i
LEMBAR PENGESAHAN
PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Penyusun
ii
RINGKASAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas
makalah Manajemen Sumber Daya Manusia dengan Materi “Pemberhentian dan
Pensiun”. Kami berharap bahwa makalah ini dapat memberikan kontribusi yang
bermanfaat bagi pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki
keterbatasan, oleh karena itu kami menerima dengan tangan terbuka setiap saran
dan kritik yang membangun untuk perbaikan di masa depan.
Pada kesempatan ini saya ingin menghanturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bpk. Angga Pratama S.E.,M..M Sebagai dosen pembimbing mata kuliah Sumber
Daya Manusia.
2. Bpk/Ibu Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pmulang
3. Semua pihak yan telah membantu kelancaran pembuatan makalah skripsi in yang
tidak bisa disebutkan satu per satu.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ ii
PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN .......................................................................... ii
RINGKASAN.................................................................................................................. 3
KATA PENGANTAR ................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................ 1
D. Manfaat Penulisan ...................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 1
A. Pengertian Pemberhentian dan Pensiun. .................................................................... 1
B. Pembekalan Pensiun ................................................................................................... 1
C. Tujuan Pemberhentian dan Pensiun ........................................................................... 2
D. Prinsip Pemberhentian dan Pensiun ........................................................................... 3
E. Jenis-Jenis Pemberhentian dan Pensiun ..................................................................... 3
F. Perselisihan Dalam Pemberhentian dan Pensiun ........................................................ 5
G. Penyelesaian Perselisihan Terhadap Pemberhentian dan Pensiun ............................. 6
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................................. 8
A. Objek Kasus ............................................................................................................... 8
B. Hasil Analisis ............................................................................................................. 8
C. Pembahasan ................................................................................................................ 8
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 1
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 1
B. Saran........................................................................................................................... 1
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... vi
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketenagakerjaan adalah bidang yang penting dalam hukum tenaga kerja,
yang melibatkan hubungan antara pekerja dan pengusaha. Pada saat pekerja
memasuki masa purna tugas atau pensiun, pemberhentian kerja menjadi hal
yang relevan untuk dipelajari. Dalam beberapa tahun terakhir, harapan hidup
manusia telah meningkat secara signifikan. Hal ini menyebabkan adanya
peningkatan jumlah pekerja yang mencapai usia pensiun. Faktor ini menjadi
penting karena mempengaruhi kebijakan pemberhentian dan pensiun yang harus
disesuaikan dengan kondisi demografi yang berubah ini. Hukum
ketenagakerjaan sering kali memiliki regulasi yang rumit dan terus berkembang.
Pemberhentian dan pensiun adalah salah satu aspek yang sangat terpengaruh
oleh perubahan peraturan dan putusan pengadilan. Oleh karena itu, penelitian
tentang materi ini dapat membantu memahami dan menjelaskan implikasi
hukum terkini terkait pemberhentian dan pensiun. Dalam makalah ini akan
dijelaskan tentang pengertian pemberhentian dan pensiun, tujuan, pembekalan,
jenis-jenis, perselisihan dan penyelesaian perselisihan Pemberhentian dan
Pensiun. Selain itu latar belakang penulisan makalah ini adalah sebagai salah
satu tugas kelompok yang ditugaskan kepada kami.
B. Rumusan Masalah
1. Analisis kasus terhadap kebijakan BNI dan BRI tentang kewajiban pensiun.
2. Menentukan jenis perselisihan BNI dan BRI.
3. Menentukan cara penyelesaian kasus pada kebijakan BNI dan BRI.
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui kasus kebijakan BNI dan BRI.
2. Untuk mengetahui jenis perselisihan kebijakan antara BNI dan BRI.
3. Untuk mengetahui cara penyelesaian kasus kebijakan BNI dan BRI.
1
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan pembuatan makalah ini yaitu :
1. Memahami teori tentang Pemberhentian dan Pensiun dengan jelas.
2. Peningkatan kesadaran akan pentingnya pemahaman terhadap
Pemberhentian dan Pensiun.
