Anda di halaman 1dari 16

PROGRAM KEGIATAN

MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH (MPLS)

SD NEGERI PLAOSAN 4
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA


KABUPATEN MAGETAN

TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

PROGRAM MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH (MPLS)


TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Plaosan, 14 Juli 2023

Sekretaris Kegiatan Ketua Panitia

Sundarto, S.Pd.I. Billy Oktavian, S.Pd.

NIP 19911003 201902 1 004

Mengetahui

Kepala SD Negeri Plaosan 4

1
Hadi Purnomo, S.Pd.SD.

NIP 19870131 201403 1 001

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam karena Berkat dan Rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan Program Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
(MPLS) Tahun Pelajaran 2023/2024.

Gerakan Penguatan Transisi PAUD-SD adalah gerakan bersama agar setiap


anak memenuhi haknya untuk mendapatkan kemampuan pondasi. Transisi
PAUD-SD merupakan proses pemisahan anak sebagai peserta didik PAUD
menjadi peserta didik SD dan penyesuaian diri anak dengan lingkungan
belajar baru. Oleh karena masa transisi yaitu saat anak memasuki kelas awal
di SD menjadi masa yang sangat penting untuk menguatkan berbagai
kemampuan vokal pada anak. Kematangan kognitif yang cukup untuk
melakukan kegiatan belajar, seperti dasar literasi, numerasi serta
pemahaman tentang hal-hal mendasar yang terjadi sehari-hari.

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi


(Kemendikbudristek) menerbitkan Surat Edaran Nomor 0759/C/HK0401/2023
tentang Penguatan Transisi Pendidikan Anak Usia Dini ke Sekolah Dasar
Kelas Awal. Transisi pendidikan PAUD ke SD yang dimaksud yakni

2
agar peserta didik PAUD dapat dengan mudah menyesuaikan diri saat
berpindah menjadi peserta didik SD. Kemudian, peserta didik SD yang tidak
pernah mengikuti PAUD tetap dapat terpenuhi haknya untuk mendapatkan
pembinaan kemampuan fondasi.

Kemdikbudristek melalui Direktur Pendidikan Sekolah Dasar, Muhammad


Hasbi mengatakan, perlunya melakukan transisi PAUD ke SD karena
kemampuan pondasi seorang anak hanya dimaknai sempit untuk bisa
membaca dan berhitung (Calistung). Melalui surat edaran ini bisa dimaknai
bahwa calistung bukan syarat masuk sekolah dasar.

Besar harapan kami dengan adanya program ini dapat menjadi acuan bagi
seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Pelajaran 2023/2024.

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan i

Kata Pengantar ii

Daftar isi iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1
B. Landasan 4
C. Maksud Dan Tujuan 4
D. Sasaran 5
E. Ruang Lingkup Kegiatan 5

BAB II KEPANITIAAN KEGIATAN 6

A. Panitia Kegiatan 6
B. Uraian Tugas Panitia 6

BAB III RENCANA KEGIATAN 9

3
A. Waktu Kegiatan 9
B. Jadwal Kegiatan 9

BAB IV ANGGARAN BIAYA 10

A. Sumber Biaya 10
B. Rencana Anggaran Biaya 10

BAB V PENUTUP 11

LAMPIRAN

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) meluncurkan Merdeka Belajar Episode ke-24
dengan topik “Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan”
gerakan ini merupakan respon serius pemerintah menyikapi banyaknya
orang tua yang mendaftarkan anaknya masuk kelas 1 SD tanpa
mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau situasi dimana pada
masa PAUD anak sudah difokuskan untuk memiliki kemampuan calistung
(baca tulis hitung). Kondisi ini menyebabkan anak tidak lagi menikmati
proses belajar atau kurang memiliki kemampuan dasar, saat anak
langsung masuk SD.

