Anda di halaman 1dari 5

Hukum Internasional

Senin, 6 Maret 2023

Pengantar Hukum Internasional

Pendekatan dalam hukum internasional tidak semata-mata melihat hukum sebagai suatu
perangkat kaidah dan asas melainkan mempertautkannya dengan lembaga-lembaga (institution)
dan proses-proses yang mewujudkan kaidah-kaidah tersebut dalam kenyataan.
Mempelajari hukum internasional yaitu mendalami tentang apa prinsip-prinsip dan
kaidah-kaidah dalam hukum internasional tetapi tidak sampai itu saja, kita juga bisa melihat dari
lembaga-lembaga dan organisasi internasional. Didalam Hukum Internasional juga mencakup
tentang proses-proses pembuatan kaidah-kaidah dan asas-asas tersebut.
Prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah dalam Hukum Internasional dapat dilihat dari sumber
hukum internasional (Perjanjian Internasional, Kebiasaan Internasional, dan lain-lain). Hukum
Internasional ditinjau dari beberapa aspek yaitu aspek sosiologis, politis, ekonomis, hubungan
internasional, dan lain-lain.

Batasan Hukum Internasional


Batasan hukum internasional didasarkan pada suatu ukuran yang bersifat negatif yakni
hubungan atau persoalan internasional yang tidak bersifat perdata. Pada saat ini, hubungan
internasional tidak hanya meliputi hubungan atau persoalan antar negara, melainkan juga
melibatkan tentang subjek hukum yang bukan negara.

Istilah Hukum Internasional


Selain Hukum Intenrasional, terdapat beberapa istilah dalam hukum internasional yaitu :
 Istilah Hukum Bangsa-Bangsa
 Istilah Hukum Antar Bangsa
 Istilah Hukum Antar Negara

Hukum Internasional dengan Hukum Dunia


Aktivitas manusia membutuhkan adanya peraturan, dalam hubungan yang melintasi batas
negara maka aturan yang dibutuhkan adalah hukum internasional, misalkan masalah polusi
lingkungan, komunikasi, dan transportasi.

Sejarah Hukum Internasional dan Perkembangannya


Perdamaian Westphalia dianggap sebagai peristiwa penting dalam sejarah hukum internasional
modern. Perdamaian Westphalia dianggap sebagai suatu peristiwa yang meletakkan dasar
masyarakat internasional modern yang didasarkan atas negara-negara nasional. Dampak dari
Perdamaian Westphalia yaitu :
1. Mengakhiri perang 30 tahun, perjanjian westphalia ini telah meneguhkan perubahan
dalam peta bumi politik yang telah terjadi karena perang itu di Eropa;
2. Mengakhiri selama-lamanya usaha kaisar romawi yang suci (The Holy Roman Emperor)
untuk menegakkan kembali imperium roma yang suci;
3. Hubungan antara negara-negara dilepaskan dari persoalan hubungan kegerejaan dan
didasarkan atas kepentingan nasional negara itu masing-masing;
4. Kemerdekaan negara Netherland, Swiss dan negara-negara kecil di Jerman diakui dalam
Perjanjian Westphalia itu.
Dengan demikian perjanjian Westphalia ini telah meletakkan dasar baru bagi suatu susunan
masyarakat internasional yang baru baik mengenai bentuknya maupun mengenai hakikatnya.
Ciri pokok yang membedakan susunan masyarakat internasional yang baru setelah adanya
perdamain Westphalia ini dengan susunan masyarakat Kristen Eropa pada zaman abad
pertengahan yang didasarkan atas sistem feodalisme yaitu sebagai berikut :
1. Negara merupakan satuan teritorial yang berdaulat;
2. Hubungan nasional yang satu dengan yang lainnya didasarkan atas kemerdekaan dan
persamaan derajat;
3. Masyarakat negara-negara tidak mengakui kekuasaan diatas mereka seperti seorang
kaisar pada zaman abad pertengahan dan Paus sebagai kepala gereja;
4. Hubungan atas negara-negara berdasarkan atas hukum (lembaga hukum perdata romawi);
5. Negara mengakui adanya hukum internasional sebagai hukum yang mengatur hubungan
antara negara-negara;
6. Tidak adanya mahkamah (internasional) dan kekuatan polisi internasional untuk
memaksakan ditaatinya ketentuan hukum internasional;
7. Anggapan terhadap perang yang dengan lunturnya segi-segi keagamaan beralih dari
anggapan mengenai doktrin belum justum sebagai ajaran perang suci ke arah ajaran yang
menganggap perang sebagai salah satu cara penggunaan kekerasan dalam penyelesaian
sengketa untuk mencapai tujuan kepentingan nasional.
Dasar-dasar yang diletakkan dalam perdamaian westphalia diperteguh lagi dalam perjanjian
utrecht, yang penting artinya dilihat dari sudut politik internasional pada waktu itu karena
menerima asas keseimbangan kekuatan sebagai asas politik internasional.
Kejadian-kejadian penting dilihat dari sudut perkembangan hukum internasional ialah
konferensi perdamaian tahun 1856 dan konferensi Jenewa tahun 1864, yang memelopori
konferensi perdamaian Den Haag tahun 1899 yang sangat penting artinya dalam Hukum
Internasional. Konferensi Perdamaian Den Haag I pada tahun 1899 dan Konferensi Den Haag II
pada tahun 1907 menghasilka banyak konvensi Internasional yang penting terutama di bidang
hukum perang. Konferensi Den Haag I dan II juga membentuk Mahkamah Arbitrase Permanen.

Sanksi Hukum Internasional


 Dewan keamanan PBB dapat menjadi sarana pemaksa berlakunya ketentuan hukum
internasional bagi negara-negara;
 Dewan keamanan dapat melakukan tindakan pemaksaan berlakunya hukum internasional
kepada suatu negara, untuk memulihkan perdamaian dunia, apabila terjadi ancaman atau
pelanggaran perdamaian atau tindakan agresi;
 Dewan keamanan dapat memberikan rekomendasi atau memutuskan tindakan yang harus
diambil, jika ada suatu negara yang tidak mau melaksanakan putusan dari mahkamah
internasional.

Sanksi Hukum Internasional dapat dilihat pada :


1. Kehendak negara itu sendiri (The will of the state) untuk terikat pada Hukum
Internasional;
2. Adanya pertanggungjawaban negara apabila tindakan negara tersebut bertentangan
dengan hukum internasional;
3. Adanya kekhawatiran negara akan adanya tindakan pembalasan dari negara lain, jika
melanggar hukum internasional
4. Adanya tekanan opini dunia terhadap tindakan negara yang dianggap bertentangan
dengan hukum internasional.

Dasar-dasar mengikat hukum internasional


 Ada yang mengatakan hukum internasional tidak mengikat, karena bukan norma hukum.
 Ada yang mengatakan hukum internasional adalah norma hukum

Hukum Internasional tidak mengikat menurut John Austin :


 Hukum Internasional itu bukan bukum, sebab isinya bukan kaidah-kaidah hukum, tetapi
hanya kaidah-kaidah moral dan etika;
 Hukum harus dihasilkan oleh lembaga legislatif yang formal dan benar-benar berdaulat,
sedangkan hukum internasional tidak dibuat oleh lembaga legislatif yang formal, tetapi
dibuat atas kehendak negara-negara;
 Hukum internasional bukanlah kaidah hukum, melainkan hanya merupakan positive
international morality.

Hukum Internasional adalah norma hukum dengan dasar teoritis :


1. Teori Hukum Alam
2. Teori Kehendak Negara
3. Teori Kehendak Bersama Negara-Negara
4. Teori Grundnorm
5. Teori Fakta-Fakta Masyarakat

Kekuatan Mengikat dan Sanksi Hukum Internasional


Teori Hukum Alam (Tokoh terkenal)
 Hugo Grotius, menurut Hugo Grotius hukum alam tidak mungkin bisa diubah secara
ekstrem bahkan oleh Tuhan sekalipun
Teori Kehendak Negara
 Teori ini pada dasarnya menyatakan bahwa negara yang merupakan sumber segala
hukum dan Hukum Internasional dan hukum internasional itu mengikat atas kemauan
negara itu sendiri
Teori Kehendak Bersama
Teori Grundnorm
 Teori Grundnorm adalah norma dasar di puncak di puncak hierarki dalam sistem hukum,
yang menjadi sumber dari keseluruhan norma dalam sistem hukum
Teori fakta-fakta masyarakat,

Sanksi Hukum Internasional


 Sanksi ekonomi
 Sanksi diplomatik
 Sanksi militer

Anda mungkin juga menyukai