Anda di halaman 1dari 2

JURNAL REFLEKSI MINGGUAN

Modul 1.1
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
I Wayan Semadi, S.Pd ( CGP Angkatan )

Berikut refleksi yang dapat saya paparkan setelah mempelajari modul 1.1 “Filosofi Ki Hajar
Dewantara”
Saya mengawali pembelajaran dengan mengikuti kegiatan lokarya yang di
selenggarakan pada 16 Agustus 2023, dimana dalam lokakarya tersebut di ikuti oleh berbagai
pihak terkait, seperti pengawas sekolah, kepala sekolah, pengajar praktik serta rekan-rekan
CGP lainya, dalam kegiatan tersebut banyak hal yang saya dapat, tentang bagaimana
menganalisis tentang kelemahan atau kekuatan dan kekurangan yang kita miliki, masalah atau
kendala yang sering di temui, serta solusi yang harus kita terapkan dalam pelaksanaan
pengajaran di sekolah sesuai filosofi Ki hajar Dewantara.
c

Setelah lokakarya pertama selesai saya laksanakan, pembelajaran berlanjut melalui


LMS tanggal 19 Agustus 2023 yang dapat di akses melalui SIM PKB secara mandiri. Pada
modul 1.1 tentang Filosofi Pendidikan Berdasarkan Filosofi Ki Hajar Dewantara, untuk
mendalami pemahan materi tentang KHD saya melaksanakan eplorasi konsep pemikiran KHD
Bersama fasilitator, Pengajar Praktek serta rekan CGP, berlanjut saya melaksanakan
pembelajaran pada ruang kolaborasi, hingga pada tahapan demonstrasi kontekstual melalui
sebuah karya seni yang merefleksi pemikiran KHD, saya menuangkanya dalam bentuk sebuah
Puisi berjudul “Biarkan Aku Menuntunmu”, saya lampirkan pada LMS berupa Lirik serta
dalam bentuk Verbal berupa Audio Amatir.
Pada akhirnya saya sampai di kegiatan elaborasi pemahaman yang di pandu oleh
instuktur, dalam kegiatan tersebut beliau memaparkan berbagai pandangan mengenai konsep
filosofi Ki Hajar Dewantara yang mendasari Pendidikan di Indonesia, dimana pengajaran harus
berpedoman pada kodrat anak yaitu Kodrat Alam dan Kodrat Zaman, dalam pelaksanaanya di
sekolah dengan merancang pembelajaran yang berorientasi pada murid, seperti belajar dengan
media TIK, belajar dengan menerapkan game atau permainan di dalamnya sehingga
menyenangkan dan membahagiakan anak-anak saat peroses pengajaran berlangsung, dan
suasana positif tercipta dalam setiap pembelajaran berlangsung.
Dalam pelaksanaanya berbagai kendala yang saya alami seperti fasilitas sekolah yang
kurang memadai, sulitnya manajemen waktu dalam mempersiapkan media yang akan di
gunakan saat pengajaran, di karenakan ada tagihan di LMS yang harus di penuhi dengan
batasan waktu tertentu, di samping tanggung jawab saya sebagai kepala keluarga dengan 1
anak, yang harus saya perhatikan dan penuhi kebutuhanya.
Selama belajar mengikuti kegiatan CGP ini, saya merasa senang mendapat kesempatan
ini, banyak hal baru yang saya dapatkan, di sini saya bisa mengetahui batas-batas kemampuan
serta pontensi saya yang harus di kembangkan dan di tingkatkan lagi hingga lebih baik dari
sebelumnya, guna mendukung profesi saya sebagai seorang guru atau pengajar di sekolah, agar
dapat menciptakan iklim pengajaran sesuai konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara, yang
nantinya dapat menciptakan suasana positif di sekolah.
Dalam hal ini saya harus bisa melihat tujuan dari Pendidikan, dimana Pendidikan itu
sendiri bertujuan Menuntun segala kekuatan Kodrat anak itu, agar mereka sebagai manusia dan
anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagian setinggi-tingginya, serta
mengenal dirinya secara utuh. Saya menyadari sebagai guru saya tidak dapat memaksakan
ambisi atau menerapkan standarisasi pada setiap anak, dan juga saya tidak boleh
mengklasifikasikan anak-anak, melainkan harus menyadari keberagaman yang di miliki oleh
setiap anak dan menghormati keberagaman serta keunikan tersebut sebagai dasar kekuatan
dalam penerapan nilai-nilai budaya dan kemanusiaan yaitu memanusiakan manusia.
Untuk kedepanya saya akan berusaha untuk menciptakan suasana positif di setiap
pengajaran, merancang pembelajaran yang berpihak pada anak, sesuai dengan kodrat anak, di
depan memberikan tauladan, di tengah memberikan bimbingan atau tuntunan, di belakang
memberikan motivasi, semangat atau dorongan, kearah yang positif, sesuai dengan budaya,
norma dan nilai-nilai kemanusian yang berlaku di lingkungan masyarakat, sehingga nantinya
selamat dan bahagia.

Anda mungkin juga menyukai