0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
172 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas proses seleksi karyawan, pengertian demosi, promosi, transfer dan PHK, pandangan neoklasik mengenai SDM menurut Rensis Likert, pendekatan motivasi, dan pengertian role ambiguity, role conflict, intrasender dan kohevisitas.
Dokumen tersebut membahas proses seleksi karyawan, pengertian demosi, promosi, transfer dan PHK, pandangan neoklasik mengenai SDM menurut Rensis Likert, pendekatan motivasi, dan pengertian role ambiguity, role conflict, intrasender dan kohevisitas.
Dokumen tersebut membahas proses seleksi karyawan, pengertian demosi, promosi, transfer dan PHK, pandangan neoklasik mengenai SDM menurut Rensis Likert, pendekatan motivasi, dan pengertian role ambiguity, role conflict, intrasender dan kohevisitas.
a). Lamaran kerja lamaran kerja yang lengkap memberikan informasi pertama mengenai pelamar kerja. b). Wawancara awal waawancara awal digunakan untuk melihat secara cepat apakah calon cocok untuk pekerjaan yang ditawarkan. c). Tes tes ditujukan untuk melihat kemampuan atau keterampilan calon karyawan untuk belajar atau nuntuk menegerjakan tugas yang ditawarkan. d). Evaluasi latar belakang tahap ini berfungsi untuk melihat kebenaran informasi yang diberikan oleh pelamar kerja. e). Wawancara mendalam setelah tahap-tahap terdahulu sudah dilampaui wawancara yang lebih mendalam dilakukan untuk memperoleh informasi yang lebih lanjut mengenai pelamar. Wawancara ini juga dapan dilakukan untuk tujuan menginformasi kebenaaran informasi yang diberikan secara tertulis. f). Tes kesehatan dan fisik thap ini biasanya merupakan langkah yang tidak begitu penting, kecuali juka calon karyawan mempunyai penyakit atau cacat yang serius. g). Penawaran kerja tahap ini merupakan tahap terakhir, yaitu jika pelamar suadah lulus semua tahap seleksi, pelmar siap bergabung dengan organisasi. Kemudian organisasi memberikan penawaran kerja pad calon tersebut. 2. Pengertian demosi, promosi, transfer dan PHK dalam MSDM Demosi merupakan tindakan pendisiplinan yang cukup berat. Jika karyawan tidak menunjukan prestasi atau malah merugikan organisasi, karyawan tersebut diturunkan jabatannya atau didemontrasikan. Promosi merupakan tindakan baik yang dilakukan apabila karyawan mempunyai prestasi yang baik, karyawan tersebut perlu diakui prestsinya. Maka karyawan tersebut perlu dikembangkan dan salah satu bentuk pengembangan karier tersebut dilakukan melalui promosi, dengan promosi ini karyawan akan memperoleh posisi, prestise, gaji atau wewenang atau tanggung jawab yang lebih tinggi. Transfer beraarti pemindahan kerja, baik dalam arti lokasi maupun jenis pekerjaan. PHK merupakan pemberhentian kerja, ini merupakan alternatif terakhir apabila demosi atau transfer bukan alternaatif yang layak. 3. Pandangan neoklasik mengenai SDM menurut Rensis Likert Likert mengatakan bahwa manajer dengan gaya tradisional (birokrasi) cenderung kurang efektif dibandingkan dengan manajer yang mendorong karyawannya dengan pendekatan manusiawi mengembangkan model organisasi berdasrkan delapan proses kunci, yaitu : 1) Kepemimpinan 2) Motivasi 3) Komunikasi 4) Interaksi 5) Pengambilan keputusan 6) Penetapan tujuan 7) Pengendalian 8) Prestasi kerja 4. Pendekatan motivasi (trdisional, human relation, atau SDM) a. Pendekatan Tradisional Menurut pendekatan ini, motivasi seseorang didorong oleh keinginannya untuk memperoleh gaji/uang. b. Pendekatan Human Relation Pendekatan ini menyatakan bahwa motivasi seseorang didorong keinginannya untuk berinteraksi dengan orang lain. c. Pendekatan SDM (Human Resource Management) Pendekatan ini mengatakan bahawa kepentingan karyawan harus diperhitungkan. Menurut pendekatan ini, pekerjaan dapat memberi motivasi terhadap karyawan. Tanggung jawab terhadap pekerjaan, penyelesaian pekerjaan, dan prestasi kerja merupakan sumber motivasi penting yang harus diperhitungkan untuk mendorong motivasi karyawan. 5. Pengertian Role Ambiguity, Role Conflict, Intrasender, Kohevisitas. a) Role Ambiguity merupakan ketidakjelasan peranan yang muncul apabila peranan yang dikirimkan tidak jelas. Ketidakjelasan peranan dapat timbul karean deskripsi kerja yang tidak jelas. b) Role Conflict merupakan konflik yang muncul apabila peranan yang dikirimkan jelas tetapi, kontradiktif satu sama lain atau saling menghilangkan. Konflik ini dapat mengakibatkan stress kerja, prestasi yang jelek, dan perputaran kerja yang tinggi. c) Intrasender adalah konflik yang muncul apabila satu sumber mengirimkan pesan, tetapi tidak konsisten. Konflik ini akan muncul juga apabila ada ketimpangan antara peran yang diharapkan dengan nilai, sikap, dan kebutuhan orang tersebut. d) Kohevisitas adalah konflik yang muncul apabila peranan yang diharapkan untuk seseorang melebihinkemampuan orang tersebut, akan terjadi perananan yang berlebihan.