Daftar isi
Mars FIP 1
Hymne FIP 2
Yel-Yel FIP 3
Jargon FIP 6
#1 Kajian Isu
A. Komersalisasi Pendidikan 7
B. Inklusifitas 10
C. Kesetaraan Gender dan Akses 13
D. Pendidikan Adaptif Pasca Covid - 19 14
#2 Ketentuan Penugasan MOKAKU FIP UPI
A.Penugasan Sebelum MOKAKU FIP UPI 20
B. Penugasan Sesudah MOKAKU FIP UPI 2022 20
C. Ketentuan Penampilan MOKAKU FIP UPI 2022 20
D. Barang Bawaan Peserta MOKAKU FIP UPI 2022 20
MARS FIP
(Kembali ke Awal)
Terangi dengan ilmu pengetahuan
Terhiasilah jiwa dermawan
Hijau, elok, bersih, aman dan taqwa
Fakultas HEBAT FIP kita
Oleh:
Leli Kurniawati
1
HYMNE FIP
2
YEL - YEL FIP
Sodara Se-FIP
Lala FIP
3
YEL - YEL FIP
Semangat Jiwaku
We Are Unity
We are Unity, with a Solidarity..
We are Unity, with a Solidarity..
Kita semua adalah mahasiswa,
Fakultas Ilmu Pendidikan.. 3X
4
YEL - YEL FIP
Satu Bersama Kita Kuat
Oooooooooooooo...ooooouuuuoooooo
o....oooooooouuuuuoooooo...ooooouuu
uooooooo...OH FIP!
Oooooooooo...ooooouuuuooooooo...
ooouuuoooo...oooooouuuuooooo... OH
FIP!
5
JARGON FIP
FIP SATU!
FIP KITA!
FIP HEBAT!
6
KOMERSIALISASI
PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan persoalan yang fundamentallis, karena pendidikan
berhubungan langsung dengan pemanusiaan manusia. Maka dari itu, selagi ada manusia,
pendidikan akan tetap terjadi. Sejumlah kebijakan yang terkait dengan pendidikan pun
bermunculan, seperti education for all dan life long education. Di Indonesia sendiri memiliki
kebijakan yang sama, dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945, tentang tujuan dari
kemerdekaan yang salah satunya adalah mencerdaskan bangsa sesuai dengan pasal 31
(ayat 1) UUD 1945.
Secara tersurat menyatakan “Setiap warga negara Indonesia berhak mendapat
pendidikan”, kemudian dalam UU RI. No. 20. Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pasal 34 (ayat 1), dinyatakan bahwa: setiap warga negara berusia 6 tahun dapat
mengikuti program wajib belajar, yang menurut Undang-Undang Sitem Pendidikan Nasional
adalah umur 7 tahun hingga 15 tahun dengan kategori tingkat pendidikan dasar.
Pendidikan tinggi merupakan pendidikan yang memiliki peran dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa dan membangun kesejahteraan bangsa. Pendidikan tinggi pun sebagai
sarana yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan generasi penerus bangsa agar
dapat memenuhi kebutuhan dalam dunia kerja.
Di era 4.0 ini eksistensi Perguruan Tinggi Negeri
(PTN) sedang di pertaruhkan. Mengingat globalisasi
yang semakin meningkat serta perkembangan era digital
Apakah
makin massif, maka implikasi yang tidak terelakan ialah UKT
mengenai tuntutan untuk mengubah pola pembelajaran,
mempersiapkan kualitas sumber daya yang memadai,
menjadi
serta perubahan visi yang terakomodasi kebutuhan syarat
pasar pun telah berubah. Selain itu, pendidikan di untuk
Indonesia sendiri memiliki permasalahan yang serius,
salah satunya mengenai Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang aku dapat belajar?
semakin melonjak naik, serta menjadi bahan komersial
dalam pendidikan.
7
KOMERSALISASI
PENDIDIKAN
Pembahasan
Kata Komersial erat kaitannya dengan perdagangan, yaitu berhubungan dengan
sesuatu yang diperjualibelikan. Istilah ini sangat sering didengar di dunia perekonomian.
