Konflik menjadi bagian dari gejala sosial yang selalu hadir dalam kehidupan manusia. Sifatnya
inheren artinya konflik akan terus terjadi setiap ruang dan waktu, di mana saja dan kapan saja.
Dalam pandangan ini, masyarakat menjadi arena atau tempat konflik atau pertentangan dan
integrasi yang senantiasa berlangsung.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konflik dirumuskan sebagai percecokan; perselisihan;
pertentangan; ketegangan atau pertentangan di dalam cerita rekaan atau drama (pertentangan
antara dua kekuatan, pertentangan dalam diri satu tokoh, pertentangan antara dua tokoh, dan
sebagainya).
Fungsionalisme Struktural memandang masyarakat sebagai suatu sistem yang terintegrasi secara
fungsional ke dalam suatu bentuk ekuilibrium.