Anda di halaman 1dari 28

BOOKLET

PENUGASAN MOKAKU FIP


DAFTAR ISI

Daftar isi
Mars FIP 1
Hymne FIP 2
Yel-Yel FIP 3
Jargon FIP 6
#1 Kajian Isu
A. Komersalisasi Pendidikan 7
B. Inklusifitas 10
C. Kesetaraan Gender dan Akses 13
D. Pendidikan Adaptif Pasca Covid - 19 14
#2 Ketentuan Penugasan MOKAKU FIP UPI
A.Penugasan Sebelum MOKAKU FIP UPI 20
B. Penugasan Sesudah MOKAKU FIP UPI 2022 20
C. Ketentuan Penampilan MOKAKU FIP UPI 2022 20
D. Barang Bawaan Peserta MOKAKU FIP UPI 2022 20
MARS FIP

Derap langkah gempitkan Jiwa


Pacu laju semangat tuk meraih cita
Cerdas karya, ide terlayani
Daya pikir yang mempuni

Sebar luas ilmu penuh kedamaian


Professional, berkualitas pembelajaran
budi pekerti tinggi, penuh bakti
Tuk FIP UPI yang kucintai

Terangi dengan ilmu pengetahuan


Terhiasilah jiwa dermawan
Terwujud sinergi masa depan cemerlang
Di Fakultas Ilmu Pendidikan

(Kembali ke Awal)
Terangi dengan ilmu pengetahuan
Terhiasilah jiwa dermawan
Hijau, elok, bersih, aman dan taqwa
Fakultas HEBAT FIP kita

Oleh:
Leli Kurniawati

1
HYMNE FIP

Wibawa dalam singgasana ilmu


Smangat bergelora dalam berkarya
Mengabdi pada Ibu Pertiwi
Untuk Indonesia nan jaya

Bangga citra mulia


FIP UPI Harum mewangi
Demi Budhi bakti tuk negeri
Indonesia bumi tercinta

Pesona kilau Ilmu pendidikan


Jadi lentera ke penjuru nusa
Tunaikan dharma bakti tuk negeri
Cita Indonesia nan jaya

Cahya penerang jiwa


FIP UPI selaksa cinta
Demi Budhi bakti tuk negeri
Indonesia bumi tercinta
Oleh:
Oleh:
Dr. Eka Sakti Yudha, M.Pd.
Leli Kurniawati
Hipni Mubarok, M.Pd.

2
YEL - YEL FIP
Sodara Se-FIP

Kami Keluarga FIP...


Dari sembilan jurusan...
Panjang umur kau sodaraku...

Cinta FIP selalu...


Ale ale FIP... ale ale FIP...
Ale ale ale ale FIP

Lala FIP

Disini TEKPEND, BK, ADPEND, PERPUS


INFO JUGA PGPAUD,
PKH, PENMAS, PSIKOLOGI JUGA PGSD.
LALALALALA FIP! LALALALALA FIP!
LALALALALA FIP! LALALALA

3
YEL - YEL FIP

Semangat Jiwaku

Semangat jiwaku takan pernah mati,


Ini fakultasku tak pernah terganti,
Jadi yang terdepan hey engkau Fakultas Ilmu Pendidikan.
Oooooooooooooooouuuooooooouooouuoooouuuoooo

We Are Unity
We are Unity, with a Solidarity..
We are Unity, with a Solidarity..
Kita semua adalah mahasiswa,
Fakultas Ilmu Pendidikan.. 3X

4
YEL - YEL FIP
Satu Bersama Kita Kuat

Satu Bersama kita kuat,


Satu Bersama kita Hebat,
Dalam satu lingkaran kebersamaan
Kita melangkah tuk satu tujuan.

Kan kujaga semangatku,


Kan ku ukir dijiwaku,
Demi kejayaan engkau FIP ku ..u ..u

Buanglah semua egomu,


Tunjukanlah loyalitasmu,
Inilah Fakultas Ilmu Pendidikan.

Oooooooooooooo...ooooouuuuoooooo
o....oooooooouuuuuoooooo...ooooouuu
uooooooo...OH FIP!
Oooooooooo...ooooouuuuooooooo...
ooouuuoooo...oooooouuuuooooo... OH
FIP!

5
JARGON FIP

FIP SATU!

FIP KITA!

FIP HEBAT!

