Anda di halaman 1dari 17

FON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Volume 13 Nomor 2 Tahun 2018

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT


MELALUI METODE LATIHAN
DI KELAS VIII A SMP NEGERI 2 DARMA

Oleh : Mamat Slamet

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi siswa kelas VIII A SMP
Negeri 2 Darma dalam membaca, mengetahui kemampuan membaca cepat siswa kelas
VIII A SMP Negeri 2 Darma, dan untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat
melalui metode penugasan di kelas VIII A SMP Negeri 2 Darma.

Dalam pelaksanaannya menggunakan metode penelitian deskriptif, dan subjek


penelitian adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Darma sebanyak 29 orang .

Hasil penilaian pembelajaran dalam kemampuan siswa membaca cepat dengan


menggunakan metode latihan di kelas VIII A SMP Negeri 2 Darma telah menunjukkan
adanya peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada prosentase keberhasilan yang kecepan
membacanya 200 kpm atau lebih dari siklus I sampai siklus III yaitu, pada siklus I 22
orang (75 % ) meningkat menjadi 23 orang (79%) pada siklus II, dan pada siklus III
menjadi 28 orang (96%). Hal ini menunjukkan bahwa metode latihan sangat efektif
untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat siswa.

I. PENDAHULUAN yang lebih dari setiap buku. Keterampilan


membaca merupakan keterampilan
Latar Belakang Masalah
mengartikan lambang-lambang. Hal ini
Buku adalah gudangnya ilmu. Sejalan dengan pendapat Supriyadi (1993
Peribahasa ini mengisyaratkan kepada kita : 127) “Membaca yang sesungguhnya
bahwa membaca merupakan salah satu bukan hanya sekedar menyuarakan
aspek keterampilan berbahasa yang sangat lambang tertulis dengan sebaik-baiknya
esensial bagi siswa dalam menerima namun lebih jauh adalah kemampuan
pelajaran, karena tanpa membaca sangat memahami dari apa yang tertulis dengan
sulit seseorang mendapatkan informasi tepat dan cepat.”

ISSN Elektronik : 2614-7718 | 119


ISSN Cetak : 2086-0609
FON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 13 Nomor 2 Tahun 2018

Sebagaimana pendapat Supriadi di metode latihan. Mungkin dengan adanya


atas pada dasarnya membaca itu bukan latihan yang diawasi secara ketat akan
hanya ketepatan dan kecepatan menimbulkan motivasi siswa untuk
melapalkan lambang saja namun yang membaca dan jika membaca sudah sering
lebih penting adalah memahami apa yang dilakukan maka kecepatan membaca pun
di bacanya. Dalam penelitian tindakan akan meningkat.
kelas ini penulis sengaja memilih
Sebetulnya apabila anak sudah
membaca cepat sebagai objek penelitian,
merasakan manfaat dari membaca, maka
karena keefektifan membaca nantinya
mereka akan sering melakukan membaca
membutuhkan keterampilan membaca
dan merasa senang dengan kegiatan
cepat. Melalui membaca cepat ini
membaca. Namun karena mereka masih
seseorang akan mendapatkan
belum merasakannya maka motivasi
pengetahuan-pengetahuan baru.
meraka pun akan kurang. Sedikit penulis
Kurangnya kemampuan membaca akan mengutarakan manfaat dari
cepat pada diri siswa disebabkan oleh membaca sebagai hal yang akan
beberapa paktor. Mungkin hal ini melatarbelakangi kurangnya kemempuan
dikarenakan kurangnya motivasi siswa membaca cepat. Dengan banyak membaca
untuk membaca, siswa jarang membaca, dunia akan terbuka, segala misteri akan
kurangnya guru memberikan tugas terungkap, sedikit demi sedikit kebodohan
membaca, kurangnya sumber bacaan, akan terhapus, karena dengan membaca
terutama kurangnya latihan siswa dalam akan menambah wawasan keilmuan. Jika
membaca. Namun guru tetap harus ilmu sudah dikuasai maka akan
profesional memberikan pelayanan terbaik mendapatkan apa yang diharapkan.
bagi siswa. Bagaimana pun beratnya Rasulullah Saw. Bersabda: “Barangsiapa
permasalahan mendidik siswa, guru harus yang menginginkan dunia maka untuk
tetap selalu eksis mencari solusi yang mendapatkannya dengan ilmu, barang
terbaik bagi kemajuan siswanya. Jika siapa yang menginginkan akhirat maka
paktor penyebab tadi didapat, maka dengan ilmu, dan barang siapa yang
secepatnya guru mengantisipasinya menginginkan keduanya maka itu pun
dengan berbagai metode dan teknik. Oleh dengan ilmu.” Dengan ilmu yang didapat
sebab itu, salah satu metode yang akan yang salah satunya dari hasil membaca
diterapkan peneliti kepada siswa adalah maka akan mendapatkan harta dan

ISSN Elektronik : 2614-7718 | 120


ISSN Cetak : 2086-0609
FON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 13 Nomor 2 Tahun 2018

kedudukan. Hal ini dicontohkan oleh VIII tingkatan SMP bahkan jika bisa
sebuah riwayat Nabi Sulaeman, Beliau mencapai 1.500 kata per menit.
disuruh memilih antara ilmu, harta, atau
Jika permasalahan ini dibiarkan
kedudukan, yang Belau pilih adalah ilmu.
begitu saja mungkin hal yang akan terjadi
Dengan memilih ilmu maka Nabi
adalah pembodohan anak-anak Indonesia
Sulaeman mendapatkan semuanya yaitu
yang diakibatkan oleh karena kurangnya
ilmu yang luas, kekayaan yang melimpah,
kemampuan membaca sehingga
dan kedudukan sebagai raja.
menimbulkan kemalasan untuk membaca
Allah Swt. mengisyaratkan dalam buku-buku pelajaran atau buku-buku
Al Qur’an Surat Al Alaq “Bacalah dengan cerita yang lainnya. Kemampuan
nama Tuhanmu yang menciptakan” membaca cepat ini akan terus saja jalan
Hafidz Dasuki (2002 : 96) terlambat tidak ada kemajuan yang pesat
pada diri siswa setiap naik kelas.
Di Sekolah Dasar telah diajarkan
Akhirnya bukan saja nilai Bahasa
teknik-teknik membaca seperti membaca
Indonesia yang lemah, namun pelajaran-
cepat, membaca nyaring, membaca
pelajaran lain pun akan mendapatkan
pemahaman, dan sebagainya. Dari
akibatnya. Lebih jauhnya manusia-
berbagai teknik membaca tadi yang harus
manusia Indonesia akan kurang
sudah dikuasai oleh siswa tingkatan SMP
memahami wawasan keilmuan. Pantaslah
di kelas VIII adalah membaca cepat 250
jika peringkat pendidikan di Indonesia
kata per menit. Namun dengan demikian
jauh ketinggalan oleh negara-negara lain
masih pula banyak siswa SMP yang
di dunia sekalipun di Asia.
membacanya masih di bawah 250 kpm.
Melihat kenyataan ini mesti ada suatu Setelah mencoba beberapa kali
tindakan, khususnya dari guru Bahasa keterampilan membaca pada siswa kelas
Indonesia, umumnya oleh semua guru VIII A ternyata masih banyak yang
mata pelajaran untuk membimbing anak kemampuannya masih di bawah standar
agar kecepatan membanca siswa lebih kecepatan membaca pada tingkatan 250
meningkat lagi. Bahkan kemampuan kata per menit. Maka dengan demikian
membaca yang lebih optimal sampai penulis tertantang dengan permasalahan
dengan melebihi 250 kpm untuk kelas ini untuk dijadikan salah satu penelitian
untuk meningkatkan kemampuan

ISSN Elektronik : 2614-7718 | 121


ISSN Cetak : 2086-0609
FON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 13 Nomor 2 Tahun 2018

membaca cepat dengan sebuah Penelitian 1. Membaca Cepat


Tindakan Kelas (PTK). Adapun judul
Membaca yang sesungguhnya bukan
dalam penelitian Tindakan Kelas ini
hanya menyuarakan lambing tertulis,
adalah “Meningkatkan Kemampuan
namun yang paling pentiung membaca
Membaca Cepat melalui Metode Latihan
dilaksanakan untuk memahami isi tersurat
di Kelas VIII A SMP Negeri 2 Darma”.
dan isi tersirat dari bacaan. Namun untuk
Rumusan Masalah memiliki keterampilan memahami isi
bacaan, terlebih dahulu perlu menguasai
Permasalahan membaca sangatlah
berbagai teknik membaca yang di
luas. Oleh sebab itu, peneliti akan
antaranya adalah: membaca dalam hati,
membatasi permasalahan sebagai berikut:
membaca cepat, dan membaca bahasa.
1) Apakah metode latihan dapat
Membaca dalam hati adalah jenisa
meningkatkan kemampuan membaca
membaca yang dilakukan tanpa
cepat siswa kelas VIII A SMP Negeri
menyuarakan apa yang dibaca. Dalam
2 Darma ?
kehidupan sehari-hari orang jauh lebih
2) Apakah metode latihan dapat
banyak melakukan kegiatan membaca
meningkatkan motivasi membaca
seperti ini. Di samping tidak mengganggu
siswa kelas VIII A SMP Negeri 2
orang lain, juga waktu yang ditempuh
Darma ?
dalam membaca dapat lebih diperhemat
II. KAJIAN PUSTAKA daripada dengan menyuarakan bahan
bacaan.
A. Kajian Teori
Membaca cepat adalah jenis
Untuk mengkaji penggunaan metode
memabca yang mengutamakan kecepatan
latihan dalam meningkatkan kemampuan
mata dalam membaca. Dalam kenyataan
membaca cepat bagi siswa kelas VIII A
sehari-hari, pembaca sering dihadapkan
SMP Negeri 2 Darma, digunakan teori
pada bahan-bahan bacaan yang berupa
yang berkaitan dengan keterampilan
pengumuman-pengumuman,
membaca cepat dan teori tentang metode
pemberitahuan, berita-berita di surat
latihan sebagai inovasi tindakan yang
kabar, majalah, aturan-aturan pemakaian
dilakukan dalam upaya meningkatkan
obat, dan sebagainya. Bahan-bahan bacan
keterampilan membaca cepat bagi siswa
tersebut pula kita dapatkan dalam waktu
kelas VIII A SMP Negeri 2 Darma .

