Anda di halaman 1dari 92

PENDAFTARAN

PANGAN OLAHAN
Oleh:
SITI ELYANI
KEPALA SUBDIT PENILAIAN PANGAN KHUSUS
DIREKTORAT PENILAIAN KEAMANAN PANGAN
BADAN POM RI

Disampaikan pada Pelatihan Food Inspector Tingkat Dasar


Tahun 2016
Outline
Pendaftaran Pangan Olahan

Pendaftaran Single MD

Persyaratan Label Pangan Olahan


PENDAFTARAN
PANGAN OLAHAN
PERATURAN KEPALA BADAN POM
NO. 12 TAHUN 2016
TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN
 Setiap Pangan Olahan baik yang diproduksi di dalam negeri
atau yang diimpor untuk diperdagangkan dalam kemasan
eceran wajib memiliki Izin Edar.
 Dikecualikan dari ketentuan diatas, Pangan Olahan yang:
a. diproduksi oleh industri rumah tangga pangan;
b. mempunyai masa simpan kurang dari 7 (tujuh) hari;
c. dimasukkan ke dalam wilayah Indonesia dalam jumlah
kecil untuk keperluan:
1. sampel dalam rangka permohonan pendaftaran;
2. penelitian;
3. konsumsi sendiri; dan/atau
d. digunakan lebih lanjut sebagai bahan baku dan tidak
dijual secara langsung kepada konsumen akhir.
e. yang dikemas dalam jumlah besar dan tidak dijual secara
langsung kepada konsumen akhir; dan/atau
f. pangan yang dijual dan dikemas langsung di hadapan
pembeli dalam jumlah kecil sesuai permintaan konsumen.
Izin Edar Pangan Olahan

Yaitu persetujuan hasil penilaian pangan olahan dalam rangka


peredaran pangan olahan yang dikeluarkan oleh :
1. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota :
Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP–
IRT)
2. Badan POM RI :
Izin Edar
(BPOM RI MD atau BPOM RI ML)
TEROBOSAN DALAM
PENGAWASAN PRE-MARKET

Sistem Usulan revisi PP


Pendaftaran 48/2010 : biaya Pendaftaran
Pangan secara pendaftaran ulang pangan
Elektronik (e- untuk industri olahan dan
registration) mikro dan kecil pendaftaran
50% dari tarif variasi minor
normal melalui notifikasi
Fasilitator
pendaftaran di
Balai
Besar/Balai
POM Pembayaran
melalui e-
payment
Mekanisme
pendaftaran pangan
berdasarkan tingkat
risiko penilaian
Sosialisasi dan
bimbingan teknis
pendaftaran Pengembangan
pangan olahan subsite penilaian
di daerah keamanan pangan
Project Reward
and Punishment
Kriteria Pangan Olahan

• Pangan olahan yang diproduksi di Indonesia :


• Pangan olahan yang diproduksi sendiri
• Pangan olahan yang diproduksi berdasarkan
Jenis kontrak
• Pangan Olahan yang diproduksi di negara lain dan
diimpor ke dalam wilayah Indonesia

• Kriteria keamanan, mutu, dan gizi


harus • Persyaratan label
memenuhi
Kriteria dan Tanggung jawab Perusahaan

Jenis pangan Pengaju pendaftaran Persyaratan

MD Produsen (pihak
produksi sendiri yang memproduksi) Produsen dan
Pemberi/Penerima kontrak:
• Memiliki IUI;
• Memenuhi persyaratan
CPPOB untuk jenis
MD Pemberi kontrak
pangan yang didaftarkan
diproduksi berdasarkan
kontrak

Importir/distributor:
• Memiliki izin di bidang
importasi/distribusi pangan;
ML importir /distributor • Memiliki surat penunjukkan
dari perusahaan asal di luar
negeri;
• Memenuhi persyaratan
CDPOB
Kriteria dan Tanggung jawab Pendaftar

Pendaftar bertanggung jawab terhadap


kelengkapan, kebenaran, dan keabsahan dokumen
yang diajukan saat Pendaftaran Pangan Olahan

Jika yang diajukan saat Pendaftaran merupakan


dokumen palsu /yang dipalsukan  permohonan
Pendaftaran ditolak dan Perusahaan yang
bersangkutan tidak dapat melakukan Pendaftaran
Pangan Olahan selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal
surat penolakan

12
 Izin Edar berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat
diperpanjang melalui Pendaftaran kembali
 Izin Edar yang telah habis masa berlakunya
dinyatakan tidak berlaku
 Pangan Olahan yang masa berlaku Izin Edarnya telah
habis dilarang diedarkan
Range : Rp. 100.000,- s/d Rp. 3.000.000,-
(tergantung jenis produk pangan)
Sesuai PP 48 tahun 2010
Pembayaran melalui e-payment
Pangan olahan
yang memiliki
perbedaan

