Anda di halaman 1dari 4

Nama : Annisa Dewi Rachmawati

Prodi : S1-Gizi
NIM : 17051334004

Seleksi Sumber Daya Manusia

 Seleksi SDM
a. Seleksi ilmiah
Adalah cara seleksi yang berdasarkan pada data yang diperoleh dari job specification
sehingga dengan demikian persyaratan-persyaratan yang ditentukan harus dapat
dipenuhi oleh calon karyawan, agar benar-benar sesuai dengan keinginan organisasi.
Data bersifat non ilmiah yang masih dipertimbangkan dalam proses seleksi ilmiah,
yaitu:
1. Surat lamaran
2. Ijazah sekolah dan daftar nilai
3. Surat keterangan pekerjaan atau pengalaman
4. Wawancara langsung
5. Referensi/rekomendasi dari pihak yang dapat dipercaya.

b. Seleksi non ilmiah


Cara kedua ini, pada umumnya banyak digunakan di negara-negara berkembang,
seperti di negara kita sendiri. Cara non ilmiah ini, di samping didasarkan pada kelima
data di atas sering ditambah dengan faktor-faktor lain, seperti:
1. Bentuk tulisan dalam lamaran
2. Cara berbicara dalam wawancara
3. Tampang atau penampilan.

 Sumber-sumber tenaga kerja


a. Sumber intern
 Sumber intern adalah karyawan yang akan mengisi lowongan kerja yang
lowong diambil dari dalam perusahaan tersebut, yakni dengan cara
memutasikan atau pemindahan karyawan yang memenuhi spesifikasi
pekerjaan jabatan itu.
Ada tiga sumber penawaran intern, yaitu :
1. Penataran (Upgrading) yaitu dengan mendidik dan memberi latihan
2. Pemindahan (transferring) yaitu posisi yang kurang disenangi ke posisi
lain yang lebih memuaskan kebutuhan
3. Pengangkatan (promoting) yaitu pengangkatan ke jabatan yang lebih
tinggi lagi
 Kebaikan penarikan karyawan dari sumber intern perusahaan adalah :
1. Loyalitas dari karyawan yang mengisi lowongan tersebut dapat lebih
ditingkatkan
2. Kebijaksanaan ini dapat menimbulkan persaingan yang sehat diantara
karyawan karena ada harapan untuk maju dan berkembang
3. Efisiensi dari perusahaan dapat diharapkan menjadi lebih tinggi
4. Waktu penarikan relatif singkat

b. Sumber Ekstern
 Sumber ekstern adalah karyawan yang akan mengisi jabatan yang lowong
dilakukan penarikan dari sumber-sumber tenaga kerja di luar perusahaan,
yaitu :
1. Menggunakan jasa karyawan lama
Suatu perusahaan kadang-kadang memerlukan karyawan dari luar
lingkungan perusahaan, maka suatu cara yang praktis dan ekonomis
untuk menariknya adalah dengan jalan menggunakan jasa dari
karyawan lama.
2. Melalui lembaga-lembaga pendidikan
Kadang-kadang suatu perusahaan membutuhkan karyawan baru yang
membutuhkan syarat-syarat pendidikan tertentu misalnya sarjana muda
atau sarjana dari fakultas tertentu. Untuk mendapatkan karyawan
dengan syarat-syarat pendidikan tertentu tersebut ada perusahaan yang
langsung menghubungi lembaga-lembaga pendidikan tersebut.
3. Lamaran yang masuk secara kebetulan
Kadang-kadang terjadi, bahwa suatu perusahaan tidak atau belum
mengumumkan suatu lowongan jabatan. Tetapi ada saja kemungkinan
seseorang melamar atau mencari pekerjaan, baik datang sendiri
maupun lewat surat . Kalau ternyata pelamar ini sesuai dengan
keinginan perusahaan, maka bisa terjadi akhirnya pelamar tersebut
setelah lolos seleksi diterima bekerja.