ISSN Elektronik : 2614-7718 | 122


ISSN Cetak : 2086-0609
FON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 13 Nomor 2 Tahun 2018

sesingkat-singkatnya. Kalau tidak e. Latihan kecepatan mata.


demikian, kita akan selalu ketinggalann f. Latihan ekspresi membaca
zaman. Demikian pula saat kita membaca dengan perasaan.
bulku-buku pelajaran. Melalui pelajaran 2. Manfaat membaca cepat adalah
membaca cepat guru hendaknya dapat sebagai berikut.
memupuk kecepatan membaca anak, di a. Membaca cepat atau membaca
samp[ing kemampuannya dalam dalam hati bermanfaat untuk
emmahami isi bacaan. Oleh sebab itu, mendapatkan pengetahuan
guru hendaknya tidak memberi bahan informasi.
yang baru untuk pelajaran membaca cepat. b. Membaca teknis nyaring
bermanfaat untuk memupuk
Membaca bahasa adalah jenis
perkembangan keharuan atau
membaca yang mengutamakan
keindahan.
keterampilan siswa dalam menggunakan
3. Metode Latihan
kaidah bahasa serta makna suatu kalimat
atau kata sesuai dengan konteknya. Jadi, Metode latihan adalah suatu
dalam pelajaran membaca bahasa, metode yang digunakan guru dalam
sasarannya bukan lagi ditujuakan pada menyampaikan pelajaran dengan
makna bahan yang dibaca atau menekankan latihan pada siswa.
pemahaman isi bacaan melainkan pada Latihan yang dilakukan tidak saja di
penggunaan bahasa dalam bacaan. sekolah, atau di perpustakaan,
melainkan di rumah atau di mana saja
Adapun beberapa hal yang perlu
di tempat yang memungkinkan
diperhatikan dalam berlatih membaca
digunkan untuk kegiatan membaca.
teknis yaitu:
Penekanan latihan pada siswa adalah
a. Latihan lafal baik vokal maupun sebagai berikut
konsonan.
a. Latihan lafal baik vokal
b. Latihan nada/lagu ucapan.
maupun konsonan.
c. Latihan penggunaan tanda-tanda
b. Latihan nada/lagu ucapan.
baca.
c. Latihan penggunaan tanda-
d. Latihan pengelompokan kata atau
tanda baca.
frase ke dalam satuan-satuan ide
pemahaman.

ISSN Elektronik : 2614-7718 | 123


ISSN Cetak : 2086-0609
FON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 13 Nomor 2 Tahun 2018

d. Latihan pengelompokan kata perlu dilaksanakan karena mungkin saja


atau frase ke dalam satuan- siswa sudah berlatih, namun karena
satuan ide pemahaman. kurang pengarahan maka hasilnya kurang
e. Latihan kecepatan mata. memuasakan. Namun, dengan adanya
f. Latihan ekspresi membaca latihan yang disertai pengawasan dan
dengan perasaan. bimbingan guru, maka hasilnya bisa kita
lihat setelah adanya kegiatan.
Lebih khususnya lagi untuk
membaca cepat dapat berlatih berdasarkan
teori yang disampaikan oleh Nurhadi
III. METODE PENELITIAN
(2005 : 38) bahwa membaca suatu bacaan
bertujuan untuk memahami gagasannya. A. Metode Penelitian
Untuk memahami gagasan itu, pembaca
Dalam penelitian ini metoda yang
harus membaca sekelompok kata, bukan
digunakan adalah metoda deskriptif.
per kata. Pada saat membaca, gerakan
“Metode deskriptif adalah pendekatan
mata tertuju pada kelompok kata, bukan
yang berusaha memberikan gambaran dan
kata per kata.
penafsiran apa adanya yang berkenaan
B. Temuan Hasil Penelitian yang dengan suatu kondisi serta hubungan
Relevan antara suatu gejala dengan gejala lainnya
dan proses yang sedang berlaku.” Best
Peneliti belum menemukan hasil
(1977:116). Digunakannya metode
penelitian yang relevan mengenai
deskriptif ini karena untuk mendaptkan
kemampuan membaca cepat. Hal ini
gambaran tentang hasil metode latihan
disebabkan karena masih banyak guru
pengaruhnya terhadap kemampuan
yang belum peduli dan tertarik akan
membaca cepat siswa SMP. Hal ini
kebermaknaan penelitian.
sejalan dengan pendapat Nizar (1998:63)
yang menyatakan bahwa penelitian
deskriftif ini adalah untuk membuat
C. Kerangka Berpikir
deskripsi, gambaran, atau lukisan secara
Dalam penelitian ini, peneliti sistematis, faktual dan akurat mengenai
mencoba mengungkapkan keefektifan fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan
metode latihan terhadap kemampuan antar fenomena yang ada.
membaca siswa kelas VIII A. Hal ini

