Anda di halaman 1dari 11

FUNGSI PENGARAHAN

1. PENGERTIAN PENGARAHAN
Fungsi pengarahan (directing=actuating=leading=pengerakan) adalah fungsi
manajemen yang terpenting dan paling dominan dalam proses manajemen. Fungsi ini
baru bias di terapkan setelah rencana,oragnisasi,dan karyawan ada. Jika fungsi ini dii
terapkan maka proses manajemen dalam merealisasi tujuan di mulai. Penerapan fungsi ini
sangatlah sulit,rumit,dan komplek,karna kartawan tidak dapat di kuasai sepenuhnya.
Fungsi pengarahan ini adalah ibarat starter mobil, artinya mobil baru dapat
berjalan jika kunci starter telah melaksanakan fungsinya. Demikian juga proses
manajemen,baru telaksana setelah fungsi pengarahan diterapkan. Adapun definisi fungsi
pengarahan adalah mengarahkan karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja aktif
dalam mencapai tujuan perusahaan(organisasi)

2. PENGERTIAN ACTUATING( PENGGERAKAN) MENURUT PARA AHLI

1. Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan


Pengarahan yaitu mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja secara
efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.
2. George R. Terry
Actuating is setting all members of the group to want to achieve and to strike to achieve the
objective willingly and keeping with the managerial planning and organizing efforts.
Artinya :
Pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok, agar mau bekerja sama dan bekerja
secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha
pengorganisasian.
3. Koontz dan O’Donnel
Directing and leading are the interpersonal aspects of managing by which subordinate
are led to understand and contribute effectively and efficiency to the attainment of enterprise
objectives.
Artinya :
Pengarahan adalah hubungan antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan oleh
adanya pengaturan terhadap bawahan - bawahan untuk dapat dipahami dan pembagian
pekerjaan yang efektif untuk tujuan perusahaan yang nyata.
Jadi, pengarahan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan untuk membimbing,
menggerakkan, mengatur segala kegiatan yang telah diberi tugas dalam melaksanakan sesuatu
kegiatan usaha.
4. Keith Davis
Actuating adalah kemampuan membujuk orang-orang mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan dengan penuh semangat.
3. BAGIAN BAGIAN ACTUATING
1. Staffing
Actuating terbagi ke dalam 5 bagian, yaitu :
Staffing (pengisian jabatan) adalah kegiatan untuk memperoleh karyawan yang efektif
yang akan mengisi jabatan-jabatan kosong di organisasi perusahaan.
Pengisian jabatan ini bertujuan agar semua jabatan ada pejabatnya yang akan
melaksanakan tugas-tugas pada setiap jabatan tersebut, sehingga sasaran perusahaan dapat
tercapai. Pengisian jabatan ini, dilakukan dengan cara penarikan, seleksi, dan penempatan
karyawan yang baik, sehingga para karyawan dapat bekerja efektif dalam melakukan tugas-
tugasnya.
Asas pengisian jabatan ini adalah “penempatan orang-orang yang tepat pada tempat yang
tepat dan penempatan orang-orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat” atau the right man in
the right place and the right man in the right job. Asas ini perlu dihayati dan diterapkan untuk
menghindari terjadinya mismanagement dalam kepegawaian. Pokok masalah yang akan
dipelajari pada fungsi pengisian jabatan ini, adalah :

· 2. Pengadaan (procurement)
Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk
mendapatkan karyawan, baik kualitas maupun kuantitasnya sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Untuk mendapatkan karyawan yang kualitas dan kuantitasnya baik, sehingga efektif
mengerjakan tugas-tugasnya harus dilakukan dengan cara :
a.) Job Analysis (analisis jabatan)
Adalah menganalisis pekerjaan-pekerjaan apa aja yang harus dilakukan pada suatu jabatan,
mengapa pekerjaan itu dilakukan dan bagaimana melakukannya. Hasil analisis jabatan ini adalah
uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
b.) Job Description (uraian pekerjaan)
Adalah uraian mengenai tugas-tugas dan tanggung jawab seorang pejabat pada suatu
jabatan atau apa hak dan kewajibannya.
c.) Job Specification (spesifikasi pekerjaan)
Adalah uraian syarat-syarat orang yang dapat memangku suatu jabatan tertentu, agar ia
dapat bekerja secara efektif.

