Anda di halaman 1dari 5

Nama : Regita Putri Meliyanti

NPM : 230110190023
Kelas : Perikanan A

1. Suhu

Gambar 1. Pengaruh kedalaman terhadap suhu


(dokumentasi pribadi via ODV)

Suhu permukaan laut merupakan salah satu parameter oseanografi yang


memiliki peranan penting dalam menganalisis fenomena-fenomena fisik yang
terjadi di laut, sehingga data mengenai variabilitas suhu permukaan laut
merupakan indikator utama yang dijadikan acuan untuk menduga segala
fenomenafenomena fisik yang terjadi di laut seperti upwelling, downwelling dan
front. (Suhana, 2018)
Dalam data tersebut didapat informasi mengenai suhu menggunakan plot
3010 yakni di perairan Jawa. Pada data tersebut menunjukan bawa semakin dalam
suatu perairan maka suhunya akan semakin rendah. Pada kedalaman 1000m suhu
Nama : Regita Putri Meliyanti
NPM : 230110190023
Kelas : Perikanan A

berkisar antara 0-10 sedangkan pada kedalaman 200m suhu berkisar antara 20-

30 .

Secara umum letak lapisan termoklin di perairan Indonesia berada pada


kedalaman 100 - 300 meter, dengan kisaran suhu antara 9ºC – 26ºC. Khususnya di
perairan selatan Jawa, batas atas lapisan termoklin terletak pada kedalaman 45-75
meter dan batas bawah terletak pada kedalaman 150- 200 meter (Farita 2006).

Pada gambar tersebut (perairan Jawa) disimpulkan bahwa pada kedalaman

0-80m suhu sekitar 30 . Pada kedalaman 100-300m suhu sekitar 20 .

Sedangkan pada kedalaman 400-1000m suhu perairan mencapai 10 . Kedalaman

0-80m merupakan mixed layer dimana suhu panas dikarenakan pemanasan yang
terjadi secara terus-menerus sepanjang tahun. Pemanasan tersebut mengakibatkan
terbentuknya stratifikasi didalam kolom perairan yang disebabkan oleh adanya
gradien suhu. Pada daerah ini faktoryang mempengaruhinya adalah seperti
Nama : Regita Putri Meliyanti
NPM : 230110190023
Kelas : Perikanan A

presipitasi, evaporasi, kecepatan angin, intensitascahaya matahari, dan faktor-


faktor fisika yang terjadi di dalam kolom perairan. Kedalaman 100-300m
menunjukan lapisan temoklin dimana mulai terjadi perubahan suhu, Menurut
Tomzack (2000) factor yang bisa mempengaruhi perubahan kedalaman lapisan
termoklin adalah arus,upwelling,downweliing,material padatan tersuspensi,posisi
lintang,curah hujan,dan variabulitas iklim global atau bisa disebut dengan El Nino
dan la Nina. Kedalaman 400-1000m merupakan lapisan deep layer. Dimana suhu
stabil karena tidak ada cahaya mataahari yang masuk pada lapisan ini (tak ada
cahaya).
Dapat disumpulkan bahwa semakin dalam suatu perairan maka suhu akan
semakin rendah mendekati dan yang menjadi factor penyebab penyebaran suhu
yang berbeda di lapisan perairan adalah presipitasi, evaporasi, kecepatan angin,
dan intensitas cahaya matahari.

2. Salinitas
Berdasarkan kedalaman, semakin dalam tingkat kedalaman nilai salinitas semakin
tinggi. Kondisi sebaran salinitas permukaan memperlihatkan perbedaan-perbedaan
musiman dengan variasi relatif lebih besar dibandingkan dengan suhu. Lapisan
permukaan umumnya menyebar hingga kedalaman tertentu sebelum mencapai
kedalaman dengan suhu yang lebih rendah. (Suhana,2018)
Nama : Regita Putri Meliyanti
NPM : 230110190023
Kelas : Perikanan A

Hasil analisis didapat pada kedalaman 0-10 salinitas perairan adalah 34.
Pada kedalaman 100-100 salinitas berada di 34,25-34.5. Sedangkan pada
kedalaman 200-1000 salinitas berada di 34,75. Dari data tersebut disimpulkan
bahwa semakin dalam perairan salinitasnya akan semakin tinggi seiring dengan
peningkatan suhu perairan. Berdasarkan data salinitas terhadap suhu pada stasiun
tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi suhunya, maka salinitasnya
akan semakin berkurang bahkan cenderung tidak ada. Jika dikaitkan dengan data
temperature terhadap kedalaman, maka kadar salinitas terendah terdapat pada
lapisan permukaan pada badan air atau Mixed Layer karena padalapisan tersebut,
suhunya paling tinggi dibandingkan dengan lapisan yang lainnya. Pada lapisan
Deep Layer salinitasnya akan cenderung stabil, karena suhu tersebut stabil sampai
dasar laut.
Selain itu tingginya salinitas juga dipengaruhi oleh beberapa factor
diantaranya pengupan. Semakin tinggi penguapan maka salinitas akan semakin
tinggi. Curah hujan,dimana makin banyak curah hujan maka salinitas akan makin
rendah dan kebalikannya. Air sungai yang bermuara ke laut, dimana banyak air
sungai yang bermuara ke laut maka salinitasnya akan rendah. Letak dan ukuran
laut dimana laut yang tidak berhubungan dengan laut lepas maka salinitasnya
tinggi, Arus laut dimana laut yang dipengaruhi arus panas maka salinitas akan
naik,kebalikannya bila laut dipengaruhi arus dingin makan salinitas akan
turun,factor selanjutnya adalah angin. Dimana angin berhubungan dengan
kelembaban udara yang berhubungan dengan penguapan (Widhy,2014).
Bila dikaitkan dengan kegiatan perikanan, Organisme perairan seperti ikan
maupun udang mampu hidup baik pada kisaran suhu 20-30°C. Perubahan suhu di
bawah 20°C atau di atas 30°C menyebabkan ikan mengalami stres yang biasanya
diikuti oleh menurunnya daya cerna. (Nybakken,1988). Salinitas perairan juga
menentukan habitat dan jenis ikan.
Nama : Regita Putri Meliyanti
NPM : 230110190023
Kelas : Perikanan A

Daftar Pustaka

Nybakken, J. W. 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia.


Jakarta
Suhana,2018. Karakteristik Sebaran Menegak dan Melintang Suhu dan Salinitas
Perairan Selatan Jawa Coastal and Marine Resources Research Center.
Departement of Marine Science. Raja Ali Haji Maritime University.
Tanjungpinang. Indonesia. Volume 6 Number 2, February 2018.

Tomzack, M. 2000. An Introduction an Physical Oceanography. The Flinders


University of South Austalia. Australia

Widhi Ria,dkk. STUDI DISTRIBUSI SUHU, SALINITAS DAN DENSITAS


SECARA VERTIKAL DAN HORIZONTAL DI PERAIRAN PESISIR,
PROBOLINGGO, JAWA TIMUR. JURNAL OSEANOGRAFI. Volume
3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 151-160.
Yadranka Farita. 2006. VARZABILITAS SUHU DI PER- SELATAN JAWA
BARAT DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANGIN MUSON, INDIAN
OCEAN DIPOLE MODE DAN EL NINO. Program Studi Ilmu Kelautan
FPIK. IPB

Anda mungkin juga menyukai