Anda di halaman 1dari 1

REFLEKSI DWIMINGGUAN MODUL 1.

Setelah mengikuti proses pembelajaran selama dua minggu ini dalam pendidikan guru penggerak
angkatan 6, banyak pengalaman yang saya dapatkan. Antara lain pada tahap eksplorasi konsep. Dimana
kami diminta untuk menemukan bentuk sosial kultur di daerah Tojo Una-Una yang dapat digunakan
dalam menerapkan filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara, yang salah satunya adalah tradisi "Moraa".
Hal ini membuat saya lebih mengenal budaya ini, mengingat saya bukan orang asli Tojo Una-Una. Berkat
diskusi kelompok, salah satu hal yang paling menarik adalah bahwa tradisi ini sarat akan makna yang
dapat digunakan sebagai media penanaman budi pekerti di dunia pendidikan, khususnya di sekolah.
Selain itu, tahapan yang paling berkesan bagi saya adalah ketika saya membuat sebuah karya puisi
tentang Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara. Hal ini memberikan pengalaman kepada saya, bahwa
ternyata penyampaian materi pembelajaran dapat tuangkan dalam sebuah puisi sehingga lebih menarik.

Pada Kegiatan aksi nyata saya dalam menerapkan pemikiran Ki Hajar Dewantara perubahan yang
saya adalah dengan menerapkan pembelajaran yang humanis dan menyenangkan melalui kegiatan
bermain dan menggunakan media TIK di kelas. Pada kegiatan ini juga terdapat hal yang menarik bagi
saya. Hal tersebut ternyata sangat disenagi oleh murid dan sangat membantu mereka dalam memahami
pelajaran. Mereka berharap agar pembelajaran selanjutnya terus menyenangkan seperti ini. Ada
kepuasan dan kebahagian tersendiri melihat murid untusias dan senang mengikuti pelajaran.

Dalam mengikuti pendidikan Guru Penggerak ini, saya sedikit mendapat hambatan, mengingat hal
ini merupakan hal yang baru bagi saya.. Keterbatasan ilmu dan informasi yang saya miliki, model
pembelajarannya yang lebih menekankan kemandirian dalam berkreasi. dan pembagian waktu antara
tugas pokok sebagai guru dan sebagai peserta Calon guru Penggerak, tentu ini menjadi kesulitan
tersendiri bagi saya. Sehingga pada awalnya timbul rasa tidak nyaman dan kekhawatiran tidak dapat
menyelesaikan pendidikan ini sampai akhir. Namun seiring waktu berjalan, saya mulai terbiasa dengan
tahapan-tahapan pembelajaran dalam Pendidikan Guru Penggerak ini.

Selain pengalaman, saya juga banyak mendapatkan pengetahuan setelah mempelajari modul 1.1.,
terutama bagaimana dasar-dasar pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan anak. Saya mulai
menyadari bahwa apa yang telah saya lakukan baik di kelas maupun di sekolah selama ini masih belum
sejalan sepenuhnya dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara . Pembelajaran yang saya berikan belum
memperhatikan dan memberikan kebebasan kepada murid. Untuk itu kedepannya, saya mulai mencoba
memaksimalkan penerapan Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara. Langkah yang saya lakukan antara
lain adalah dengan mulai menggali potensi (kodrat) dalam hal ini minat dan bakat yang dimiliki oleh
anak, melibatkan murid pada saat perencanaan, pelaksanaan, penilaian maupun evaluasi pembelajaran.

Selain itu saya juga menerapkan pembelajaran yang humanis dan menyenangkan melalui kegiatan
bermain dan menggunakan media TIK di kelas. Kegiatan inilah yang menjadi kasi nyata saya dalam
menerapkan pemikiran Ki Hajar Dewantara.

Anda mungkin juga menyukai