Penarikan (recruiting)
Penarikan adalah kegiatan mencari dan mempengaruhi tenaga kerja agar mau melamar
lowongan pekerjaan yang masih kosong di perusahaan. “mencari” yaitu menetapkan sumber-
sumber tenaga kerja yang akan ditarik. “mempengaruhi” adalah menetapkan cara-cara
penarikannya, seperti melalui iklan pada media massa dan melalui para karyawan yang telah ada.
Penarikan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu penarikan dengan cara internal maupun dengan cara
eksternal.

Penarikan dengan cara internal, yakni karyawan yang akan mengisi lowongan jabatan yang
kosong, ditarik dari karyawan yang telah ada dalam perusahaan. Penarikan dilakukan dengan
cara “mutasi atau transfer”, baik yang sifatnya vertikal (promosi,demosi) maupun horizontal
(rotasi).
a) Promosi adalah mutasi dengan menaikkan pangkat atau jabatan seseorang,
sehingga authority dan responsibility-nya semakin besar biasanya diikuti kenaikan pendapatan.
Promosi diartikan peningkatan status (jabatan) seseorang karyawan, seperti karyawan percobaan
atau calon pegawai menjadi karyawan tetap, atau karyawan operasional diangkat menjadi
karyawan manajerial. Dengan peningkatan status (promosi) ini maka hak, kewajiban, dan
pendapatannya akan semakin besar pula. Dasar-dasar promosi dikenal atas:
1. Senioritas, yaitu promosi yang didasarkan pada lamanya pengalaman kerja seorang karyawan.
Kelemahan senioritas sebagai dasar promosi adalah seorang karyawan yang kemampuannya
sangat terbatas, tetapi karena masa kerjanya lebih lama ia yang di promosikan. Kebaikan dasar
ini adalah labour turn over relatif kecil.
2. Ability (kecakapan), yaitu promosi yang didasarkan atas kecakapan seorang karyawan, yang
kecakapannya lebih baik mendapat prioritas pertama untuk di promosikan.
3. Kombinasi senioritas dan ability adalah promosi yang dilakukan berdasarkan lamanya masa
kerja dan tingkat pendidikan formal melalui ujian kenaikan golongan. Dasar promosi kombinasi
ini akan lebih baik, lebih lebih objektif, dan akan menempatkan orang terbaik pada suatu jabatan.

b) Demosi adalah mutasi dengan cara penurunan pangkat atau jabatan seseorang karyawan.
Kebaikannya :
1. Biaya-biaya penarikan relatif kecil.
2. Perilaku karyawannya telah diketahui.
3. Karyawannya telah berpengalaman.
4. Orientasi dan induksi tidak diperlukan lagi.
5. Karyawan yang cakap ada kesempatan untuk promosi.
6. Memotivasi semangat kerja karyawan.
7. Loyalitas dan kedisiplinan karyawan lebih baik.
8. Dan lain sebagainya.
Keburukannya :
1. Masalah pengisian lowongan tidak terselesaikan, karena mutasi akan menimbulkan lowongan
yang kosong kembali.
2. Pelaksanaan sistem kerja hanya tetap begitu-begitu saja.
3. Kewibawaan pejabat yang dipromosikan relatif kurang.
4. Promosinya sering didasarkan atas nepotisme.
5. Dan lain sebagainya.
c) Rotasi (mutasi horizontal) adalah pemindahan seorang karyawan dari suatu jabatan ke
jabatan lainnya, tetapi pangkatnya teta, hanya pekerjaannya yang berbeda. Mutasi/transfer
karyawan dilakukan atas “keinginan karyawan atau keinginan perusahaan”. Mutasi dilakukan
bertujuan untuk penempatan kembali karyawan, ke jabatan yang lebih sesuai dengan
keahliannya.
Penarikan dengan cara eksternal, yakni pelamar pekerjaan yang mengisi lowongan jabatan
yang kosong ditarik orang-orang dari luar perusahaan, yaitu :
1. Lembaga-lembaga pendidikan
2. Kantor penempatan tenaga kerja
3. Pasar tenaga kerja (umum)
4. Nepotisme atau kawan-kawan karyawan
Penarikan tenaga kerja atau sumber daya manusia ini dilakukan melalui iklan pada media
massa, seperti pada surat kabar, radio dan televisi.
Untuk memperoleh pelamar yang banyak, hendaknya iklan itu dimuat pada media massa
terkenal dan peredarannya cukup luas. Semakin banyak pelamar yang memasukkan lamarannya
maka kesempatan untuk memperoleh karyawan yang sangat memenuhi persyaratan akan
semakin banyak.

