Anda di halaman 1dari 5

PEMBERIAN TEPUNG CANGKANG KEONG MAS TERFERMENTASI

TERHADAP PERTUMBUHAN AYAM KAMPUNG

Nama : Ida Bagus Made Purnama Santika


NPM : 1953121004
Kelas : D61
Mata Kuliah : Meteologi Penelitian

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Keong mas dengan siklus hidupnya yang sangat cepat dan mudah berkembang biak di daerah
persawahan dianggap hama perusak tanaman padi para petani. Bagi peternak ayam kampung,
keong mas sangat bermanfaat sebagai bahan pakan ternak, karena memiliki kandungan
protein kasar dalam bahan kering 54,17%, (Subhan dkk, 2010) . Keong mas sebagai sumber
protein pakan yang dapat diperoleh dengan mudah dan murah sehingga dapat menekan biaya
pakan. Beberapa peternak bahkan mulai mencoba memelihara keong mas, untuk menjamin
ketersediaannya dimusim kemarau agar rutinitas penyediaan sumber protein pakan tetap
terjaga. Keong mas memiliki daging yang berprotein tinggi dan berkalsium tinggi pada
cangkangnya, sehingga sangat cocok diberikan kepada ungags ayam kampung sebagai
penambahan kalsium untuk menghindari cacat pada tubuh ayam kampung.
Dengan pemberian pakan unggas atau ternak lainnya menggunakan keong mas yang
memiliki protein tinggi ini akan berbeda hasil produksinya dengan ternak yang hanya
diberikan ransum konsentrat biasa. Dengan pemberian keong mas kepada ternak sebagai
pakan ini tentu sangat mempengaruhi kualitas kimia maupun fisik hasil produksinya, yang
kemungkinan akan lebih baik hasil produksinya yang diberikan pakan keong mas ini daripada
hanya pakan ransum konserntrat sederhana.
Ternak ayam kampung atau yang biasa disebut juga dengan nama ayam bukan ras (buras)
merupakan salah satu ternak unggas yang sudah banyak dipelihara terutama didaerah
pedesaan, karena selain dagingnya yang enak dimakan, juga karena memainkan peranan
penting sebagai sumber protein manusia dalam bentuk telur maupun dagingnya (Aswanto,
2010 dan Henuk, 2013). Keberadaan ayam kampung sangat penting bagi peningkatan
pendapatan petani maupun pemenuhan gizi keluarga masyarakat di pedesaan. Hal ini terlihat
dari hasil pengkajian Ditjen Peternakan dalam Zulkarnain (2008) yang menyebutkan bahwa
dari 52,9 juta rumah tangga pertanian di Indonesia, 60,9% (32,2 juta) diantaranya merupakan
rumah tangga peternakan. Dari jumlah tersebut 65,7% nya adalah rumah tangga yang
melakukan ternak unggas. Lebih lanjut dikemukakan bahwa ternyata 98,5% atau 21,5 juta
adalah rumah tangga yang memiliki ternak ayam kampung sedangkan yang beternak ayam
ras hanya 1,5% saja atau 317.500 orang dimana dari jumlah tersebut 90% nya hanya sebagai
pekerja di peternakan bukan sebagai pemilik murni yang dikarenakan usaha peternakan ayam
ras mulai dari hulu sampai hilir tersebut sangat tergantung dengan impor dan dimiliki oleh
perusahaan asing.
Beternak ayam kampung memiliki banyak keuntungan karena harga jualnya yang tinggi
dibandingkan broiler. Sayangnya ayam kampung tidak memiliki produksi dan kualitas daging
seperti broiler. Oleh karena itu untuk meningkatkan produksi daging ayam kampung perlu
dilakukan perubahan ransum, apakah dengan pemberian pengganti konsentrat dengan tepung
silase produksi karkasnya akan meningkat atau tidak? Peningkatan produksi dan kualitas
daging ayam kampung dilakukan dengan memberikan pakan pengganti konsentrat dengan
tepung silase keong mas dalam campuran pembuatan pakan crumble. Penelitian ini bertujuan
untuk melihat karkas dan kualitas kimia daging ayam kampung yang diberi ransum tersebut.
Pemanfaatan keong mas sebagai pakan ternak merupakan salah satu solusi untuk
mendapatkan pakan ternak alternatif dan berkualitas untuk mendorong peningkatan produksi
usaha ternak. Daging keong dapat diberikan kepada ternak dalam keadaan mentah (segar)
maupun dalam bentuk olahan. Biasanya keong mas dijadikan pakan pada sapi, kambing,
ayam dan itik. Pada pengembangan ternak itik, keong mas merupakan pakan campuran
sebagai sumber protein yang murah. Selain mengandung banyak protein, keong mas juga
kaya akan kalsium.
Sebelum dibuat menjadi pakan ternak, keong mas terlebih dahulu diolah menjadi tepung.
keong mas dapat diolah menjadi Tepung daging keong mas, Tepung cangkang keong mas
dan Silase keong mas. Berikut beberapa cara pengolahan keong mas menjadi pakan untuk
ternak.
Pembuatan tepung daging keong mas, pertama kumpulkan keong, jangan beri makan
keong selama kurang lebih dua hari, kemudian pisahkan daging dengan cangkangnya. Iris
daging keong menjadi bagian tipis-tipis. Jemur di bawah terik matahari atau dengan di oven
60 oC, supaya kadar air pada daging keong berkurang kurang lebih 14%. Setelah daging
keong benar-benar kering, giling daging tersebut menjadi tepung (granule). Tepung daging
keong mas ini dapat digunakan sebagai campuran dalam pakan ternak.
Pembuatan tepung cangkang keong mas, pengolahan cangkang menjadi tepung sama
dengan tepung daging keong mas yaitu jangan memberi makan keong selama dua hari, lalu
pisahkan dari dagingnya. Selanjutnya cangkang keong mas dibersihkan dari kotoran dan
dikeringkan. Tumbuk cangkang dalam satu wadah dan digiling dengan mesin penggiling.
Tepung daging dan cangkang keong mas siap untuk dicampurkan dalam pakan ternak sebagai
penambah nutrisi.
Pembuatan silase keong mas, bersihkan dan keluarkan daging segar keong dari
cangkangnya. Cuci daging yang telah dikeluarkan sampai bersih, dengan air biasa. Lakukan
pencucian kembali dengan air garam dan di cuci ulang dengan air kapur, supaya pakan ternak
yang dihasilkan terhindar dari racun. Daging selanjutnya digiling dengan mesin pengiling lalu
ditiriskan. Campur daging keong giling tersebut dengan bekatul, dengan perbandingan 4:1.
Siapkan tong plastik, kemudian isi dengan campuran daging keong dan bekatul yang tadi
sudah disiapkan. Padatkan sampai tidak ada rongga udara dan tutup dengan plastik secara
rapat. Proses pembuatan pakan ternak berupa silase keong dibutuhkan waktu 12 hari guna
fermentasi yang sempurna. Setelah itu silase sudah dapat digunakan untuk pakan ternak.
Kandungan protein dalam silase keong mas berkisar 10,88% – 14,54% yang sangat
bermanfaat sebagai tambahan pakan dan dapat membantu mempercepat pertumbuhan ternak.
Manfaat pembuatan silase keong untuk pakan ternak selain untuk mengawetkan daging
keong, juga untuk mengaktifkan zat selulosa melalui proses fermentasi. Dengan aktifnya
kandungan tersebut dapat meymudahkan hewan ternak dalam mencerna makanan dan dapat
mempersingkat penyerapan nutrisi.