Namun saat ini, istilah komersial pendidikan sudah tidak asing lagi. Komersialisasi ini sangat
tidak relevan jika disandingkan dengan kata pendidikan, karena hal ini menjadi sesuatu
yang tercela, mengorbankan nilai-nilai etika, budaya, serta agama. Dalam bidang pendidikan
sendiri, komersialisasi berpangkal pada 3 unsur, yaitu ideologi neoliberalisasi yang
menyertai globalisasi, hak untuk mendapat keuntungan, dan bagaimana perguruan
tinggi melakukan bisnis dalam sistem ekonomi yang berbasis pada pengetahuan,
dengan modal professional dan intelektual. (Rustiawan, 2017)
Dalam dunia Pendidikan di Indonesia menurut Vitera (2018) terdapat 3 masalah yang
harus segara menemukan solusinya, yaitu:
8
KOMERSALISASI
PENDIDIKAN
3). Privatisasi Universitas dan Institusi Negeri.
Dengan adanya pembentukan Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTN BH)
memungkinkan berkurangnya tanggung jawab negara dalam pemenuhan hak atas
pendidikan tinggi. PTN BH dituntut untuk mandiri dalam keuangan. Dalam
memenuhi kebutuhan operasional kemudian institusi dan universitas dapat mencari
dana dari sumber-sumber privat. Sumber tersebut antara lain yaitu berasal dari
biaya pendidikan yang dibayarkan oleh mahasiswa.
9
INKLUSIFITAS
Latar Belakang
Pendidikan Inklusif merupakan sistem pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan potensi
kecerdasan atau bakat istimewa untuk mengikuti pembelajaran dalam satu
lingkungan pendidikan secara bersamaan dengan peserta didik lainnya (Wibowo &
Nur, 2019). Idealnya dunia Pendidikan tempatnya siapapun berhak untuk
berpendidikan setinggi-tinggi nya, tanpa memandang dari segala sisi.
Karena pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (1) yang menegaskan
“setiap warga berhak mendapatkan pendidikan”; Undang-Undang Dasar 1945
Pasal 31 ayat (2) yang menegaskan “setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat (1) yang
menegaskan “setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk
memperoleh pendidikan yang bermutu”.
Apakah sem
ana lembaga
ua
im
a tik pendidikan
ag sudah
B ka
P lusif
r Inklusif?
Inkyang ya?
arn
ben
se
10
INKLUSIFITAS
Pembahasan
Di Indonesia,pendidikan inklusi sudah mulai diterapkan, Indonesia menuju pendidikan
inklusi secara formal dideklarasikan pada tanggal 11 Agustus 2004 di Bandung, dengan
harapan dapat menggalang sekolah reguler untuk mempersiapkan pendidikan bagi semua
anak termasuk difabel. Dalam tingkat perguruan tinggi siswa dituntut untuk berperan aktif
memilih kampus yang tepat untuk masa depan mereka, terdapat tiga faktor kunci dalam
pemilihan institusi pendidikan yaitu bidang keilmuan, lokasi dan reputasi universitas.
Tidak semua perguruan tinggi di Indonesia siap mencanangkan program inklusi, hanya
kampus ternama yang berhasil mendapatkan award dari pemerintah pusat sebagai kampus
yang peduli terhadap mahasiswa perguruan khusus diantaranya adalah Universitas
Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Surabaya, Universitas
Indonesia, Universitas Negeri Semarang, Institus Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas
Airlangga, UIN Sunan Kalijaga, Universitas Brawijaya, Universitas Sebelas Maret, dan
Universitas Padjajaran (Muhibbin, 2019).
Pada jenjang sekolah, terdapat beberapa hambatan dalam menjalankan pendidikan inklusi,
yaitu:
1. Masih jarangnya sekolah yang mau menerima peserta didik dengan hambatan.
2. Beberapa sekolah yang telah memenuhi syarat menjadi sekolah inklusi masih subyektif.
3. Kekurangan guru yang berlatar belakang S1 pendidikan khusus dengan layanan pendidikan
bagi ABK.
4. Kurangnya kesadaran masyarakat dengan adanya anggapan bahwa anak - anak berkebutuh
-an khusus ini dapat menular.