Seleksi (selection)
Seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau yang
ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan itu. Dasar seleksi adalah job specification dari
perusahaan bersangkutan. Metode seleksi dikenal atas: “metode nonilmiah dan metode
ilmiah”.
Metode nonilmiah, yaitu seleksi yang dilaksanakan tidak didasarkan kepada kiteria/standar
atau spesifikasi kebutuhan nyata pekerjaan atau jabatan, tetapi hanya didasarkan kepada
perkiraan dan pengalaman saja.
Seleksi dalam hal ini tidak berpedoman kepada job description dan job specifiction dari
jabatan yang akan diisi itu. Seleksi nonilmiah (observation method) ini, kurang dapat
dipertanggung jawabkan, karena kualitas dan kuantitas karyawan yang diterima tidak sesuai
dengan kebutuhan perusahaan bahkan sering menimbulkan mismanagement kepegawaian.
Metode ilmiah, adalah seleksi yang didasarkan kepada ilmu pengetahuan dan kebutuhan
nyata jabatan yang akan diisi serta berpedoman kepada kriteria spesifikasi dan standar-standar
tertentu.
Dengan seleksi ilmiah ini diharapkan akan diperoleh karyawan yang qualified dan
penempatannya yang tepat, sehingga pembinaannya dan pengembangannya relatif lebih murah.
1. Prosedur Seleksi
a. Seleksi surat-surat lamaran
b. Pemeriksaan referensi
c. Wawancara pendahuluan
d. Seleksi ilmu pengetahuan
e. Tes psikologi
f. Tes kesehatan
g. Wawancara akhir dengan atasan langsungnya
h. Memutuskan diterima atau tidak
2. Tingkat-tingkat Seleksi
a. Seleksi tingkat pertama adalah seleksi yang dilakukan menurut prosedur yang telah
ditetapkan perusahaan bersangkutan dan jika lulus maka pelamar dinyatakan diterima dengan
status karyawan percobaan atau calon pegawai (capeg).
b. Seleksi tingkat kedua adalah seleksi yang dilakukan selama masa percobaan (capeg)
dengan cara mengamati dan menilai mental, perilaku, kedisiplinan dan kemampuan nyata calon
karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
c. Seleksi tingkat ketiga adalah seleksi dengan mengikuti prajabatan atau pelatihan, jika
lulus maka calon karyawan (capeg) dingkat menjadi karyawan tetap. Dengan status karyawan
tetap ini maka semua haknya sebagai karyawan akan diterima.

