Anda di halaman 1dari 14

GREEN

BUILDING
GROUP 7
Green Building

Member of Group

Aprilian Adhi Nugraha 1222925010


Febriyanti Valentina H 1232915015
Mayadita Idzni Shabrina 1222925036
Chad Gibbons Nabila Ainun Syifa 1232915019 Ketut Susilo
Ceo Ceo Ceo
Green Building

Latar Belakang
Pembangunan gedung dapat memiliki dampak negatif terhadap lingkungan terutama terjadi ketika bangunan dibangun tanpa
mempertimbangkan prinsip-prinsip bangunan hijau atau berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan bisa dicapai jika ada
kepedulian baik dari pihak pemerintah maupun swasta dalam merencanakan dan mengelola perkembangan kota, dengan
memperbaiki atau mengurangi kerusakan lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.
Gedung-gedung besar dapat menciptakan ketidakseimbangan iklim di sekitarnya.

Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampak negatif pembangunan gedung pada lingkungan salah satunya
adalah menerapkan konsep Green Buiding yang mencakup efisiensi energi, penggunaan bahan ramah lingkungan, pengelolaan air
yang bijaksana, dan praktik-praktik berkelanjutan lainnya. Menurut World Green Building Council (WorldGBC), Green building adalah
praktik desain, konstruksi, dan operasional bangunan yang meminimalkan dampak negatif pada lingkungan alam dan manusia
selama seluruh siklus hidup bangunan, sambil menciptakan tempat tinggal yang sehat dan produktif untuk orang yang
menghuninya.
Green Building

Tujuan
1. Mengetahui tentang penerapan prinsip-prinsip green
building.
2. Mengidentifikasi dan mendeskripsikan bangunan yang
menjadi studi kasus melalui penerapan prinsip-prinsip
green building.
3. Mengetahuimanajemen operasional dan pengaturan
utilitas green building.
4. Mengetahui persamaan dan perbedaan dari jurnal yang di
review dan memberikan rekomendasi jika dibutuhkan.
Green Building

Pengertian

Green building atau bangunan hijau adalah bangunan gedung yang memenuhi persyaratan
bangunan gedung dan memiliki kinerja terukur secara signifikan dalam penghematan energi, air,
dan sumber daya lainnya melalui penerapan prinsip bangunan gedung hijau sesuai dengan fungsi
dan klasifikasi dalam setiap tahapan penyelenggaraannya (Saragih DF, et al 2021).

Green Building Council Indonesia (GBCI)


Green Building Council Indonesia (GBCI) atau Lembaga Konsil Lingkungan Hijau Indonesia adalah lembaga yang bukan berasal dari lembaga
pemerintah. Suatu bangunan akan mendapat sertifikat sebagai bangunan hijau apabila sudah dinilai berdasarkan perangkat penilaian dari GBCI
bernama Greenship. Enam kategori Greenship yang dimaksud, yaitu:
A. Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development/ ASD)
B. Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency andConservation/ EEC)
C. Konservasi Air (Water Conservation/ WAC)
D. Sumber dan Siklus Material (Material Resources and Cycle/ MRC)
E. Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang (Indoor Health and Comfort/ IHC)
F. Manajemen Lingkungan Bangunan (Building Environment Management/ BEM)
Green Building

Lokasi Penelitian
1. Penerapan Green Building pada Bangunan Gedung Universitas
Pembangunan Jaya
2. Penerapan Green Building Gedung Kantor PT. Inalum (Persero)
3. Penerapan Green Building di Jakarta : Grand Indonesia Shopping
Town dengan penekanan pada Menara BCA
4. Penerapan Green Building pada Bangunan Perkantoran (United
Tractor Head Office dan Menara BCA)
5. Penerapan Green Building di India
Green Building

Green and Smart Building pada Proyek Pembangunan Gedung


Kantor PT Inalum (Persero)

Berdasarkan penilaian greenship:


Gedung Kantor PT. INALUM (Persero) memenuhi seluruh syarat kelayakan bangunan berdasarkan Greenship
untuk bangunan baru versi 1.2 dan Gedung Kantor PT. INALUM (Persero) memenuhi 7 dari 8 kriteria
prasyaratan berdasarkan Greenship untuk bangunan baru dikarenakan PT. INALUM (Persero) belum melakukan
perhitungan/simulasi penggunaan air pada saat operasi gedung.