11
INKLUSIFITAS
Pembahasan
Selanjutnya pada jenjang Perguruan Tinggi, tantangan dalam pendidikan inklusi
yaitu:
Jika melihat lagi pada waktu disahkannya UU No. 20 Tahun 2003 yang
merupakan pedoman pendidikan Inklusif di Indonesia, maka sistem
pendidikan harus demokratis, berkeadilan dan tidak diskriminatif, yang
kemudian sekolah ataupun kampus reguler mulai merintis menjadi sekolah
inklusi.
Lingkungan
sehat,
lingkungan
inklusif
12
KESETARAAN GENDER
DAN AKSES
Keadilan dan Kesetaraan adalah gagasan dasar, tujuan
dan misi utama peradaban manusia untuk mencapai kesejahteraan, membangun
keharmonisan kehidupan bermasyarakat dan bernegara, dan membangun
keluarga berkualitas. Dalam keberlangsungan pendidikan di Indonesia, akses
dalam keberlangsungannya dirasa masih belum setara karena masih terdapat
beberapa daerah yang tidak mendapatkan pendidikan secara utuh hal tersebut
baik secara media, Informasi yang utuh, metode sampai dengan sarana dan
prasarana yang ada di setiap daerah tidak sama atau sesuai dengan kualitas
pendidikan yang ditetapkan.
Kemudian untuk kesetaraan gender dalam
pendidikan, masih terdapat pendapat-pendapat yang
menyatakan bahwa perempuan lebih baik Kita Satu Frame
berpendidikan sampai dengan tingkat sekolah saja
karena pada akhirnya perempuan hanya akan
menjadi ibu rumah tangga, hal tersebut seakan-akan
pasti dan tidak ada artinya jika perempuan
berpendidikan tinggi, padahal hal tersebut pada
akhirnya menjadi sebuah pilihan, baik akan berkarir
ataupun memutuskan menjadi ibu rumah tangga dan
untuk menjadi seorang ibu rumah tangga pun tidak
ada salahnya jika perempuan berpendidikan tinggi
karena perempuan dapat menjadi seorang Ibu yang Setara
akan menjadi madrasah pertama bagi seorang anak,
perempuan juga dalam keberlangsungan keseharian
menjadi ibu rumah tangga memerlukan banyak
ketahuan, menjadi partner diskusi suaminya, serta
selayaknya menjadi manusia yang mencapai cita-
citanya dan lain sebagainya.
13
PENDIDIKAN ADAPTIF
PASCA COVID-19
Latar Belakang
Akhir 2019 Tepat pada tanggal 31 Desember menjadi suatu momen yang tidak akan
pernah terlupakan untuk semua umat manusia yang ada di berbagai belahan dunia, momen
tersebut memberikan banyak pembelajaran dan pengalaman terhadap kelangsungan hidup
manusia pada saat itu, hal ini disebabkan oleh suatu wabah penyakit atau dikenal dengan istilah
Corona atau Covid-19 (Corona Virus Diseases-19). Virus ini dimulai di Kota Wuhan, Provinsi Hubei
Tiongkok, virus ini menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia dengan sangat cepat, dan
membuat WHO akhirnya menetapkan wabah ini sebagai pandemi yang bersifat global pada
tanggal 12 Maret 2020.
Membuat hampir seluruh negara menetapkan berbagai kebijakan
untuk meminimalisir penyebaran Covid-19, salah satunya yaitu di
negara Indonesia. Kebijakan ini yang akhirnya banyak menimbulkan
perubahan, baik itu perubahan negatif maupun perubahan positif
yang berdampak terhadap berbagai bidang dan aktivitas sehari-hari
masyarakat di Indonesia. Dilakukannya Social Distancing, Physical
distancing, hingga pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala
Besar).
Perubahan nyata yang paling terasa salah satunya dalam bidang pendidikan di Indonesia,
Pemerintah mendesak untuk melakukan pengujian pendidikan melalui jarak jauh yang dimana
hal tersebut menimbulkan berbagai pro-kontra di kalangan masyarakat, serentak semua
aktivitas pendidikan dilakukan melalui rumah masing-masing yang dimana hal tersebut tidak
pernah terbayangkan akan terjadi sebelumnya dikehidupan kita terutama para pelajar di
Indonesia, sontak hal ini menjadi perbincangan yang cukup panjang dan serius dikarenakan
hampir keseluruhan aktivitas sekolah atau hal yang berkaitan dengan aktivitas pendidikan
akhirnya dirombak secara keseluruhan mulai dari penentuan cara belajar, waktu, jadwal kegiatan
belajar, dan masih banyak hal lainnya yang mengalami perubahan secara besar-besaran.