 Menyusun staf
Proses penyusunan personalia (staffing process) dapat dipandang sebagai serangkaian
kegiatan yang dilaksanakan terus menerus untuk menjaga pemenuhan kebutuhan
personalia organisasi dengan orang-orang yang tepat dalam posisi-posisi tepat dan pada
waktu yang tepat.
Langkah-langkah proses ini mencakup :
a. Perencanaan sumber daya manusia, yang dirancang untuk menjamin keajegan dan
pemenuhan kebutuhan personalia organisasi.
b. Penarikan, yang berhubungan dengan pengadaan calon-calon personalia segaris
dengan rencana sumber daya manusia.
c. Seleksi, mencakup penilaian dan pemilihan di antara calon-calon personalia.
d. Pengenalan dan orientasi, yang direncana untuk membantu individu-individu yang
terpilih menyesuaikan diri dengan lancar dalam organisasi.
e. Latihan dan pengembangan, program ini bertujuan meningkatkan kemampuan
perseorangan dan kelompok untuk mendorong efektifitas organisasi.
f. Penilaian Pelaksanaan kerja, dilakukan dengan membandingkan antara pelaksanaan
kerja perseorangan dan standar-standar atau tujuan-tujuan yang dikembangkan bagi
posisi tersebut.
g. Pemberian balas jasa dan penghargaan, yang disediakan bagi karyawan sebagai
kompensasi pelaksanaan kerja dan motivasi bagi pelaksanaan di waktu yang akan
datang.
h. Perencanaan dan pengembangan karier, yang mencakup transfer (promosi, demosi
atau lateral), penugasan kembali, pemecatan, pemberhentian atau pensiun.

 Pelatihan bagi karyawan baru dan lama


 Pelatihan umumnya diberikan pada para pemula, tetapi juga dapat diberikan pada
para pegawai lama yang biasanya berhubungan dengan perubahan teknologi.
Developmen (pengembangan) biasanya lebih luas dari pelatihan.

 Cara pelatihan dan pengembangan :


1. On-the-job atau On-site training
Yaitu pelatihan yang dilakukan pada saat karyawan bekerja. Misalnya dalam
bentuk rotasi pekerjaan, magang, atau coaching.
2. Off-the-job atau Off site training
Yaitu pelatihan yang dilakukan di tempat yang terpisah dari tempat kerja.
Misalnya dalam bentuk seminar atau kursus.
3. Development program
Yaitu program untuk meningkatkan keterampilan konseptual manajer.
Misalnya dapat dikuliahkan ke jenjang yang lebih tinggi, atau kursus
manajerial

 Promosi dan Mutasi


 Mutasi
Mutasi didasarkan atas indeks prestasi yang dapat dicapai oleh karyawan
bersangkutan. Istilah-istilah yang sama pengertiannya dengan mutasi adalah
pemindahan, transfer, dan job rotation. Mutasi merupakan salah satu tindak lanjut
yang dilakukan dari hasil penilaian prestasi karyawan. Mutasi harus didasarkan
atas indeks prestasi yang dapat dicapai oleh karyawan yang bersangkutan. Mutasi
adalah suatu perubahan posisi/jabatan/ tempat/ pekerjaan yang dilakukan baik
secara horizontal maupun vertikal di dalam suatu organisasi. Prinsip mutasi
adalah memutasikan karyawan pada posisi yang tepat dan pekerjaan yang sesuai
agar semangat dan produktivitas kerja meningkat.
 Promosi
Promosi adalah penghargaan dengan kenaikan jabatan dalam suatu organisasi
ataupun instansi baik dalam pemerintahan maupun non pemerintah (swasta).
Menurut Husein (2003) seseorang yang menerima promosi harus memiliki
kualifikasi yang baik dibanding kandidat-kandidat yang lainnya. Terkadang
jender pria wanita serta senioritas tua muda mempengaruhi keputusan tersebut.
Hal inilah yang banyak diusahakan oleh kalangan pekerja agar bias menjadi lebih
baik dari jabatan yang sebelumnya ia jabat. Dan juga demi peningkatan dalam
status social. Promosi merupakan kesempatan untuk berkembang dan maju yang
dapat mendorong karyawan untuk lebih baik atau lebih bersemangat dalam
melakukan suatu pekerjaan dalam lingkungan organisasi atau perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai