Anda di halaman 1dari 3

1.

1 Tujuan Pendidikan Kesehatan

Tujuan dari pendidikan kesehatan yaitu untuk merubah perilaku manusia dari
tidak sehat menjadi sehat dengan tujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal. Sasaran dari pendidikan kesehatan ini adalah individu, keluarga, dan
masyarakat agar dapat mendorong mereka ke arah perubahan yang positif, dapat
meningkatkan status kesehatan, dan memiliki banyak pengetahuan untuk
merubah gaya hidup yang tidak sehat, dapat mencegah penyakit akut dan kronis,
serta mengurangi kecacatan (Gilbert et al., 2011).

Pemberdayaan merupakan salah satu tujuan lain dari pendidikan kesehatan yang
dapat mendoong keberhasilan perilaku kesehatan. Hal ini menegaskan bahwa
orang yang besar kemungkinannya dapat melakukan perubahan adalah orang
yang percaya bahwa mereka dapat membuat perbedaan dalam Kesehatan serta
terlibat dalam pengambilan keputusan (Anderson et al., 2008).

2.1 Intervensi Keperawatan dalam Lingkup Pendidikan


2.2 Pengajaran: Kelompok
2.2.1 Definisi: Pengembangan, implementasi, dan evaluasi program Pendidikan
klien untuk sekelompok orang dengan kondisi kesehatan atau penyakit yang
sama.
2.2.1. Kegiatan:
 Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar.
 Bawalah keluarga/orang terdekat jika perlu.
 Teliti kebutuhan akan program tersebut.
 Tetapkan dukungan administratif.
 Tetapkan anggaran.
 Mengkoordinasikan sumber daya di dalam fasilitas untuk membentuk
komite perencanaan/ penasihat yang dapat berkontribusi pada hasil positif
dan menyediakan forum untuk memastikan komitmen terhadap program.
 Gunakan sumber daya masyarakat jika diperlukan - tetapkan kelompok
sasaran potensial.
 Tuliskan tujuan program.
 Tentukan garis besar area konten utama.
 Tuliskan tujuan pembelajaran.
 Tulis deskripsi tugas untuk koordinator yang bertanggung jawab.
 Pilih koordinator.
 Meninjau kembali materi pendidikan yang tersedia.
 Jika perlu, kembangkan bahan edukasi baru.
 Buatlah daftar strategi pengajaran, materi edukasi dan tugas
pembelajaran.
 Jika perlu, latih tenaga pengajar.
 Melatih staf tentang program pendidikan klien sesuai kebutuhan
 Memberikan jadwal tertulis kepada staf dan/atau klien, termasuk tanggal,
waktu dan lokasi sesi/kelas pendidikan.
 Mengatur hari/ waktu yang tepat untuk jumlah pasien maksimum.
 Menyiapkan pengumuman/ memorandum untuk publikasi hasil sesuai
kebutuhan.
 Mengontrol kualifikasi dan kompetensi kelompok.
 Siapkam kebutuhan pengajaran yang dipakai untuk peserta (misalnya
oksigen portabel).
 Menyesuaikan metode/materi pembelajaran dengan kebutuhan atau
karakteristik pembelajaran kelompok.
 Berikan instruksi kepada kelompok
 Mengevaluasi kemajuan pasien terhadap program dan penguasaan materi
penmbelajaran.
 Dokumentasikan perkembangan klien pada catatan rekam medis.
 Merevisi strategi pengajaran/ kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan
pembelajaran.
 Evaluasi program dengan membagikan angket kepada klien.
 Memberikan instruksi lebih lanjut kepada klien.
 Melakukan evaluasi untuk menilai sejauh mana tujuan program tercapai.
 Mendiskusikan evaluasi pencapaian tujuan program kepada komite
perencataan atau penasihat.
 Jika diperlukan, melakukan sesi evaluasi sumatif bersama dengan komite
perencanaan atau penasihat untuk meningkatkan program pembelajaran.
 Dokumentasikan jumlah klien yang telah mencapai tujuan pembelajaran.
 Merujuk klien yang belum mencapai tujuan pembelajaran ke spesialis
atau instansi lain.

DAFTAR PUSTAKA

Bulecheck, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., & Wagner, C. (2013).


Nursing Interventions Classification (NIC). 6th Ed. St. Louis: Elsevier Inc.

Gilbert, G.G., Sawyer, R.G., & McNeil, E. (2011). Health Education: Creating
strategies for School and Community Health. 3rdEd. Canada: Jones and Bartlett
Publishers.

Anda mungkin juga menyukai