Membuat segalanya berubah menjadi lebih terbuka dan bebas, bebas yang dimaksud ialah
pembelajaran dilakukan tanpa mengenal batas dan waktu. Belajar dapat dilakukan di mana pun
dan kapan pun.
14
PENDIDIKAN ADAPTIF
PASCA COVID-19
Pembahasan
Pembelajaran Adaptif merupakan proses pembelajaran dengan menyesuaikan
kondisi, kebutuhan, dan lingkungan siswa sehingga terjadi penguasaan pengetahuan dan
keterampilan. Dari pengertian diatas dapat kita pahami bahwa pembelajaran adaptif memiliki
korelasi dengan keadaan pendidikan yang saat ini terjadi. Yang dimana pendidikan semulanya
berjalan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan tiba-tiba berubah drastis begitu saja, hal
ini disebabkan terjadinya wabah Covid-19 yang menyebar dan berkembang cukup pesat di
berbagai negara khususnya di Indonesia.
Tentunya inovasi ini memiliki hubungan dengan pendidikan pasca Covid-19. Yang mana
inovasi yang dilakukan ialah mereformasi sistem pendidikan Indonesia agar dapat lebih efektif
dam efisien di era new normal sehingga dapat menghasilkan output yang berkualitas nantinya.
15
PENDIDIKAN ADAPTIF
PASCA COVID-19
Pendidikan pasca Covid-19 dalam pendidikan adaptif perlu dilakukan diantara nya
menyesuaikan kondisi dan kebutuhan dan lingkungan, sehingga dapat terjadi kemampuan
penguasaan pengetahuan sikap dan keterampilan. hal tersebut tetnunya perlu dipersiapkan
diantaranya adalah :
Mengidentifikasi secara psikologis dan menggugahkan rasa semangat akibat
ketakutan dan stress berkepanjangan pada saat pandemi.
Ini merupakan hal utama yang perlu diperhatikan,
seperti yang ada pada artikel mengenai “Motivasi Belajar
Menurun Imbas Dari Covid-19”. Dijelaskan bahwa akibat
dari pemberhentian aktivitas pendidikan berimbas
kepada rasa semangat yang menjadikan motivasi belajar
ikut menurun dan terkikis secara perlahan-lahan.
Keadaan ini cukup berpengaruh karena tidak adanya
timbal balik yang menyenangkan dari lingkungan belajar
secara daring. Intensitas belajar berkurang secara
perlahan-lahan karena kurangnya minat dalam
pembelajaran ditambah apabila pendidik kurang dalam
memberikan inovasi di dalam penyampaian materinya,
yang akhirnya banyak menimbulkan kecemasan dan
ketakutan tidak dapat memenuhi tugas-tugas ataupun
penilaian lainnya.
Kecemasan yang berkepanjangan ini akhirnya
menimbulkan stress, yang disebut dengan
stress akademik atau academic stressor.
Banyaknya tuntutan yang dibebankan membuat
kita menjadi gelisah, dan frustasi. Untuk itu
perlunya kolaborasi yang baik antara pendidik,
peserta didik, dan orang tua serta perlunya
membenahi diri sendiri terlebih sebelum
memulai kegiatan pembelajaran, karena sekuat
apapun dorongan dan motivasi dari orang lain,
tidak akan memiliki pengaruh apabila tidak ada
keinginan dari diri sendiri yang kuat untuk
berubah dan menjadi yang lebih baik.
