Anda di halaman 1dari 6

TUGAS UTS KECERDASAN BUATAN

“ Diagnosa Penyakit Thypus Menggunakan Metode Forward Chaining “

Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas UTS Kecerdasan Buatan

Dosen Pengampu : Leni Fitriani, ST.M.Kom

Disusun oleh :

Kelompok 4 :

Nadia Fauziah Rengganis (2106053)

Heryaman Saptahadi Ilmasik (2106045)

Muhamad Akmal Al Muyasar (2106039)

Informatika C

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMTIKA

INSTITUT TEKNOLOGI GARUT

2023
A. Pengertian Sistem Pakar

Sistem pakar (expert system) adalah sebuah program komputer yang dirancang untuk meniru
kemampuan dan pengetahuan seorang pakar dalam suatu bidang tertentu. Sistem pakar digunakan untuk
membantu pengguna yang tidak ahli dalam bidang tersebut dalam membuat keputusan atau
menyelesaikan masalah dengan cara memproses informasi yang diberikan dan memberikan solusi atau
rekomendasi berdasarkan pengetahuan dan logika yang terkandung dalam basis pengetahuan yang telah
diprogramkan ke dalam sistem tersebut.

Basis pengetahuan pada sistem pakar dibangun dari pengetahuan dan pengalaman pakar di bidang
yang relevan, serta melalui pengamatan, analisis dan penalaran terhadap data dan informasi yang
diperoleh. Sistem pakar dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti kedokteran, hukum, keuangan,
industri, dan lain sebagainya.

Sistem pakar biasanya terdiri dari empat komponen utama, yaitu basis pengetahuan, mesin
inferensi, antarmuka pengguna, dan sistem penjelas. Basis pengetahuan berisi pengetahuan yang telah
diprogramkan ke dalam sistem. Mesin inferensi digunakan untuk melakukan proses pemrosesan data dan
informasi yang masuk ke sistem serta menghasilkan output atau solusi. Antarmuka pengguna adalah
jembatan antara pengguna dengan sistem pakar, yang digunakan untuk memasukkan data dan informasi
ke dalam sistem serta menerima output atau solusi dari sistem. Sistem penjelas digunakan untuk
menjelaskan bagaimana sistem pakar menghasilkan solusi atau rekomendasi berdasarkan pengetahuan
yang terkandung dalam basis pengetahuan.

B.Pengertian Metode Forward Chaining

Metode Forward Chaining adalah salah satu metode penalaran pada sistem pakar yang digunakan
untuk menentukan suatu kesimpulan dari fakta-fakta atau informasi yang diberikan. Metode ini bekerja
dengan mengumpulkan informasi atau fakta-fakta yang tersedia, kemudian menganalisisnya satu per satu
untuk menghasilkan kesimpulan yang diperlukan.

Metode Forward Chaining dimulai dari fakta-fakta atau informasi awal yang diketahui, kemudian
dilakukan pengecekan terhadap aturan-aturan atau pengetahuan yang telah diatur sebelumnya dalam
sistem. Jika aturan tersebut sesuai dengan fakta atau informasi yang ada, maka sistem akan mengambil
kesimpulan baru dan menambahkannya ke dalam basis pengetahuan. Proses ini akan terus berlanjut
hingga sistem mencapai kesimpulan akhir atau jawaban yang dicari.

Contohnya, dalam sistem pakar diagnosa penyakit, metode Forward Chaining akan
mengumpulkan gejala-gejala yang dialami oleh pasien, kemudian melakukan pengecekan terhadap
aturan-aturan yang telah diatur sebelumnya untuk menentukan kemungkinan penyakit yang dialami oleh
pasien. Jika suatu gejala cocok dengan aturan, maka sistem akan menambahkan informasi tentang
penyakit tersebut ke dalam basis pengetahuan dan meneruskan proses forward chaining hingga sistem
dapat menentukan diagnosis yang tepat.

C. Diagnosa Penyakit Thypus Menggunakan Metode Forward Chaining

Untuk mendiagnosa penyakit tipes menggunakan forward chaining ada beberapa hal atau langkah yang
harus dilakukan sebagai berikut :

 Membuat basis pengetahuan


Basis pengetahuan terdiri dari aturan-aturan yang menghubungkan gejala-gejala dengan
kemungkinan penyakit, gejala – gejala penyakit tipes ini didaptkan dari artikel yang berjudul
“Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Tifus Menggunakan Metode Teorema Bayes” yang disusun
oleh Feby tri dan Ratih Mahasiswa Univeristas Potensi Utama Medan .Berikut adalah contoh
basis pengetahuan untuk diagnosa penyakit Tipes:

Tabel Gejala

No ID Nama Gejala
1 G01 Demam Tinggi (Suhu badan lebih dari 38 derajat)
2 G02 Sakit Kepala
3 G03 Mual
4 G04 Muntah
5 G05 Sakit perut
6 G06 Batuk Kering
7 G07 Lemas
8 G08 Nyeri Sendi
9 G09 Sakit Punggung
10 G10 Kram Otot
11 G11 Tidak Enak Badan
12 G12 Tidak Nafsu Makan