Berdasarkan kesesuaian Gedung:


Kantor PT. INALUM (Persero) memperoleh 66 poin dari tolal 101 poin maksimal dan memperoleh
persentase sebesar 65,35 %.

Berdasarkan tingkat predikat Greenship yang dikeluarkan oleh GBC Indonesia:


Gedung Kantor PT. INALUM (Persero) memperoleh predikat emas.
Green Building

Penilaian Kriteria Green Building pada Pembangunan Gedung


Universitas Pembangunan Jaya berdasarkan Indikasi Green
Building Council Indonesia

Dari 41 kriteria yang ada dalam kategori Greenship GBCI, Gedung UPJ memperoleh total poin
sebesar 23 poin dari 117 poin maksimal, sehingga bisa dikatakan bangunan gedung UPJ
menurut GBCI belum memenuhi prasyarat Greenship. Setelah dianalisis diperoleh hasil
bahwa dari semua kriteria dan tolok ukur yang sudah diterapkan, untuk kategori manajemen
lingkungan bangunan, Gedung UPJ tidak memperoleh poin, dikarenakan Gedung UPJ tidak
melakukan kajian untuk didaftarkan dan dinilai
Green Building

Green Building dalam Pembangunan


Berkelanjutan Konsep Hemat Energi Menuju
Green Buiding di Jakarta
Menara BCA Grand Indonesia sebagai salah satu di antara 20 gedung di Indonesia peraih
sertifikat greenship platinum pada tahun 2012 yang diberikan oleh Green Building Council
Indonesia (GBCI). Usaha yang dilakukan adalah mengadopsi konsep green building ke dalam
perancangan maupun renovasinya. Konsep green building yang diterapkan bisa menghemat
konsumsi energi listrik sebesar 35% dari pemakaian pada gedung sejenis, atau setara penurunan
emisi gas karbon dioksida (CO2) sebesar 6.360 ton per tahun. Pengaturan utilitas gedung seperti:
pengaturan ulang pompa VSD dan katup-katup pada sistem MVAC, melakukan scheduling pada
pengoperasian unit Chiller. mengganti pompa kondensor yang oversize, menambah Cooling
Tower, serta program ulang Building Management System, menyesuaikan dengan perubahan yang
dilakukan. Dari 6 kriteria greenship yang ditetapkan, Menara BCA cukup inovatif dalam
pemenuhannya. Meskipun belum mendapatkan keuntungan financial yang signifikan, tetapi
mendapatkan keuntungan “prestige” dan mendapatkan tenant internasional
Green Building

Kajian Prinsip Arsitektur Hijau Pada Bangunan


Perkantoran (Studi Kasus United Tractor Head
Office dan Menara BCA)
Pemanfataan energi listrik menara BCA lebih dari 30%, pemanfaatan dilakukan
dengan menghemat pemakaian lampu, penggunaan energi dan memaksimalkan
pencahayaan dan penghawaan alami. Penghematan penggunaan air hanya mampu
menghemat 20%. Pemanfaatan grey water juga diterapkan pada masing-masing studi
kasus dengan mengola kembali air yang ditampung ke dalam resapan untuk digunakan
sebagai pemakaian flushing pada toilet. Sertifikasi GBCI Gedung Menara BCA
greenship existing building platinum.

