2, November 2019
Setia Putra
Puspa Gundary
Email : setia.putra@lecturer.unri.ac.id
Abstrak
Hukum waris adat mempunyai corak dan sifat-sifat tersendiri yang khas Indonesia,
yang berbeda dari hukum Islam maupun hukum Barat. Sebagai salah satu dari
bangsa Indonesia, masyarakat Suku Talang Mamak yang menempati wilayah
Kabupaten Indragiri Hulu memiliki sistem hukum yang masih terjaga, salah satunya
mengenai hukum waris. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum
sosiologis. Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui siapa saja
yang menjadi ahli waris, harta waris dan proses pembagian waris pada
masyarakat Suku Talang Mamak. Sistem kekerabatan masyarakat Talang Mamak
pada umumnya terpengaruh pada sistem kekerabatan masyarakat matrilineal. Sistem
kewarisan yang dianut hukum waris adat masyarakat di Kecamatan Talang Mamak
ini adalah kombinasi antara sistem kewarisan individual dengan sistem kewarisan
kolektif. Pembagian warisan dilakukan oleh ninik mamak dari para ahli waris -ahli
waris.
Kata Kunci : Hukum, Waris, Talang Mamak.
Abstract
Customary inheritance law has its own characteristics and characteristics
Indonesia, and different from Islamic and Western law. As one of the Indonesian
people, the Talang Mamak people who occupy the Indragiri Hulu Regency have a
well-established legal system, one of which concerns inheritance law. This type of
research is sociological legal research. The purpose of this study is to find out who
is the heir, the inheritance and the process of distributing inheritance to the Talang
Mamak people. The kinship system of the Talang Mamak community in general is
affected by the kinship system of the matrilineal community. The inheritance system
adopted by the customary inheritance law of the community in Talang Mamak
District is a combination of an individual inheritance system and a collective
inheritance system. The distribution of inheritance is carried out by ninik mamak
from the heirs of the heirs.
Keywords : Law, Inheritance, Talang Mamak.
165
Riau Law Journal Vol. 3 No.2, November 2019
3
Salim H,S., Pengantar Hukum Perdat
4
Tertulis (BW), Jakarta: Sinar Grafika, 2002, Hilman Hadikusuma, Hukum Waris Adat,
hlm 61. Cipta Aditya Bhakti Bandung, 2003, hlm. 23.
167
Riau Law Journal Vol. 3 No.2, November 2019
8 9
http://lancangkuning.com/post/333/suku- Hilman Hadikusumo, Hukum Waris
talang-mamak-di-indragiri-hulu-salah-satu- Indonesia, Menurut Pandangan Hukum Adat,
suku-asli-riau.html (diakses pada tanggal 3 Hukum AgamaHindu, Hukum Islam, Cipta
Agustus 2017) Aditya Bakti, Bandung, 1994, hlm. 1.
169
Riau Law Journal Vol. 3 No.2, November 2019
170
Riau Law Journal Vol. 3 No.2, November 2019
171
Riau Law Journal Vol. 3 No.2, November 2019
tinggi seperti yang tersebut diatas. barulah ahli waris itu dapat berpindah
Lain halnya dengan harta pembawaan kepada kaum kerabat yaitu ibu
ini dapat dibagi-bagikan kepada ahli kandung dari si wafat. Kalau tidak
warisnya akan tetapi kembali kepada ada baru berpindah pada kaum
11
asal usul harta tersebut, bila terjadi kerabat yang lainnya”.
perceraian ataupun wafat. Sedangkan Dengan demikian jelaslah oleh
harta pemberian ini, bila didapat kita bahwa pada dasarnya yang
sebelum perkawinan maka akan dapat menjadi ahli waris dalam masyarakat
menambah harta bawaan masing- Talang Mamak ini adalah anak.
masing suami istri tersebut, dan bila Dimana anak perempuan mempunyai
pemberian ini didapat sesudah hak pakai atau mewarisi, sedangkan
perkawinan maka pemberian ini anak laki-laki hanya mengatur atau
merupakan harta bersama. mengawasi terhadap harta-harta
e. Ahli Waris warisan, bila terjadi kesalahpahaman
Sebagaimana telah diungkapkan atau perselisihan antara ahli waris.
pada bagian terdahulu, bahwa anaklah Menurut hukum waris adat
yang merupakan ahli waris yang masyarakat Talang Mamak ada
pertama, apabila orang tuanya wafat, beberapa ahli waris bila :
oleh karena itu anggota-anggota lain a. Bila pihak istri (ibu) yang wafat,
tidaklah termasuk sebagai ahli waris, maka yang menjadi ahli warisnya
apabila wafatnya pewaris yaitu :
meninggalkan anak, sebab pada 1. Anak perempuan
umumnya anak pula merupakan 2. Cucu perempuan dari anak
generasi yang dibesarkan didalam perempuan
keluarga si wafat yang meninggalkan 3. Ibu pewaris
harta warisan. 4. Saudara perempuan pewaris
Kemudian menurut wawancara 5. Keluarga terdekat pewaris
dengan Langku sebagai Mangku, Bila ahli waris yang tersebut diatas
Talang Mamak, mengatakan : “Bahwa semuanya masih hidup maka diantara
apabila yang wafat itu tidak 11
Hasil wawancara dengan Langku selaku
meninggalkan anak atau cucu, maka Mangku Talang Mamak Rakit Talang
Jerinjing Tanggal 7 November 2017.