ISSN Elektronik : 2614-7718 | 124


ISSN Cetak : 2086-0609
FON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 13 Nomor 2 Tahun 2018

B. Subjek dan Objek Adapun jadwal pelaksanaannya adalah


sebagai berikut.
Subjek dalam penelitian tindakan
kelas di SMP Negeri 2 Darma ini hanya Tabel 1
siswa kelas VIII A sebanyak 29 orang
Jadwal Penelitian di Kelas VIII A SMP
karena merupakan kelas yang paling perlu
Negeri 2 Darma
mendapat perhatian dalam hal membaca
cepat di antara kelas-kelas yang lainnya. No. Waktu Siklus Fokus Permasalahan

Hal ini bukan berarti mengesampingkan -Siswa kurang


lancar membaca
kelas-kelas yang lain, karena kelas lain 8 Oktober I cepat
2015
pun pada hakekatnya perlu mendapatkan -Guru mengetes
satu per satu siswa
perhatian yang sama.
-Siswa kurang
Adapun objek yang akan diteliti antusias diberi
15 II tugas latihan
adalah membaca cepat. Alasan mengambil Oktober membaca
2015
objek ini karena membaca cepat -Guru menjelaskan
cara membaca
merupakan salah satu modal utama dalam cepat yang baik.
hal belajar baik di sekolah maupun di -Guru menugaskan
siswa latihan
rumah. Apalagi semakin tinggi tingkat
membaca buku
pendidikan maka semakin banyak juga dengan
menggunakan
kegiatan membaca yang harus dilakukan. waktu.

-Guru mengetes
lagi kemampuan
22 III siswa setelah diberi
Oktober tugas berlatih di
2015 rumah.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian


1. Waktu 2. Tempat

Penerapan metode latihan Penelitian ini dilaksanakan di kelas


dilaksanakan mulai tanggal 8 Oktober VIII A SMP Negeri 2 Darma, Sekolah ini
2015 sampai dengan 22 Oktober 2015. berada di wilayah Kecamatan Darma

ISSN Elektronik : 2614-7718 | 125


ISSN Cetak : 2086-0609
FON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 13 Nomor 2 Tahun 2018

Kabupaten Kuningan tepatnya di Jalan sikap dan tingkah laku siswa setelah
Desa Karangsari. diadakan pembelajaran membaca cepat
dengan teknik latihan.
D. Prosedur Penelitian
1. Instrumen Tes
Langkah-langkah yang ditempuh Bentuk instrumen yang berupa tes
peneliti dalam penelitian tindakan kelas yaitu untuk mengukur kemampuan siswa
ini secara umum adalah sebagai berikut : terhadap keterampilan membaca cepat.
Berdasarkan perhitungan kecepatan
1) Secara perorangan siswa diberi tugas
membaca yang dilakukan dapat
untuk membacakan sebuah cerita
digolongkan tingkat kecepatan membaca
dengan jumlah kata yang ditentukan
siswa. Penggolongan kecepatan membaca
kemudia dihitung dengan
berdasarkan pedoman penilaian.
menggunakan rumus kemampuan
membaca cepat.
2. Instrumen Nontes
2) Memberikan tugas membaca di
Instrumen nontes terdiri dari
perpustakaan, di rumah, atau di mana
observasi, wawancara, jurnal, dan
saja di tempat yang layak untuk
dokumentasi foto.
membaca dengan diberi penghargaan
a. Observasi
nilai. Untuk penilaiannya dengan
Format observasi yang
melihat bukti lembaran tugas
digunakan untuk mengamati tingkah
membaca yang disediakan oleh
laku siswa dalam pembelajaran pada
guru/peneliti.
penelitian ini dapat dilihat pada
3) Siswa dites lagi membaca cepat untuk
lampiran.
melihat perubahan.
b. Wawancara
E. Instrumen Penelitian Bentuk wawancara siswa pada
Instrumen yang digunakan untuk akhir setiap pembelaajaran dalam
pengumpulan data dalam Penelitian penelitian ini dapat dilihat pada
Tindakan Kelas ini berupa instrumen tes lampiran.
dan instrumen nontes. Instrumen tes c. Jurnal Siswa dan Guru
digunakan untuk mengetahui keterampilan Bentuk jurnal siswa dan guru
membaca cepat teks bacaan. Instrumen tes pada setiap akhir pembelaran dalam
digunakan untuk mengetahui perubahan

