Anda di halaman 1dari 2

I.

Nama : Benni Luther


Mata Kuliah : Perjanjian Lama II
Judul Buku : Pengantar Perjanjian Lama ( Kitab Hosea )
Dosen Pengampu : Alfrind H Takasowa M.Th
Kitab Hosea

II. GBB ( Garis Besar Bacaan )


1. Latar Belakang
2. Penulisan
3. Ajaran Pokok
III. Intisari Bacaan
Kitab Hosea ditulis pada tahun 715 - 710 SM ditulis oleh Hosea itu sendiri. Hosea,
yang namanya berarti "keselamatan", diperkenalkan sebagai putra Beeri (Hos 1:1). Tidak ada
lagi yang diketahui tentang nabi ini selain beberapa kilasan otobiografis di dalam kitab itu
sendiri. Hosea adalah penduduk Israel, bukan Yehuda, dan ia bernubuat kepada bangsanya
sendiri. Hal ini tampak dari
(1) banyak acuannya kepada "Israel" dan "Efraim" (dua sebutan terkemuka bagi
kerajaan utara) serta "Samaria" (ibu kota kerajaan utara),
(2) acuannya kepada raja Israel di Samaria sebagai "raja kita" (Hos 7:5), dan
(3) perhatiannya yang mendalam akan kebobrokan rohani, moral, politik dan sosial
Israel.
Hosea dipanggil Allah untuk bernubuat kepada kerajaan Israel yang sedang ambruk
selama sekitar 30 tahunnya yang terakhir, seperti yang kemudian dilakukan oleh Yeremia
kepada Yehuda. Ketika Hosea memulai pelayanannya pada masa akhir pemerintahan
Yerobeam II, Israel sedang mengalami kemakmuran ekonomi dan kestabilan politik untuk
sementara waktu yang menciptakan rasa aman yang palsu. Akan tetapi, segera setelah
Yerobeam II wafat (753 SM), keadaan bangsa itu mulai memburuk dengan pesat dan menuju
kehancurannya yang terjadi pada tahun 722 SM. Dalam 15 tahun setelah kematiannya, empat
raja Israel terbunuh; dalam 15 tahun lagi Samaria merupakan puing-puing berasap dan
penduduk Israel dibuang ke Asyur dan kemudian disebarkan di antara berbagai bangsa.
Pernikahan Hosea yang tragis dan firman nubuatnya dipadukan sebagai pesan Allah kepada
Israel sepanjang tahun-tahun terakhir yang kacau menuju kehancurannya ini.
Latar belakang sejarah pelayanan Hosea disebutkan sebagai dalam pemerintahan
Yerobeam II dari Israel dan empat raja Yehuda (Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia; Hos 1:1) --
yaitu, sekitar 755-715 SM -- yang tidak hanya menjadikannya rekan sezaman yang lebih
muda daripada Amos, tetapi juga dari Yesaya dan Mikha. Kenyataan bahwa Hosea
menetapkan tanggal dari sebagian besar pelayanannya dengan mengacu kepada empat raja
Yehuda dan bukan kepada masa pemerintahan yang singkat dari enam raja Israel terakhir,
mungkin menunjukkan bahwa ia melarikan diri dari kerajaan utara untuk tinggal di Yehuda
menjelang kehancuran Samaria, oleh Asyur (tahun 722 SM); di sanalah dia menyusun
nubuat-nubuatnya menjadi kitab yang berjudul namanya ini. Nubuat Hosea adalah usaha
terakhir Allah untuk memanggil orang Israel supaya bertobat dari penyembahan berhala dan
kefasikan mereka yang tak kunjung berakhir sebelum menyerahkan mereka kepada hukuman
penuh atas dosa-dosa mereka. Kitab ini ditulis untuk menyatakan
(1) bahwa Allah mempertahankan kasih-Nya kepada umat perjanjian-Nya dan dengan
sungguh-sungguh ingin menebus mereka dari kejahatan mereka, dan
(2) bahwa hal-hal menyedihkan terjadi apabila orang terus-menerus tidak menaati
Allah dan menolak kasih-Nya yang menebus.
Ketidaksetiaan istri Hosea dicatat sebagai gambaran ketidaksetiaan Israel kepada
Allah. Gomer mengejar-ngejar laki-laki lain, sedangkan Israel mengejar-ngejar dewa-dewa
lain; Gomer melakukan zina jasmaniah, sedangkan Israel zina rohani.

Anda mungkin juga menyukai