United Tractor adalah preseden yang paling tepat karena memiliki area hijau mencapai
30%, menghemat listrik mencapai 39,5%, penggunaan air mencapai 55,9% dan
bangunan yang paling memikirkan pegoperasian berdasarkan arah sinar
matahari.Gedung United Tractor bersertifikat greenship new building platinum.
Green Building

Green Building Construction Techniques

India menekankan penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan seperti semen dan blok abu terbang, baja dan ubin, aluminium daur ulang, produk
berbasis bambu, produk atap hijau dan sebagainya. Pendingin udara hemat energi, jendela kaca bekinerja tinggi, solusi penghematan air, toilet
pengomposan, dan system manajemen bangunan yang efisien. Penggunaan susunan fotovoltaik di atap merupakan sumber energi alternatif yang
baik seperti halnya susunan panas matahari.

Konfederasi Industri India (CII) bekerja untuk menciptakan dan mempertahankan ingkungan yag kondusif bagi pertumbuhan industri di India. CII adalah
organisasi non-pemerintah, nirlaba, yang dipimpin oleh industry dan dikelola oleh industri. CII Sohrabji Godrej Green Business Centre (CII Godrej GBC),
sebuah divisi dari Konfederasi Industri India (CII) yang menawarkan layanan konsultasi kepada industry mengenai aspek lingkungan dan bekerja di
bidang Bangunan Hijau, Efisiensi Energi, Manajemen Airm Energi Terbarukan, Inkubasi Bisnis Hijau dan kegiatan Perubahan Iklim
Green Building

Persamaan dari Perbedaan dari


Jurnal Jurnal

Penilaian Green Building


berdasarkan dari GBCI Penerapan jumlah
bernama Greenship yang pemanfaatan, penghematan
terdiri dari 6 (enam) dan penggunaan energi serta
kategori dengan masing- penggunaan air dari masing-
masing memiliki kriteria masing lokasi yang berbeda
dan poin maksimal.
Green Building

Kesimpulan
1. Bangunan yang baik harus memperhatikan pemakaian energi, neraca penggunaan air, pengaturan limpasan air
hujan sebelum dan sesudah bangunan dibangun.
2. Desain bangunan dengan memanfaatkan kondisi alam, iklim dan lingkungan sekitar ke dalam bentuk serta
pengoperasian pada bangunan tersebut.
3. Desain bangunan menyesuaikan bentuk tapak dengan mempertahankan kondisi tapak baik dari segi konstruksi,
bentuk dan pengoperasiannya tidak merusak lingkungan sekitar.
4. Penggunaan material yang bersifat ramah terhadap lingkungan yang menyatu dengan alam tanpa adanya
perubahan yang signfikan dan tidak merusak alam sekitar.
5. Kebutuhan pada konsep green architecture harus memikirkan desain bangunan dengan memperhatikan pengguna
bangunan yang didasarkan kenyamanan dan keamanan penggunan di dalam bangunan tersebut.
Green Building

daftar pustaka
Makarim, B. et al. 2019. Penilaian Kriteria Green Building Pada Bangunan Gedung Universitas. Vol.6 Special Issue Juli 2019.

Mauludi AF, Anisa, Satwikasari AF. 2020. Kajian Prinsip Arsitektur Hijau Pada Bangunan Perkantoran (Studi Kasus United
Tractor Head Office dan Menara BCA). Jurnal Arsitektur, Vol. 17 No. 2 Juli 2020.

P.D. AHER, DR. S.S.PIMPLIKAR. 2012. 4.5 Green Building Construction Techniques. International Journal of Engineering
Research & Technology (IJERT). Vol. 1 Issue 8, October - 2012.

Saragih DF, et al. 2021. Evaluasi Penerapan Kriteria Green and Smart Building pada Proyek Pembangunan Gedung Kantor
PT Inalum (Persero). Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Agregat Vol.1, No.1, (2021) EDISI MEI 23 - 32.

Widyawati RA. Green Building dalam Pembangunan Berkelanjutan Konsep Hemat Energi Menuju Green Buiding di Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai