperlukan
diperlukan untuk
untuk 33 15
15 150
150 248
248 416
416 branding terhadap minat berkunjung sebesar 0,484 maka dapat disimpulkan
berkunjung ke
berkunjung ke daerah
daerah tertentu
tertentu Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, antara variabel nation branding dengan
bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara variabel nation branding
minat berkunjung.
66 Saya mudah mencari
Saya mudah mencari tahu tahu diketahui bahwa nilai hitung korelasi nation
estimasi waktu
estimasi waktu tempuh
tempuh yang
yang 33 20 168 dengan
brandingminat berkunjung.
terhadap minat berkunjung sebesar
20 168 225
225 416
416 Analisis Regresi Linear Sederhana
diperlukan untuk berkunjungke
diperlukan untuk berkunjung ke 0,484 maka
Analisis dapat
Regresi disimpulkan
Linear Sederhana bahwa
daerah tertentu Hasil dari analisis regresi dapat dilihat
daerah tertentu terdapat hubungan positif yang signifikan pada tabel 4.5 berikut:
18
18 Hasil dari analisis regresi dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut
Tabel 4.5 Analisis Regresi Linear Sederhana
14 | PENGARUH NATION BRANDING “PESONA INDONESIA”... (Edithania) KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 13, NO. 1, JANUARI - JUNI 2018 | 15
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara variabel nation branding
dengan minat berkunjung.
Analisis Regresi Linear Sederhana
Hasil dari analisis regresi dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut
Tabel 4.5 Analisis Regresi Linear Sederhana Tabel 4.7 menunjukkan estimasi Pembahasan
bentuk persamaannya seperti berikut: Berdasarkan hasil uji korelasi dan
Model Summary
regresi yang tertera pada tabel 4.4 dan 4.5,
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Y = 23.396 + 0.206X dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh
Square Estimate
signifikan positif variabel nation branding
1 .484a .234 .233 4.671 Penafsiran dari persamaan tersebut terhadap minat berkunjung. Penelitian ini
a. Predictors: (Constant), NATIONBRANDING adalah variabel nation branding memberikan juga hendak menjabarkan besarnya pengaruh
Sumber: Data primer hasil olahan peneliti menggunakan SPSS versi 20 pengaruh positif sebesar 0.206 terhadap
dari masing-masing dimensi dalam variabel
variabel minat berkunjung. Apabila terjadi
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh di nation branding yang dapat dilihat pada
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, dapat 23.4% variasi minat berkunjung dapat peningkatan 1 satuan dari
besarnya pengaruh variabel nation dimensi dalam variabel nation branding
pada masing-masing
antara dua variabel yang diuji, yakni variabel nation branding dan variabel minat tabel-tabel berikut ini:
dilihat bahwa terdapat pengaruh di antara dijelaskan oleh variasi dari variabel nation besarnya
branding (X),pengaruh darikoefisien
maka nilai regresi dimensi dalam variabel nation branding
masing-masing
yang dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:
berkunjung,
dua dengan
variabel yang diuji, yakni R square
nilaivariabel nationsebesar 0.234
branding. atau 23.4%
Sementara sisanya variasi minat
sebesar 76.6% naikyang
sebesar 0.206
dapat satuan
dilihat padadari sebelumnya.
tabel-tabel berikut ini:
branding
berkunjung dansebesar
sisanya variabel
dapat 76.6%minat
dijelaskan berkunjung,
dapat dijelaskan
oleh dapat
oleh
variasi dari dijelaskan
faktor
variabellain olehbranding.
yang
nation faktor lain yang tidak
tidak terangkum
terangkum
Sementara
sisanya sebesar 76.6% dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
dengan nilai R square sebesar 0.234 atau terangkum dalam penelitian ini. Tabel 4.8 Pengaruh Dimensi Tourism
dalam penelitian
dalam penelitian ini.
ini. Tabel 4.8 Pengaruh Dimensi Tourism
20
Tabel 4.6 Uji ANOVA
terhadap Minat Berkunjung
Tabel 4.6 Uji ANOVA terhadap Minat Berkunjung
Model Summary
Model
Model Sum of
Sum of Squares
Squares Df
Df Mean Square
Mean Square F
F Sig.
Sig. Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Regression
Regression 2767.070
2767.070 11 2767.070
2767.070 126.822
126.822 .000bb
.000 Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
Residual 9032.843 414 21.818 Square Estimate
11 Residual 9032.843 414 21.818
1 .496a .246 .244 4.63720
Total 11799.913 415 1 .496a .246 .244 4.63720
Total 11799.913 415 a. Predictors: (Constant), TOURISM
a. Predictors: (Constant), TOURISM
a. Dependent
a. Dependent Variable:
Variable: MINATKUNJUNGAN
MINATKUNJUNGAN Sumber: Data primer hasil olahan peneliti menggunakan SPSS versi 20
Sumber: Data primer hasil olahan peneliti menggunakan SPSS versi 20
b. Predictors:
b. Predictors: (Constant),
(Constant), NATIONBRANDING
NATIONBRANDING
Sumber: Data
Sumber: Data primer
primer hasil
hasil olahan
olahan peneliti
peneliti menggunakan
menggunakan SPSS
SPSS versi
versi 20
20
Tabel4.84.8di di atas menunjukkan
bahwabahwa 24,6% variabel minat berkunjung
Tabel
Tabel 4.8 atas menunjukkan
di atas menunjukkan diterangkan
bahwa 24,6% variabel minat tourism
oleh dimensi dalam
berkunjung
24,6% variabel minat berkunjung dapat variabel nation branding.
Tabel 4.6
Tabel 4.6 di atas menunjukkan
menunjukkan nilai signifikansi
signifikansi dari analisis
analisis regresi
regresi linear
dapat
dapatditerangkan
diterangkanoleh dimensitourism
olehdimensi tourism dalam variabel nation
dalam variabel branding.
nation branding.
Tabel 4.6 didi atas
atas menunjukkan nilai
nilai demikian dari variabel nation linear
branding
sederhana
signifikansi
sederhanadarisebesar 0.000
analisis
sebesar < 0.05.
0.000regresi Dengan
< 0.05.linear demikian
Denganberpengaruh variabel
terhadap
demikian variabel nation branding
variabel
nation brandingminat
sederhana sebesar
berpengaruh
berpengaruh 0.000 variabel
terhadap
terhadap < 0.05. minat
variabel Dengan
minat berkunjung.
berkunjung.
berkunjung.
Tabel
Tabel4.9
4.9 Pengaruh Dimensi Export
Pengaruh Dimensi Brands
Export Brands
terhadap
terhadapMinat
Minat Berkunjung
Berkunjung
Tabel 4.7
4.7 Tabel
Tabel Koefisien
Koefisien Regresi
Regresi Model
Model Summary
Summary
Tabel
Coefficientsaa Model
Model RR RRSquare
Square Adjusted
Adjusted R
R Std. Error
Std. Error of
of the
the
Coefficients
Model Unstandardized Coefficients
Coefficients Standardized T Sig. Square
Square Estimate
Estimate
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients 11 .426 a
.426a .182
.182 .180
.180 4.82928
4.82928
Coefficients
B
B Std. Error
Std. Error Beta
Beta a.a.Predictors:
Predictors:(Constant),
(Constant),EXPORT
EXPORT
(Constant) 23.396 1.548 15.112 .000 Sumber:
Sumber:Data
Dataprimer
primerhasil
hasilolahan
olahanpeneliti
peneliti menggunakan SPSS versi
menggunakan SPSS versi 20
20
(Constant) 23.396 1.548 15.112 .000
11
NATIONBRANDING
NATIONBRANDING .206
.206 .018
.018 .484
.484 11.262
11.262 .000
.000
a. Dependent
a. Dependent Variable:
Variable: MINATKUNJUNGAN
MINATKUNJUNGAN Tabel
Tabel 4.94.9
Tabel di di
4.9 diatas
atasatasmenunjukkan
menunjukkan
menunjukkan bahwa
bahwabahwa 18,2%
18,2% variasi
dijelaskan minat
dari minat
oleh dimensi berkunjung
exportberkunjung
brands dalam
Sumber: Data
Sumber: Data primer
primer hasil
hasil olahan
olahan peneliti
peneliti menggunakan
menggunakan SPSS
SPSS versi
versi 20
20 18,2% variasi
dapat
dapat dari oleh
dijelaskan
dijelaskan minat berkunjung
olehdimensi
dimensi dapat
export
export dalamnation
variabel
brands
brands dalam branding.
variabel nation
nation branding.
branding.

Tabel 4.7
Tabel 4.7 menunjukkan
menunjukkan estimasi
estimasi bentuk
bentuk persamaannya
persamaannya seperti
seperti berikut
berikut
Tabel4.10
Tabel 4.10 Pengaruh Dimensi Governance
Pengaruh Dimensi
16 | PENGARUH NATION BRANDING “PESONA INDONESIA”... (Edithania) KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 13, NO. 1, JANUARI - JUNI 2018 | 17
Y=
Y = 23.396
23.396 +
+ 0.206X
0.206X terhadapMinat
Minat Berkunjung
Berkunjung
terhadap
Penafsiran dari
Penafsiran dari persamaan
persamaan tersebut
tersebut adalah
adalah variabel nation branding
variabel nation branding Model Summary
Model Summary
1 .513a .264 .262 4.58155

Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa 18,2% variasi dari minat berkunjung a. Predictors: (Constant), CULTUREHERITAGE
Sumber: Data primer hasil olahan peneliti menggunakan SPSS versi 20
dapat dijelaskan oleh dimensi export brands dalam variabel nation branding.

Tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa 26,4% variasi minat berkunjung dapat
Tabel 4.10 Pengaruh Dimensi Governance Tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa diterangkan oleh dimensi people dalam
diterangkan oleh dimensi culture and heritage dalam variabel nation branding.
18,6% variasi minat berkunjung dapat variabel nation branding.
terhadap Minat Berkunjung
Model Summary
Tabel 4.13 Pengaruh Dimensi People
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
terhadap Minat Berkunjung
Square Estimate
Model Summary
1 .176a .031 .029 5.25508
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
a. Predictors: (Constant), GOVERNANCE
Square Estimate
Sumber: Data primer hasil olahan peneliti menggunakan SPSS versi 20
1 .431a .186 .184 4.81754
a. Predictors: (Constant), PEOPLE
Tabel
Tabel4.10 di atas
4.10 menunjukkan
di atas bahwa bahwa
menunjukkan dijelaskan
3,1%oleh dimensi
variabel governance
minat dalam
berkunjung Sumber: Data primer hasil olahan peneliti menggunakan SPSS versi 20
3,1% variabel minat berkunjung dapat variabel nation branding.
dapat dijelaskan oleh dimensi governance dalam variabel nation branding.
Berdasarkan
Tabel 4.13 dipenjabaran masing-
atas menunjukkan bahwakunjungan wisata
18,6% variasi dalam
minat negeri. Hasil
berkunjung dapat dari
22
masing dimensi oleh
diterangkan variabel nation
dimensi branding
people uji statistik
dalam variabel menunjukkan bahwa nation
nation branding.
Tabel 4.11 Pengaruh Dimensi Investment and Immigrations
Tabel 4.11 Pengaruh Dimensi Investment and Immigrations di atas, diperoleh hasil pengaruh terhadap branding signifikan berpengaruh positif
terhadap Minat Berkunjung
terhadap Minat Berkunjung minat kunjungan yang paling tinggi berasal terhadap minat kunjungan. 23
Model Summary
Model Summary dari dimensi culture and heritage, yakni
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Adjusted sebesar 26.4%. Dimensi kedua tertinggi
Square R Std.Estimate
Error of the
Square Estimate yakni dimensi tourism dengan perolehan 5. Simpulan dan Saran
1 .162a .026 .024 5.26787
1 .162a .026 .024 5.26787 sebesar 24.6%, disusul dengan dimensi Simpulan
a. Predictors: (Constant), INVESTMENTIMMG
a. Predictors: (Constant), INVESTMENTIMMG people dengan perolehan sebesar 18.6%, Berdasarkan uji pengaruh yang
Sumber: Data primer hasil olahan peneliti menggunakan SPSS versi 20
Sumber: Data primer hasil olahan peneliti menggunakan SPSS versi 20 serta dimensi export brands sebesar 18.2%. dilakukan dengan uji regresi linear
Dimensi governance sebesar 3.1% dan yang sederhana dan uji F, nation branding terbukti
Tabel
Tabel 4.114.11 menunjukkan
menunjukkan 2,6%2,6% variasi
variasi minatinvestment
dimensi berkunjung
anddapat dijelaskan
immigrations dalam paling rendah adalah dimensi investment signifikan berpengaruh positif terhadap
Tabel 4.11 menunjukkan 2,6% variasi minat berkunjung dapat dijelaskan
minatoleh
berkunjung dapat dijelaskan
dimensi investment oleh variabel
and immigrations nation branding.
dalam variabel nation branding. and immigrations sebesar 2.6%. minat berkunjung wisatawan nusantara. Uji
oleh dimensi investment and immigrations dalam variabel nation branding. Dari seluruh penjelasan di atas, dapat pengaruh dengan menggunakan uji regresi
dikatakan bahwa konsep nation branding linear sederhana menunjukkan bahwa
Tabel 4.12 Pengaruh Dimensi Culture and Heritage
Tabel 4.12 Pengaruh Dimensi Culture and Heritage yang digunakan dalam penelitian ini pengaruh nation branding terhadap minat
terhadap Minat Berkunjung terbukti. Adapun konsep nation branding berkunjung sebesar 23.4%. Pengukuran
terhadap Minat Berkunjung
Model Summary menurut Simon Anholt (2003) adalah pengaruh dari setiap dimensi yang ada di
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the pembentukan citra positif suatu negara dan dalam variabel nation branding terhadap
Model R R Square Adjusted
Square R Std.Estimate
Error of the
digunakan untuk meningkatkan dan/atau variabel minat berkunjung menunjukkan
Square Estimate
1 .513a .264 .262 4.58155 mempertahankan daya saing negara tersebut hasil bahwa pengaruh dimensi tourism
1 .513a .264 .262 4.58155
a. Predictors: (Constant), CULTUREHERITAGE dalam menarik minat publik. Apabila sebesar 24.6%, dimensi export brands
a. Predictors: (Constant), CULTUREHERITAGE
Sumber: Data primer hasil olahan peneliti menggunakan SPSS versi 20 dikaitkan dengan penelitian ini, penerapan sebesar 18.2%, dimensi governance sebesar
Sumber: Data primer hasil olahan peneliti menggunakan SPSS versi 20
nation branding “Pesona Indonesia” oleh 3.1%, dimensi investment and immigrations
Tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa 26,4% variasi minat berkunjung dapat Kementerian Pariwisata Republik Indonesia sebesar 2.6%, dimensi culture and heritage
TabelTabel 4.12didi atas
4.12 atasmenunjukkan
menunjukkanbahwadapat
26,4% variasi minat
diterangkan olehberkunjung dapat and
dimensi culture sudah mampu mendorong timbulnya minat sebesar 26.4%, dan dimensi people sebesar
diterangkan oleh dimensi culture and heritage dalam variabel nation branding.
bahwa 26,4% variasi
diterangkan minatculture
oleh dimensi berkunjung heritage
and heritage dalamdalam variabel
variabel nation
nation branding.
branding. masyarakat Indonesia untuk melakukan 18.6%.

Tabel 4.13 Pengaruh Dimensi People


Tabel 4.13 Pengaruh Dimensi People
terhadap
18 | PENGARUH NATION BRANDING Minat
“PESONA Berkunjung
INDONESIA”... (Edithania) KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 13, NO. 1, JANUARI - JUNI 2018 | 19
terhadap Minat Berkunjung
Model Summary
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Saran Akademis dilakukan. Pemerintah harus bersinergi menyediakan wadah maupun bantuan yang Dawes, J. (2008). Do data characteristics
Penelitian dengan topik ini masih jarang dengan pelaku UMKM produk lokal guna layak. change according to the number of
ditemukan dalam ranah ilmu komunikasi, mewujudkan hal ini. Sumber Daya Manusia (SDM) yang scale points used? An experiment
maka untuk penelitian selanjutnya dapat using 5-point, 7-point, and 10-point
Pemerintah perlu bekerja sama dengan mendukung potensi pariwisata harus
scales. International Journal of
mempertimbangkan topik ini sebagai bahan masyarakat di daerah-daerah destinasi dibekali dengan pengetahuan yang memadai
Market Research, 50. Diakses dari:
penelitian. Selain itu, mengingat masih wisata dalam upaya peningkatan keamanan mengenai daerah wisata yang ditempatinya. https://pdfs.semanticscholar.org/b75b/
adanya kekurangan dari sisi informasi dan dan ketertiban (governance) di daerah Selain itu, keramahan SDM juga memegang 5ccdb2db7ddd8c62e74633b6ef34345
data, penelitian selanjutnya mungkin dapat tersebut agar tercipta lingkungan yang lebih peranan penting agar wisatawan merasa cef5a.pdf
dilakukan dengan gabungan pendekatan aman, tertib, bersih, dan nyaman. Hal ini nyaman dan diterima di daerah yang Dinnie, K. (2008). Nation branding:
kuantitatif dan kualitatif atau mix methods perlu dilakukan setelah didapati hasil bahwa dikunjunginya. Concepts, issues, practice. Great
guna memperoleh hasil yang lebih lebih banyak responden yang memilih Tidak Britain: Elsevier.
mendalam. Saran lain yang dapat diberikan Setuju saat menjawab pernyataan mengenai Durianto, D., & Liana, C. (2004). Analisis
terkait penelitian ini adalah melakukan tingkat keamanan suatu daerah dan kinerja Daftar Pustaka efektivitas iklan televisi softener soft
variasi pada faktor-faktor tertentu, misalnya pemerintah dalam mengatasi masalah- Adv. CNN Indonesia. (2017, October & fresh di Jakarta & sekitarnya dengan
dengan menambah variabel intervening masalah seperti kriminalitas, kebersihan, 18). Sektor pariwisata tunjukkan menggunakan consumer decision
berupa nation image atau mengubah variabel dan lain sebagainya. Selain itu, untuk angka pertumbuhan yang baik. CNN model. Jurnal Ekonomi Perusahaan,
Indonesia. Diakses dari: https:// 11. Diakses dari: https://www.scribd.
dependen menjadi nation image, keputusan memperbaiki citra keamanan suatu daerah
w w w. c n n i n d o n e s i a . c o m / g a y a - com/document/98724341/Softener
berkunjung, atau bahkan minat kunjungan menjadi lebih baik, seluruh pemangku hidup/20171018122809-307-249199/
ulang. wisata dan pemerintah daerah setempat sektor-pariwisata-tunjukkan-angka- Eriksson, T. (2012). The english nation-
pertumbuhan-yang-baik brand and international recruitment
menegakkan peraturan dan tata tertib yang
from finland. Arcada University of
Saran Praktis berlaku disertai dengan tindakan nyata Anholt, S. (2003). Brand new justice: The
upside of global branding. Great Applied Sciences, Finlandia.
Berikut saran yang dapat diberikan secara konsisten.
Britain: Butterworth-Heinemann. Farhan, A. (2016, July 1). Pesona indonesia,
pada Kementerian Pariwisata Republik Pembenahan infrastruktur di
Anholt, S. (2007). Competitive identity: The bikin wisatawan traveling di negeri
Indonesia selaku pihak yang mengelola daerah-daerah wisata untuk memberikan
new brand management for nations, sendiri. Detik.com. Diakses dari:
nation branding “Pesona Indonesia”, setelah kenyamanan dan kemudahan bagi wisatawan cities, and regions. New York, NY: https://travel.detik.com/travel-
melihat hasil penelitian, adalah sebagai saat melakukan kunjungan. Alangkah lebih Palgrave Macmillan. news/d-3246422/pesona-indonesia-
berikut: baik apabila pembenahan infrastruktur Anggarini, A.P. (2017). Pengaruh nation bikin-wisatawan-traveling-di-negeri-
Aspek pariwisata yang ditonjolkan tersebut memiliki dampak terhadap biaya branding “Pesona Indonesia” sendiri
dalam nation branding sudah mampu atau tarif perjalanan yang lebih murah terhadap preferensi wisata masyarakat Ferdinand, A. (2006). Pengembangan minat
menarik minat wisatawan nusantara, terlebih sehingga wisatawan nusantara memilih kota bandung. Universitas Katolik beli merek ekstensi. Semarang: Badan
Parahyangan, Bandung.
