Anda di halaman 1dari 3

Analisis Kebijakan Mutasi Bupati Takalar Periode 2012-2017 Pada Lingkungan

Kepegawaian Kabupaten takalar

Oleh: Muh. Nawir


( Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan Semester 5 )

Kebijakan Mutasi Bagi Pegawai Pada dasarnya mutasi merupakan fungsi


pengembangan pegawai, karena tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas kerja dalam organisasi yang bersangkutan. Umumnya mutasi merupakan tindak
lanjut dari penilaian prestasi kerja para pegawai. Dari penilaian prestasi kerja akan diketahui
kecakapan seorang pegawai dalam menyelesaikan uraian pekerjaan (job description) yang
dibebankan kepadanya. Layaknya setiap pengambil keputusan dalam suatu organisasi setiap
Surat Keputusan mengenai mutasi ini diluncurkan, pasti telah melalui proses yang tidak bisa
dibilang singkat. Mulai dari pembentukan pola mutasi, pemilihan calon-calon yang tepat
untuk menduduki suatu jabatan, penentuan atau seleksi dari para calon terpilih tersebut,
pertimbangan rekomendasi bagi calon yang bersangkutan dan masih banyak kegiatan lain
yang tentunya telah banyak menyita waktu, pikiran, dan tenaga dari para konseptor,
pengambil keputusan, maupun pihak-pihak yang terkait dengan mutasi ini.
Kepentingan Mutasi : Kalau kita kembali kepada tujuan utama mutasi yaitu
tercapainya efisiensi dan efektivitas kerja, maka tujuan lain dari mutasi dapat kita lihat dari
dua sudut pandang yang berbeda yaitu dari sudut pandang kepentingan pegawai dan juga
organisasi : Bagi Kepentingan Pegawaia a. b. c. d. e. memperluas atau pengembangan
pegawai (program pelatihan jabatan) menghilangkan kejenuhan terhadap pekerjaan
memberikan kejenuhan terhadap pekerjaan penyesuaian pekerjaan dengan kondisi fisik
pegawai mengatasi perselisihan antara sesame pegawai (kondisional) Bagi Kepentingan
Organisasia. a. menciptakan keseimbangan antara sumber daya manusia dengan komposisi
pekerjaan atau jabatan b. meningkatkan produktivitas kerja c. memberikan pengakuan dan
imbalan terhadap prestasi seseorang d. alat pendorong agar semangat kerja meningkat melalui
persaingan terbuka Macam-macam Mutasi Paul Pigors dan Charles Mayers mengemukakan 5
macam mutasi dilihat dari segi tujuannya :

1. Production Transfer Adalah pengalihtugasan seorang pegawai dari satu bagian ke


bagian lain secara horizontal, dimana disatu bagian tersebut keperluan akan pekerjaan
bertambah, atau ke bagian lain dimana terdapat lowongan pekerjaan karena ada pegawai yang
berhenti atau pensiun.

2. Replacement Transfer Adalah pengalihtugasan seorang pegawai yang sudah lama


dinasnya ke jabatan lain secara horizontal untuk menggantikan pegawai lain yang masa
dinasnya lebih sedikit atau diberhentikan.

3. Remedial Transfer Adalah penglihtugasan seorang pegawai ke jabatan atau


pekerjaan lain baik pekerjaannya sama atau tidak atas permintaan pegawai yang
bersangkutan.

4. Shift Transfer Adalah pengalihtugasan seorang pegawai yang sifatnya horizontal


dari satu regu ke regu lain sedangkan pekerjaan tetap sama namun jam kerja berbeda.
Umumnya pembagian jam kerja terbagi dalam 3 shift. Yaitu shift satu, shift dua, dan shift
tiga.

5. Versality Transfer Adalah pengalihtugasan seorang pegawai ke jabatan/pekerjaan


lainnya secara horizontal agar pegawai yang bersangkutan dapat melakukan pekerjaan atau
ahli dalam berbagai bidang pekerjaan.

Dasar Mutasi Ada beberapa dasar pelaksanaan mutasi pegawai yaitu:

1. Seniority System adalah mutasi yang didasarkan atas landasan masa kerja, usia, dan
pengalaman kerja dari pegawai yang bersangkutan.

