Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengertian Anak Kesulitan Belajar

Pendidikan adalah proses yang dijalani oleh manusia secara umumnya untuk
mengembang kualitas diri, keterampilan, kreativitas dan lain sebagainya. Namun tidak
banyak pula dari peserta didik yang Kesulitan dalam Belajar.

Banyak sekali peristilah dalam ABB(Anak Berkesulitan Belajar ). Bahkan dari para
ahli sangat beragam peristilahan dari ABB ini. Ahli medis menyebutkan ABB( Anak
Berkesulitan Belajar ) sebagai brain injured dan minimal brain dysfunction. Ahli
psikolinguinstik menyebutkan ABB( Anak Berkesulitan Belajar ) sebagai language disorder.
Ahli pendidikan memberika istilah kepda ABB dengan educationallly handicap. Istilah pada
umumnya adalah Learning Disabilitas yang memiliki arti kesulitan belajar (Donald
1967:1). Kelompok anak berkesulitan belajar khusus juga memiliki istilah yaitu specitif
Learning Disabilitas ( Painting 1983: kirk,1989). Seperti yang kita ketahui dalam KKBI
Anak Kesulitan Belajar terdiri dari dua kata yaitu kesulitan berarti susah dalam melakukan
sesuatu, Dan Belajar ada kemampuan untuk memperoleh ilmu. Jadi Anak Kesulitan Belajar
adalah Anak susah ketika melakukan sesuatu dalam memperoleh ilmu. Anak Kesulitan
Belajar ini akan tampak dengan jelas dan akademik dari anak tersebut akan turun. Anak
Kesulitan Belajar adalah peserta didik yang belum mampu mengikut seluruh pembelajaran
dan perlu inovasi dari proses belajar tersebut. Eduactionally Learning (ABB) adalah anak –
anak yang susah dalam mengikuti suatu proses belajar di dunia Pendidikan sehingga perlu
bentuk khusus dalam belajar sesuai kemampuannya( Hallahan dan Kauffma, 1991).
Pendidikan khusus bukan hanya untuk ABB saja tetapi untuk semua anak yang
membutuhkan pelayanan khusus.

The National Joint Committe for Learning Disabilitas (NJCLD ) menyampaikan


bahwa kesulitan belajar adalah kelompok yang bermasalah secara nyata baik itu melalui apa
yang dia dengar, melalui percakapan, melalui membaca dan menulis serta berpikir atau
dilihat dari kemampuan berhitung. The National Joint Committe for Learning menyebutkan
bahwa ABB adalah anak yang mengalami gangguan disfungsi otak dan di sertai juga dengan
hambatan – hambatan lainnya. Meskipun Kesulitan Belajar dapat terjadi bersamaan dengan
kondisi cacat lainnya (misalnya gangguan sensorik, keterbelakangan mental, gangguan
sosial dan emosional) atau pengaruh lingkungan (misalnya perbedaan budaya, pengajaran
yang tidak memadai/tidak tepat. Faktor psikogenik), namun hal ini bukanlah penyebab
utama kesulitan belajar. Karena Gangguan tersebut mencakup kondisi seperti cacat persepsi,
cedera otak, disfungsi otak minimal, disleksia, dan afasia perkembangan. Istilah tersebut
tidak mencakup anak-anak yang mempunyai permasalahan belajar yang terutama
diakibatkan oleh cacat penglihatan, pendengaran, atau motorik, keterbelakangan mental,
gangguan emosi, lingkungan, budaya dan ekonomi.

( Drigas & Mitsea 2020) mengemukakan Anak Berkesulitan Belajar Khusus,


cenderung memiliki prestasi akademis yang rendah karena gangguan kognitif dan kurangnya
memori kerja, serta menjalankan fungsi seperti pemrosesan - pengorganisasian dan
mengingat informasi serta Pengembangan keterampilan Metakognitif seperti Kesadaran diri,
Pemantauan diri, dan Pengaturan Diri, membantu siswa mengenali kelemahan mereka dan
memperkenalkan strategi dan taktik akan membantu mereka untuk mengkompensasi defisit
kognitif mereka, dengan menjadi lebih fleksibel dan beradaptasi terhadap perubahan apa pun
yang akan datang agar lebih baik.

Anak Berkesulitan Belajar tertentu meskipun memiliki kecerdasan normal tetapi


dengan keadaan kognitif dasar terutama karena ketidakfungsian memori kerja yang
menjadikan mereka mengalami masalah tersebut. Anak Berkesulitan Belajar bisa terjadi
pada usia berapa pun, mulai dari anak di sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Oleh karena
itu kita harus memahami betul bagaimana Anak Berkesulitan Belajar tersebut .

Anda mungkin juga menyukai