dengan atraksi berupa keindahan alam untuk menjelajah di negeri sendiri daripada Penerbit Universitas Diponegoro.
Belch, G.E., & Belch, M.A. (2008).
Indonesia yang kaya dan beragam. Promosi berwisata ke luar negeri, khususnya negara- Ghozali, I. (2012). Aplikasi analisis
Advertising and promotion: An
pariwisata Indonesia harus tetap digalakkan negara tetangga. integrated marketing communications multivariate dengan program IBM
agar semakin banyak wisatawan nusantara Budaya Indonesia yang kaya perlu perspective (8th ed.). New York, NY: SPSS 20 edisi 6. Semarang: Badan
yang menyadari akan kekayaan potensi dijaga kelestariannya. Misalnya dengan McGraw Hill. Penerbit Universitas Diponegoro.
pariwisata negeri dan timbul minat untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang Bungin, B. (2013). Metodologi penelitian Govers, R., & Go, F. (2009). Place
mengunjungi destinasi wisata tertentu. mengangkat tema kebudayaan Indonesia sosial & ekonomi. Jakarta: Kencana. branding: Glocal, virtual and physical
Promosi sekaligus branding produk- (festival kuliner, pameran budaya, pagelaran Clifton, R., & Simmons, J. (2003). Brands identities, constructed, imagined, and
and branding (the economist). London: experienced. Great Britain: Palgrave
produk lokal bahwa kualitasnya tidak kalah seni, kegiatan olahraga, dan sebagainya) atau
Profile Books Ltd. Macmillan.
dengan produk impor perlu semakin gencar mendukung pelaku seni dan budaya dengan

20 | PENGARUH NATION BRANDING “PESONA INDONESIA”... (Edithania) KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 13, NO. 1, JANUARI - JUNI 2018 | 21
Gras, M.K. (2008). Determining the Noviyanti, S. (2014, December 24). Setiawati, Mega. & Rudolf Lumbantobing. Utami, S., & Gaffar, V. (2014). Pengaruh
relationship between destination Peluncuran “Wonderful Indonesia” (2017). Pengaruh Promosi Dan strategi nation branding “Wonderful
brand image and its components with dan “Pesona Indonesia”. Kompas.com. Kemasan Terhadap Keputusan Indonesia” terhadap proses keputusan
intention to visit. University of North Diakses dari: https://travel.kompas. Pembelian Produk Chitato Yang berkunjung wisatawan australia ke
Carolina, Wilmington, USA. com/read/2014/12/24/164500827/ Dimediasi Oleh Brand Awareness. indonesia. Tourism and Hospitality
Peluncuran.Wonderful.Indonesia.dan. Jurnal Manajemen Bisnis Kompetensi. Essentials (THE) Journal, 4.
Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Volume 12, No.1. Diakses dari: http://ejournal.upi.
Pesona.Indonesia
(2017). Pedoman brand & design. edu/index.php/thejournal/article/
Priyatmoko, R. (2016). Tingkat kesadaran Shen, S. (2009). Visitors’ intention to
Jakarta: First Printing Kementerian download/1978/1361
pramuwisata terhadap branding visit world cultural heritage sites:
Pariwisata.
“Wonderful Indonesia” dan “Pesona Empirical evidence from the cases of Viliaus, Caroline. & Rudolf L Tobing.
Kotler, P., Bowen, J.T., & Makens, J.C. Indonesia”: Strategi pemasaran cologne and suzhou. Universität zu (2017). Pengaruh Komunikasi
(2006). Marketing for hospitality and Köln, Jerman. Pemasaran Terpadu Terhadap
destinasi pariwisata. Jurnal Destinasi
tourism (4th ed.). New Jersey, NJ: Shimp, T.A., & Andrews, J.C. (2013). Minat Beli Konsumen Pond’s Yang
Kepariwisataan Indonesia, 1. Diakses
Pearson Education. Advertising, promotions, and other Dimediasi Oleh Brand Equity (Studi
dari: http://www.kemenpar.go.id/
aspects of integrated marketing Kasus: Konsumen Produk Pond’s di
Kotler, P., & Armstrong, G. (2008). Prinsip- userfiles/05_JDP_05_BRAND%20 Central Park Mall, Jakarta). Jurnal
prinsip pemasaran edisi 12. Jakarta: AWARENESS%20_%20Moko(1).pdf communications (13th ed.). Boston:
CENGAGE Learning. Manajemen Bisnis Kompetensi.
Penerbit Erlangga. Prasetia, A.R. (2015). Nation branding: Volume 12, No.2.
Komunikasi kenegaraan atau Smith, O. (2017, June 27). The surprising
Kriyantono, R. (2010). Teknik praktis riset Yananda, M., & Salamah, U. (2014).
komunikasi pemasaran? (dokumen places where tourism is growing
komunikasi. Jakarta: Prenada Media fastest. The Telegraph. Diakses dari: Branding tempat: Membangun kota,
Group. PDF). Diakses dari: http://www. kabupaten, dan provinsi berbasis
https://www.telegraph.co.uk/travel/
academia.edu/19420834/NATION_ identitas. Jakarta: Makna Informasi.
Labiba, U.A.M., Mawardi, M.K., & lists/the-surprising-places-where-
BRANDING_KOMUNIKASI_
Pangestuti, E. (2017). Pengaruh minat tourism-is-growing-fastest/
K E N E G A R A A N _ ATA U _
berkunjung ke korea berdasarkan KOMUNIKASI_PEMASARAN
persepsi terpaan iklan video imagine
your korea dalam akun youtube. Putri, A.W. (2017, October 19). Menjadikan
pariwisata sebagai core business
Jurnal Administrasi Bisnis, 45.
indonesia. Swa Wonderful Indonesia
Diakses dari: http://administrasibisnis.
Co-branding Forum. Diakses
studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/
dari: https://swa.co.id/wicf/news/
article/download/1770/2143
menjadikan-pariwisata-sebagai-core-
Middleton, V.T.C, Fyall, A., Morgan, M., business-indonesia
& Ranchhod, A. (2009). Marketing
Rahmadhoni, E.K. (2015). 5 alasan kenapa
in travel and tourism (4th ed.). Great orang lebih memilih liburan ke luar
Britain: Elsevier. negeri dibandingkan liburan di dalam
Muthmainah, D.A. (2016, October 8). negeri. Hipwee. Diakses dari: https://
Wisata luar negeri lebih banyak www.hipwee.com/list/5-alasan-
diincar di garuda travel fair. CNN kenapa-orang-lebih-memilih-liburan-
Indonesia. Diakses dari: https:// ke-luar-negeri-dibandingkan-liburan-
w w w. c n n i n d o n e s i a . c o m / g a y a - di-dalam-negeri/
hidup/20161008164907-269-164192/ Rainisto, S.K. (2003). Success factors of
wisata-luar-negeri-lebih-banyak- place marketing: A study of place
diincar-di-garuda-travel-fair marketing practice in northern europe
Neumeier, M. (2003). The brand gap. New and united states. Helsinki University
York, NY: New Riders Publishing. of Technology, Finlandia.

22 | PENGARUH NATION BRANDING “PESONA INDONESIA”... (Edithania) KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 13, NO. 1, JANUARI - JUNI 2018 | 23
24 | PENGARUH NATION BRANDING “PESONA INDONESIA”... (Edithania)

Anda mungkin juga menyukai