Tabel Penyakit

No Id Nama Penyakit
1 P001 Epedemik Thypus
2 P002 Scrub Thypus
3 P003 Spotted Typhus.
Tabel Knowledge Base Diagnosa Penyakit Tipes

Kd Nama Gejala P001 P002 P003


G01 Demam Tinggi (Suhu badan lebih dari 38 derajat) √
G02 Sakit Kepala √
G03 Mual √ √
G04 Muntah √ √ √
G05 Sakit perut √ √ √
G06 Batuk Kering √ √
G07 Lemas √ √
G08 Nyeri Sendi √ √
G09 Sakit Punggung √
G10 Kram Otot √
G11 Tidak Enak Badan √
G12 Tidak Nafsu Makan √
 Selanjutnya kita buat rule atau aturan pada sistem pakar yang berupa suatu konklusi IF-THEN
untuk mendiagnosis penyakit Thyfus dengan ketentuan sebagai berikut :

1. R1 : IF pasien mengalami demam tinggi AND sakit kepala AND sering merasa mual AND
sering merasa muntah AND terdapat rasa sakit perut, THEN kemungkinan besar pasien terkena
Epidemic Typhus.

2. R2 : IF pasien mengalami mual AND muntah AND sakit perut AND batuk kering AND lemas
AND nyeri sendi, THEN kemungkinan besar pasien terkena Scrub Typhus.

3. R3: IF pasien mengalami muntah AND sakit perut AND batuk kering AND lemas AND nyeri
sendi AND sakit punggung AND kram otot AND tidak enak badan AND tidak nafsu makan,
THEN kemungkinan besar pasien terkena Spotted Typhus.

Atau kita juga bisa buat Rule Simplication yang lebih sederhana seperti dalam bentuk tabel
berikut ini :

Tabel Basis Aturan ( Rule)

NO Kode Gejala Kode Penyakit


1 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G05 THEN P001
P001
2 IF G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 AND G08 P002
THEN P002
3 IF G04 AND G05 AND G06 AND G07 AND G08 AND G09 P003
AND G10 AND G11 AND G12 THEN P003

Setelah kita membuat basis pengetahuan (Knowledge Base) dan aturan pada diagnosis penyakit tifus,
selanjutnya kita dapat membuat pohon keputusan atau pohon keputusan kecerdasan buatan (artificial
intelligence decision tree) untuk membantu dalam pengambilan keputusan berdasarkan aturan yang telah
kita buat. Pohon keputusan dapat membantu dalam memudahkan pengambilan keputusan dan
meminimalkan kesalahan dalam diagnosis penyakit tifus seperti berikut :
D. Contoh Penyelesaian Studi Kasus
Seorang pasien datang ke klinik dengan keluhan demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, dan
rasa sakit di perut. Berdasarkan gejala yang muncul, dokter ingin mendiagnosis apakah pasien menderita
Epidemic Typhus, Scrub Typhus, atau Spotted Typhus.
Untuk mengetahui penyakit yang diderita oleh pasien tersebut, dapat diketahui dengan
menggunakan pohon pakar atau keputusan yang telah dibuat diatas dengan memasukkan fakta-fakta atau
gejala-gejala yang didapat dari pasien tersebut, Maka kemungkinan pasisen Menderita penyakit Thyfus
jenis Epidemic Thypus.
Atau kita bisa juga menggunkan teknik iterasi untuk mengetahui penyakit yang diderita oleh pasien
seperti berikut :
 Pertama buat daftar fakta yang terkait dengan kondisi pasien,
G01: Pasien mengalami demam tinggi
G02: Pasien mengalami sakit kepala
G03: Pasien sering merasa mual,
G04: Pasien sering merasa muntah, dan
G05: Pasien mengalami rasa sakit perut.
Fakta : G01,G02,G03,G04,G05
 Lalu kitabuat daftar rule(queu) yang terkait dengan diagnosa penyakit.
Queue: R1,R2,R3
Setelah itu kita cocokan daftar fakta dengan rule yang ada pada queue satu per satu dengan tabel iterasi
seperti berikut:
NO QUEUE R K
1 R1,R2,R3 R1 P001
2 R2,R3 R2 -
3 R3 R3 -

Berdasarkan pencocokan fakta dengan rule pada tabel iterasi diatas, fakta G001, G002, G003, G004, dan
G005 sesuai dengan rule R1 : IF pasien mengalami demam tinggi AND sakit kepala AND sering merasa mual
AND sering merasa muntah AND terdapat rasa sakit perut, THEN kemungkinan besar pasien terkena Epidemic
Typhus. , maka pasien didiagnosis terkena Epidemic Typhus.

Anda mungkin juga menyukai