3. Penyeleksi
Penyeleksi adalah orang-orang yang melaksanakan seleksi itu, baik dilakukan secara
individu maupun kolektif. Penyeleksi ini harus jujur, objektif, dan bebas dari pengaruh “halo
efek dan nepotisme”. Jadi keputusan mereka harus berdasarkan nilai nyata yang dicapai peserta
seleksi itu.
Penyeleksi ini dapat dilakukan oleh :
a) Bagian Urusan Sumber Daya Manusia (USDM = bagian personalia).
b) Pihak ketiga yang profesional.
c) Kombinasi USDM dan pihak ketiga.
USDM, dimana seleksi itu dilakukan oleh orang-orang dalam perusahaan bersangkutan saja.
Pihak ketiga profesional, artinya seleksi dilakukan oleh orang-orang dari luar perusahaan,
misalnya tes psikologi dilakukan oleh ikatan sarjana psikologi dan lain-lainnya.
Kombinasi USDM dan pihak ketiga. Misalnya tes psikologi dan pengetahuan umum
dilakukan pihak ketiga, sedang wawancara dilakukan oleh kombinasi USDM dan pihak ketiga,
hasilnya akan lebih baik. Pelaksanaan seleksi yang baik akan memperoleh karyawan yang
kualitas dan kuantitasnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan, sehingga mismanagement
kepegawaian dapat dihindarkan.
· Penempatan (placement)
Penempatan adalah kegiatan untuk menempatkan orang-orang yang telah lulus seleksi pada
jabatan-jabatan tertentu sesuai dengan uraian pekerjaan dan klasifikasi-klasifikasi pekerjanya
(Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan). Penempatan ini sangat penting, karena aktivitas-aktivitas
perusahaan baru dapat dilakukan, jika semua jabatan ada pekerjanya.
Dalam penempatan karyawan baru ini harus dilakukan orientasi dan induksi.
Orientasi, artinya memberitahukan kepada karyawanbaru tentang hak dan kewajibannya,
tugas dan tanggung jawabnya, peraturan-peraturan perusahaan, sejarah dan struktur organisasi
perusahaan serta memperkenalkannya kepada para karyawan lama.
Induksi, adalah kegiatan untuk mempengaruhi tingkah laku karyawan baru yang telah
ditempatkan, agar ia menaati peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku (Drs.
H. Malayu S.P. Hasibuan).
Pelatihan (training)
Pelatihan karyawan perlu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerjanya.
Pelatihan ini memerlukan biaya tetapi biaya-biaya ini menjadi investasi jangka panjang di bidang
sumber daya manusia bagi perusahaan bersangkutan.
Pelatihan adalah proses peningkatan kemampuan teknis dan moral kerja karyawan
operasional sesuai dengan kebutuhan tugas-tugasnya (Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan).
Training is the short term education process utilizing a systematic and organized procedure
by which nonmanagerial personnel learn technical knowledge and skills for a definite purpose
(Andrew F. Sikula).
Artinya :
Pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur yang
sistematis dan terorganisasi, yang dalam kesempatan itu karyawan operasional belajar
pengetahuan teknik pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu.
Pemberhentian (separation)
Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seorang karyawan dengan suatu perusahaan.
Pemberhentian (PHK) ini disebabkan oleh keinginan perusahaan, keinginan karyawan, kontrak
kerja habis, peraturan perburuhan, pensiun, dan atau meninggal dunia.

3. Komunikasi
Komunikasi (communication) merupakan hal yang terpenting dalam manajemen, karena
proses manajemen baru terlaksana, jika komunikasi dilakukan. Pemberian perintah, laporan,
informasi, berita, saran, dan menjalin hubungan-hubungan hanya dapat dilakukan dengan
komunikasi saja, tanpa komunikasi proses manajemen tidak terlaksana.

Unsur-unsur Komunikasi
a) Komunikator (pemberi = giver) adalah orang yang menyampaikan pesan komunikasi itu.
b) Pesan yaitu informasi, perintah, laporan, berita, dan lain-lainnya yang disampaikan itu.
c) Saluran (simbolis = channel) adalah alat (simbol) yang dipergunakan untuk berkomunikasi.
d) Komunikan (penerima = receiver) yaitu orang yang menerima pesan komunikasi tersebut.
e) Feedback (action), adalah reaksi yang ditimbulkan oleh komunikasi itu.

Fungsi-fungsi Komunikasi
1. Instructive, artinya komunikasi dalam hal ini berfungsi untuk memberikan perintah dari
atasan kepada bawahannya.
2. Evaluation, artinya komunikasi berfungsi untuk menyampaikan laporan dari bawahan
kepada atasannya.
3. Informative, adalah komunikasi dalam hal ini berfungsi untuk menyampaikan informasi,
beita, dan pesan-pesan lainnya.
4. Influencing, artinya komunikasi dalam hal ini berfungsi untuk memberikan saran-saran,
nasehat-nasehat dari seseorang kepada orang lain.
4. Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa Latin, Mavere yang berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi
ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Motivasi
mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja
keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan
perusahaan. Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu,cakap,
dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai
hasil kerja yang optimal. Motivasi penting, karena dengan motivasi ini, diharapkan setiap
individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang
tinggi.

Tujuan Pemberian Motivasi


1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan.
2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
3. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan.
5. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan.
6. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
7. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
8. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan.
9. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.
10. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
11. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

Metode-Metode Motivasi
1. Metode Langsung (direct motivation), adalah motivasi (material dan nonmaterial) yang
diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan dan
kepuasannya. Jadi, sifatnya khusus seperti memberikan pujian, penghargaan, bonus, piagam dan
lain sebagainya.
2. Motivasi Tidak Langsung (indirect motivation), adalah motivasi yang diberikan hanya
merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja/kelancaran tugas,
sehingga para karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya. Misalnya: kursi yang
empuk, mesin-mesin yang baik, ruangan kerja terang dan nyaman, suasana dan lingkungan
pekerjaan yang baik, penempatan karyawan yang tepat dan lain-lainnya. Motivasi tidak langsung
ini besar pengaruhnya untuk merangsang semangat bekerja karyawan, sehingga produktivitas
kerja meningkat.