3. Dapat menganalisis kasus sebuah perusahaan dari teori Pemberhentian
dan Pensiun.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pensiun atau purnatugas adalah seseorang yang sudah tidak bekerja lagi
karena usianya sudah lanjut dan harus diberhentikan, ataupun atas permintaan
sendiri. Seseorang yang pensiun biasanya hak atas dana pensiun atau pesangon.
Jika mendapat pensiun, maka ia tetap dana pensiun sampai meninggal dunia.
B. Pembekalan Pensiun
Stase Pensiun bukanlah suatu tahap atau stase yang datang dengan tiba-
tiba, melainkan suatu tahap yang telah melalui proses dengan berbagai fase.
Proses dalam menuju pensiun itu, banyak yang masih kurang mengerti dan
mengetahui bagaimana proses pensiun itu. Proses yang terjadi beserta stase-
stasenya, tidak mutlak dialami oleh setiap individu, melainkan tergantung pada
diri individu itu sendiri. Kecuali itu, setiap stase yang dialami oleh individu
tidak selalu berurutan, dapat melompat. Idealnya, sebelum individu memasuki
masa pensiun telah memehami dan mengerti bagaimana menyikapi pensiun,
1
apa itu kebijakan pensiun dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pensiun. Sebagai pelengkap wawasan, berikut dikemukakan pendapat Robert
Atchley dan juga pendapat Williamson, Monley dan Evans (dalam Turner,
1982; Rybash dkk., 1991) yang mengemukakan beberapa stase dalam masa
menjelang pensiun dan masa pensiun itu sendiri, yaitu:
1. Stase Pra-Pensiun Stase ini dibagi menjadi dua, yaitu remote stage (jangka
panjang) dan near stage (jangka pendek).
2. Stase Honeymoon Merupakan stase pertama saat inidivdu benar-benar
memasuki masa pensiun, seringkali ditandai dengan rasa euforia yang muncul
karena merasakan adanya suatu kebebasan baru.
3. Stase Disengagement (stase yang tidak menyenangkan) Stase ini dikatakan juga
sebagai suatu stase pelepasan.
4. Stase Re-Orientation Individu yang memasuki masa pensiun dan tidak pernah
mendapatkan banyak batu sandungan atau hambatan, perlu melakukan re-
orientasi untuk menyesuaikan diri terhadap situasi baru.
5. Stase Stabilitas Istilah stabilitas dalam hal ini diartikan dengan adanya keajegan
kriteria atas keberhasilan individu dalam menghadapi perubahan yang terjadi.
6. Stase Terminasi Stase ini terjadi pada pensiunan yang disebabkan oleh sakit
dan ketidakberdayaan atau ketidakmampuannya karena kondisi usia lanjut.
2
mencakup memberikan tunjangan pensiun yang memadai untuk memenuhi
kebutuhan dasar, menjaga standar hidup yang layak, dan mencegah risiko
kemiskinan di masa tua.
Semua tujuan lainnya berkisar pada hal tersebut. Quinn, seorang ahli
ekonomi, menekankan bahwa tujuan pensiun adalah untuk memastikan
keberlanjutan sistem pensiun yang adil dan berkelanjutan. Ini melibatkan
pengelolaan dan pengaturan dana pensiun yang cukup agar dapat memberikan
tunjangan pensiun yang layak kepada pekerja di masa pensiun.
3
1. Pemberhentian Wajar (Voluntary Retirement): Terjadi ketika pekerja memilih
untuk mengakhiri hubungan kerja mereka dengan pemberi kerja secara
sukarela karena mencapai usia pensiun atau faktor-faktor pribadi lainnya.
Pemberhentian ini dilakukan dengan persetujuan bersama antara pekerja dan
pemberi kerja.