6
KOMERSIALISASI
PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan persoalan yang fundamentallis, karena pendidikan
berhubungan langsung dengan pemanusiaan manusia. Maka dari itu, selagi ada manusia,
pendidikan akan tetap terjadi. Sejumlah kebijakan yang terkait dengan pendidikan pun
bermunculan, seperti education for all dan life long education. Di Indonesia sendiri memiliki
kebijakan yang sama, dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945, tentang tujuan dari
kemerdekaan yang salah satunya adalah mencerdaskan bangsa sesuai dengan pasal 31
(ayat 1) UUD 1945.
Secara tersurat menyatakan “Setiap warga negara Indonesia berhak mendapat
pendidikan”, kemudian dalam UU RI. No. 20. Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pasal 34 (ayat 1), dinyatakan bahwa: setiap warga negara berusia 6 tahun dapat
mengikuti program wajib belajar, yang menurut Undang-Undang Sitem Pendidikan Nasional
adalah umur 7 tahun hingga 15 tahun dengan kategori tingkat pendidikan dasar.
Pendidikan tinggi merupakan pendidikan yang memiliki peran dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa dan membangun kesejahteraan bangsa. Pendidikan tinggi pun sebagai
sarana yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan generasi penerus bangsa agar
dapat memenuhi kebutuhan dalam dunia kerja.
Di era 4.0 ini eksistensi Perguruan Tinggi Negeri
(PTN) sedang di pertaruhkan. Mengingat globalisasi
yang semakin meningkat serta perkembangan era digital
Apakah
makin massif, maka implikasi yang tidak terelakan ialah UKT
mengenai tuntutan untuk mengubah pola pembelajaran,
mempersiapkan kualitas sumber daya yang memadai,
menjadi
serta perubahan visi yang terakomodasi kebutuhan syarat
pasar pun telah berubah. Selain itu, pendidikan di untuk
Indonesia sendiri memiliki permasalahan yang serius,
salah satunya mengenai Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang aku dapat belajar?
semakin melonjak naik, serta menjadi bahan komersial
dalam pendidikan.

7
KOMERSALISASI
PENDIDIKAN
Pembahasan
Kata Komersial erat kaitannya dengan perdagangan, yaitu berhubungan dengan
sesuatu yang diperjualibelikan. Istilah ini sangat sering didengar di dunia perekonomian.
Namun saat ini, istilah komersial pendidikan sudah tidak asing lagi. Komersialisasi ini sangat
tidak relevan jika disandingkan dengan kata pendidikan, karena hal ini menjadi sesuatu
yang tercela, mengorbankan nilai-nilai etika, budaya, serta agama. Dalam bidang pendidikan
sendiri, komersialisasi berpangkal pada 3 unsur, yaitu ideologi neoliberalisasi yang
menyertai globalisasi, hak untuk mendapat keuntungan, dan bagaimana perguruan
tinggi melakukan bisnis dalam sistem ekonomi yang berbasis pada pengetahuan,
dengan modal professional dan intelektual. (Rustiawan, 2017)
Dalam dunia Pendidikan di Indonesia menurut Vitera (2018) terdapat 3 masalah yang
harus segara menemukan solusinya, yaitu:

3 Masalah yang harus segara menemukan solusi


1). Biaya Pendidikan yang terus meningkat.
Pada perguruan tinggi masalah komersialisasi pendidikan ini sebetulnya sudah
lama ada, terutama bila menyoroti begitu mahalnya biaya yang harus dibayarkan
mahasiswa di Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Dengan tingginya biaya pendidikan di
PTS tentunya hanya sebagian masyarakat saja yang mampu untuk membayarnya.
Di lain pihak, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) masih menjadi incaran dan pilihan
pertama oleh mahasiswa. Hal ini membuat PTN memanfaatkan untuk ikut
mencicipi manisnya uang setoran mahasiswa. Walaupun hingga saat ini biaya Uang
Kuliah Tunggal (UKT) yang tersedia di PTN lebih rendah daripada PTS, namun tetap
saja hal tersebut menjadi sebuah isu kormesialisasi pendidikan.

2). Putus Studi


Secara umum mahasiswa dapat dikatakan putus studi apabila tidak berkuliah
selama 2 semester berturut-turut, tidak memenuhi standar penilaian minimal
yang harus dicapai, melakukan pelanggaran akademik berat atau tidak
melaksanakan kewajban admistrasi, salah satunya pembayaran biaya kuliah.
Kesuliatan dalam finansial lagi-lagi menjadi masalah dalam menempuh studi di
perguruan tinggi.

8
KOMERSALISASI
PENDIDIKAN
3). Privatisasi Universitas dan Institusi Negeri.
Dengan adanya pembentukan Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTN BH)
memungkinkan berkurangnya tanggung jawab negara dalam pemenuhan hak atas
pendidikan tinggi. PTN BH dituntut untuk mandiri dalam keuangan. Dalam
memenuhi kebutuhan operasional kemudian institusi dan universitas dapat mencari
dana dari sumber-sumber privat. Sumber tersebut antara lain yaitu berasal dari
biaya pendidikan yang dibayarkan oleh mahasiswa.

Ketiga masalah tersebut selalu berhubungan dengan pembiayaan. Pada dasarnya


ekonomi menjadi salah satu hal yang penting ketika masuk dalam dunia pendidikan.
Meskipun telah tersedia beasiswa, namun pada kenyataannya masih banyak mahasiswa
yang memiliki kekurangan dalam segi perekonomian dan terancam untuk dikeluarkan.
Pengupayaan mengenai penurunan UKT hingga saat ini masih diperjuangkan oleh
beberapa mahasiswa, dengan harapan pihak perguruan tinggi dapat merealisasikannya
dan meringkan beban biaya pendidikan mahasiswa.

9
INKLUSIFITAS

Latar Belakang
Pendidikan Inklusif merupakan sistem pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan potensi
kecerdasan atau bakat istimewa untuk mengikuti pembelajaran dalam satu
lingkungan pendidikan secara bersamaan dengan peserta didik lainnya (Wibowo &
Nur, 2019). Idealnya dunia Pendidikan tempatnya siapapun berhak untuk
berpendidikan setinggi-tinggi nya, tanpa memandang dari segala sisi.

Karena pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (1) yang menegaskan
“setiap warga berhak mendapatkan pendidikan”; Undang-Undang Dasar 1945
Pasal 31 ayat (2) yang menegaskan “setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat (1) yang
menegaskan “setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk
memperoleh pendidikan yang bermutu”.

Undang-undang inilah yang menjadi bukti kuat hadirnya pendidikan inklusi di


tengah masyarakat. Dalam memberdayakan masyarakat Indonesia untuk
berwawasan luas, bermoral dan cinta terhadap kekayaan budaya yang dimiliki
merupakan salah satu hal yang perlu dimaksimalkan, sebab dengan keberagaman
yang dimiliki Indonesia membuktikan bahwa masyarakat Indonesia pun harus
memiliki rasa toleransi yang tinggi terhadap perbedaan dari segala sisi yang terlihat
maupun yang belum atau tidak terlihat.

Apakah sem
ana lembaga
ua
im
a tik pendidikan
ag sudah
B ka
P lusif
r Inklusif?

Inkyang ya?
arn
ben
se

10
INKLUSIFITAS
Pembahasan
Di Indonesia,pendidikan inklusi sudah mulai diterapkan, Indonesia menuju pendidikan
inklusi secara formal dideklarasikan pada tanggal 11 Agustus 2004 di Bandung, dengan
harapan dapat menggalang sekolah reguler untuk mempersiapkan pendidikan bagi semua
anak termasuk difabel. Dalam tingkat perguruan tinggi siswa dituntut untuk berperan aktif
memilih kampus yang tepat untuk masa depan mereka, terdapat tiga faktor kunci dalam
pemilihan institusi pendidikan yaitu bidang keilmuan, lokasi dan reputasi universitas.

Tidak semua perguruan tinggi di Indonesia siap mencanangkan program inklusi, hanya
kampus ternama yang berhasil mendapatkan award dari pemerintah pusat sebagai kampus
yang peduli terhadap mahasiswa perguruan khusus diantaranya adalah Universitas
Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Surabaya, Universitas
Indonesia, Universitas Negeri Semarang, Institus Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas
Airlangga, UIN Sunan Kalijaga, Universitas Brawijaya, Universitas Sebelas Maret, dan
Universitas Padjajaran (Muhibbin, 2019).

Pada jenjang sekolah, terdapat beberapa hambatan dalam menjalankan pendidikan inklusi,
yaitu:
1. Masih jarangnya sekolah yang mau menerima peserta didik dengan hambatan.
2. Beberapa sekolah yang telah memenuhi syarat menjadi sekolah inklusi masih subyektif.
3. Kekurangan guru yang berlatar belakang S1 pendidikan khusus dengan layanan pendidikan
bagi ABK.
4. Kurangnya kesadaran masyarakat dengan adanya anggapan bahwa anak - anak berkebutuh
-an khusus ini dapat menular.

11
INKLUSIFITAS
Pembahasan
Selanjutnya pada jenjang Perguruan Tinggi, tantangan dalam pendidikan inklusi
yaitu:

1). Paradigma Individu dengan berkebutuhan khusus dianggap


sebagai “child as problem“ sehingga individu
Masyarakat dianggap tidak bisa belajar, berbeda dari yang
lain, membutuhkan guru dan lingkungan yang khusus. Respon yang
diberikan oleh lingkungan kampus, tenaga pengajar, ataupun mahasiswa
non disabilitas pun belum semuanya positif, sehingga hal ini akan
berdampak pada mahasiswa yang memiliki kebutuhan khusus. Paradigma
baru cara memandang disabilitas perlu dilakukan, paradigma baru antara
lain social model dan inclusive model (Santoso & Apsari, 2017). Social
model fokus bagaimana melibatkan masyarakat dalam bekerjasama
dengan penyandang disabilitas sedangkan inclusive model fokus
menghadirkan orang orang dengan disabilitas di tengah pengambilan
keputusan dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini cenderung
mengakomodir hak-hak penyandang disabilitas lainnya.

2). Manajemen Persyaratan untuk masuk universitas bagi


penyandang disabilitas tidaklah mudah.
Pembelajaran Mulai dari infrastruktur yang kurang
dan SDM mendukung, media pembelajaran khusus
yang tidak memadai, sedikitnya dosen yang memiliki kompetensi
mengajar untuk mahasiswa disabilitas dan faktor kurikulum yang tidak
disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa berkebutuhan khusus.
Tentunya permasalahan tersebut harus segera dibenahi guna
mewujudkan lingkungan kampus yang ramah disabilitas.

Jika melihat lagi pada waktu disahkannya UU No. 20 Tahun 2003 yang
merupakan pedoman pendidikan Inklusif di Indonesia, maka sistem
pendidikan harus demokratis, berkeadilan dan tidak diskriminatif, yang
kemudian sekolah ataupun kampus reguler mulai merintis menjadi sekolah
inklusi.
Lingkungan
sehat,
lingkungan
inklusif
12
KESETARAAN GENDER
DAN AKSES
Keadilan dan Kesetaraan adalah gagasan dasar, tujuan
dan misi utama peradaban manusia untuk mencapai kesejahteraan, membangun
keharmonisan kehidupan bermasyarakat dan bernegara, dan membangun
keluarga berkualitas. Dalam keberlangsungan pendidikan di Indonesia, akses
dalam keberlangsungannya dirasa masih belum setara karena masih terdapat
beberapa daerah yang tidak mendapatkan pendidikan secara utuh hal tersebut
baik secara media, Informasi yang utuh, metode sampai dengan sarana dan
prasarana yang ada di setiap daerah tidak sama atau sesuai dengan kualitas
pendidikan yang ditetapkan.
Kemudian untuk kesetaraan gender dalam
pendidikan, masih terdapat pendapat-pendapat yang
menyatakan bahwa perempuan lebih baik Kita Satu Frame
berpendidikan sampai dengan tingkat sekolah saja
karena pada akhirnya perempuan hanya akan
menjadi ibu rumah tangga, hal tersebut seakan-akan
pasti dan tidak ada artinya jika perempuan
berpendidikan tinggi, padahal hal tersebut pada
akhirnya menjadi sebuah pilihan, baik akan berkarir
ataupun memutuskan menjadi ibu rumah tangga dan
untuk menjadi seorang ibu rumah tangga pun tidak
ada salahnya jika perempuan berpendidikan tinggi
karena perempuan dapat menjadi seorang Ibu yang Setara
akan menjadi madrasah pertama bagi seorang anak,
perempuan juga dalam keberlangsungan keseharian
menjadi ibu rumah tangga memerlukan banyak
ketahuan, menjadi partner diskusi suaminya, serta
selayaknya menjadi manusia yang mencapai cita-
citanya dan lain sebagainya.

Sedangkan bergender laki-laki, masih terdapat pendapat yang menyatakan


bahwa pendidikan untuk seorang laki-laki harus selalu hal-hal yang 'dirasa'
maskulin untuk orang-orang yang berpendapat demikian, padahal laki-laki pun
seorang manusia yang dapat meneteskan air mata, memasak dan lain
sebagainya, selayaknya laki-laki pun sedang mencari sampai dengan menemukan
jati dirinya sebagai individu yang melayangkan cita-citanya dan pada akhirnya laki-
laki pun akan memutuskan untuk berkarir di bidang apa sesuai dengan
kemampuannya.

13
PENDIDIKAN ADAPTIF
PASCA COVID-19
Latar Belakang
Akhir 2019 Tepat pada tanggal 31 Desember menjadi suatu momen yang tidak akan
pernah terlupakan untuk semua umat manusia yang ada di berbagai belahan dunia, momen
tersebut memberikan banyak pembelajaran dan pengalaman terhadap kelangsungan hidup
manusia pada saat itu, hal ini disebabkan oleh suatu wabah penyakit atau dikenal dengan istilah
Corona atau Covid-19 (Corona Virus Diseases-19). Virus ini dimulai di Kota Wuhan, Provinsi Hubei
Tiongkok, virus ini menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia dengan sangat cepat, dan
membuat WHO akhirnya menetapkan wabah ini sebagai pandemi yang bersifat global pada
tanggal 12 Maret 2020.
Membuat hampir seluruh negara menetapkan berbagai kebijakan
untuk meminimalisir penyebaran Covid-19, salah satunya yaitu di
negara Indonesia. Kebijakan ini yang akhirnya banyak menimbulkan
perubahan, baik itu perubahan negatif maupun perubahan positif
yang berdampak terhadap berbagai bidang dan aktivitas sehari-hari
masyarakat di Indonesia. Dilakukannya Social Distancing, Physical
distancing, hingga pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala
Besar).

Perubahan nyata yang paling terasa salah satunya dalam bidang pendidikan di Indonesia,
Pemerintah mendesak untuk melakukan pengujian pendidikan melalui jarak jauh yang dimana
hal tersebut menimbulkan berbagai pro-kontra di kalangan masyarakat, serentak semua
aktivitas pendidikan dilakukan melalui rumah masing-masing yang dimana hal tersebut tidak
pernah terbayangkan akan terjadi sebelumnya dikehidupan kita terutama para pelajar di
Indonesia, sontak hal ini menjadi perbincangan yang cukup panjang dan serius dikarenakan
hampir keseluruhan aktivitas sekolah atau hal yang berkaitan dengan aktivitas pendidikan
akhirnya dirombak secara keseluruhan mulai dari penentuan cara belajar, waktu, jadwal kegiatan
belajar, dan masih banyak hal lainnya yang mengalami perubahan secara besar-besaran.

Karena memang satu-satunya solusi untuk tetap


melakukan aktivitas pembelajaran agar aktif dan
berjalan adalah dengan melakukan pembelajaran jarak
jauh, tentunya hal ini memberikan tantangan kepada
seluruh elemen yang ada yaitu pemerintah, guru,
pendidik serta berbagai jenjang pendidikan. Berdampak
hingga tahun selanjutnya di 2021 yang dimana
pembelajaran masih dilakukan secara online.
Pembelajaran yang awal mulanya dilakukan secara
tradisional berubah menjadi pembelajaran yang lebih
modern.

Membuat segalanya berubah menjadi lebih terbuka dan bebas, bebas yang dimaksud ialah
pembelajaran dilakukan tanpa mengenal batas dan waktu. Belajar dapat dilakukan di mana pun
dan kapan pun.

14
PENDIDIKAN ADAPTIF
PASCA COVID-19
Pembahasan
Pembelajaran Adaptif merupakan proses pembelajaran dengan menyesuaikan
kondisi, kebutuhan, dan lingkungan siswa sehingga terjadi penguasaan pengetahuan dan
keterampilan. Dari pengertian diatas dapat kita pahami bahwa pembelajaran adaptif memiliki
korelasi dengan keadaan pendidikan yang saat ini terjadi. Yang dimana pendidikan semulanya
berjalan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan tiba-tiba berubah drastis begitu saja, hal
ini disebabkan terjadinya wabah Covid-19 yang menyebar dan berkembang cukup pesat di
berbagai negara khususnya di Indonesia.

Hingga berdampak pada beberapa sektor salah


satunya yaitu pendidikan, mulai dari jenjang pendidikan
sekolah dasar hingga ke perguruan tinggi terkena
dampaknya. Hal ini membuat kita seakan-akan dipaksa
untuk beradaptasi dengan lingkungan, keterpaksaan ini
tentu bukanlah hal yang mudah untuk diterima dan
untuk dapat menerima itu semua tentunya
membutuhkan waktu dan penyesuaian yang cukup
lama. Maka dari itu, permasalahan ini tidak dapat kita
jadikan alasan terus-menerus untuk menghentikan
pergerakan perkembangan pendidikan kedepannya,
secepat mungkin kita harus bisa beralih dan bergerak
mengambil tindakan, untuk itu perlunya diciptakan
suatu pembaharuan atau inovasi pembelajaran yang
dapat menyesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan
sekarang. Inovasi akan terjadi apabila muncul suatu
keadaan yang membuat seseorang menyelesaikan
sesuatu permasalahan di lingkungan sekitarnya.

Tentunya inovasi ini memiliki hubungan dengan pendidikan pasca Covid-19. Yang mana
inovasi yang dilakukan ialah mereformasi sistem pendidikan Indonesia agar dapat lebih efektif
dam efisien di era new normal sehingga dapat menghasilkan output yang berkualitas nantinya.

15
PENDIDIKAN ADAPTIF
PASCA COVID-19
Pendidikan pasca Covid-19 dalam pendidikan adaptif perlu dilakukan diantara nya
menyesuaikan kondisi dan kebutuhan dan lingkungan, sehingga dapat terjadi kemampuan
penguasaan pengetahuan sikap dan keterampilan. hal tersebut tetnunya perlu dipersiapkan
diantaranya adalah :
Mengidentifikasi secara psikologis dan menggugahkan rasa semangat akibat
ketakutan dan stress berkepanjangan pada saat pandemi.
Ini merupakan hal utama yang perlu diperhatikan,
seperti yang ada pada artikel mengenai “Motivasi Belajar
Menurun Imbas Dari Covid-19”. Dijelaskan bahwa akibat
dari pemberhentian aktivitas pendidikan berimbas
kepada rasa semangat yang menjadikan motivasi belajar
ikut menurun dan terkikis secara perlahan-lahan.
Keadaan ini cukup berpengaruh karena tidak adanya
timbal balik yang menyenangkan dari lingkungan belajar
secara daring. Intensitas belajar berkurang secara
perlahan-lahan karena kurangnya minat dalam
pembelajaran ditambah apabila pendidik kurang dalam
memberikan inovasi di dalam penyampaian materinya,
yang akhirnya banyak menimbulkan kecemasan dan
ketakutan tidak dapat memenuhi tugas-tugas ataupun
penilaian lainnya.
Kecemasan yang berkepanjangan ini akhirnya
menimbulkan stress, yang disebut dengan
stress akademik atau academic stressor.
Banyaknya tuntutan yang dibebankan membuat
kita menjadi gelisah, dan frustasi. Untuk itu
perlunya kolaborasi yang baik antara pendidik,
peserta didik, dan orang tua serta perlunya
membenahi diri sendiri terlebih sebelum
memulai kegiatan pembelajaran, karena sekuat
apapun dorongan dan motivasi dari orang lain,
tidak akan memiliki pengaruh apabila tidak ada
keinginan dari diri sendiri yang kuat untuk
berubah dan menjadi yang lebih baik.

16
PENDIDIKAN ADAPTIF
PASCA COVID-19
Perlu dilakukannya sosialiasi terhadap orang tua, siswa, dan lingkungan sekitar
tentang pembelajaran adaptif yang akan dilakukan di sekolah, peran orang tua disini
menjadi hal yang sangat penting dan dibutuhkan, karena hal ini akan berpengaruh
terhadap mental anak dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada selama
proses pembelajaran,
Munirwan Umar mengungkapkan tentang peran
orang tua dalam pendidikan anak diantaranya
sebagai pengasuh, pendidik, pembimbing, motivator,
dan fasilitator. Orang tua perlu memberikan
perhatian penuh kepada anak-anaknya, karena
anak-anak sendiri masih membutuhkan dukungan
dan arahan dari lingkup terkecilnya, karena hal ini
akan berpengaruh ketika ia terjun langsung di
lingkungan sekitarnya, khususnya ketika proses
pembelajaran dengan memperhatikan kegiatan
belajar mereka dirumah, membuat anak merasa
dipedulikan dan membuat anak menjadi lebih giat
dan semangat dalam belajarnya.
Adanya komunikasi dari dua arah akan membantu anak dan orang tua dapat saling
mengerti dan terbuka satu sama lain, orang tua dapat mendengarkan dan juga
memberikan arahan, dan anak dapat secara terbuka mengungkapkan apa yang ia
rasakan.

Perlunya membuat kurikulum berbasis kebutuhan yang menyesuaikan kondisi dan


lingkungan,
Salah satunya yaitu dengan melakukan tahapan desain kurikulum, karena kita tidak
bisa membuat kurikulum pembelajaran begitu saja, diperlukannya tahapan serta analisis
yang sesuai, yang dapat dilakukan pertama yaitu analisis dan diagnosa kebutuhan, kedua
membuat perumusan tujuan, ketiga pengorganisasian materi yang dikaji dan yang
berikutnya pengorganisasian problem data yang diambil dan yang terakhir kita perlu
menggunakan alat evaluasi untuk mengukur sejauh mana ketercapaian kurikulum yang
digunakan, sama hal nya dengan pembelajaran selama Covid-19 ini kita dapat melihat
efektif atau tidaknya melalui alat evaluasi ini, sejauh mana ketercapaian pembelajaran
jarak jauh dan seberapa efektfinya pembelajaran online ini.

17
PENDIDIKAN ADAPTIF
PASCA COVID-19
Membuat metode dan strategi pembelajaran

Membuat metode dan strategi pembelajaran


yang mengarah kepada pendekatan juga
menambah wawasan pengetahuan akan
kesehatan juga antisipasi bahaya yang akan
diterima atau tidak nya dalam masa
pandemi, salah satunya pendidikan
mengenai pencegahan Covid-19, seperti
pentingnya untuk melakukan 5M yaitu
memakai masker, mencuci tangan, menjaga
jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi
mobilitas. Selain 5M juga memberikan
pengetahuan mengenai pentingnya
melakukan vaksin demi sistem kekebalan
tubuh agar tidak mudah tertular dan sakit.

Pengaturan ruangan yang kondusif dan berbasis kebutuhan


Perlu dilakukannya pengaturan ruangan yang kondusif dan berbasis kebutuhan,
misalnya tata ruang yang sehat, rapih, dan juga asri, selain pengaturan kesehatan
fisik, pengaturan terhadap kondisi ruangan belajar juga perlu diperhatikan karena hal
ini akan berdampak kepada suasana hati kita ketika dalam proses belajar, apabila
ruangan tersebut nyaman untuk ditempati dan juga bersih hal tersebut akan
berpengaruh terhadap kesehatan diri kita sendiri. Khususnya masa pandemic ini tata
ruang belajar perlu untuk diperhatikan seperti penempatan kursi, meja untuk belajar
tidak berdekatan satu sama lain.

Pengaturan waktu

Waktu belajar sebelum pandemi dan setelah


pandemi tentunya sangat berbeda dan
berubah secara drastis, karena hal ini
disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan
sekarang. Pengaturan waktu atau time
management ini diperlukan untuk membantu
kita selama masa pandemi agar tidak
mengalami tekanan yang terlalu besar serta
membantu kita untuk tetap bisa produktif di
luar dari jam belajar dengan menentukan
skala prioritas mana yang terlebih dahulu
harus kita kerjakan.

18
PENDIDIKAN ADAPTIF
PASCA COVID-19
Melakukan refleksi dan evaluasi pembelajaran

Refleksi dan evaluasi dalam pembelajaran


merupakan hal yang tidak boleh tertinggal,
karena dengan melakukan evaluasi secara
terus-menerus kita dapat mengetahui
apakah pembelajaran yang kita lakukan
sudah sesuai atau masih terdapat kendala
dalam pelaksanaanya, selama masa
pandemi ini evaluasi pembelajaran selalu
dilakukan agar kita dapat terus belajar
dengan nyaman walaupun pembelajaran
dilakukan melalui jarak jauh, dan salah satu
evaluasi yang diterapkan pemerintah pada
era new normal ialah dengan menerapkan
sistem hybrid.

Hybrid merupakan pembelajaran dengan sistem kombinasi metode


pembelajaran antara daring (online) dan pertemuan tatap muka. Tentunya
sistem yang sekarang berbeda dengan sistem sebelumnya yang melakukan
pembelajaran full online, dengan hybrid ini juga membiasakan kita untuk
tetap perlahan-lahan bisa belajar secara langsung.

19
KETENTUAN PENUGASAN
MOKAKU FIP UPI 2022
Penugasan bersifat wajib dikerjakan oleh peserta Mokaku FIP UPI 2022. Pengerjaan tugas
harus sesuai dengan panduan penugasan yang telah diberikan. Penugasan harus
dikumpulkan sesuai dengan tenggat tanggal yang telah diberikan. Penugasan dilaksanakan
sebelum dan sesudah Mokaku FIP UPI 2022 dengan rincian tugas sebagai berikut:

Penugasan Sebelum MOKAKU FIP UPI


Peserta Mokaku FIP UPI membuat tugas berupa video kreatif mengenai cerita
perjuangannya masuk program studi di FIP UPI dan apa saja hal-hal yang diharapkan
kedepannya. Tujuan penugasan ini untuk mengasah kreatifitas dan menumbuhkan jiwa
visioner pada peserta Mokaku FIP UPI

Ketentuan Video:
Membuat Video Kreatif tentang "cerita perjuangan untuk berkuliah di program
studi di FIP UPI dan hal yang diharapkan kedepannya"
Durasi video 2 - 5 menit
Isi Video :
- Perkenalan diri
- Cerita perjuangan masuk program studi di FIP
- Hal atau mimpi yang ingin dicapai
Ketentuan :
- Upload di akun tiktok masing-masing
- Follow @kemafipupi
- Tag dan mention tiktok @kemafipupi
- Peserta wajib menggunakan akun tiktok pribadi, bukan fake account, second account,
dan tidak di privasi

Pengumpulan link konten yang Caption:


telah di upload pada sosial media Nama, program studi, fakultas dan
masing-masing : quotes
bit.ly/TUGAS_MOKAKUFAKULTAS22
Hastag :
#MARUFIPUPI22
Deadline :
#AkuBanggaMasukFIPUPI
27 Agustus 2022, Pukul 23.59 WIB.
#MOKAKUFIPUPI202

20
KETENTUAN PENUGASAN
MOKAKU FIP UPI 2022
Twibbon
Peserta Mokaku FIP UPI 2022 wajib mengunggah twibbon yang telah disediakan sebagai
kesiapan mengikuti rangkaian kegiatan Mokaku FIP UPI 2022
Ketentuan :
Peserta dapat mengakses template dan tutorial twibbon pada link : bit.ly/TwibbonMokakuFIP
Peserta kegiatan mengunggah twibbon serentak pada tanggal 28 Agustus 2022 pukul 17.00
di akun Instagram masing-masing
Peserta wajib menggunakan akun pribadi, bukan fake account, second account, dan tidak di
privasi
Peserta wajib menggunakan foto sendiri
Menggunakan caption dan hashtag yang telah disediakan pada link :
bit.ly/TwibbonMokakuFIP

Penugasan Sesudah MOKAKU FIP UPI


Peserta kegiatan membuat propaganda berisikan tulisan tentang isu yang ada di booklet
pada kertas. Lalu peserta melakukan foto dengan propagada di lingkungan UPI lalu
mengunggah di link google drive.

Ketentuan Video:
Peserta kegiatan menyiapkan kertas berukuran A4 Contoh Propaganda
Propaganda berisi tentang isu : (pilih salah satu)
a. Komersialisasi pendidikan
b. Kesetaraan gender
c. Hak dalam pendidikan
d. Permasalahan pendidikan pasca pandemi
Peserta kegiatan foto bersama propaganda yang telah di tugaskan
Latar foto di sekitar UPI
Batas pengumpulan sampai tanggal 1 September 2022
Foto di upload di link : bit.ly/PengumpulanTugasPropaganda

21
KETENTUAN PENAMPILAN
PESERTA MOKAKU FIP UPI 2022
1. Laki - Laki
Penampilan sopan dan rapi, dengan ketentuan:
a. Rambut rapi, pendek dan tidak di cat.
b. Ketentuan kemeja:
- Kemeja batik lengan pendek dan tidak dimasukkan ke dalam celana.
c. Celana panjang warna hitam bahan formal (bukan: jeans, training dan PDL)
d. Mengenakan ikat pinggang warna hitam.
e. Sepatu olahraga (bukan : pantofel, flatshoes, sepatu kets).
f. Mengenakan kaos kaki panjang warna hitam
g. Tidak menggunakan aksesoris seperti gelang dan kalung (jam tangan
diperbolehkan).

2. Perempuan
a. Ketentuan kemeja:
- Kemeja batik lengan panjang dan tidak dimasukkan ke dalam rok.
b. Ketentuan rok:
- Rok bahan panjang minimal semata kaki.
- Warna hitam (bukan: jeans, tidak berbelah).
c. Ketentuan kerudung bagi muslimah:
- Berwarna hitam segi empat (bukan: geblus, bergo, pashmina )
- Tidak diikat ke leher
- Tidak transparan.
- Panjangnya menutupi dada
- Muslimah wajib berkerudung
d. Ketentuan rambut bagi nonmuslim:
- Rambut tidak di cat.
- Diikat satu menggunakan ikat rambut berwarna hitam
- Rapi dan tidak berponi dan atau menutupi mata (menggunakan jepit rambut).
e. Sepatu olahraga (bukan : pantofel, flatshoes, sepatu kets).
f. Mengenakan kaos kaki panjang warna hitam.
g. Tidak menggunakan aksesoris seperti perhiasan emas dan sebagainya (jam
tangan diperbolehkan

22
BARANG BAWAAN PESERTA
MOKAKU FIP UPI 2022

Barang Bawaan Peserta :


Minum
Alat Sholat
Alat Tulis
Kardus dengan ukuran (50 cm x 50 cm)
Keresek
dilapisi dengan kertas omega putih dan
Jas Hujan
merah, sisi atas kardus dilapisi kertas omega
Booklet Mokaku FIP
warna merah dan sisi bawah dilapisi kertas
Topi
omega warna putih
Obat-obatan (jika memiliki riwayat
Slayer Mokaku FIP (digunakan dari rumah)
penyakit)

Contact Person
08888204227 (Setia)

MOKAKU Fakultas Ilmu Pendidikan akan


dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2022 (Offline)
Titik Kumpul di Lapangan FIP lama (depan kantin FIP)
Pukul 06.00

SAMPAI BERTEMU DI
MOKAKU FIP UPI 2022

23
BARANG BAWAAN PESERTA
MOKAKU FIP UPI 2022
Contoh Kertas Omega Warna Merah
Cabe dan Putih ukuran 50cm x 50cm

23
REFERENSI
Jurnal
Assidiqi, M. H., & Sumarni, W. (2020). Pemanfaatan Platform Digital di Masa Pandemi Covid-19.
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana, 298–303.
https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/snpasca/article/download/601/519

Herliandry, L. D., Nurhasanah, Suban, M. E., & Kuswanto, H. (2020). Pembelajaran Pada Masa
Pandemi Covid-19 (Lessons Learned During the Covid-19 Pandemic). Jurnal Teknologi
Pendidikan, 22(1), 65–70.

Febrianti, E. P., & Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, U. L. M. (n.d.). MOTIVASI
BELAJAR MENURUN IMBAS DARI COVID-19.

Nurhasanah. (2020). Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid 19
pada Kelompok B.5 TK Kemala Bhayangkari Bone. Educhild, 2(2), 58–67.
http://dx.doi.org/10.31219/osf.io/nsv42

Putri, I. N. M., Hastowo, D., & Lestari, H. A. (2022). Dampak Pembelajaran Daring dalam
Motivasi Belajar dan Tingkat Stres Akademik Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan,
31(1), 83–94.

Rahmi, R. (2020). Inovasi Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid-19. AL-TARBIYAH: Jurnal


Pendidikan (The Educational Journal), 30(2), 111–123. https://doi.org/10.24235/ath.v30i2.6852

Rustiawan, H. (2017). Komersialisasi Pendidikan. Tazkiya, 16(01), 44-63.

Ulloh, N. W. H., Rosiani, U. D., & Amalia, E. L. (2021). Implementasi Metode Topsis Dalam
Sistem Pendukung Keputusan Keringanan UKT (Studi Kasus: STIT Madina Sragen). SMATIKA
JURNAL, 11(01), 27-31.

Wibowo, A. T., & Anisa, N. L. (2019). Problematika Pendidikan Inklusi di Indonesia. Seminar
Nasional Pendidikan dan Call for Papers (SNDIK) I 2019.

Santoso, M. B., & Apsari, N. C. (2017). Pergeseran Paradigma dalam Disabilitas. Intermestic:
Journal of International Studies, 1(2), 166. https://doi.org/10.24198/intermestic.v1n2.6

Muhibbin, M. A., & Hendriani, W. (2021). Tantangan dan strategi pendidikan inklusi di
perguruan tinggi di Indonesia: literature review. JPI (Jurnal Pendidikan Inklusi), 4(2), 92-102.
DOI:https://doi.org/10.26740/inklusi.v4n2.p92-102

Sumar, W. W. T. (2015). Implementasi kesetaraan gender dalam bidang pendidikan. Jurnal


Musawa IAIN Palu, 7(1), 158-182.
REFERENSI
Website
Dara Nanda Vitera. (2018, 10 April). 3 Masalah Mengkhawatirkan dalam Dunia Pendidikan
Tinggi 2018. [Unggahan Blog]. Diakses dari 3 Masalah Mengkhawatirkan dalam Dunia
Pendidikan Tinggi 2018 | kumparan.com

Suryaningsih, S. I. (2022, February 14). Retrieved from Pusat Data Dan Teknologi Informasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi:
https://pusdatin.kemdikbud.go.id/pemanfaatan-teknologi-pembelajaran-dalam-adaptasi-
pandemi-covid-19/

(n.d.). Retrieved from Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Bali:


https://diskes.baliprov.go.id/sejarah-dinas-kesehatan-bali/

Anda mungkin juga menyukai