2. Spoil System adalah mutasi yang didasarkan atas landasan kekeluargaan.

3. Merit System adalah mutasi pegawai yang didasarkan atas landasan yang bersifat
ilmiah, objektif dan hasil prestasi kerja seperti: output dan produktivitas kerja, jumlah
kesalahan yang dibuat serta absensi dan disiplin pegawai yang baik.

Kendala Pelaksanaan Mutasi Keith Davis dan John W. Newstrom mengemukakan ada
tiga jenis penolakan pegawai terhadap mutasi pegawai, yaitu:

1. Faktor Logis atau Rasional Penolakan ini dilakukan dengan pertimbangan waktu
yang diperlukan untuk menyesuaikan diri, upaya ekstra untuk belajar kembali, kemungkinan
timbulnya situasi yang kurang diinginkan seperti penurunan tingkat ketrampilan, serta
kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh perubahan.

2. Faktor Psikologis Penolakan berdasarkan faktor psikologis ini merupakan


penolakan yang dilakukan berdasarkan emosi, sentimen, dan sikap. Seperti kekhawatiran
akan sesuatu yang tidak diketahui sebelumnya, rendahnya toleransi terhadap perubahan, tidak
menyukai pimpinan atau agen perubahan yang lain, rendahnya kepercayaan terhadap pihak
lain, kebutuhan akan rasa aman.

3. Faktor Sosiologis (kepentingan kelompok) Penolakan terjadi karena beberapa


alasan antara lain konspirasi yang bersifat politis, bertentangan dengan nilai kelompok,
kepentingan pribadi, dan keinginan mempertahankan hubungan (relationship) yang terjalin
sekarang.

Data mutasi jabatan selama satu periode H. Bur Baharuddin dan H. M. Natsir
Ibrahim

No Tahun Jumlah
.
1. 2013 45 Orang
2. 2014 -
3. 2015 61 Orang
4. 2016 184 Orang
5. 2017 170 Orang
Sejak dilantik pertama kali tahun 2012, Bupati Takalar Periode 2012-2017 H.
Burhanuddin dan H. Natsir Ibrahim terus mengalami peningkatan dalam hal jumlahnya. Akan
tetapi ditahun 2014, mutasi tidak terjadi dan ditahun 2017 dimasa sebelum lengser kembali
melakukan mutasi yang jumlahnya tidak jauh berbeda ditahun sebelumnya.

Ada beberapa alasan mengapa bupati Takalar sering memtasi pejabat dilingkungan
Kabupaten Takalar. Diantaranya agar semua pejabat yang telah dilantik bisa bekerja
dengan baik dan bertanggung jawab dalam menjalangkan tugasnya.

Mutasi yang dilakukan oleh Bupati takalar Periode 2012-2017 ini bukan hanya
dilatarbelakangi oleh kinerja menurut analisis saya. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang
menjadi alasan seperti menopang kepentingan politik bupati dan wakil bupati yang saat ini
mencalonkan diri sebagai calon bupati periode 2012-2017. Temuan saya yaitu ada sejumlah
pejabat yang diangkat dengan pertimbangan tak tepat. Salah satunya soal sopir pribadi bupati
bernama Ipin, yang dilantik menjadi Lurah Sombala Bela. Dua anak Wakil Bupati Andi
Mammur Sadda, yakni Andi Irfan dilantik menjadi Camat Pattalasang dan Sangaji dilantik
menjadi Kepala Lurah Mardekaya. Jadi, Kebijakan Mutasi yang dikeluarkan oleh Bupati
bukan murni karena peningkatan kinerja. Akan tetapi ada hal lain yang jadi tujuannya untuk
melanggengkan kedudukan politiknya.

Daftar Pustaka

Harmanti. 2014. Administrasi Kepegawaian. Tangerang. Universitas terbuka

https://koran.tempo.co/konten/2012/04/10/270610/Mutasi-di-Takalar-Dinilai-Sarat-
Kepentingan-Politik ( diakses pada tanggal 7september 2017 )

Anda mungkin juga menyukai