15
Pendaftaran baru

Jenis
Pendaftaran Pendaftaran ulang

Jenis
Layanan Pendaftaran variasi

Layanan elektronik
Layanan manual
(e-registration)
www.e-reg.pom.go.id
Jenis Pangan Olahan : Jenis Pangan Olahan :
• Pangan Olahan • Pangan tanpa klaim
Tertentu (MPASI, • Pangan berklaim
Pangan diet khusus • Pangan dengan herbal
untuk keperluan • Pangan iradiasi
kesehatan) • Pangan rekayasa
• Bahan Tambahan genetika
Pangan (BTP) • Pangan organik
• Minuman beralkohol
• Formula bayi
PERSYARATAN PENDAFTARAN

DOKUMEN
PERSYARATAN PERSYARATAN PENDUKUNG LAIN
ADMINISTRASI TEKNIS (jika perlu)

MD • Komposisi atau daftar bahan • Sertifikat SNI


• Izin industri yang digunakan • Sertifikat Merk
• Hasil pemeriksaan • Penjelasan untuk bahan baku • Sertifikat halal
sarana produksi tertentu yang digunakan • Keterangan
ML • Proses produksi atau sertifikat Pangan Organik
• SIUP GMP/HACCP • Keterangan Iradiasi
• Hasil pemeriksaan • Hasil analisis produk akhir • Keterangan status
sarana distribusi • Informasi tentang masa GMO
• Surat penunjukkan simpan • NKV untuk RPH
• Health certificate/ • Informasi tentang kode • IT Minuman
free sale produksi Beralkohol
• Rancangan label
Hasil analisis produk akhir
(Certificate of Analysis)
Pengujian di lab terakreditasi atau lab pemerintah

Meliputi
• cemaran mikroba,
• cemaran kimia,
• BTP kuantitatif (seperti pewarna, pemanis buatan,
pengawet, antioksidan dll),
• bobot tuntas (pangan padat dengan media cair),
• parameter mutu sesuai karakteristik,
• parameter SNI wajib,
• zat gizi sesuai ING,
• sesuai klaim,
• alkohol (pangan mengandung/menggunakan alkohol),
• kafein (pangan menggunakan kafein anhidrat),
• kloramfenikol (madu). 18
Peraturan Teknis
Penjelasan untuk bahan baku
tertentu yang digunakan
Status GMO
• Jagung, kedelai, tomat, kentang

Asal negara
• Susu, tepung telur, amonium
bikarbonat

Kandungan kloramfenikol
• madu

Asal bahan dari nabati/hewani


20
Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI  tepung terigu, garam konsumsi
beryodium, AMDK, air mineral alami, gula kristal putih, kopi instan, minyak
goreng sawit, biskuit, dan kakao bubuk

Sertifikat Merek
Sertifikat Halal

Nomor Kontrol Veteriner (NKV) untuk RPH (Rumah Pemotongan Hewan)

Keterangan Iradiasi Pangan

Keterangan tentang status bebas GMO (Genetically Modified Organism)

Sertifikat Organik

Surat Penetapan sebagai Importir Terdaftar (IT) untuk Minuman Beralkohol


21
PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN SECARA
ELEKTRONIK / ON LINE
(e - REGISTRATION)
Pendaftaran pangan olahan secara elektronik /
e-Registration adalah proses layanan pendaftaran
pangan olahan yang pelaksanaannya dilakukan secara
elektronik dan berbasis web/internet dengan
memanfaatkan fasilitas teknologi informasi dan
komunikasi.
Tujuan
Meningkatkan pelayanan pendaftaran
produk pangan lebih transparan, efisien,
efektif, produktif, akuntabel, cepat, serta
profesional
Peningkatan Jumlah Permohonan Pendaftaran

Pendaftaran Pangan Tahun


Olahan 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

PERMOHONAN 6307 8430 14359 16454 19074 21112 24974 23847


KEPUTUSAN 6060 8099 13039 14642 13014 15188 15409 17395
PERBEDAAN
MANUAL VS ELEKTRONIK

Keterangan Manual Elektronik


Data administrasi Disampaikan untuk setiap Hanya satu kali pendaftaran
perusahaan pengajuan pendaftaran produk perusahaan  paperless
pangan
Akses pendaftaran Pendaftaran dilakukan di ruang Web-based, dapat diakses dari
pelayanan publik Dit. PKP mana saja. Dokumen HA dikirim
ke Dit. PKP
Jumlah pengajuan Dibatasi setiap perusahaan Tidak ada pembatasan jumlah
pendaftaran paling banyak 5 berkas per hari pendaftaran per perusahaan per
per perusahaan hari
Persyaratan Belum ditetapkan secara Persyaratan sudah ditetapkan
pendaftaran per spesifik per jenis pangan per jenis pangan
jenis pangan
Persepsi petugas Adanya perbedaan persepsi Persyaratan sudah tercantum
petugas tentang persyaratan dalam sistem  perbedaan
pendaftaran persepsi minimal
AKUN PRODUK
PERUSAHAAN
Untuk Input data dan
mendapatkan up-load dokumen
Login & password