16
PENDIDIKAN ADAPTIF
PASCA COVID-19
Perlu dilakukannya sosialiasi terhadap orang tua, siswa, dan lingkungan sekitar
tentang pembelajaran adaptif yang akan dilakukan di sekolah, peran orang tua disini
menjadi hal yang sangat penting dan dibutuhkan, karena hal ini akan berpengaruh
terhadap mental anak dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada selama
proses pembelajaran,
Munirwan Umar mengungkapkan tentang peran
orang tua dalam pendidikan anak diantaranya
sebagai pengasuh, pendidik, pembimbing, motivator,
dan fasilitator. Orang tua perlu memberikan
perhatian penuh kepada anak-anaknya, karena
anak-anak sendiri masih membutuhkan dukungan
dan arahan dari lingkup terkecilnya, karena hal ini
akan berpengaruh ketika ia terjun langsung di
lingkungan sekitarnya, khususnya ketika proses
pembelajaran dengan memperhatikan kegiatan
belajar mereka dirumah, membuat anak merasa
dipedulikan dan membuat anak menjadi lebih giat
dan semangat dalam belajarnya.
Adanya komunikasi dari dua arah akan membantu anak dan orang tua dapat saling
mengerti dan terbuka satu sama lain, orang tua dapat mendengarkan dan juga
memberikan arahan, dan anak dapat secara terbuka mengungkapkan apa yang ia
rasakan.
17
PENDIDIKAN ADAPTIF
PASCA COVID-19
Membuat metode dan strategi pembelajaran
Pengaturan waktu
18
PENDIDIKAN ADAPTIF
PASCA COVID-19
Melakukan refleksi dan evaluasi pembelajaran
19
KETENTUAN PENUGASAN
MOKAKU FIP UPI 2022
Penugasan bersifat wajib dikerjakan oleh peserta Mokaku FIP UPI 2022. Pengerjaan tugas
harus sesuai dengan panduan penugasan yang telah diberikan. Penugasan harus
dikumpulkan sesuai dengan tenggat tanggal yang telah diberikan. Penugasan dilaksanakan
sebelum dan sesudah Mokaku FIP UPI 2022 dengan rincian tugas sebagai berikut:
Ketentuan Video:
Membuat Video Kreatif tentang "cerita perjuangan untuk berkuliah di program
studi di FIP UPI dan hal yang diharapkan kedepannya"
Durasi video 2 - 5 menit
Isi Video :
- Perkenalan diri
- Cerita perjuangan masuk program studi di FIP
- Hal atau mimpi yang ingin dicapai
Ketentuan :
- Upload di akun tiktok masing-masing
- Follow @kemafipupi
- Tag dan mention tiktok @kemafipupi
- Peserta wajib menggunakan akun tiktok pribadi, bukan fake account, second account,
dan tidak di privasi
20
KETENTUAN PENUGASAN
MOKAKU FIP UPI 2022
Twibbon
Peserta Mokaku FIP UPI 2022 wajib mengunggah twibbon yang telah disediakan sebagai
kesiapan mengikuti rangkaian kegiatan Mokaku FIP UPI 2022
Ketentuan :
Peserta dapat mengakses template dan tutorial twibbon pada link : bit.ly/TwibbonMokakuFIP
Peserta kegiatan mengunggah twibbon serentak pada tanggal 28 Agustus 2022 pukul 17.00
di akun Instagram masing-masing
Peserta wajib menggunakan akun pribadi, bukan fake account, second account, dan tidak di
privasi
Peserta wajib menggunakan foto sendiri
Menggunakan caption dan hashtag yang telah disediakan pada link :
bit.ly/TwibbonMokakuFIP
Ketentuan Video:
Peserta kegiatan menyiapkan kertas berukuran A4 Contoh Propaganda
Propaganda berisi tentang isu : (pilih salah satu)
a. Komersialisasi pendidikan
b. Kesetaraan gender
c. Hak dalam pendidikan
d. Permasalahan pendidikan pasca pandemi
Peserta kegiatan foto bersama propaganda yang telah di tugaskan
Latar foto di sekitar UPI
Batas pengumpulan sampai tanggal 1 September 2022
Foto di upload di link : bit.ly/PengumpulanTugasPropaganda
21
KETENTUAN PENAMPILAN
PESERTA MOKAKU FIP UPI 2022
1. Laki - Laki
Penampilan sopan dan rapi, dengan ketentuan:
a. Rambut rapi, pendek dan tidak di cat.
b. Ketentuan kemeja:
- Kemeja batik lengan pendek dan tidak dimasukkan ke dalam celana.
c. Celana panjang warna hitam bahan formal (bukan: jeans, training dan PDL)
d. Mengenakan ikat pinggang warna hitam.
e. Sepatu olahraga (bukan : pantofel, flatshoes, sepatu kets).
f. Mengenakan kaos kaki panjang warna hitam
g. Tidak menggunakan aksesoris seperti gelang dan kalung (jam tangan
diperbolehkan).
2. Perempuan
a. Ketentuan kemeja:
- Kemeja batik lengan panjang dan tidak dimasukkan ke dalam rok.
b. Ketentuan rok:
- Rok bahan panjang minimal semata kaki.
- Warna hitam (bukan: jeans, tidak berbelah).
c. Ketentuan kerudung bagi muslimah:
- Berwarna hitam segi empat (bukan: geblus, bergo, pashmina )
- Tidak diikat ke leher
- Tidak transparan.
- Panjangnya menutupi dada
- Muslimah wajib berkerudung
d. Ketentuan rambut bagi nonmuslim:
- Rambut tidak di cat.
- Diikat satu menggunakan ikat rambut berwarna hitam
- Rapi dan tidak berponi dan atau menutupi mata (menggunakan jepit rambut).
e. Sepatu olahraga (bukan : pantofel, flatshoes, sepatu kets).
f. Mengenakan kaos kaki panjang warna hitam.
g. Tidak menggunakan aksesoris seperti perhiasan emas dan sebagainya (jam
tangan diperbolehkan
22
BARANG BAWAAN PESERTA
MOKAKU FIP UPI 2022
Contact Person
08888204227 (Setia)
SAMPAI BERTEMU DI
MOKAKU FIP UPI 2022
23
BARANG BAWAAN PESERTA
MOKAKU FIP UPI 2022
Contoh Kertas Omega Warna Merah
Cabe dan Putih ukuran 50cm x 50cm
23
REFERENSI
Jurnal
Assidiqi, M. H., & Sumarni, W. (2020). Pemanfaatan Platform Digital di Masa Pandemi Covid-19.
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana, 298–303.
https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/snpasca/article/download/601/519
Herliandry, L. D., Nurhasanah, Suban, M. E., & Kuswanto, H. (2020). Pembelajaran Pada Masa
Pandemi Covid-19 (Lessons Learned During the Covid-19 Pandemic). Jurnal Teknologi
Pendidikan, 22(1), 65–70.
Febrianti, E. P., & Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, U. L. M. (n.d.). MOTIVASI
BELAJAR MENURUN IMBAS DARI COVID-19.
Nurhasanah. (2020). Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid 19
pada Kelompok B.5 TK Kemala Bhayangkari Bone. Educhild, 2(2), 58–67.
http://dx.doi.org/10.31219/osf.io/nsv42
Putri, I. N. M., Hastowo, D., & Lestari, H. A. (2022). Dampak Pembelajaran Daring dalam
Motivasi Belajar dan Tingkat Stres Akademik Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan,
31(1), 83–94.
Ulloh, N. W. H., Rosiani, U. D., & Amalia, E. L. (2021). Implementasi Metode Topsis Dalam
Sistem Pendukung Keputusan Keringanan UKT (Studi Kasus: STIT Madina Sragen). SMATIKA
JURNAL, 11(01), 27-31.
Wibowo, A. T., & Anisa, N. L. (2019). Problematika Pendidikan Inklusi di Indonesia. Seminar
Nasional Pendidikan dan Call for Papers (SNDIK) I 2019.
Santoso, M. B., & Apsari, N. C. (2017). Pergeseran Paradigma dalam Disabilitas. Intermestic:
Journal of International Studies, 1(2), 166. https://doi.org/10.24198/intermestic.v1n2.6
Muhibbin, M. A., & Hendriani, W. (2021). Tantangan dan strategi pendidikan inklusi di
perguruan tinggi di Indonesia: literature review. JPI (Jurnal Pendidikan Inklusi), 4(2), 92-102.
DOI:https://doi.org/10.26740/inklusi.v4n2.p92-102
Suryaningsih, S. I. (2022, February 14). Retrieved from Pusat Data Dan Teknologi Informasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi:
https://pusdatin.kemdikbud.go.id/pemanfaatan-teknologi-pembelajaran-dalam-adaptasi-
pandemi-covid-19/