173
Riau Law Journal Vol. 3 No.2, November 2019
mereka tidak dapat mewaris secara waris lainnya tertutup untuk menjadi
bersama-sama. Bila pewaris ahli waris, seperti jika ada ahli
mempunyai anak maka anaklah yang waris pertama maka ahli waris kedua
menjadi ahli warisnya, sedangkan bila tidak dapat menjadi ahli waris. Dan
tak ada anak, akan tetapi ada cucu begitu juga bila ada ahli waris kedua
maka akan cuculah yang menjadi ahli maka ahli waris ketiga tidak dapat
warisnya. Bila tidak mempunyai anak menjadi ahli waris dan begitu
dan tidak mempunyai cucu maka yang seterusnya. Bila terjadi ahli waris yang
menjadi ahli warisnya adalah ibu dari perempuan pupus atau punah, maka
pewaris, jika ibu pewaris juga tidak anak laki-laki dapat diangkat secara
ada lagi maka barulah saudaranya adat untuk dapat ahli waris. Pupus
menjadi ahli warisnya. Jika semua ahli maksudnya yaitu : semua ahli waris
waris seperti nomor 1, 2, 3, 4 tidak yang perempuan tidak ada lagi yang
ada lagi barulah keluarga terdekat masih hidup baik keluarga terdekat
pewaris menjadi ahli warisnya. dan keluarga jauh.12
b. Bila pihak Suami (bapak) yang
wafat, maka yang menjadi ahli 2. Prosedur Pembagian Warisan
pada Ahli Waris yang
warisnya:
Berhak pada Masyarakat
1. Anak perempuan Talang Mamak
2. Cucu perempuan dari anak
Pembagian warisan ini terjadi
perempuan
apabila wafatnya pewaris
3. Ibu pewaris
meninggalkan harta warisan serta
4. Saudara perempuan pewaris
adanya ahli waris. Apabila salah satu
5. Kemenakan perempuan pewaris
unsur tidak terpenuhi maka pembagian
6. Keluarga terdekat pewaris
warisan ini tidak akan dibagikan
Bila ahli waris yang tersebut diatas,
menurut hukum waris manapun.
semuanya masih hidup maka diantara
Menurut hukum waris adat
mereka tidak dapat mewaris secara
masyarakat Talang Mamak ini juga
bersama-sama. Hal ini sama dengan
yang tersebut terdahulu, jika ada ahli 12
Hasil wawancara dengan Jamin selaku
waris pertama maka ahli waris- ahli Ketua Bathin Talang Mamak Rakit Talang
Jerinjing Tanggal 7 November 2017.
174
Riau Law Journal Vol. 3 No.2, November 2019
berlaku seperti unsur-unsur yang 1. Bila istri (ibu) yang wafat, maka
tersebut di atas, bila tidak terpenuhi pembagian warisannya adalah :
maka tidak dibagikan. a. Bila suaminya kawin lagi
Pembagian warisan ini dan tidak mempunyai anak
dilakukan oleh ninik mamak dari ahli maka suami berhak setengah
waris yang akan membagikan harta dari harta pencahariannya.
kekayaan pewaris. Pembagian b. Bila suami kawin lagi dan
warisan ini menurut harta kekayaan mempunyai anak, maka
tidak ada ketentuan waktu yang tepat, suami hanya membawa harta
dapat 40 hari setelah pewaris wafat bawaannya sedangkan harta
atau 100 harinya. Pembagian harta pencaharian diwarisi kepada
warisan ini harus dalam keadan anaknya yang perempuan,
bersih, maksudnya bahwa harta- maka anak perempuan
harta warisan ini harus dikurangi mewaris harta pencaharian
dengan hutang-hutang pewaris yang orang tuanya dan harta
ditinggalkannya. Bila harta dalam pusaka tinggi dari ibunya.
keadaan bersih ini barulah dibagi- Pembagian ini dapat
bagikan kepada ahli warisnya. dilakukan diantara ahli waris
Pembagian harta warisan ini bila :
dalam masyarakat Talang Mamak 1) Bila anak perempuan lebih
ini dipakai sistem pewarisan dari 2 orang sedangkan anak
kombinasi antara sistem individual laki-laki hanya satu orang,
dengan sistem kolektif, harta warisan maka anak laki-laki sebagai
yang dapat dibagi-bagikan kepada ahli pengatur atau mewarisi harta
warisnya ini merupakan milik warisan ini terhadap ahli
perorangan, sedangkan terhadap warisnya, maka semua harta
harta warisan yang tak terbagi- pusaka tinggi dan harta
bagikan ini merupakan milik bersama. pusaka rendah (harta
Mengenai pembagian warisan ini ada pencaharian) ini diwarisi
beberapa kemungkinan terjadi : kepada kedua anak
perempuannya. Pembagian
175
Riau Law Journal Vol. 3 No.2, November 2019
176
Riau Law Journal Vol. 3 No.2, November 2019
177
Riau Law Journal Vol. 3 No.2, November 2019
179