1.2. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas ,maka permasalahan dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah penambahan tepung cangkang keong mas terpementasi kedalam ransum


dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan ayam kampung?

2. Pada level berapakah penambahan tepung cangkang keong mas terfermentasi dapat
mengasilkan pertumbuhan terbaik pada ayam kampung?

1.3. Hipotesis penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Penamabahan tepung cangkang keong mas terfermentasi ini kedalam ransum


berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ayam kampung.

2. Penambahan tepung cangkang keong mas terpermentasi pada level 15% kedalam
ransum memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan ayam kampung super.

1.4. Kandang dan Perlengkapan


Kandang yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kendang battery yang
berjulam 15 petak, setiap petak mempunyai Panjang 50, tinggi 40, dan lebar 50 cm yang
masing-masing petak diisi 5 ekor ayam sehingga jumlah ayam kampung yang digunakan 75
ekor.
Tabel. Denah pengacakan perlakuan.
Kandang Kode Perlakuan
A R01 R33 R21 R13 R42
B R12 R43 R02 R32 R23
C R41 R03 R22 R11 R31

Keterangan:
A: Kandang kotak baris pertama
B: Kandang kotak barus kedua
C: Kandang kotak baris ketiga
R0: Perlakuan control tampa mengandung tepung cangkang keong mas
R1: Perlakuan Ransum yang mengandung 7,5% tepung cangkang keong mas
R2: Perlakuan Ransum yang mengandung 15% tepung cangkang keong mas
R3: Perlakuan Ransum yang mengandung 22,5% tepung cangkang keong mas
R4: Perlakuan Ransum yang mengandung 30% tepung cangkang keong mas

Anda mungkin juga menyukai