Berdasarkan kondisi tersebut, Pemerintah ingin mendorong semua


lapisan masyarakat lebih memahami mengenai pentingnya membentuk
kemampuan dasar sebagai fondasi pembelajar di layanan PAUD dan
bagaimana di kelas awal tingkat SD menjadi waktu bagi anak
menyesuaikan diri terhadap berbagai capaian pendidikan formal. Saat
anak menjadi peserta didik SD seharusnya anak sudah dalam status siap
sekolah dengan dilengkapi beragam kemampuan dasar/fondasi. Oleh
karena masa transisi yaitu saat anak memasuki kelas awal di SD menjadi
masa yang sangat penting untuk menguatkan berbagai kemampuan
pondasi pada anak. Kemampuan pondasi tersebut adalah; (1) Mengenal
nilai agama dan budi pekerti, (2) Kematangan emosi yang cukup untuk
berkegiatan di lingkungan belajar, (3) Keterampilan sosial dan bahasa
untuk berinteraksi (4) Pemaknaan terhadap belajar yang positif (5)
Pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri yang memadai
sehingga anak bisa beradaptasi di lingkungan sekolah secara mandiri, (6)
Kematangan kognitif yang cukup untuk melakukan kegiatan belajar,
seperti dasar literasi, numerasi serta pemahaman tentang hal-hal
mendasar yang terjadi sehari-hari.

Beragam kemampuan di atas akan dibutuhkan anak saat melakukan


proses pembelajaran di jenjang SD agar lancar, mandiri, dan mampu

1
bersosialisasi dengan teman sebaya, guru, dan orang-orang di
lingkungan sekolah.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim,
mengatakan pentingnya penguatan transisi ini didasari fakta bahwa usia
lahir sampai delapan tahun adalah usia yang sangat penting dalam
mengembangkan kemampuan pondasi anak. Gerakan ini bertujuan untuk
melindungi hak anak-anak usia dini untuk bertumbuh, berproses, dan
dihargai baik di lingkungan satuan pendidikan, maupun di rumah.

Saat ini miskonsepsi tentang baca, tulis, hitung (calistung) pada


pendidikan anak usia dini dan pendidikan dasar kelas awal masih sangat
kuat di masyarakat Padahal membangun kemampuan pada anak perlu
dilakukan secara bertahap dan dalam cara yang menyenangkan agar
manfaat baik dari pembelajaran tercapai. Anak merasa senang dalam
belajar, Anak percaya bahwa dirinya pasti bisa asalkan mau berusaha,
Anak mampu mengelola emosi dan menghargai orang lain, Anak dapat
merawat diri dan barang-barang yang menjadi tanggung jawab diri, Anak
paham kata dan keterkaitannya dengan huruf serta bunyinya, Anak
mampu menyimak dan dapat mengutarakan gagasan sederhana.

Kita perlu mengakhiri miskonsepsi tentang pembelajaran mulai dari


sekarang. Transisi PAUD Ke pendidikan dasar perlu berjalan dengan
mulus. Proses belajar-mengajar di PAUD dan pendidikan dasar kelas
awal harus selaras dan berkesinambungan. Fondasi dibangun secara
holistik Setiap anak memiliki hak untuk dibina agar mendapatkan
kemampuan fondasi yang holistik, bukan hanya kognitif melainkan juga
kematangan emosi, kemandirian, kemampuan berinteraksi, dan lainnya.
Kemampuan literasi dan numerasi dibangun bertahap yakani
kemampuan dasar literasi dan numerasi dibangun mulai dari PAUD,
namun secara bertahap dan dengan cara yang menyenangkan. Siap
sekolah adalah proses, bukan hasil. “Siap sekolah” bukanlah upaya
pelabelan antara anak yang “sudah siap” atau “belum siap”, melainkan
sebuah proses yang perlu dihargai oleh satuan pendidikan dan orang tua
yang bijak

Dengan keterlibatan semua pihak, setiap anak dapat mendapatkan


kemudahan dalam bertransisi dari PAUD ke pendidikan dasar, sehingga:

2
Peserta didik PAUD dapat terus melanjutkan prosesnya untuk
mendapatkan kemampuan fondasi saat di SD/MI. Peserta didik
SD/MI yang tidak pernah mengikuti PAUD, tetap mendapatkan haknya
untuk mendapatkan pembinaan kemampuan fondasi, sehingga memiliki
pijakan yang kuat untuk memperoleh pembelajaran selanjutnya.

Untuk mewujudkan proses transisi PAUD ke SD/MI yang menyenangkan,


satuan pendidikan perlu: menghilangkan tes calistung dari proses PPDB
SD/MI ; Setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan layanan pendidikan
dasar. Sangat tidak tepat apabila anak diberikan syarat tes untuk dapat
mendapatkan layanan tersebut. Masih terdapat anak-anak yang belum
pernah mendapatkan kesempatan belajar di satuan PAUD. Tes baca tulis
hitung telah dilarang melalui: Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, dan
Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru

Selain menghilangkan tes calistung pada proses PPDB hal tidak kalah
penting adalah penerapan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
(MPLS) selama dua minggu pertama; Pada dua minggu pertama tahun
ajaran baru: Satuan PAUD dan SD/MI memfasilitasi anak serta orang tua
untuk berkenalan dengan lingkungan belajarnya, Dengan masa
perkenalan, diharapkan peserta didik baru dapat merasa nyaman dalam
berkegiatan belajar. Satuan PAUD dan SD/MI mengenal peserta didik
lebih jauh melalui kegiatan belajar; Kenali peserta didik baru dengan
menerapkan kegiatan pembelajaran yang memberi informasi tentang
kebutuhan belajar peserta didik, Hargai proses anak yang berbeda-beda,
karena membangun kemampuan pondasi perlu dilakukan bertahap

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi peserta didik baru secara


edukatif, kreatif, dan juga menyenangkan diperlukan dalam rangka
mendukung proses pembelajaran yang sesuai dengan visi misi dan
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Pengenalan lingkungan sekolah
adalah kegiatan pertama masuk sekolah untuk pengenalan program,
sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep
pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur (budaya) sekolah. Masa
pengenalan lingkungan sekolah bagi peserta didik baru dilakukan dalam

3
bentuk kegiatan yang bersifat edukatif dan kreatif untuk mewujudkan
sekolah sebagai taman belajar yang nyaman dan aman bagi mereka

B. Landasan Hukum
Pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
berlandaskan pada:
1. Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan No. 1 Tahun 2021
tentang PPDB
3. Surat edaran Dirjen Pauddikdasmen No. 0759/C/HK..04.01/2023
tentang Penguatan Transisi PAUD ke SD Kelas Awal;
4. Perda Purwakarta No. 9 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan ;
5. Peraturan Bupati Purwakarta nomor 62 Tahun 2023 tentang PPDB;
6. Perbup Purwakarta No.131 Tahun 2022 tentang Pendidikan Karakter;

C. Maksud dan Tujuan


Penyusunan program kerja ini dimaksudkan sebagai pedoman
sebelumnya selama dan sesudah pelaksanaan Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Pelajaran 2023/2024 dan secara
terperinci program kerja ini berfungsi sebagai:
1. Mengenali potensi diri peserta didik baru.
2. Membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan
sekitarnya, antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum,
dan sarana prasarana sekolah.
3. Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai
peserta didik baru.
4. Mengembangkan interaksi positif antar peserta didik dan warga
sekolah lainnya.
5. Menumbuhkan perilaku positif antara lain kejujuran, kemandirian,
sikap saling menghargai, menghormati keanekaragaman dan
persatuan, kedisiplinan, hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan
siswa yang memiliki nilai integritas, etos kerja, dan semangat gotong
royong pada diri peserta didik.

4
D. Sasaran
Sasaran Program Kerja Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
Tahun Pelajaran 2023/2024 adalah:
1. Terlaksananya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
dengan tertib dan lancar;
2. Tercapainya efektivitas dan efisiensi kerja panitia kegiatan;
3. Terwujudnya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang
menyenangkan bagi calon peserta didik baru.

E. Ruang Lingkup Kegiatan


Ruang lingkup kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
Tahun Pelajaran 2023/2024 terdiri atas :
1. Peserta Kegiatan
2. Panitia Penyelenggara
3. Pelaksanaan Kegiatan
4. Tata Tertib Kegiatan
5. Anggaran Biaya Kegiatan

5
BAB II
KEPANITIAN KEGIATAN
A. Susuna Panitia
Susunan panitia Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun
Ajaran 2023/2024 SD Negeri Plaosan 4 disusun berdasarkan hasil rapat
pembentukan panitia kegiatan MPLS Tahun Pelajaran 2023/2024
sebagaimana terdapat dalam tabel berikut ini:

NO. JABATAN NAMA KET.