Mengirimkan Mengirimkan Hasil


Dokumen Analisis Produk
Adminstratif Akhir ASLI
Pendaftaran
Produk

Page 28
Pangan • Makanan dan Minuman
Umum secara Umum

• Pangan dengan
Pangan persyaratan tertentu
Tertentu • Minuman beralkohol
KRITERIA PANGAN UMUM
NO. KRITERIA
1 Produk pangan yang ditujukan untuk umum (tidak
diperuntukkan untuk target konsumen tertentu)

2 Label pangan tidak mencantumkan klaim gizi dan


atau klaim kesehatan

3 Produk pangan tidak mengandung komponen


tertentu yang memerlukan kajian lebih lanjut

4 Produk pangan tidak menggunakan proses


produksi dengan teknologi tertentu seperti iradiasi,
rekayasa genetika dan organik.
30
ALUR Pendaftaran
Self Assessment

Cemaran Cemaran Karakteristik


Mikroba Logam Berat Mutu

Perhitungan
Perubahan
Klaim Informasi Nilai
ING/Klaim
Gizi
Data yang diupload untuk Pendaftaran Produk
Pangan Olahan melalui e-Reg
Produk Dalam Negeri (MD) Produk Luar Negeri (ML)
1. Rancangan Label 1. Rancangan Label
2. Hasil Analisa 2. Hasil Analisa
3. Proses Produksi/Sertifikat 3. Proses Produksi/Sertifikat GMP/HACCP
GMP/HACCP

4. Komposisi/Daftar bahan 4. Komposisi/daftar bahan (dari pabrik asal)

5. Penjelasan Kode Produksi 5. Penjelasan Kode Produksi


6. Informasi masa kadaluarsa 6. Informasi masa kadaluarsa
7. Spesifikasi BTP dan Bahan tertentu 7. Spesifikasi BTP dan Bahan tertentu

8. Dokumen lain jika diperlukan seperti : 8. Health certificate /free sale certificate dari instansi
penjelasan bahan baku tertentu, sertifikat yang berwenang di negara asal yang di paraf DDM
merk, sertifikat SNI, dll

9. Dokumen lain jika diperlukan seperti : penjelasan


bahan baku tertentu
Timeline Penerbitan Keputusan
Pendaftaran elektronik
Keputusan :
• Persetujuan,
• Penolakan, atau
• permintaan kelengkapan data

Timeline Petugas Timeline Pendaftar


Drafting : 1 bulan
30 Hari
Pemenuhan kelengkapan
(Time to Response)
data : 30 Hari
Perubahan Data (Variasi)

 Perusahaan dapat melakukan perubahan data


untuk pangan olahan yang telah memiliki surat
persetujuan pendaftaran
 Perubahan data pangan olahan dapat dilakukan
sepanjang tidak menyebabkan perubahan
nomor pendaftaran pangan dan/atau
perubahan biaya evaluasi dan pendaftaran

Page 36
Jenis Perubahan

• Pendaftaran Variasi Minor :


• Perubahan nama produsen; • Pendaftaran Variasi
• Perubahan nama dan/ atau Mayor :
alamat Importir atau
Distributor; • Perubahan desain
• Perubahan nama dagang;
label;
• Perubahan nama jenis; • Pencantuman dan atau
• Perubahan dan/atau perubahan Informasi
penambahan berat/isi bersih; Nilai Gizi;
• Pencantuman tulisan halal; • Perubahan dan/atau
dan/atau tanda SNI; penambahan klaim;
• Perubahan untuk kepentingan dan/atau
promosi dalam waktu tertentu. • Perubahan komposisi
• Perubahan masa simpan; dan/ dan/atau proses
atau; produksi;
• Perubahan format kode
produksi.
PERUBAHAN VARIASI MINOR DAN MAYOR
Perusahaan upload data pendukung

Perubahan Data Minor: Data langsung diverifikasi oleh Kasubdit


Perubahan Data Mayor: Data diverifikasi oleh evaluator terlebih dahulu
 untuk variasi minor (Notifikasi)
(1) Pendaftaran Variasi dengan perubahan minor diajukan dengan
mengisi Formulir (Lampiran 7) dan melampirkan dokumen sesuai
dengan jenis perubahan yang diajukan (DAPAT DIDOWNLOAD
PADA SISTEM)
(2) Dalam hal formulir dan dokumen pendaftaran variasi dinyatakan
lengkap dan benar, paling lambat dalam jangka waktu 10
(sepuluh) hari kerja, Kepala Badan menerbitkan persetujuan
Pendaftaran Variasi.
(3) Tanpa harus menunggu persetujuan pendaftaran variasi, Pendaftar
dapat mulai melakukan perubahan sejak tanggal penyerahan
dokumen pendaftaran Variasi yang dilengkapi dengan bukti
pembayaran Bank.
PENDAFTARAN ULANG
NOTIFIKASI
(1) Pendaftaran Ulang Pangan Olahan hanya dapat dilakukan
untuk Pangan Olahan yang sama dengan yang disetujui
sebelumnya.
(2) Apabila Pangan Olahan yang didaftarkan ulang telah
mengalami perubahan  Pendaftaran Variasi terlebih
dahulu.
(3) Pendaftaran Ulang Pangan Olahan hanya dapat dilakukan
paling cepat 6 (enam) bulan dan paling lambat 10
(sepuluh) hari kerja sebelum tanggal masa berlaku Surat
Persetujuan Pendaftaran berakhir.
Pengertian

Single MD
adalah satu nomor pendaftaran yang sama
yang diberikan untuk satu pangan olahan yang
diproduksi oleh perusahaan yang memiliki
beberapa sarana produksi di lokasi berbeda
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
Tujuan

Untuk memberikan kesempatan kepada
perusahaan yang memiliki beberapa sarana
produksi di berbagai lokasi di wilayah
Indonesia melalui penggunaan rancangan
label yang sama.
Kriteria Single MD

 Single MD hanya dapat diajukan oleh perusahaan yang
memproduksi pangan di wilayah Indonesia.
 Pendaftaran diajukan sesuai dengan jenis produk (manual
atau elektronik)
 Pemberian single MD hanya dapat dilakukan apabila terdapat
kesamaan dalam hal :
a. Semua bahan baku termasuk asal bahan baku dengan
standar yang sama,
b. Proses produksi,
c. Nama perusahaan yang mendaftarkan dengan nama
perusahaan yang memiliki sarana produksi, dan
d. Desain label.
Tata Cara Pengajuan Single MD

Pengajuan melalui e-registration :
Pendaftaran MD pabrik induk

Terbit MD pabrik induk

Pendaftaran MD pabrik anak


Penambahan sarana produksi

Perusahaan melaporkan dan mengajukan audit
sarana kepada Balai Besar/Balai POM setempat

Berita Acara Pemeriksaan Sarana

Penambahan data pabrik pada akun perusahaan

Pendaftaran single MD pabrik anak


IZIN EDAR

 diberikan untuk masing-masing lokasi
pabrik
 nama lokasi sarana produksi masing-masing
 Izin edar yang sama, serta
 nomor surat izin edar yang berbeda
Masa Berlaku Izin Edar

 Masa berlaku nomor izin edar (Nomor MD) mengikuti
masa berlaku izin edar yang pertama diterbitkan (nomor
induk)

 Pendaftaran ulang dilakukan pada saat yang bersamaan


untuk semua lokasi sarana produksi dan diberikan izin
edar dengan masa berlaku yang sama (5 tahun)
Label

 Label Pangan Olahan yang menggunakan single MD harus
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
 Label pangan sekurang-kurangnya harus mencantumkan
keterangan tentang :
 nama pangan (nama jenis dan nama dagang)
 berat/isi bersih
 nomor pendaftaran (BPOM RI MD ……)
 nama dan alamat pihak yang memproduksi
 komposisi / daftar bahan yang digunakan
 kode produksi
 baik digunakan sebelum
Nama dan alamat
pihak yang memproduksi

 Nama dan alamat pabrik induk dicantumkan
pada bagian utama label
 Alamat sarana produksi dapat dicantumkan pada
bagian lain berupa penambahan kode khusus
kota pada kode produksi.
 Kode khusus kota tersebut sesuai dengan SNI:
Singkatan Nama Kota dan akan menjadi acuan
pengawasan post market


Contoh Pencantuman singkatan
nama kota

5 tahun

4 tahun
PERSYARATAN LABEL PANGAN
OLAHAN
PERATURAN TERKAIT LABEL PANGAN
• UU No 18 Tahun 2012 tentang Pangan
• PP No 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan
• Peraturan Kepala Badan POM No. 12 Tahun 2016 Tentang Pendaftaran Pangan Olahan
• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.06.51.0475 Tahun
2005 tentang Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan
• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK. 03.1.23.11.11.09605
Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor HK.00.06.51.0475 Tahun 2005 tentang Pedoman Pencantuman
Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan
• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Acuan Label Gizi.
• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 13 Tahun 2016 tentang
Pengawasan Klaim pada Label dan Iklan Pangan Olahan.
• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK. Tahun 2010 tentang
Pencantuman Informasi Asal Bahan Tertentu, Kandungan Alkohol, Dan Batas
Kedaluwarsa Pada Penandaan/Label Obat, Obat Tradisional, Suplemen Makanan, Dan
Pangan
LABEL PANGAN

DITEMPEL PADA KEMASAN

PELABELAN
PANGAN
DIMASUKKAN KEDALAM KEMASAN

DICETAK PADA KEMASAN

Label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang


berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang
disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada,
atau merupakan bagian kemasan pangan
Ketentuan pencantuman label

Diwajibkan pada setiap pangan


olahan yang dikemas untuk Menggunakan Bahasa Indonesia
diperdagangkan

Ditampilkan secara benar, tidak


menyesatkan, jelas, mudah Tidak mudah lepas dari kemasan,
dibaca, teratur dan tidak luntur, atau rusak
berdesak-desakan

Melekat kuat , jika dilepas akan Terletak pada bagian yang


merusak label/kemasan aslinya mudah dilihat dan dibaca
Keterangan Pada Label Sekurang-kurangnya berisi* :
1. nama produk : Nama Jenis, Nama dagang
2. daftar bahan yang digunakan/komposisi
3. berat bersih atau isi bersih
4. nama dan alamat pihak yang memproduksi atau
mengimpor
5. halal bagi yang dipersyaratkan
6. tanggal dan kode produksi
7. tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa
8. nomor izin edar
9. asal usul bahan pangan tertentu
 asal bahan, contoh : protein kedelai, lemak babi,
lemak kakao, minyak nabati
 proses khusus, seperti jagung pangan produk
rekayasa genetik/jagung pangan PRG, tahu pangan
iradiasi
*Sesuai dengan UU No. 18 tahun 2012 tentang Pangan
BAGIAN UTAMA LABEL
BAGIAN LAIN
Nama Jenis Sirup Markisa Komposisi: gula

Elvyra
pasir, buah markisa
Nama Dagang (20%), air, pewarna
kuning kuinolin CI Komposisi
47005
Cara
Penyiapan/Penggunaan:
1. Masukkan 25 ml sirup ke
dalam gelas
Saran 2. Tambahkan 150 ml air
Penyajian 3. Aduk hingga rata
4. Sajikan
Saran Penyajian
Logo Halal Cara Penyiapan/
Penggunaan
Diproduksi oleh: Kode Produksi:
Nama dan PT Elvyra Mandiri 150216 ACD01
Makassar 90141 Isi Bersih 500ml
Alamat Indonesia
Baik Digunakan
Produsen BPOM RI MD 123456789000 Sebelum : 16 Des 16

Isi/berat bersih No. pendaftaran Tanggal Kedaluwarsa


Kode produksi
Tulisan
 Menggunakan bahasa Indonesia
 Istilah asing dapat digunakan sepanjang tidak ada padanannya, tidak dapat diciptakan
padanannya atau digunakan untuk kepentingan perdagangan pangan ke luar negeri
 Ukuran huruf minimal = huruf kecil “o” huruf Arial 1 mm (6 point).
Huruf Arial 1 mm (6 point) :
font jenis “arial” dengan ukuran font 6
 Kemasan kecil (≤ 10 cm2) : ukuran huruf tidak boleh lebih kecil dari 0.75 mm
 memuat keterangan paling sedikit nama dan alamat pihak yang memproduksi; dan
 pangan tersebut dimasukkan ke dalam kemasan yang lebih besar yang
memungkinkan untuk memuat keterangan yang harus dicantumkan

Gambar
 Harus menunjukkan hal yang sebenarnya
 Gambar buah, sayur, daging, ikan atau bahan pangan lainnya
 boleh, jika pangan mengandung bahan tersebut, bukan perisa
 Pada komposisi: dicantumkan jumlah (%) bahan tersebut
 Contoh: ”Komposisi : air, gula, ekstrak buah jeruk (2%), perisa
artifisial jeruk”
 Dikecualikan, gambar sebagai saran penyajian (sesuai kewajaran)
Keterangan tentang
Berat Bersih atau Isi Bersih
65

 Berat bersih atau isi bersih  pernyataan pada label yang memberikan keterangan
mengenai kuantitas atau jumlah pangan olahan yang terdapat di dalam kemasan atau
wadah.
 Bobot tuntas atau berat tuntas  ukuran berat untuk pangan padat yang
menggunakan medium cair dihitung dengan cara pengurangan berat bersih dengan
berat medium cair.
 ditempatkan pada bagian utama label.
 Persyaratan pencantuman berat bersih atau isi bersih yaitu :
1) Pangan padat  berat bersih;
2) Pangan semi padat /kental  berat bersih /isi bersih;
3) Pangan cair  isi bersih.
 Penulisan satuan dalam satuan metrik. contoh:
Padat : miligram (mg), gram (g), kilogram (kg)
Cair : mililiter (ml), liter (L)
Semi padat : miligram (mg), gram (g), kilogram (kg), mililiter (ml) atau liter (L)
 Penulisan untuk menerangkan bentuk butiran /bijian sbb:
”Berat bersih : 1 g (Isi 5 butir @ 200 mg)”
Keterangan tentang Nama dan Alamat

pangan olahan yang diproduksi di wilayah Indonesia:


• harus dicantumkan nama dan alamat produsen
(nama kota, kode pos dan Indonesia)
 “Diproduksi oleh ….”; “Diproduksi oleh … untuk ….”
pangan olahan yang dimasukan ke wilayah Indonesia:
 harus dicantumkan nama dan alamat pihak yang
memproduksi di luar negeri. paling sedikit
sa m b io
mencantumkan nama kota dan nama negara. Selai Kacang
Berat bersih : 250 g
 harus dicantumkan nama dan alamat importir. paling MD 123456789012
sedikit mencantumkan nama kota, kode pos dan Diproduksi oleh :
PT. Surya Kencana
Jakarta 10560 - Indonesia

Indonesia  “Diimpor oleh ….”


66
Pencantuman Kode Produksi

penjelasan riwayat produksi pangan olahan yang diproses


pada kondisi dan waktu yang sama
dapat dicantumkan dalam bentuk nomor bets
dapat disertai dengan atau berupa tanggal produksi, yaitu
tanggal, bulan tahun dimana pangan olahan tersebut
diproduksi
KETERANGAN KEDALUWARSA (1)

Batas akhir suatu makanan dijamin mutunya sepanjang


penyimpanannya mengikuti petunjuk yang diberikan produsen.

Baik digunakan sebelum : Tanggal, Bulan, Tahun (sesuai dg daya simpannya)

Jika kedaluwarsa tergantung cara penyimpanan, maka petunjuk cara


penyimpanan harus ditulis dan berdekatan dg tanggal kedaluwarsa. Contoh:
”Baik digunakan sebelum 10/11 jika disimpan pada suhu 5oC – 7oC”

Umur simpan Penulisan Contoh penulisan


≤ 3 bulan Tanggal, bulan, dan Baik digunakan sebelum :
tahun 10 JAN 13
˃ 3 bulan Bulan dan tahun Baik digunakan sebelum :
NOV 18

Dapat dicantumkan pada tutup botol, bagian bawah kaleng, bagian atas dos
68
Contoh : Baik digunakan sebelum : lihat bagian bawah kaleng
Keterangan Kedaluwarsa (2)
69

 Pangan olahan yang tidak perlu mencantumkan keterangan


tanggal kedaluwarsa, yaitu :
 Minuman beralkohol jenis anggur (wine);
 Minuman yang mengandung alkohol lebih dari 10 (sepuluh)
persen;
 Cuka;
 Gula (sukrosa); dan
 Roti dan kue yang mempunyai masa simpan kurang dari atau
sama dengan 24 (dua puluh empat) jam.
 Pangan olahan diatas tetap harus mencantumkan tanggal
pembuatan dan atau tanggal pengemasan.
Keterangan Halal

• Apabila bahan atau pangan tidak


Kapan pernyataan halal mengandung bahan yang
boleh dicantumkan pada diharamkan, dan diproses menurut
label ? cara yang halal

• memperoleh Sertifikat Halal dari


Apakah syarat MUI
pencantuman tulisan
halal pada label ?

Logo ”halal” harus dicantumkan pada bagian utama label.


Keterangan berkaitan dengan asal dan sifat pangan
72

• untuk pangan olahan yang tidak dicampur & tidak diproses atau pangan
Alami olahan yang diproses secara fisika tetapi tidak merubah sifat dan
kandungannya

Murni • untuk pangan olahan yang tidak ditambahkan sesuatu apapun, misal AMDK

Dari … • Bahan tsb merupakan salah satu bahan baku utama (minimal 50%)

Dengan … • Diikuti % bahan, dikecualikan bahan yang tidak boleh diklaim

Segar • Tidak boleh bagi pangan yang terbuat dari bahan setengah jadi atau bahan jadi

• untuk pangan olahan yang tidak ditambahkan/dicampur dengan


100% bahan lain.
• tidak dapat digunakan untuk pangan olahan yang dicampur dengan
Asli
bahan yang dapat mengaburkan keasliannya, seperti penggunaan
perisa. Misal : Susu cokelat menggunakan cokelat dan perisa cokelat
tidak dapat mencantumkan kata “Dengan Cokelat Asli”
Keterangan Lain
73
Penggunaan istilah untuk membedakan mutu suatu pangan olahan dapat digunakan dengan
ketentuan sbb :

 Istilah yang dapat digunakan untuk menunjukkan perbedaan suatu jenis pangan olahan
antara lain “spesial”, “premium”, “gold”, “platinum”, “ekstra”, “plus (+)”, “advanced” atau
kata lain yang semakna.

 memiliki perbedaan yang jelas terkait mutu dan/atau gizi dengan pangan olahan sejenis.