5. Leadership (kepemimpinan)
Kepemimpinan merupakan intisari manajemen. Dengan kepemimpinan yang baik, proses
manajemen akan berjalan lancar dan karyawan bergairah melaksanakan tugas-tugasnya. Gairah
kerja, produktivitas kerja, dan proses manajemen suatu perusahaan akan baik, jika tipe, gaya,
cara atau style kepemimpinan yang diterapkan manajernya baik.
Tegasnya baik atau buruknya, tercapai atau tidaknya tujuan suatu perusahaan sebagian
besar ditentukan oleh kecakapan manajer dalam melaksanakan kepemimpinannya untuk
mengerahkan para bawahannya. Kecakapan dan kewibawaan seorang manajer melakukan
kepemimpinannya akan mendorong gairah kerja, kreativitas, partisipasi, dan loyalitas para
bawahan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.
Leader adalah orangnya, sedangkan leadership ialah gaya atau style seorang manajer
untuk mengarahkan, mengkoordinasi, dan membina para bawahannya agar mau bekerja sama
dan bekerja produktif mencapai tujuan perusahaan.

4.MANFAAT ACTUATING
Memberi pengarahan efektif dapat dilaksanakan oleh seorang untuk suatu kelompok.
Biasanya, manajer yang melaksanakan pengarahan karena manajer mengetahui keahlian dan
kemampuan karyawan, mengerti kapasitas dan keinginan karyawan, mengetahui hasil dan ,
mengamati etos kerja karyawan. Dengan semua latar belakan tersebut, manajer akan mampu
memilih teknik memberikan pengarahan yang efektif untuk mendapatkan hasil yang diinginkan
dengan cara yang terbaik.Manajer yang mengarahkan karyawan, harus menggunakan instruksi-
instruksi yang menunjang pengetahuan tentang aspek untuk melakukan suatu tugas tertentu.
Demikian pula untuk dapat mengikuti tujuan, maka diliput berbagai situasi,diberi data yang rinci,
dan dikemukakan urutan langkah-langkah yang harus ditempuh.

5. PRINSIP – PRINSIP ACTUATING


Ø Pengarahan harus jelas
Ø Pengarahan diberikan satu per satu
Ø Pengarahan harus positif
Ø Pengarahan harus diberikan kepada orang yang tepat
Ø Pengarahan harus erat dengan motivasi
Ø Perintah satu aspek berkomunikasi

Pentingnya Actuating dalam Organisasi


Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-
orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak
diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada
pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai
visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi
dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program
kerja organisasi yang telah ditetapkan.
KESIMPULAN

 Mengimplementasikan suatu proses kepemimpinan, penbimbingan, dan memberikan


motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja dengan efektif serta efisien dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan
 Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
 Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan
 Actuating adalah fungsi managemen yang berhubungan dengan kegiatan mengarahkan,
membimbing, menggerakan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif
secara efisien, agar terwujudnya tujuan yang telah ditetapkan.
 Fungsi pengarahan agar karyawan mampu bekerjasama dan bekerja secara efektif untuk
mencapai tujuan perusahaan yang nyata.
 Unsur yang paling penting dalam pengarahan yaitu motivasi dan komunikasi.
 Seorang manager harus mampu memotivasi karyawan agar mau mangikutinya.
 Dan harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik.
FUNGSI-FUNGSI PENGARAHAN

Kelompok 1 :
Sayed Munthazar (1905101050009)
Rena Yolanda (1905101050045)
Ummi Khairiah Nst (1905101050034)
Lianna Syafiqa (1905101050094)
Salsabila Putri Utami (1905101050086)

JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN


UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2019
DAFTAR ISI

PEMBAHASAN
1. Pengertian actuating …………….......................................................................
2. Pengertian menurut para ahli..............................................................................
3. Bagian-bagian actuating.......................................................................................
4. Manfaat actuating.................................................................................................
5. Pinsip actuating ...................................................................................................

PENUTUP
Simpulan .............................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai