NPM : 230110170065
Kelas : B (Shift 1)
Stasiun : 3012
Karekteristik perairan dapat dilihat dari beberapa sifat diantaranya sifat kimia
dan fisika. Temperatur dan salinitas adalah variable penting untuk menentukan
karakteristik laut (Haikal et al. 2012). Temperatur memiliki fungsi sebagai parameter
reaksi kimia dan proses biologi sedangkan salinitas merupakan factor penting untuk
penyebaran organisme perairan laut (Haikal et al. 2012). Oleh sebab itu, perlu adanya
analisi untuk lebih mengoptimalkan hasil perikanan di Laut Halmahera ini.
(Arief, 1984). Data-data tentang salinitas dan suhu terhadap kedalaman dapat dilihat
dari grafik dibawah ini.
Dapat dilihat dari grafik di atas, bahwa kedalaman di Lubuk Halmahera sekitar
±1900 m. Temperatur pada permukaan sampai dengan 100 m dapat dilihat di grafik
tersebut sebesar 27-31°C. Penurunan suhu secara drastis dapat dilihat pada kedalaman
100-500 m. Sedangkan suhu mulai stabil yaitu sebesar 8°C pada kedalaman 500-1900
m. Salinitas Lubuk Halmahera juga dapat ditentukan dan dilihat dari gambar 2 diatas.
Salinitas pada permukaan sebesar 33,8-34,7 psu, m terjadi kenaikan salinitas pada
kedalaman 0-250, terjadi penurunan salinitas pada kedalaman 250-500 m dan salinitas
mulai stabil pada kedalaman 500-1900 m yaitu sebesar 34,6 psu.
Dari data-data yang diperoleh maka bisa disimpulkan bahwa mixed layer berada
pada kedalaman 0-100 m. Termoklin berada pada kedalaman 100-500 m karena pada
kedalaman tersebut terjadi penurunan suhu yang drastis sehingga menghasilkan kurva
curam pada grafik. Sedangkan haloklin terdapat pada kedalaman 200-500 m karena di
sana terjadipenurunan salinitas sehingga menghasilan kurva yang curam. Deep layer
berada pada kedalaman 500-1900 m karena perairan pada kedalaman tersebut
cenderung homogen.
Nama : Farhan Muharam Saleh
NPM : 230110170065
Kelas : B (Shift 1)
Stasiun : 3012
Baik lautan maupun daratan keduanya terpapar oleh sinar matahari melalui suatu
proses yang dinamakan insolation. Pengaruh pemanasan ini tidaklah sama untuk
daerah-daerah yang terletak pada lintang yang berbeda. Perbedaan jumlah panas yang
diterima oleh permukaan bumi pada lintang yang berbeda-beda akibat dari bentuk bumi
yang bulat. Cahaya matahari yang jatuh di atas daerah tropik lebih dahulu melalui
atmosfer dengan jarak yang lebih pendek daripada yang ditempuh daerah yang lain
(Hutabarat & M. Evans, 2014).
Nama : Farhan Muharam Saleh
NPM : 230110170065
Kelas : B (Shift 1)
Stasiun : 3012
DAFTAR PUSTAKA
Arief, D. (1984). Pengukuran Salinitas Air Laut dan Peranannya dalam Ilmu Kelautan.
Oseana, 3-10.
Haikal, V. M., Taofiqurohman, A., & Riyantini, I. (2012). Analisis Massa Air di
Perairan Maluku Utara. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 1-9.
Hutabarat, S., & M. Evans, S. (2014). Suhu. In Pengantar Oseanografi (p. 59). Jakarta:
UI-Press.
Tangke, U., Karuwal, J. C., Zainuddin, M., & Mallawa, A. (2015). Sebaran Suhu
Permukaan Laut dan Klorofil-A Pengaruhnya Terhadap Hasil Tangkapan
Yellowfin Tuna (Thunnus albacares) di Perairan Laut Halmahera Bagian
Selatan. Jurnal IPTEKS PSP, 248-260.