 Perbedaan kandungan gizi harus memenuhi ketentuan berlaku.

 Pangan sejenis  pangan olahan yang diproduksi oleh perusahaan yang sama dengan
nama jenis yang sama dan telah memiliki izin edar.

 disertai dengan tanda asterik (“*”) dan penjelasan tanda bintang dicantumkan pada
bagian utama label.

 Penjelasan mencakup pembeda dan jika perlu dicantumkan pangan olahan sejenis sebagai
pembandingnya.
TULISAN DAN PERINGATAN

1) Pangan olahan yang mengandung bahan berasal dari babi


2) Minuman Beralkohol
3) Pangan Olahan yang Mengandung Alkohol
4) Susu Kental Manis
5) Formula Bayi
6) Pangan yang Mengandung Alergen
7) Pangan Olahan yang Mengandung Pemanis
8) Sediaan Bahan Tambahan Pangan (BTP)
9) Tulisan dan Gambar Terkait Sponsor Suatu Kegiatan
(Event)
Pangan olahan yang mengandung bahan
berasal dari babi
Minuman Beralkohol

Susu Kental Manis

Perhatikan! Tidak Cocok Untuk Bayi sampai usia 12 Bulan


Pangan Olahan yang Mengandung Alergen

Contoh: Komposisi:....................... Informasi


Alergen. Mengandung sulfit

Bahan yang dapat menimbulkan alergi a.l: serealia yang


mengandung gluten (seperti gandum, rye, barley, oats, spelt),
kerang-kerangan dan hasil olahnya, telur dan hasil olahnya,
ikan dan hasil olahnya, kacang tanah, kedelai dan hasil
olahnya, susu dan hasil olahnya termasuk laktosa, treenut dan
hasil olah kacang, sulfit (10 ppm atau lebih)
Label pangan yang mengandung pemanis wajib
mencantumkan tulisan (1):
Mengandung pemanis buatan,
disarankan tidak dikonsumsi oleh
anak di bawah 5 (lima) tahun, ibu
hamil dan ibu menyusui;

Pada label pangan olahan yang


menggunakan gula dan pemanis
buatan wajib dicantumkan
tulisan ”Mengandung gula dan
pemanis buatan”.

Pada label pangan olahan yang


menggunakan pemanis buatan
aspartam, wajib dicantumkan
peringatan “Mengandung
fenilalanin, tidak cocok untuk
penderita fenilketonurik”.

Contoh pangan yang mengandung gula dan pemanis buatan


78
Label pangan yang mengandung pemanis
wajib mencantumkan tulisan (2):

 Pada label pangan olahan


yang menggunakan
pemanis poliol, wajib
dicantumkan peringatan
“Konsumsi berlebihan
mempunyai efek laksatif”.

Contoh pangan yang mengandung pemanis alami


sorbitol
Sediaan Bahan Tambahan Pangan (BTP)
80

Pada label BTP harus dicantumkan:


 Tulisan ”Bahan Tambahan Pangan”,
 Nama golongan BTP,
 Nama BTP, dan
 Nomor Pendaftaran Produsen BTP, kecuali untuk sediaan
pemanis buatan dalam bentuk table top.
SEDIAAN BTP PEMANIS
81

• Tulisan "Untuk penderita diabetes dan atau orang yang membutuhkan


makanan berkalori rendah”
• Tulisan ”Mengandung pemanis buatan, disarankan tidak dikonsumsi oleh
anak dibawah 5 (lima) tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui”
• Jumlah mg pemanis buatan yang dapat digunakan tiap hari per kg bobot
badan (Acceptable Daily Intake, ADI).
• Kesetaraan kemanisan dibandingkan dengan gula.

• mencantumkan peringatan ”Mengandung fenilalanin, tidak cocok untuk


penderita fenilketonurik”
Aspartam • “Tidak cocok digunakan untuk bahan yang akan dipanaskan”

Pemanis
• mencantumkan peringatan ”Konsumsi berlebihan mempunyai efek laksatif”
poliol
Sediaan BTP Pewarna
82

a. Tulisan ”Bahan Tambahan Pangan”,


b. Nama golongan BTP,
c. Nama BTP,
d. Nomor Pendaftaran Produsen BTP,
e. Nomor indeks (Color Index, CI)
f. Tulisan pewarna pangan yang ditulis dengan huruf besar berwarna hijau di
dalam kotak persegi panjang berwarna hijau.
Contoh
PEWARNA PANGAN PEWARNA MAKANAN
atau
g. Logo huruf M di dalam suatu lingkaran berwarna hitam
M
Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan
Informasi Nilai Gizi (ING) adalah daftar kandungan zat gizi
pangan pada label pangan sesuai dengan format yang
dibakukan Tidak wajib
Wajib
jika