ISSN Elektronik : 2614-7718 | 126


ISSN Cetak : 2086-0609
FON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 13 Nomor 2 Tahun 2018

penelitian ini dapat dilihat pada IV. HASIL PENELITIAN DAN


lampiran. PEMBAHASAN
d. Dokumentasi Foto
A. Hasil Penelitian
Dokumentasi foto selama
pembelajaran berlangsung dapat Perbaikan pembelajaran bahasa
dilihat pada lampiran. Indonesia yang meliputi siklus tindakan
pembelajaran mulai dari perencanaan
F. Analisis Data
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
Untuk menganalisis data tes dan penilaian pembelajaran dapat
digunakan dengan teknik kuantitatif dijadikan bahan untuk mengolah data
sedangkan untuk nontes dengan teknik dalam penelitian ini.
kualitatif. Nilai kecepatan membaca
Adapun perencanaan pembelajaran
masing-masing siswa kemudian
pada siklus I memerlukan perbaikan
dibandingkan setiap siklus dengan siklus
evaluasi pembelajaran yaitu penggunaan
berikutnya. Berdasarkan identifikasi yang
waktu dan metode harus efektif.
diperoleh serta melalui diskusi dengan
Perencanaan pembelajaran siklus II
teman sejawat dan kepala sekolah bahwa
mengacu kepada hasil refleksi siklus I dan
faktor penyebab kurangnya kemampuan
selanjutnya dikembangkan kepada
membaca cepat siswa adalah sebabagi
pembelajaran siklus III. Adapun
berikut.
perencanaan perbaikan pembelajaran yang
1) Guru kurang memberikan motivasi disusun pada siklus I, siklus II, dan siklus
kepada siswa. III dapat dilihat pada lampiran laporan ini.
2) Pembelajaran kurang
Hal yang diperlukan pada siklus I
memperhatikan tingkat kemampuan
adalah perbaikan yang menyangkut cara
siswa.
guru dalam memberikan motivasi kepada
3) Penjelasan kurang terfokus.
siswa agar senang membaca. Pelaksanaan
4) Pengunaan metode belajar kurang
pembelajaran pada siklus II dan siklus III
tepat.
masih memerlukan perbaikan dan
peningkatan kegiatan siswa dalam
menguasai materi dan aktif dalam proses
pembelajaran terutama guru harus

ISSN Elektronik : 2614-7718 | 127


ISSN Cetak : 2086-0609
FON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 13 Nomor 2 Tahun 2018

memotivasi siswa agar mau banyak 10. HANA 167 167

berlatih membaca agar kelancaran 11. IKHSANUDIN 158 167

membaca lebih mengarah kepada hal yang 12. LATIF 200 231
lebih baik. 13. MUH. ROYAN 136 188

14. MUH. ZACKY 188 250


Latihan membaca pada siklus II dan
III ini diarahkan kepada membaca NUR
15. 200 214
FITRIANI
kalimat, bukan membaca per kata dengan
16. PERI 200 214
memperluas jangkauan mata, membaca
17. RAHMAT 188 231
dalam hati, tidak membiasakan diri
21. REGA 167 188
membaca dengan alat penunjuk seperti
20. RIO HIDAYAT 176 188
jari atau benda-benda lainnya.
25. SALSYABILA 188 200
Tabel berikut menampilkan hasil 18. SHEIRLY 136 158
penilaian dan refleksi kemampuan siswa 19. ISMAYANTI 158 158
dalam membaca cepat melalui
26. SURYA 167 188
penggunaan metode latihan
TONI
22. 200 200
SUTISNA
Tabel 2
23. UDAN YANA 214 188
Perolehan Kecepatan Membaca Data 27. YOGI 188 200
Awal dan Siklus I Membaca Cepat. YULI
24. 200 214
KUSMIATI
Nilai Data
No. Nama Siswa Siklus I NICKO
Awal 28. 214 250
APRIAN
1. ADE G. 176 188
29. DEVI 150 167
2. AGUS M. 188 200

3. ALFIANSYAH 188 200

4. AMALINA 200 214 Tabel 3

9. DUDUNG 214 250


Rekapitulasi Nilai Data Awal dan Siklus I
5. ELSA 167 188 Membaca Cepat
6. EMSA 176 188
Data Awal Siklus 1
7. FIRAS 188 214
Kecepatan
No. Banyak- Banyak-
8. HAMDANI 214 231 Membaca
nya nya
Siswa Siswa

ISSN Elektronik : 2614-7718 | 128


ISSN Cetak : 2086-0609
FON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 13 Nomor 2 Tahun 2018

1. > 250 kpm 0 0 Perolehan Siklus I dan Siklus II


2. 250 kpm 0 4 Membaca Cepat
3. 231 kpm 2 4
Nilai
4. 214 kpm 6 6
No. Nama Siswa
5. 200 kpm 5 8 Siklus Siklus

6. 188 kpm 1 1 I II

7. 176 kpm 3 0
1. ADE G. 188 200
8. 167 kpm 5 4
2. AGUS M. 200 214
9. 158 kpm 3 2
3. ALFIANSYAH 200 214
10. 150 kpm 1 0
4. AMALINA 214 273
11. 143 kpm 2 0
5. DUDUNG 188 188
12. 136 kpm 2 0
6. ELSA 188 200
13. 130 kpm 0 0
7. EMSA 214 214
14. 125 kpm 0 0
8. FIRAS 231 250
Jumlah 29 29
9. HAMDANI 250 273
Dari tabel di atas kita dapat melihat
10. HANA 167 167
adanya kemajuan kemampuan siswa
11. IKHSANUDIN 167 188
dalam penguasaan materi pelajaran
12. LATIF 231 250
membaca cepat, terbukti dari
13. MUH. ROYAN 188 214
bertambahnya kecepatan siswa dari data
14. MUH. ZACKY 250 250
awal 13 orang (44 % ) yang kecepatan
15. NUR FITRIANI 214 231
membacanya 200 kpm ke atas menjadi 22
16. PERI 214 250
orang (75 % ) pada siklus I.
17. RAHMAT 231 250
Namun demikian, masih ada siswa
18. REGA 158 188
yang memperoleh nilai di bawah 250
19. RIO HIDAYAT 158 231
kpm. Untuk memperbaiki nilai tersebut,
20. SALSYABILA 188 200
dilanjutkan dengan perbaikan
21. SHEIRLY 188 214
pembelajaran pada siklus II dengan hasil
22. ISMAYANTI 200 250
sebagai berikut.
23. SURYA 188 250
Tabel 4 24. TONI SUTISNA 214 214

ISSN Elektronik : 2614-7718 | 129


ISSN Cetak : 2086-0609
FON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 13 Nomor 2 Tahun 2018

25. UDAN YANA 200 214 Jumlah 29 29


26. YOGI 188 273

27. YULI KUSMIATI 200 214 Pada siklus II sudah mulai


28. NICKO APRIAN 250 273 tampak adanya kemajuan, hal ini bisa

29. DEVI 167 188 dilihat dari adanya kenaikan nilai


kecepatan membaca dari siklus I 22 orang
(75 % ) menjadi 23 orang (79%) pada
Tabel 5 siklus II yang kecepatan membacanya
lebih atau sama dengan 250 kpm.
Rekapitulasi Nilai Siklus I dan Siklus II
Meskipun demikian tetap masih harus ada
Membaca Cepat
perbaikan pembelajaran agar semua murid
Siklus I Siklus II lebih memiliki kemampuan yang sama

Kecepatan yaitu pada siklus III yang hasilnya adalah


No.
Membaca Banyak Banyakn sebagai berikut.
nya ya Siswa
Siswa Tabel 6
1. > 250 kpm 0 5
Perolehan Siklus II dan Siklus III
2. 250 kpm 4 1 Membaca Cepat
3. 231 kpm 2 4
Nilai
4. 214 kpm 6 8 No. Nama Siswa
Siklus II Siklus III
5. 200 kpm 8 5 1. ADE G. 250 250

6. 188 kpm 1 7 2. AGUS M. 214 250

7. 176 kpm 0 0 3. ALFIANSYAH 214 250

8. 167 kpm 4 1 4. AMALINA 273 300

5. DUDUNG 188 214


9. 158 kpm 2 0
6. ELSA 200 250
10. 150 kpm 0 0
7. EMSA 214 250
11. 143 kpm 0 0
8. FIRAS 250 300
12. 136 kpm 0 0
9. HAMDANI 273 300
13. 130 kpm 0 0
10. HANA 167 188
14. 125 kpm 0 0 11. IKHSANUDIN 188 200

ISSN Elektronik : 2614-7718 | 130


ISSN Cetak : 2086-0609
FON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 13 Nomor 2 Tahun 2018

12. LATIF 250 300 3. 231 kpm 2 3

13. MUH. ROYAN 214 231


4. 214 kpm 10 3
14. MUH. ZACKY 250 300

15. NUR FITRIANI 231 250 5. 200 kpm 5 1

16. PERI 250 300


6. 188 kpm 7 1
17. RAHMAT 250 300

18. REGA 188 200 7. 176 kpm 0 0


19. RIO HIDAYAT 231 273
8. 167 kpm 1 0
20. SALSYABILA 200 300

21. SHEIRLY 214 250 9. 158 kpm 0 0


22. ISMAYANTI 250 250
10. 150 kpm 0 0
23. SURYA 250 300

24. TONI SUTISNA 214 250


11. 143 kpm 0 0
25. UDAN YANA 214 231

26. YOGI 273 300 12. 136 kpm 0 0

27. YULI 214 230


KUSMIATI 13. 130 kpm 0 0

28. NICKO APRIAN 273 300


14. 125 kpm 0 0
29. DEVI 188 200
Jumlah 29 29

Tabel 7 Berdasarkan hasil penilaian terhadap


hasil perbaikan pembelajaran ternyata
Rekapitulasi nilai siklus II dan siklus III
sudah menunjukkan kemajuan yang
Membaca Cepat
signifikan karena kemampuan siswa
Siklus II Siklus III
dalam keterampilan membaca cepat
Kecepatan meningkat dilihat dari prosentase
No.
Membaca
Banyaknya
Banyaknya keberhasilan yang kecepan membacanya
Siswa
Siswa
250 kpm atau lebih dari siklus I sampai
1. > 250 kpm 5 10
siklus III yaitu, pada siklus I 22 orang (75

2. 250 kpm 0 1 % ) meningkat menjadi 23 orang (79%)


pada siklus II, dan pada siklus III menjadi

ISSN Elektronik : 2614-7718 | 131


ISSN Cetak : 2086-0609
FON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 13 Nomor 2 Tahun 2018

28 orang (96%). Walaupun masih ada Adapun perencanaan pembelajaran


yang kecepatan membacanya kurang dari siklus II mengacu kepada hasil refleksi
200 kpm yaitu sebanyak 1 orang 0,02%, pembelajaran siklus I kemudian
jika dibandingkan dengan jumlah siswa dikembangkan lagi pada pembelajaran
yang sudah berhasil, dapat dianggap sudah siklus III.
merupakan keberhasilan cukup signifikan.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Hal ini tidak termasuk masalah yang harus
diperbaiki dengan PTK. Secara umum Pelaksanaan pembelajaran atau
keterampilan membaca cepat siswa sudah kegiatan belajar mengajar dengan
meningkat. Siswa yang masih belum menggunakan metode latihan di kelas VIII
mencapai target keberhasilan A SMP Negeri 2 Darma dengan tujuan
pembelajaran, masih memerlukan meningkatkan kemampuan siswa dalam
penanganan secara khusus setelah membaca cepat pada siklus I telah
diadakannya penelitian ini dan harus mengalami perbaikan khususnya dalam
mendapatkan bimbingan dari guru mata hal bagaimana guru memberikan motivasi
peajaran Bahasa Indonesia, BP, dan guru- kepada siswa, yaitu dengan cara
guru yang lainnya. memberikan kesempatan kepada siswa
untuk terus berlatih, kemudian guru
B. Deskripsi Temuan dan Refleksi
memberikan penguatan kepada siswa.
1. Perencanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran pada
Perencanaan perbaikan
siklus II masih memerlukan perbaikan dan
pembelajaran dalam penggunaan metode
peningkatan untuk memperoleh hasil
latihan untuk meningkatkan kemampuan
pembelajaran yang lebih optimal, dan
siswa dalam membaca cepat telah
hasilnya sudah dapat dibuktikan pada
mengalami perbaikan sebagai bahan untuk
siklus III.
perencanaan pembelajaran pada siklus II.
Perbaikan pembelajaran pada siklus I, 3. Penilaian Pembelajaran
menyangkut evaluasi pembelajaran yang
Hasil penilaian pembelajaran dalam
disesuaikan dengan kebutuhan dan sumber
kemampuan siswa membaca cepat dengan
pembelajaran yang tidak hanya
menggunakan metode latihan di kelas VIII
menggunakan satu buku sumber tetapi
A SMP Negeri 2 Darma telah
sumber lain yang relevan.
menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini

ISSN Elektronik : 2614-7718 | 132


ISSN Cetak : 2086-0609
FON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 13 Nomor 2 Tahun 2018

dapat dilihat pada prosentase keberhasilan 2006 dalam rangka pengembangan standar
yang kecepan membacanya 250 kpm atau kompetensi dan kompetensi dasar untuk
lebih dari siklus I sampai siklus III yaitu, aspek membaca. Berdasarkan Standar
pada siklus I 22 orang (75 % ) meningkat Kompetensi dan Kompetensi Dasar
menjadi 23 orang (79%) pada siklus II, tersebut, kemudian ditetapkan indikator-
dan pada siklus III menjadi 28 orang indikator keberhasilan pembelajaran,
(96%). Ada 2 persen yaitu 1 orang siswa tujuan pembelajaran, tujuan perbaikan
yanmg masih belum memiliki kemampuan pembelajaran, materi pembelajaran,
yang diharapkan. Hal ini akan dilanjutkan langkah-langkah pembelajaran, sarana dan
dengan bimbingan khusus yaitu di BP. sumber pembelajaran, serta penilaian
pembelajaran. Lebih jelasnya dapat dilihat
4. Pembahasan
pada Rencana Pelaksanaan Perbaikan
Perbaikan pembelajaran Bahasa (RPP)
Indonesia dalam peningkatan kemampuan
Perbaikan berikutnya menyangkut
siswa membaca cepat melalui penggunaan
proses pembelajaran yaitu dalam hal cara
metode latihan di kelas VIII A SMP
guru dalam memberikan motivasi kepada
Negeri 2 Darma dimulai dengan perbaikan
siswa. Guru memberikan kesempatan
penyusunan perencanaan pembelajaran
untuk berlatih kemudian memberikan
yang meliputi evaluasi pembelajaran yang
penguatan kepada siswa. Diharapkan
disesuaikan dengan kebutuhan dan sumber
siswa bisa aktif dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan buku
pembelajaran sehingga mampu belajar
lain yang relevan selain buku pelajaran,
secara mandiri dan membaca dengan lafal
dan bahan bacaan yang digunakan harus
dan intonasi yang benar.
sesuai dengan tingkat pemahaman siswa
dalam membaca cepat yaitu wacana yang Adapun langkah-langkah pokok
memuat bacaan sekitar 250 kata. pembelajaran dengan penggunaan metode
latihan sebagai upaya untuk meningkatkan
Dengan upaya di atas, siswa akan
kemampuan siswa dalam membaca cepata
lebih mudah dan semangat untuk belajar,
adalah sebagai berikut :
juga pemilihan/penetapan materi lebih
fleksibel sesuai dengan kebutuhan. Bentuk 1) Guru mendemonstrasikan cara
perencanaan pembelajaran yang efektif membaca.
disusun berdasarkan tuntutan kurikulum

ISSN Elektronik : 2614-7718 | 133


ISSN Cetak : 2086-0609
FON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 13 Nomor 2 Tahun 2018

2) Guru memberikan kesempatan membaca cepat perlu mendapat perhatian


kepada siswa untuk bertanya supaya khusus baik dari guru Bahasa Indonesia,
lebih memahami materi. BP, maupun guru-guru yang lainnya.
3) Secara bergiliran siswa ditugaskan
untuk mencoba membaca.
V. SIMPULAN DAN SARAN
4) Guru menilai kemampuan siswa
A. Simpulan
dalam membaca yaitu dibatasi hanya
kecepatan membaca belum sampai Setelah mengadakan penelitian
pemahaman. tindakan kelas tentang meningkatkan
5) Guru memberikan komentar dan kemampuan membaca cepat melalui
penguatan. metoda penugasan dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut.
Hasil penilaian pembelajaran telah
menunjukkan bahwa penggunaan metode 1) Kemampuan membaca cepat siswa
latihan dapat meningkatkan kemampuan kelas VIII A mengalami
siswa dalam membaca kata. Hal ini dapat peningkatan yang berarti pada setiap
dilihat pada keberhasilan yang kecepan siklus.
membacanya 250 kpm atau lebih dari
2) Dengan adanya latihan yang terus
siklus I sampai siklus III yaitu, pada siklus
menerus walaupun sebelumnya
I 22 orang (75 % ) meningkat menjadi 23
merasa terpaksa, namun siswa akan
orang (79%) pada siklus II, dan pada
menjadi kebiasaan membaca dan
siklus III menjadi 28 orang (96%).
mencari bacaan yang menarik.
Dengan melihat data di atas, maka tampak
jelas dengan adanya latihan siswa dalam 3) Motivasi dari guru mutlak diperlukan
hal membaca cepat, setiap siklus untuk merangsang siswa melek
menampakkan adanya kemajuan yang membaca
berarti pada kemampuan membaca cepat
B. Saran
siswa kelas VIII A, walaupun perubahan
setiap individu berbeda. Penenlitian ini Berdasarkan kesimpulan di atas,
mengharapkan adanya kemajuan ke arah beberapa hal yang perlu dilakukan guru
yang lebih positif pada diri siswa. untuk meningkatkan kemampuan
Sedangkan seorang siswa yang masih membaca khususnya membaca cepat di
belum mencapai kompetensi dasar antaranya adalah :

ISSN Elektronik : 2614-7718 | 134


ISSN Cetak : 2086-0609
FON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 13 Nomor 2 Tahun 2018

1) Menguji kecepatan membaca siswa. DAFTAR PUSTAKA

2) Memberikan motivasi agar siswa Dasuki, Hafizh, dkk. 2002. Al Qur’an dan
melek membaca. Terjemahannya. Jakarta: CV
Naladana.
3) Memberikan tugas yang memerlukan
kegiatan membaca. Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Setelah mengadakan Penelitian Tindakan
Kelas ini, diharapkan: Nurhadi. 2005. Bahasa dan Sastra
Indonesia. Jakarta: Erlangga
1) Guru Bahasa Indonesia melakukan
kegiatan serupa secara sistematis Supriyadi. 1993. Pendidikan Bahasa
dan fleksibel. Indonesia 2 Modul UT. Jakarta:
Universitas Terbuka-Depdikbud.
2) Untuk melaksanakan penelitian
berikutnya perlu ada suatu Ustman. Duratun Nasihiin. Semarang:
kerjasama di antara guru-guru di Toha Putra.
sekolah.

ISSN Elektronik : 2614-7718 | 135


ISSN Cetak : 2086-0609

Anda mungkin juga menyukai