1. Penanggung Jawab Hadi Purnomo, S.Pd.SD.

2. Ketua Billy Oktavian,S.Pd.

3. Sekretaris Sundarto, S.Pd.I.

4. Bendahara Yanuarti, S.Pd.

B. Uraian Tugas Panitia


1. Penanggung Jawab
a. Bertanggung jawab atas pelaksanana Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Pelajaran 2023/2024
b. Mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi serta
mengevaluasi seluruh kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan
Sekolah (MPLS) Tahun Pelajaran 2023/2024
c. Menentukan kebijakan umum sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang ditetapkan oleh instansi terkait
d. Membuat Program Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
(MPLS) Tahun Pelajaran 2023/2024
e. Bertanggung jawab atas kelancaran, ketertiban dan keamanan
penyelenggaraan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
(MPLS) Tahun Pelajaran 2023/2024

6
f. Menetapkan dan memberikan surat keputusan untuk Panitia
Penyelenggaraan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
(MPLS) Tahun Pelajaran 2023/2024

7
2. Ketua Pelaksana
a. Mengatur secara garis besar mekanisme kerja para petugas dan
panitia penyelenggara.
b. Mengkoordinasikan dan mengatur segala kegiatan atau
pembagian tugas yang berhubungan dengan Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Pelajaran 2023/2024

3. Sekretaris
a. Menyiapkan dan menyusun Administrasi Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Pelajaran 2023/2024.
b. Menyiapkan dan menyusun laporan hasil Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Pelajaran 2023/2024.
c. Menyiapkan Perangkat / format monitoring dan evaluasi kegiatan
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Pelajaran
2023/2024.

4. Bendahara
a. Menyusun Rencana Anggaran Masa Pengenalan Lingkungan
Sekolah (MPLS) Tahun Pelajaran 2023/2024
b. Menerima, menyimpan, mengeluarkan dan
mempertanggungjawabkan penggunaan Anggaran
Penyelenggaraan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
(MPLS) Tahun Pelajaran 2023/2024
c. Membuat laporan pertanggungjawaban pemasukan dan
pengeluaran biaya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
(MPLS) Tahun Pelajaran 2023/2024
5. Anggota
a. Menyusun rencana kegiatan MPLS
b. Menyiapkan sarana pendukung kegiatan MPLS
c. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan ketentuan yang telah
disepakati bersama
d. Menjaga ketertiban pelaksanaan kegiatan

8
BAB III
RENCANA KEGIATAN

A. Waktu dan Tempat Kegiatan


Pelaksanaan Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
Tahun Pelajaran 2023/2024 SD Negeri Plaosan 4 akan dilaksanakan
dengan agenda kegiatan sebagai berikut :

Hari : Senin sd Jumat (sesuai jadwal kegiatan)

Tanggal : 17 sd 28 Juli 2023

Waktu Kegiatan : 07.00 sd selesai

Tempat Kegiatan : SD Negeri Plaosan 4

B. Jadwal Kegiatan
Terlampir

9
BAB IV
ANGGARAN BIAYA

A. Sumber Biaya
Sumber biaya kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
Tahun Pelajaran 2023/2024 UPTD SD Negeri Plaosan 4 berasal dari
anggaran dana BOS.

B. Rencana Anggaran Biaya


Rencana Anggaran Biaya Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
(MPLS) Tahun Pelajaran 2023/2024 meliputi :
1. Kertas HVS
2. Konsumsi Rapat Pembentukan Panitia dan Penyusunan Kegiatan
3. Penggandaan Laporan Kegiatan
4. Pengadaan Sarana Pendukung Kegiatan

10
BAB V
PENUTUP

Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Pelajaran


2023/2024 merupakan salah satu agenda tahunan di SD Negeri Plaosan 4
namun seiring dengan berjalanya waktu kegiatan ini memerlukan perhatian
khusus karena harus mengikuti berbagai kebijakan serta keberpihakan
kepada anak sehingga pelaksanaan kegiatan dapat menyenangkan bagi
calon peserta didik baru.

Agar kegiatan dapat berjalan dengan tertib dan lancar serta sesuai dengan
regulasi maka keterlibatan dari seluruh warga sekolah mutlak diperlukan.
Dengan keterlibatan berbagai pihak termasuk stakeholder pendidikan dengan
pemahaman yang sama, visi yang sama serta misi bersama akan sangat
memungkinkan tercapainya tujuan kegiatan yang lebih baik.

11

Anda mungkin juga menyukai