• Disertai pernyataan bahwa pangan mengandung vitamin, mineral, dan atau zat gizi lainnya yang
ditambahkan; atau
• Dipersyaratkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dibidang
mutu dan gizi pangan, wajib ditambahkan vitamin, mineral, dan atau zat gizi lainnya

Informasi yang wajib dicantumkan Zat gizi yang wajib dicantumkan

1. Takaran saji 1. Energi total


2. Jumlah sajian per kemasan 2. Lemak total
3. Catatan kaki 3. Protein
4. Karbohidrat total
5. Natrium 83
ING dapat dicantumkan pada bagian utama
label (Front of Pack, FOP) dengan ketentuan sbb:
1) harus mencakup informasi tentang jumlah energi
berdampingan dengan jumlah lemak, lemak jenuh
dan garam (natrium),
2) Pencantuman gula dapat dicantumkan berdampingan
dengan zat gizi (energy, lemak, lemak jenuh, natrium)
3) Pencantumkan zat gizi lainnya dapat dicantumkan
sepanjang memenuhi persyaratan klaim yang
ditetapkan,
4) Pencantuman nilai gizi meliputi jumlah dan %AKG zat
gizi per kemasan sesuai dengan yang tercantum pada
Tabel Informasi Nilai Gizi (ING).
FORMAT Takaran saji dan
INFORMASI energi total
NILAI GIZI

Lemak,
protein, dan
karbohidrat
Jumlah gizi dan
persentase AKG

Persentase AKG : Jumlah zat gizi


per saji dibandingkan dengan
acuan label gizi dikali 100%

Biru : wajib dicantumkan


(mandatory)
Merah : wajib dicantumkan
Vitamin dan
dengan persyaratan
mineral tertentu
Hijau : dapat dicantumkan
secara sukarela
Catatan (voluntary)
kaki 85
FORMAT LAIN Luas permukaan label ≤ 100 cm2

FormatTabular/
Horizontal

Format
Linier
TULISAN YANG DILARANG DICANTUMKAN

• mengandung suatu zat gizi lebih


unggul dari produk lain.
x
‘Vitamin C paling tinggi’

• dapat menyehatkan
x
‘Madu bermanfaat untuk
menyehatkan badan’

• berfungsi sebagai obat x


‘dapat mengobati kanker’

• merendahkan produk lain

Pernyataan bebas bahan tertentu tetapi


x
‘nikmatnya tak tertandingi’

mengandung bahan tertentu tersebut baik


tidak disengaja maupun sebagai
bahan/senyawa ikutan.
TULISAN YANG DILARANG DICANTUMKAN

• dapat meningkatkan
kecerdasan atau IQ x
‘dengan DHA untuk
meningkatkan kecerdasan
anak’

• tidak mengandung zat tertentu


yang secara alami tidak ada.
x
‘tidak mengandung kolesterol’
 pada produk minyak
goreng

• pernyataan dari tenaga


kesehatan atau yang
menyerupai. x
‘Konsumsi produk A untuk
memenuhi kebutuhan protein
anda setiap hari’ (Prof. Abal – ahli
gizi)

Logo yang tidak terkait produk, Keterangan yang kondisinya dipengaruhi


contoh: ISO 9001. oleh waktu seperti Modern, Tradisional,
Canggih dan kata lain yang semakna
GAMBAR YANG TIDAK BOLEH DICANTUMKAN

• tenaga kesehatan atau seolah-olah sebagai tenaga


kesehatan
• nama, logo atau identitas lembaga yang melakukan analisis
• Nama dan gambar tokoh yang telah menjadi milik umum,
kecuali mendapat izin dari ybs.

Gambar diambil dari: www.lovelytoday.com, sp.beritasatu.com,


id-id.facebook.com
AKSES INFORMASI DAN PENGADUAN
DIREKTORAT PENILAIAN KEAMANAN PANGAN
Telepon : 021 – 42800221
Fax : 021 – 4245267
HP : Subdit Penilaian Makanan Minuman 0813 99133 050
Subdit Penilaian Pangan Khusus 0813 99133 060
Subdit Penilaian Pangan Olahan Tertentu 0813 99133 070

Email : ditpkp_bpom@yahoo.com
penilaianpangan@pom.go.id
ereg_pkp@pom.go.id
pengaduankonsumenpkp@pom.go.id

Konsultasi : ditpkp_konsulmakmin_ereg@yahoo.com

Kontak Kami : melalui Sistem e-registration


Kotak Saran : di ruang pelayanan

Alamat surat menyurat :


Direktorat Penilaian Keamanan Pangan
Gedung B Lantai 3 Badan Pengawas Obat dan Makanan
Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat 10560
BADAN POM

• Website Badan POM RI : www.pom.go.id

• Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK)


Telp : 021-4263333
Email : ulpk@pom.go.id
ulpk_badanpom@yahoo.co.id
sms : 021-32199000

Anda mungkin juga menyukai