Anda di halaman 1dari 2

Tafsir Alkitab Perjanjian Baru

III YOHANES
Neal M. Flanagan, OSM

PENGANTAR

Susunan
Surat 3 Yoh ini lebih pendek daripada 2 Yoh. Namun, keduanya memiliki pembagian yang sama:
 pengantar (ay. 1),
 ungkapan kegembiraan (ay. 2-4),
 tubuh surat (ay. 5-12) yang berkisar pada tokoh-tokoh seperti Gayus, Diotrefes, dan
Demetrius, dan
 penutup surat (ay. 13-15).

Kesempatan dan isi


Surat ini ditujukan kepada perseorangan, yakni kepada Gayus, anggota jemaat Yohanes lain, yang
dibicarakan sebagai orang baik oleh para pendatang kepada pengarang (ay. 3, 6). Tujuan surat ini
adalah untuk memberi selamat kepada Gayus (ay. 2-4), mendorong untuk meneruskan membantu
misionaris jemaat Yohanes (ay. 5-8), seperti Demetrius, yang barangkali diutus oleh pengarang
sendiri (ay. 12) dan pembawa surat ini. Pengarang juga ingin memperingatkan Gayus terhadap
Diotrefes, yang memimpin salah satu kelompok dan menolak menerima para misionaris. Lebih
buruk lagi, ia mengusir orang-orang Kristen yang membantu mereka.

Surat ini berpusat pada keramahan dan otoritas, bukan masalah-masalah kristologis dan
soteriologis seperti 1 dan 2 Yoh. Toh pengarang yang sama menulis surat ini dan pada waktu yang
kurang lebih sama pula. Kita telah melihat bagaimana 2 Yoh berhubungan dengan 1 Yoh. Surat
ketiga Yohanes ini berhubungan dengan 2 Yoh oleh penyebutan pengarang sebagai “Penatua” dan
oleh kemiripan 3 Yoh 13-14 dengan 2 Yoh 12. Juga ada kemiripan antara 3 Yoh 12b: engkau tahu
bahwa kesaksian kami adalah benar dengan Yoh 21:24: kita tahu bahwa kesaksiannya itu benar.
Ini memberikan bukti kepada mereka yang berpendapat bahwa surat-surat Yohanes ditulis oleh
redaktur Injil keempat, yang tulisannya sangat jelas tampak dalam Yoh 21.

1
Tafsir Alkitab Perjanjian Baru

TAFSIR

a) Sama sekali tidak diketahui mengenai Gayus (ay. 1), kecuali yang dikatakan dalam surat ini.
Bahwa ia salah seorang “anak” dari pengarang (ay.4), itu mendorong beberapa penafsir
berpendapat bahwa ia bertobat karena jasa pengarang. Tetapi, “anak-anak” kerap kali
digunakan dalam surat-surat ini sehingga tidak perlu mempunyai makna khusus demikian.

b) Ayat 5-6 memberi gambaran mengenai misionaritas Gereja Perdana, yang penghidupannya
sama sekali bergantung pada kebaikan hati sesama orang Kristen. Mereka yang
memberikan bantuan demikian harus disebut teman sekerja (ay. 8).

c) Yang paling tidak jelas dalam 3 Yoh adalah Diotrefes. Mengenai dia tidak diketahui apa-apa,
kecuali beberapa keterangan dalam ayat 9-10. Kedudukan Diofretes terhadap penatua
tidak jelas, meskipun tidak sedikit pendapat para pakar yang muncul tentang hal ini:

(1) Beberapa pakar berpendapat bahwa ia mempunyai kedudukan sebagai pemimpin,


sangat menyerupai pengawas atau uskup, dan dengan tegas menentang para
misionaris yang berkeliling yang mendapat otoritasnya dari “penatua”.

(2) Pakar yang lain mengatakan bahwa kesukarannya menyangkut ajaran, dan bahwa
Diotrefes adalah seorang pembaru dan pengajar yang sesat. Namun, dalam hal ini
mengherankan bahwa pengarang tidak menyebut secara khusus tentang ajaran sesat.

(3) Sementara itu, para pakar lainnya justru berkeyakinan bahwa pengarang sendiri adalah
pembaru.

Namun, semua yang kita ketahui mengenai dia tercantum dalam teks: Diotrefes tidak
mengakui kewibawaan penatua, menganggap diri lebih kuasa; ia menolak menerima para
misionaris dan mengusir mereka yang menyambut. Ia rupanya ditentang oleh Gayus dan
jemaat lainnya (ay. 5, 8, 10, 15), yang menyambut para misionaris ini. Data-data ini
mendukung pendapat bahwa Diotrefes memperlihatkan kekuasaannya secara berlebihan,
menantang kedudukan penatua sendiri.

d) Demetrius jelas salah seorang misionaris Yohanes yang diutus oleh pengarang, dan
barangkali utusan yang membawa surat ini.

e) Ayat 13-14 hampir identik dengan 2 Yoh 12, menunjukkan pengarang yang sama.

f) Ayat 15 memberi gambaran bagaimana jemaat Yohanes saling memberi salam. Para
anggota jemaat adalah yang terkasih, sahabat, hoi philoi. Pengarang menulis untuk
mempersatukan para sahabat ini dan agar jemaatnya tetap rukun.

Tafsir Alkitab Perjanjian Baru


Editor : Dianne Bergant, CSA – Robert J. Karris, OFM
Penerjemah : A.S. Hadiwiyata, Lembaga Biblika Indonesia
LBI – Kanisius 2002

Anda mungkin juga menyukai