Petunjuk pengisian:
a. Tugas ini merupakan tugas kelompok
b. Pengerjaan di Microsoft Word, kertas A4, Times New Roman 12, spasi 1, margin normal.
c. Tuliskan sumber referensi yang anda gunakan (daftar Pustaka) di bagian akhir tugas
d. Kumpulkan 1 minggu setelah tugas diberikan. Pengumpulan tugas dilakukan secara
kolektif.
Tugas:
1. Bentuk kelas menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok membuatkan ringkasan teori
perkembangan anak dengan topik sebagai berikut:
a. Kelompok 1: Teori Piaget
b. Kelompok 2: Teori Freud
c. Kelompok 3: Erikson
d. Kelompok 4: Kohlberg
2. Buat ringkasan maksimal 5 halaman.
Teori Perkembangan Anak (Teori Freud)
Freud (baca; froid) merupakan sebuah nama yang sudah tidak asing lagi kita dengar
didalam dunia psikologi, dengan nama lengkapnya ialah Sigmund Freud. Freud lahir pada
tanggal 6 Mei 1856 di kota Moravia dan meninggal dunia pada tanggal 23 September
1939 di London. Dia merupakan putera pertama dari ibu yang berusia 20 tahun dan putera
ketiga dari ayah yang berusia 40 tahun. Selain Freud, ayah Freud telah memiliki dua
putera lain yang sudah dewasa dari pernikahan sebelumnya.
a. Id (Das Es)
Id merupakan komponen kepribadian yang primitif, instinktif dan rahim
tempat ego dan superego berkembang. Id menurut Freud terdiri dari insting-insting
yang merupakan tempat penyimpanan energi psikis individu. Selain itu, id juga
merupakan bagian kepribadian yang pada awalnya disebut Freud sebagai
‘ketidaksadaran’. Dalam pandangan Freud id seluruhnya tidak sadar; id tidak
memiliki kontak dengan kenyataan. Jadi id ini merupakan bagian kepribadian yang
paling primitif yang mengandung refleks-refleks dan dorongan-dorongan biologis
dasariah. Freud membayangkan id seperti lubang yang “penuh kesenangan
menggelegak”, semuanya saling mendesak untuk menyembul keluar. Jika
diselidiki motovasinya, maka id bisa dikatakan didominasi oleh prinsip kesenangan
(Pleasure Principle) dengan tujuannya ialah mengurangi tekanan. Struktur
kepribadian id ini terdapat pada bayi, yang mana bayi masih dikuasai oleh prinsip-
prinsip kenikmatan pada bermacam-macam dorongan yang terjadi secara berulang-
ulang; satu dorongan terpuaskan maka akan timbul lagi dorongan lain yang
menuntut pemuasan baru dengan segera dan begitu seterusnya.
1
demikian, ego juga berupaya untuk mencapai tujuan-tujuan jangka panjang dengan
cara menunda kesenangan sesaat.
2
disebut dengan erotic anal. Ketika sudah dapat mengontrol otot-otot dubur ini,
kadang-kadang mereka belajar untuk menahan gerakan perutnya, dengan
maksud untuk meningkatkan tekanan di dubur yang dapat menimbulkan
kenikmatan saat fesesnya terlepas.
Pengeluaran kotoran merupakan kegiatan otot-otot pada daerah anus dan
merupakan sumber kepuasan bagi anak untuk “mengotori” lingkungannya
sebagai reaksi terhadap sikap-sikap orang lain yang dianggap tidak
menyenangkan. Ia ingin menentang dan ingin menunjukkan kebebasannya
sendiri.
Beberapa orang tua mungkin mengizinkan anaknya bermain dengan
fesesnya dalam waktu tertentu, namun lebih banyak orang tua merasa jijik
dengan keadaan seperti itu dan segera membuat anak mereka merasakan hal
yang sama. Namun Freud juga tertarik dengan reaksi yang berlawanan dari
tuntutan-tuntutan orang tua ini. Dia mengamati bahwa sejumlah orang
mengembangkan tuntutan berlebihan didalam masalah kebersihan, keteraturan
dan reliabilitas. Dalam kehidupan ini, tentu ada yang mempengaruhi cara
kehidupan seseorang baik keluarga, lingkungan, maupun budaya. Sehingga
menimbulkan pola asuh yang berbeda-beda pula terhadap anak-anaknya.
3
b. Masa phalik pada anak Perempuan
Seperti pada anak laki-laki, menurut Freud anak perempuan juga
mengalami hal yang sama. Anak perempuan juga mempunyai keinginan
untuk melakukan hubungan seks dengan ayahnya.
Bagi perempuan tokoh ibu merupakan penghalang cintanya terhadap
ayah. Ketidaksamaan antara kelamin anak perempuan dengan laki-laki,
meyebabkan anak perempuan iri hati terhadap struktur kelamin laki-laki
yang dikenal dengan istilah penis envy. Karena iri hati kelamin, maka
anak perempuan akan mengidentifikasi sosok ibunya. Hal inilah yang
akan menjadi dasar munculnya perilaku lesbian ketika sudah dewasa.
3. Kesimpulan
Teori psikoanalisa dipelopori oleh Sigmund Freud. Freud lahir di Freiberg,
Moravia pada tahun 1856 dan meninggal pada tahun 1939 di London pada usia 83
tahun. Freud membagi struktur kepribadian kedalam tiga komponen yaitu id, ego dan
super ego. Perilaku seseorang merupakan hasil interaksi antara ketiga komponen
tersebut. Id berorientasi pada prisip kenikmatan, ego berorientasi pada prinsip realitas
sedangkan super ego bersifat moralitas.
Selain teorinya tentang struktur kepribadian, Freud juga mengembangkan teori
perkembangan psikoseksual. Freud berpendapat bahwa perkembangan kepribadian
manusia sebagian besar ditentukan oleh perkembangan psikoseksualnya. Freud
membagi perkembangan psikoseksual kedalam lima tahap, yaitu tahap oral, anal,
4
phalik, laten, dan genital. Tahapan perkembangan psikoseksual akan memberikan
dampak yang beragam terhadap perkembangan anak ketika ia pada masa dewasa.
Menurut Freud indikator dari karakter yang sehat adalah kesenangan dalam bercinta
dan bekerja.
Tahapan-tahapan perkembangan menurut Sigmund Freud: (1) Masa oral (0-2
tahun),bayi merasakan rasa senang,rangsangan benda, dll; (2) Masa anal (2-4 tahun), bayi
merasakan kesenangan ketika buang air besar; (3) Masa falik (4-6 tahun), anak merasa
senang jika ada rangsangan atau sentuhan pada kelaminnya; (4) Masa latensi (6-12 tahun),
dorongan seksual anak masih belum Nampak; (5) Masa genital (12 tahun sampai dewasa).
5
Daftar Pustaka