2. Pemberhentian Paksa (Involuntary Retirement): Terjadi ketika pemberi kerja
memutuskan untuk menghentikan hubungan kerja dengan pekerja karena
alasan tertentu, seperti restrukturisasi perusahaan, penurunan kinerja, atau
kebijakan pengurangan tenaga kerja. Pemberhentian ini dilakukan oleh
pemberi kerja tanpa persetujuan dari pekerja.
3. Pemberhentian Dini (Early Retirement): Terjadi ketika pekerja memilih untuk
mengakhiri hubungan kerja sebelum mencapai usia pensiun yang ditetapkan.
Biasanya, pemberi kerja menawarkan insentif atau tunjangan khusus kepada
pekerja yang setuju untuk pemberhentian dini.
4. Pemberhentian Atas Permintaan Sendiri (Resignation): Terjadi ketika pekerja
secara sukarela mengajukan pengunduran diri atau mengajukan permohonan
pemberhentian kepada pemberi kerja tanpa terkait dengan usia pensiun.
Pemberhentian ini dapat disebabkan oleh alasan pribadi, kesempatan pekerjaan
baru, atau keinginan untuk berhenti bekerja.
5. Pensiun Dini (Early Pension): Terjadi ketika pekerja memilih untuk pensiun
sebelum mencapai usia pensiun yang ditetapkan. Pekerja biasanya dapat
memperoleh tunjangan pensiun dengan jumlah yang lebih rendah
dibandingkan jika mereka menunggu hingga mencapai usia pensiun yang
ditetapkan.
6. Pensiun Normal (Normal Retirement): Terjadi ketika pekerja mencapai usia
pensiun yang ditetapkan oleh peraturan atau kebijakan perusahaan. Pekerja
berhak menerima tunjangan pensiun sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7. Pensiun Paksa (Involuntary Pension): Terjadi ketika pemberi kerja
memutuskan untuk mewajibkan pekerja untuk pensiun karena alasan tertentu,
seperti restrukturisasi perusahaan atau kebijakan pengurangan tenaga kerja.
Pemberhentian ini dilakukan oleh pemberi kerja tanpa persetujuan dari
pekerja.
4
F. Perselisihan Dalam Pemberhentian dan Pensiun
7
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Objek Kasus
Dari pemaparan teori dan permasalahan yang ada dilatar belakang, maka
penulis mengambil salah satu studi kasus sebagai objek analisis pada makalah
ini. Yaitu dengan mengambil studi kasus terhadap kebijakan BNI dan BRI
tentang kewajiban pensiun.
Metode penelitian pada makalah ini adalah penelitian kualitatif. Bogdan
dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati.
B. Hasil Analisis
Dari hasil analisis terhadap studi kasus kebijakan BNI dan BRI tentang
kewajiban pensiun. Laporan ini menyimpulkan bahwa BNI dan Program
Pensiun BRI melanggar Pasal 167 (3) UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
BNI dan BRI bertanggung jawab untuk membayar kekurangan pembayaran
pesangon kepada pensiunan mereka. Kedua bank harus mengungkapkan
kebijakan pembayaran pensiun mereka dan direvisi agar sesuai dengan Pasal 167
(3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Laporan
ini merekomendasikan OJK untuk menegakkan peraturannya dan untuk
menghukum BNI dan BRI atas pelanggaran peraturan No.6 / POJK.03 / 2015
tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank. Selanjutnya, pihaknya juga
merekomendasikan polisi untuk menyelidiki pelanggaran pasal 107 UU No.
8/1995 tentang Pasar Modal.
C. Pembahasan
9
terus memaksa dan mendesak hak mereka dijamin dalam Pasal 167 ayat (3) UU
No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
Kedua bank tersebut telah menetapkan kebijakan pensiun bahwa
mengurangkan uang pesangon dengan total besaran manfaat pensiun dan
pengembangannya. Seluruh pensiunan mengalami potongan atau kurang bayar
atas pesangon mereka, yang mengahasilkan dampak kerugian yang signifikan
terhadap pensiunan.
10
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
1
DAFTAR PUSTAKA
vi