Hosea 1
Hosea 1
Hubungan Allah dengan Israel sering kali disamakan dengan ikatan pernikahan (mis. Yes 54:5; Yer 3:14;
bd. Ef 5:22-32). Tindakan Israel "membelakangi Tuhan" untuk menyembah dewa-dewa dianggap oleh
Allah sebagai ketidaksetiaan atau perzinaan rohani. Pernikahan Hosea akan menjadi pelajaran peraga
bagi kerajaan utara yang tidak setia. Gomer mungkin sekali bukan seorang pelacur ketika menikah,
tetapi kemudian ia akan melakukan perzinaan dan kebejatan jasmaniah, mungkin sebagai pelacur di kuil
Baal. Meninggalkan Tuhan bukan hanya membawa dia kepada penyembahan palsu tetapi juga kepada
norma kesusilaan yang makin rendah. Pola kehidupan tunasusila yang sama dapat dilihat dewasa ini
manakala umat Allah berbalik dari pengabdian sejati kepada-Nya
(lihat cat. --> Ams 5:3).
[atau ref. Ams 5:3]
kecilkan semua
Wycliffe: Hos 1:2 - seorang perempuan sundal // anak-anak sundal // negeri ini
bersundal hebat
2. Hosea disuruh mengawini seorang perempuan sundal (ASV) dan menjadi bapak anak-anak
sundal. Banyak penafsir berpendapat bahwa ia tidak benar-benar mengawini seorang pelacur, tetapi
bahwa uraian itu harus dianggap sebagai bersifat alegoris (lih. Pendahuluan). Mereka menafsirkan kata-
kata Hosea sebagai gambaran tentang suatu visi yang dilihatnya, bukan suatu kejadian di mana dia ikut
berperan. Akan tetapi, tidak ada tanda alegori di dalam teks dan perkataan itu tampaknya benar-benar
menggambarkan kehidupan perkawinan Hosea. Namun pelacuran istrinya itu mungkin berkembang
setelah perkawinannya dengan sang nabi. Waktu Meninjau kembali, Hosea menganggap perkawinan ini
sebagai ditetapkan oleh Allah, karena perkawinan itu merupakan analogi yang dipakai Allah untuk
menegur Israel. Nabi menuduh: negeri ini bersundal hebat. Sebagaimana istri Hosea terbukti tidak setia
kepadanya, demikian juga Israel tidak setia kepada Tuhan. Perzinaan spiritual adalah bahasa kiasan yang
diambil dari agama pemujaan kesuburan Kanaan, dengan pelacuran dalam ritualnya.